Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 51 - Chapter 60

1201 Chapters

Bab 51

Melihat Melati datang, Tirta berujar, "Kak, kenapa kamu juga masuk ke dapur? Kamu temani saja Bi Ayu. Aku bisa memasak sendiri, kamu nggak perlu bantu aku.""Anak bodoh, aku takut kamu kelelahan kalau masak sendiri," timpal Melati dengan ekspresi canggung. Dia menarik Tirta ke belakangnya dan mulai memasak."Kak, apa kamu mulai nggak tahan lagi?" tanya Tirta. Dia memeluk Melati dan menyadari bahwa Melati tidak mengenakan pakaian dalam. Tirta langsung merasa antusias."Suaramu jangan terlalu keras. Kamu peluk aku seperti ini saja. Biar aku yang masak untukmu," ucap Melati dengan lirih sembari menggigit bibirnya. Saat merasakan perubahan di tubuh Tirta, Melati juga mulai bersemangat."Kak, kamu memang nakal," komentar Tirta. Dia tertawa, lalu merangkul pinggang Melati dengan erat."Tirta, jangan terlalu kuat. Aku masih mau masak untukmu," keluh Melati. Tubuhnya bergetar dan dia tanpa sadar membungkuk.Tirta terlena dengan kenikmatan ini. Melati memasak sambil dipuaskan Tirta. Setelah 1 j
Read more

Bab 52

Tirta tahu bahwa Nabila juga menyukainya. Kalau tidak, Nabila juga tidak akan ditindas Tirta. Hati Tirta pun luluh. Tirta menghibur sembari mendekap Nabila, "Kak Nabila, aku salah. Kelak aku baru menidurimu kalau kamu bersedia. Aku nggak akan mendesakmu lagi."Tirta berpikir dia akan mencari Melati saat ingin memuaskan nafsunya. Waktu masih panjang. Kelak dia pasti bisa meniduri Nabila.Nabila berhenti menangis, lalu mengangguk dan menimpali, "Oke. Kamu harus memegang janjimu."Kemudian, Nabila memberi tahu Tirta tujuan Agus. Setelah mendengarnya, Tirta mengkritik, "Pria tua itu memang licik! Bisa-bisanya dia memintamu berkorban untuk menggodaku!"Namun, rencana Agus tidak akan berhasil. Bahkan, dia akan sia-sia mengorbankan putrinya. Tirta juga bukan orang baik-baik.Nabila mencubit lengan Tirta dan menegur, "Jangan bicara sembarangan! Bagaimanapun, dia itu ayahku. Kamu nggak boleh mengkritiknya. Lagi pula, aku juga nggak berniat menipumu.""Kak Nabila, jangan marah. Kamu itu pacarku.
Read more

Bab 53

Tirta yang menemani Ayu dan Melati tidur tidak berani melakukan apa pun. Dia membuka matanya lebar-lebar karena ingin melihat apakah benar-benar ada hantu yang mengganggu atau tidak. Setelah menunggu sekitar 1 jam lebih, Tirta tidak melihat apa-apa.Saat ini sudah dini hari. Tirta diam-diam melirik Melati dan Ayu. Sepertinya Melati sudah tidur, Tirta mulai memberanikan dirinya. Dia bergumam, "Badan Bi Ayu wangi sekali ...."Tirta mencium aroma di tubuh Ayu. Dia pun melupakan masalah hantu. Tirta sudah termasuk jujur. Namun, dia tidak sengaja menyentuh tubuh kedua wanita itu karena tempat tidurnya terlalu sempit. Apalagi, Ayu memang cantik. Tirta mulai memasukkan tangannya ke dalam pakaian Ayu sehingga Ayu terkejut. Dia langsung memperingatkan Tirta, tetapi tidak berani mengeluarkan suara yang keras.Tirta makin keterlaluan! Nanti, Ayu akan memberi Tirta pelajaran! Meskipun tidak punya hubungan keluarga apa pun, Ayu dan Tirta sangat akrab. Namun, Ayu merasa keberatan karena dirinya lebi
Read more

Bab 54

Jika Tirta hanya pergi memetik obat dengan Nabila berduaan, dia bisa memanfaatkan kesempatan bagus ini untuk bermesraan dengan Nabila. Namun, jika Agus juga mengikuti mereka, Tirta pasti tidak bisa berkutik. Tentu saja, Tirta tidak akan membiarkan tujuan Agus tercapai. Lagi pula, kalau sebelumnya Agus dan Betari menghormatinya, Tirta mungkin akan menyetujui saran mereka sekarang."Apa? Ada harimau? Tirta, apa kamu mau pergi ke Gunung Barat?" tanya Agus. Dia langsung ketakutan. Kalau ada harimau, Agus tidak berani pergi lagi.Nabila juga takut. Dia bertanya dengan wajah pucat pasi, "Tirta, apa benar-benar ada harimau?"Tirta berpura-pura serius saat menyahut, "Iya. Terakhir kali aku melihat harimau waktu memetik obat dengan Kak Melati. Kami hampir saja nggak bisa pulang."Agus langsung menyerah. Dia tersenyum canggung dan berucap, "Kalau begitu ... aku nggak jadi pergi lagi. Aku masih ada urusan."Betari langsung mencubit lengan Agus dan mengingatkan, "Tirta ini cerdik sekali. Apa mungk
Read more

Bab 55

Semua bahan obat yang dilihat Agus langsung dipetik dan dimasukkan ke dalam karung. Nabila menegur, "Ayah, Tirta yang melihat bahan obat itu dulu. Kamu nggak boleh merebutnya."Bahkan, Agus merebut bahan obat berusia puluhan tahun yang hendak dipetik Tirta. Nabila yang marah mengentakkan kakinya.Agus sama sekali tidak merasa bersalah. Dia malah menyalahkan Nabila, "Anak bodoh, kamu nggak paham! Ini semua sangat bernilai! Pengeluaran keluarga kita selama setengah tahun bisa dibayar dengan bahan obat ini!"Nabila membentak seraya menangis, "Ayah, kamu sudah merebut bahan obat Tirta! Cepat kembalikan bahan obat itu kepada Tirta! Kita nggak boleh mengambilnya!"Nabila merebut karung Agus dan mengembalikan bahan obat itu kepada Tirta. Agus yang marah menampar Nabila dan menghardik, "Dasar anak sialan! Aku ini ayahmu! Aku hanya menyuruhmu untuk pura-pura pacaran dengan Tirta, kenapa kamu malah menjadi serius? Untuk apa kamu mengurus Tirta?""Kak Nabila!" panggil Tirta dengan ekspresi cemas.
Read more

Bab 56

"Ayo maju, siapa yang mundur duluan berarti pengecut!" teriak Tirta sambil menggulung lengan bajunya. Dia sudah lama tidak senang terhadap Agus, jadi dia ingin memberinya pelajaran."Tirta, Ayah, kalian jangan berkelahi lagi ya?" teriak Nabila dengan panik di samping, tetapi dia juga tidak punya cara untuk menghentikan mereka."Roar!" Melihat Tirta dan Agus akan berkelahi, tiba-tiba terdengar suara raungan hewan yang menakutkan. Suara itu menggema di udara, sehingga membuat semua orang bergidik ngeri mendengarnya.Setelah terdengar suara gemeresik, tiba-tiba muncul seekor harimau dari semak belukar yang lebat. Tubuhnya sangat besar dan wajahnya menakutkan. Sepasang matanya yang tajam seakan-akan hendak menelan jiwa orang. Dia menatap Agus dengan intens, seperti akan menyerangnya kapan saja."Sialan, benar-benar ada harimau?!" Kedua kaki Agus terasa lemas dan tubuhnya gemetaran."Ah! Ada harimau! Benar-benar ada harimau!" teriak Nabila sambil memeluk Tirta dengan wajah pucat. Hanya Tirt
Read more

Bab 57

"Bukan salahmu, nggak perlu minta maaf padaku. Tapi aku tegaskan dulu, aku hanya bisa toleransi kali ini. Kalau lain kali ayahmu masih maki-maki aku, jangan salahkan aku nggak sungkan padanya!" Setelah berkata demikian, Tirta memeluk Nabila dan menciumnya dengan erat.Nabila tidak menyangkal, dia hanya mengangguk menyetujuinya. Tampaknya, dia juga merasa tindakan Agus sangat keterlaluan. Setelah menciumnya sesaat, Tirta jadi terangsang dan mulai meremas dadanya yang sintal.Setelah dikacaukan Agus seperti itu, Nabila juga merasa bersalah terhadap Tirta. Baru saja Tirta berpikir hendak mengambil kesempatan ini untuk berhubungan badan dengan Nabila, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang berbulu menggosok lengannya. Saat membuka mata melihatnya, ternyata harimau itu sedang menatapnya dengan mata berbinar,"Ah, Tirta, dia mau makan kita ya?" teriak Nabila dengan ketakutan. Tadi dia terlalu lupa diri sampai tidak sadar masih ada harimau di sekitar mereka."Kak Nabila tenang saja. Tempera
Read more

Bab 58

"Kamu bilang saja mau atau nggak. Kalau nggak mau, aku cari orang lain saja," kata Tirta sambil mencubit bokong Nabila yang kenyal."Kamu masih mau nyari orang lain? Sialan! Cuma boleh tidur denganku!" balas Nabila tanpa berpikir panjang. Dia sendiri juga tidak menyadari bahwa dirinya sudah tidak bisa berpisah dari Tirta."Kalau nggak, aku tidur denganmu sekarang?" tanya Tirta mencari kesempatan. Tempat ini adalah hutan belantara. Jika Tirta ingin menyetubuhi Nabila, dia sudah pasti tidak akan bisa melarikan diri. Saat menyentuh payudara Nabila tadi, Tirta sudah berusaha menahan nafsunya."Nggak boleh! Nggak boleh sekarang!" Nabila menggelengkan kepalanya."Kalau begitu, kamu bilang saja kapan bisanya?" tanya Tirta dengan kecewa. Nabila benar-benar sulit ditaklukkan. Namun, justru ini yang membuat Tirta semakin tertantang."Kenapa kamu buru-buru? Tunggu sampai ... ulang tahunku selanjutnya, boleh nggak?" tanya Nabila setelah berpikir sejenak."Benarkah? Kapan ulang tahunmu selanjutnya?
Read more

Bab 59

"Ada apa dengan Tirta? Apa yang dia lakukan terhadapmu?" Jantung Ayu mulai berdegup kencang. Jika Tirta benar-benar melakukan sesuatu pada Melati, Ayu pasti akan memberinya pelajaran! Kalau hal ini sampai tersebar, bukankah nama baik mereka akan tercoreng?"Apa yang kamu pikirkan Bi? Kalaupun Tirta berniat seperti itu, dia nggak akan punya nyali untuk melakukannya." Melati langsung mengarang alasan untuk menyangkal. "Suatu hari, perutku terasa kurang nyaman. Jadi, aku menyuruh Tirta untuk memijatku. Aku merasa sangat nyaman setelah dipijat, makanya aku ingin menyuruhnya untuk memijatku setiap hari. Kalau begitu, bukankah aku harus lebih baik padanya?""Begitu ya ...." Ayu juga tahu keterampilan memijat Tirta sangat hebat, sehingga dia jadi percaya dengan ucapan Melati."Hanya memijatmu? Nggak melakukan hal lain terhadapmu?""Bibi, kalaupun kamu nggak percaya Tirta, seharusnya kamu percaya padaku!" balas Melati buru-buru. Sebenarnya, setiap kali selalu Melati yang berinisiatif duluan. N
Read more

Bab 60

Ayu tidak merasa ada yang aneh. Lagi pula, Tirta juga pernah tidur dengannya seperti ini waktu masih kecil dulu. Ditambah lagi dengan kejadian hantu tadi, Ayu benar-benar ketakutan. Sekarang, dia akhirnya bisa tidur nyenyak."Tirta, kamu pasti sudah nggak bisa tahan, 'kan? Sini Kakak bantu ...." Setelah memastikan Ayu tidur nyenyak, Melati yang sudah lama menunggu kesempatan ini akhirnya merangkak ke dalam selimut.....Setelah bergelut semalaman, wajah Melati mulai terasa pegal. Sampai akhirnya tidak bisa tahan lagi, Melati baru tertidur dengan nyenyak."Wanita segenit Kak Melati ini susah dicari sekarang." Tirta baru tertidur setelah puas.Keesokan paginya, Tirta telah bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan. "Bibi, Kak Melati, aku harus pergi ujian ke kota. Mungkin baru bisa pulang malam. Kalian nggak usah tunggu aku lagi."Setelah selesai sarapan, Tirta berpamitan dengan Ayu dan Melati, lalu membawa sekarung tanaman obat untuk mencari Agatha di pintu desa. Sebelum tiba di sana, Tir
Read more
PREV
1
...
45678
...
121
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status