/ Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / 챕터 1351 - 챕터 1359

Dokter Ajaib Primadona Desa의 모든 챕터: 챕터 1351 - 챕터 1359

1359 챕터

Bab 1351

Selina menambahkan, "Kamu juga nggak usah bertanggung jawab padaku. Aku anggap hal ini nggak pernah terjadi."Melihat Tirta salah paham padanya, Selina segera menjelaskan. Bahkan, dia tidak berani menatap Tirta saat bicara. Kalau dulu, Selina pasti tidak berani membayangkan dirinya akan mengajukan permintaan yang begitu memalukan.Mendengar Selina tidak memintanya bertanggung jawab, Tirta langsung memeluk Selina dengan erat dan berkata dengan ekspresi cemas, "Bu Selina, aku sudah merenggut kesucianmu. Mana mungkin aku nggak bertanggung jawab padamu?"Tirta meneruskan, "Aku memang punya banyak kekasih, tapi aku pasti bisa menjagamu dengan baik. Kalau kamu bersamaku, ke depannya aku jamin akan membelaimu dan menidurimu setiap hari. Bagaimana?"Tirta memang agak keras kepala. Dia tidak akan membiarkan Selina meninggalkannya setelah dirinya meniduri Selina.Mendengar ucapan Tirta, hati Selina tergerak. Kenikmatan saat bercinta membuat Selina terlena. Namun, dia harus menjaga harga dirinya
더 보기

Bab 1352

Sudah jelas Jamil yang bersikap seperti ini tertarik pada Susanti. Bahkan, dia berinisiatif memperkenalkan latar belakang keluarganya.Jamil lahir di sebuah desa terpencil di Provinsi Naru. Dia tidak pernah melihat wanita muda, seksi, dan cantik seperti Susanti. Ditambah lagi, tubuh Susanti sangat wangi.Jamil mencium wangi di tubuh Susanti. Dia terbuai dan jantungnya berdegup kencang. Jamil tidak bisa mencium wangi seperti ini pada tubuh wanita di desa yang memelihara serangga.Jamil memandangi Susanti sambil membatin, 'Apa ini rasanya jatuh cinta? Aku harus mendekati wanita ini dan menikahinya. Aku mau dia jadi istriku.'Susanti merasa jijik saat merasakan tatapan Jamil yang intens. Dia tanpa sadar mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihat antusiasme Jamil.Namun, bandara Provinsi Naru agak kecil. Luasnya hampir sama dengan terminal bus dan stasiun kereta di Kota Lais. Bedanya, tempat ini disebut bandara karena mempunyai landasan pacu.Setelah keluar dari bandara, jalan
더 보기

Bab 1353

Jadi, Jamil segera memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan kelebihannya. Dia menunjuk mobil karavan berwarna perak di belakangnya dan berbicara dengan bangga. Sudah jelas Jamil menganggap serius basa-basi Yuli tadi.Hanya saja, sikap Jamil membuat Susanti makin jijik. Susanti bukan wanita matre. Selama bersama Tirta, dia juga tidak pernah meminta uangnya.Bahkan, satu-satunya hadiah yang pernah diberikan Tirta hanya salep antinyamuk. Namun, Susanti sudah merasa puas.Susanti tidak menyukai Jamil. Jadi, dia diam-diam membandingkan Jamil dengan Tirta, 'Mobil Tirta itu Mercedes-Benz dan Maybach. Dia juga tinggal di vila dan punya kekayaan triliunan, tapi dia nggak pernah pamer. Tirta cuma sedikit genit."'Tapi, Jamil bukan cuma genit. Bahkan dia sangat picik. Jamil sama sekali nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Tirta,' lanjut Susanti.Ucapan Jamil juga membuat Yuli merasa tidak berdaya. Namun, dia menimpali, "Oke. Tapi Jamil, kamu tenang saja. Kami pasti akan beri kamu ua
더 보기

Bab 1354

"Siapa Tirta? Sepertinya itu nama seorang pria. Apa wanita idamanku sudah memiliki pujaan hati?" gumam Jamil.Jamil memang sedang menyetir, tetapi perhatiannya tetap tertuju pada Susanti yang duduk di kursi belakang. Begitu mendengar gumaman Susanti, Jamil diam-diam melihat Susanti dari kaca spion tengah.Susanti tampak frustrasi. Kondisinya sangat menyedihkan. Dia terlihat seperti sedang patah hati.Jamil seketika merasa sakit hati, tidak rela, dan kecewa. Dia membatin, 'Sialan ... aku belum mendapatkan wanita cantik ini, tapi dia sudah punya pujaan hati. Tapi, kelihatannya hubungan asmaranya bermasalah. Dia terlihat terpuruk.''Itulah sebabnya Susanti nggak mau bicara denganku. Setelah aku kembali ke desa, aku akan minta ayahku dan Nenek Benad beri aku ide. Apa pun caranya, aku harus menikahi Susanti!' batin Jamil.Setelah membuat keputusan, Jamil menginjak gas dan mengebut. Dia ingin kembali ke desa secepatnya.Jamil ingat Susana mempunyai Serangga Asmara. Orang yang terkena guna-gu
더 보기

Bab 1355

Selina menggeleng dan menolak dengan wajah memerah, "Aku ... Tirta, aku merasa tubuhku sudah pulih setelah kamu memijatku. Sebaiknya ... sekarang kamu antar aku meninggalkan Gunung Kobud ...."Selina melanjutkan, "Aku takut anggota tim reserse akan mencariku di sini kalau aku masih belum kembali. Nantinya aku pasti malu bertemu mereka. Kamu juga nggak perlu antar aku pulang, pasti ada anggota tim reserse yang tunggu kita di kaki gunung."Sudah jelas Selina khawatir orang lain melihat kondisinya dan Tirta. Nanti dia pasti akan kesulitan menjelaskan."Oke, Bu Selina. Kita tinggalkan gua ini," timpal Tirta. Dia teringat dirinya sudah keluar seharian. Takutnya Ayu, Bella, dan lainnya mengkhawatirkannya.Tirta menggendong Selina keluar dari gua bawah tanah. Kabut memang sudah menghilang dari Gunung Kobud, tetapi sekarang sudah tengah malam. Suasana di gunung sangat gelap sehingga orang yang berjalan mudah tersesat. Untung saja, Tirta bisa berjalan tanpa terpengaruh.Sayangnya, Tirta dan Sel
더 보기

Bab 1356

Alasan kenapa tidak ada sinyal di Gunung Kobud adalah karena terlalu banyak energi spiritual yang terkumpul dan menghalangi sinyal. Kini, energi spiritual itu telah sepenuhnya diserap oleh Genta.Begitu Tirta keluar dari gua bawah tanah, Tirta langsung menerima notifikasi panggilan tak terjawab dari Susanti."Sudah lama juga aku nggak menghubungi Susanti. Aku jadi penasaran, gimana kabarnya sekarang. Apa dia sudah benar-benar jadi kepala kepolisian?"Kebetulan Bella tidak sedang bersamanya, jadi Tirta tak perlu menyembunyikan apa pun. Dia pun menelepon balik."Tut ... tut ...." Sekitar belasan detik, telepon tersambung. Dari seberang, terdengar suara Susanti yang sangat terkejut dan senang."Tirta, kamu ... akhirnya kamu telepon aku. Sebenarnya kamu sibuk apa di ibu kota provinsi sih?""Aku ke Provinsi Naru untuk merayakan ulang tahun nenekku. Aku pikir, setelah pulang, aku akan langsung mencarimu.""Lalu, soal pekerjaanku, aku mau mengundurkan diri. Aku ingin selalu ada di sisimu!" Se
더 보기

Bab 1357

"Hubunganku dengan Tirta sangat baik, jangan buat keributan nggak jelas! Tirta, jangan dengar omong kosong dia! Aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia!""Dia di sini karena nenekku minta dia jemput aku dan keluargaku ke Desa Benad, cuma itu kok!" Mendengar itu, Susanti langsung sangat marah. Dia lebih dulu membentak Jamil, lalu segera menjelaskan semuanya ke Tirta."Iya, Tirta, dia cuma anak dari desa yang sama denganku. Dia nggak bisa dibandingkan denganmu deh.""Dia cuma tergoda karena lihat Susanti cantik, terus asal bicara supaya buat kamu marah. Susanti nggak mungkin suka dia.""Tirta, jangan pikir yang aneh-aneh ya! Orang yang paling Bibi dan Paman sukai tentu saja kamu!"Bahkan, Yuli dan Anton juga memelototi Jamil sambil buru-buru menjelaskan.Mendengar ucapan mereka, Jamil merasa minder dan malu. Saat itu, dia baru sadar bahwa semua omongan Yuli sejak awal hanyalah kebohongan.Saat Jamil menginjak rem untuk menghentikan mobil dan hendak melampiaskan emosinya, dari ujung tel
더 보기

Bab 1358

"Susanti, kalau kamu nggak berniat kembali ke Desa Persik, tunggu aku di sana. Jangan keliaran ke mana-mana.""Terutama jimat pelindung yang diberikan Kak Melati, kamu harus pegang erat-erat. Kalau ada bahaya, itu bisa melindungimu dan orang tuamu.""Sebentar lagi aku akan naik pesawat ke Provinsi Naru. Aku akan ke sana untuk menemuimu."Melihat Susanti tidak bersedia kembali, Tirta yang khawatir akhirnya memutuskan untuk pergi ke Provinsi Naru. Hal ini juga dipicu oleh perkataan Genta yang sempat terdengar di benaknya."Pecundang, kalau aku nggak salah ingat, Provinsi Naru dulunya penuh dengan praktik ilmu hitam. Tempat itu sangat berbahaya. Seharusnya masih ada warisan ilmu seperti itu, banyak orang di sana yang memelihara serangga guna-guna.""Waktu pertama kali aku melihat pacarmu itu, aku sudah menyadarinya. Tubuhnya sangat cocok untuk memelihara dan membesarkan serangga guna-guna.""Kebetulan aku sudah menyerap semua energi spiritual dari Gunung Kobud dan sebagian besar kekuatank
더 보기

Bab 1359

"Hah? Tirta mau ke sini? Tapi tadi Ibu sudah telepon nenekmu. Katanya kita disuruh jalan sedikit lagi, nggak jauh dari sini ada sebuah kota kecil. Dari sana kita bisa langsung naik mobil ke Desa Benad," kata Yuli yang baru saja mengakhiri panggilan dan tampak sedikit terkejut."Tempat ini terpencil banget dan sekarang sudah malam. Nggak aman kalau kita berdiam di sini. Lagian, kalau tunggu Tirta datang, mungkin butuh waktu setengah hari. Di tempat begini, kita juga nggak bisa kasih tahu lokasi yang jelas. Tirta belum tentu bisa menemukan kita.""Gimana kalau kita ikut saran ibumu saja? Kita ke kota kecil itu dan cari kendaraan ke Desa Benad. Kamu suruh Tirta langsung ke sana saja," usul Anton.Embusan angin membuat semak-semak bergoyang, membuat Anton langsung berwaspada. Malam di gunung terasa kelam dan mencekam, bahkan orang paling pemberani pun pasti akan takut.Bagi Anton yang belum pernah kemari, tempat ini terasa sangat asing. Ketakutan dan kekhawatiran dalam hatinya semakin menj
더 보기
이전
1
...
131132133134135136
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status