Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 1301 - Chapter 1310

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 1301 - Chapter 1310

1371 Chapters

Bab 1301

"Eh? Batu-batu ini ... sepertinya aku pernah melihatnya di rumah Kakek ...," gumam Mairah.Terdengar suara langkah kaki. Mairah dan yang lainnya juga keluar dari rumah Keluarga Arshad.Melihat Tirta sedang menatap peti giok, Mairah tidak buru-buru mengganggunya. Toh masalah pemulangan Yudha ke Negara Yumai bukan sesuatu yang harus diselesaikan secepatnya.'Aku ingat ...,' batin Mairah.Tirta sama sekali tidak menyadari bahwa Mairah dan yang lainnya telah keluar. Dia mengaktifkan Mutiara Naga di dalam tubuh, membiarkannya bergerak ke telapak tangannya, lalu memasukkan tangannya ke dalam salah satu peti giok.Krek ....Sesaat kemudian, Mutiara Naga di telapak tangan Tirta seperti menyadari keberadaan banyak batu spiritual di sekitarnya.Benda itu langsung berputar dengan kecepatan tinggi. Dari telapak tangan Tirta, muncul daya isap yang luar biasa kuat.Seperti seekor paus yang menelan air, Mutiara Naga mulai menyerap dan menelan lebih dari 100 batu spiritual dengan ganas. Bahkan, udara
Read more

Bab 1302

'Sialan, ngapain aku menyebutkannya? Saat bertemu dalam mimpi, langsung saja bertindak! Aku benar-benar sudah gila karena hasrat!'Setelah mengucapkan itu, Tirta langsung menyesal. Dengan sifat Genta yang seperti itu, dia pasti tidak akan setuju. Bahkan, bisa jadi sikapnya terhadap Tirta akan semakin buruk dan memakinya."Hehe. Pecundang, aku sudah lama tahu kamu punya pikiran seperti itu. Tapi, kamu hanya bisa membayangkannya. Di dalam mimpi, tubuhku hanyalah wujud ilusi. Kamu nggak akan bisa menyentuhku."Genta tidak marah. Suaranya tetap datar, seolah-olah dia sudah terbiasa dengan sifat Tirta."Oh? Begitu ya .... Ya sudah kalau begitu. Kak, kamu serap saja sisa batu spiritual dan obat itu. Dengan begitu, kekuatanmu bisa lebih cepat pulih dan kamu nggak akan tertidur lagi nantinya."Mendengar itu, Tirta merasa sedikit kecewa. Namun, dia merasa sudah puas jika bisa bertemu dengan Genta di alam mimpi. Tirta segera mengalihkan pembicaraan, lalu berbicara dengan perhatian kepada Genta.
Read more

Bab 1303

"Belum ada kasus lain untuk saat ini. Kalau begitu, sampai jumpa besok, Pak Tirta." Mairah lantas tersenyum kepada Tirta, lalu memberi instruksi kepada kedua polisi di belakang, "Kalian antar orang dari Negara Yumai ini kembali ke kantor polisi dulu.""Tunggu sebentar .... Pak Tirta, kamu nggak butuh bantuanku? Aku bersedia mengikutimu." Tepat saat kedua polisi itu hendak membawa Yudha ke mobil polisi untuk dideportasi kembali ke Negara Yumai, Yudha tiba-tiba memberontak dan bergegas menghampiri Tirta untuk bertanya.Dia masih ingin mengambil hati Tirta. Jika dia dideportasi, dia tidak akan punya kesempatan untuk mendekatinya lagi."Yudha, aku tahu kamu ingin menjalin hubungan baik denganku. Tapi untuk sekarang, aku memang nggak butuh bantuanmu. Kembali dulu ke Negara Yumai. Kalau ada waktu, aku akan mencarimu," sahut Tirta dengan nada dingin, tidak ingin terlalu banyak bicara dengannya."Baik, baik. Sebelum kamu datang, aku akan berusaha mengumpulkan lebih banyak batu spiritual dan ob
Read more

Bab 1304

Dalam perjalanan ke rumah sakit, mereka teringat betapa mulianya kehidupan mereka di Keluarga Arshad. Namun, sekarang mereka menjadi cacat dan berakhir mengenaskan.Apalagi, mereka tidak bisa menyaksikan Tirta dihajar oleh Yudha. Kebencian mereka terhadap Tirta pun semakin membara.Demi menghindari Tirta, Darwan, dan Bella, mereka langsung pergi setelah menghadiri acara ulang tahun. Karena kembali ke Provinsi Narta, rencana balas dendam mereka pun gagal total.Oleh karena itu, mereka hanya melakukan perawatan luka seadanya dan langsung kembali ke rumah Keluarga Arshad."Hmph! Kalian bertiga masih punya muka untuk kembali?" Melihat Davina dan Hagan yang melirik ke sana sini, serta Camila yang diam seribu bahasa dengan wajah muram, ditambah lagi mengingat perbuatan mereka sebelumnya, Mahib langsung naik pitam dan mendengus marah."Ayah, apa maksudmu? Ini rumah kami. Kalau bukan pulang ke sini, mau ke mana lagi?" Hagan bertopang pada tongkat, hatinya penuh kecemasan. Dia menunduk dan mere
Read more

Bab 1305

"Begitu mereka mabuk sampai nggak sadarkan diri, suruh para pelayan yang sudah kita atur untuk mengangkat Tirta dan Bella ke dalam satu kamar.""Kita langsung naik mobil kembali ke rumah sakit, lalu gunakan CCTV untuk merekam video mereka tidur bersama. Setelah itu, kita sebarkan video itu.""Dengan begitu, reputasi Tirta dan Bella pasti akan hancur. Mereka akan sibuk menghadapi skandal mereka sendiri dan mencari tempat terpencil untuk bersembunyi. Pada saat itu, mana mungkin dia masih punya waktu untuk mengurusi kita?""Selain itu, bibi-bibimu juga nggak akan punya muka untuk bertemu orang lagi. Begitu skandal ini menyebar ke seluruh Provinsi Dohe, kita bisa kembali ke Keluarga Arshad tanpa hambatan. Aku pun yakin Ayah pasti akan menyerahkan hak pengelolaan Keluarga Arshad kepadaku."Hagan menggertakkan giginya dengan kuat, matanya memerah karena kebencian.....Pada saat yang sama, Zavrina telah membawa Tirta memasuki kamar yang bersebelahan dengan Bella.Sambil menggunakan mata temb
Read more

Bab 1306

'Jadi, ini yang disebut Cincin Penyimpanan ya? Kalau begitu, nanti saat aku jalan-jalan dengan Bi Ayu dan lainnya, aku bisa menyimpan beberapa set lingerie seksi di dalamnya. Bisa dikeluarkan dan dipakai kapan saja, bukankah itu luar biasa?''Lalu, tali yang bisa mengikat orang secara otomatis juga cukup berguna. Nanti aku bisa main-main dengan tali ini. Mengikat Bi Ayu, Kak Melati, Agatha, dan Susanti bersama, lalu aku akan ....''Bagus, bagus, benar-benar bagus! Kalau Pedang Terbang ini, nanti setelah aku mencapai tingkat pembentukan fondasi, aku bisa menerbangkan pedang ini bersama Bi Elisa untuk melihat bulan, sekalian bercinta di atasnya.''Luar biasa! Benar-benar luar biasa! Kak, kamu benar. Aku memang membutuhkan artefak ini. Ini seperti memberi sayap kepada harimau!'Tirta membayangkan berbagai skenario indah saat menggunakan artefaknya. Air liurnya hampir menetes. Dia tertawa dalam hati sambil berbicara kepada Genta."Dasar pecundang, kamu benar-benar nggak tertolong lagi! Bah
Read more

Bab 1307

"Huh! Orang hebat sepertimu tentu nggak akan mengerti kebahagiaan orang nggak penting sepertiku saat mendapatkan keberuntungan!""Kak, mau aku tunjukkan trik sulap? Pedang terbangku ini bisa besar bisa kecil, juga sangat keras lho!""Mau lihat nggak?" Tirta menarik kembali pedang terbangnya, menggantungkannya kembali di pinggang, lalu sengaja menggoyangkan bagian bawah tubuhnya sambil menyeringai usil."Kalau kamu nggak ingin benda itu kupotong, sebaiknya bersikap lebih sopan. Aku bukan wanita manja yang bisa kamu goda seenaknya!" Nada suara Genta menjadi lebih dingin, dengan sedikit kemarahan."Hah, aku nggak percaya kamu tega memotongnya. Kita sudah sepakat sebelumnya, aku akan mencarikan dua gadis untukmu, lalu kamu bisa mengendalikan tubuhku dan bermain dengan mereka.""Aku yakin kamu penasaran dan ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi pria, 'kan? Sensasi menaklukkan wanita itu sungguh luar biasa. Kamu benaran nggak ingin mencobanya? Apalagi punyaku ini besar, para wanita sampai
Read more

Bab 1308

'Bisa apa? Cepat katakan!' Mendengar itu, hati Tirta langsung terasa gatal. Dengan penuh semangat, dia bertanya dalam benaknya."Kecuali kamu bisa menguasai teknik Mantra Evolusi Semesta hingga puncaknya. Saat itu tiba, aku akan menjadi wanitamu dan membiarkanmu melakukan apa pun padaku." Saat Genta mengatakan ini, ada sedikit nada menyesal dalam suaranya."Tapi, jelas sekali hal itu mustahil. Sampai sekarang, bahkan mantra dasar saja belum kamu hafal sepenuhnya.""Eee .... Kak, memang sekarang aku belum secara resmi mulai berlatih Mantra Evolusi Semesta. Tapi, kalau aku menjadikanmu sebagai target utamaku ....""Lalu kamu memberiku sedikit hadiah sebagai motivasi, misalnya setiap kali aku naik level, kamu mengizinkanku mencium, memeluk, menyentuh, menggesek, atau mencicipi sedikit, mungkin aku bisa mencapai puncak Mantra Evolusi Semesta!"Alih-alih merasa putus asa, Tirta malah semakin bersemangat."Lupakan saja, aku nggak akan memberimu hadiah apa pun. Kalau kamu bisa menguasainya, i
Read more

Bab 1309

"Tapi, Kak, jangan lupa janji yang kamu buat padaku. Malam ini, kamu harus menemuiku dalam mimpi. Jangan sampai kamu ingkar janji."Tirta menunggu cukup lama, tetapi tetap tidak mendapat respons dari Genta. Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa menyeka air liur di sudut bibirnya, menarik celananya, lalu menggunakan Teknik Menembus Dinding untuk menuju kamar Bella.Saat Tirta tiba di kamar Bella, gadis itu masih terlelap dalam mimpi indah. Wajahnya yang luar biasa cantik terlihat sedikit kelelahan.Tirta tahu betul alasannya. Selama beberapa waktu terakhir, Bella sibuk mengurus bisnis Keluarga Purnomo di siang hari. Di malam hari, dia selalu diganggu oleh Tirta sehingga tubuh dan pikirannya begitu lelah. Dia memang butuh istirahat yang cukup.Karena itu, Tirta tidak membangunkannya. Dia hanya mencium Bella sekali, lalu teringat rencana jahat keluarga Hagan sebelumnya. Segera, Tirta mengaktifkan mata tembus pandangnya.Dia mulai menyisir ruangan, mencari perangkat pengintai mini atau ob
Read more

Bab 1310

"Tenang saja, mereka sudah dalam perjalanan. Kalau cepat, mereka akan tiba dalam 3 hari. Kalau lambat, paling 5 hari."Nenek Benad, Susana, juga sudah tua. Seluruh rambutnya putih, matanya cekung, tubuhnya kurus kering. Namun, suaranya tetap lantang saat berbicara. Dia memandang ke luar jendela, melihat pegunungan hijau yang membentang luas."Mana mungkin aku nggak cemas? Kompetisi tiga desa ini akan menentukan apakah Desa Benad masih bisa bertahan di Gunung Hiradi atau nggak.""Selama bertahun-tahun ini, dua desa lainnya, yaitu Desa Hiradi dan Desa Tayur terus melahirkan generasi muda ahli serangga guna-guna yang luar biasa.""Di antara mereka, sudah ada beberapa orang yang bisa mengendalikan 3 hingga 4 jenis serangga guna-guna sekaligus.""Sementara di Desa Benad, ahli generasi muda terbaik yang kita miliki hanya bisa mengendalikan 2 ekor serangga guna-guna kelas rendah. Tanpa perlu bertanding, sudah jelas pemuda itu bukan tandingan generasi muda dari kedua desa itu.""Apalagi ahli l
Read more
PREV
1
...
129130131132133
...
138
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status