Главная / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Глава 1311 - Глава 1320

Все главы Dokter Ajaib Primadona Desa: Глава 1311 - Глава 1320

1371

Bab 1311

Saat ini, Tirta baru menggunakan Teknik Menghilang dan Teknik Menembus Dinding untuk pergi ke kamar mandi. Dia mengintip Elisa mandi.Kulit Elisa sangat mulus dan tubuhnya sangat sempurna. Kemulusan dan lekukan tubuh Elisa membuat Tirta terpesona. Terutama saat Elisa tidak bicara, dia terlihat sama persis dengan Ayu.Karakteristik keduanya yang sama persis membuat Tirta merasa dirinya sedang mengintip Ayu mandi. Namun, berdasarkan bagian intimnya yang menggoda, Tirta bisa menilai dia adalah Elisa. Tirta yakin dia tidak mungkin salah.Ketika Tirta sedang memandangi Elisa dengan hasrat yang membara dan bersiap-siap untuk menidurinya, tiba-tiba Elisa melihat ke arah pintu kamar mandi dengan waswas. Dia bergumam, "Kenapa aku merasa seperti diintip?"Elisa mengambil jubah mandi untuk menutupi tubuhnya yang seksi. Tirta menyingkirkan Teknik Menghilang, lalu buru-buru merangkul pinggang Elisa dari belakang dan berbisik, "Bi Elisa, ini aku. Jangan panik ...."Tirta menempelkan tubuhnya ke boko
Читайте больше

Bab 1312

Satu jam kemudian, Tirta merasa sangat puas. Dia menjadikan Ayu sebagai alasan untuk mengancam Elisa memenuhi semua permintaannya.Begitu mendengar suara ketukan pintu, Tirta berbisik di telinga Elisa, "Bi Elisa, ada yang datang. Seharusnya kita dipanggil untuk makan. Aku pergi dulu. Nanti aku baru puaskan kamu lagi kalau ada waktu."Tirta kembali ke kamarnya dengan perasaan puas. Melihat Tirta menghilang dari hadapannya secara mendadak, Elisa memegang dinding dengan perasaan malu dan juga marah.Elisa menahan ketidaknyamanan di tenggorokannya dan memarahi Tirta, "Dasar berengsek! Kalau lain kali kamu berani memperlakukan aku seperti ini lagi, aku hajar kamu!"Saat mengingat kembali momen yang memalukan tadi, Elisa ingin menggigit Tirta. Jelas-jelas tadi Elisa mempunyai kesempatan, tetapi dia tidak tega melakukannya. Sebaliknya, Tirta menahan kepala Elisa sehingga membuat Elisa merasa ditaklukkan Tirta ....Sementara itu, Ayu dibangunkan oleh suara ketukan pintu. Rambutnya berantakan.
Читайте больше

Bab 1313

Zavrina tidak mengetahui rencana licik Hagan dan keluarganya. Dia menghela napas dan menambahkan, "Mereka pasti sudah bertobat."Beberapa menit kemudian, Tirta yang dibawa Zavrina sudah sampai di ruang makan kediaman Keluarga Arshad. Ruang makan sangat luas, cahaya lampunya sangat terang, dan dekorasinya sangat mewah.Berbagai makanan lezat dan botol arak mahal disajikan di atas meja makan. Kala ini, Mahib, Lystia, Sanvi, dan Darwan sudah duduk di depan meja makan. Ayu dan Elisa juga sudah menunggu Tirta. Termasuk Hagan, Davina, dan Camila, mereka bertiga juga berada di tempat.Begitu melihat Tirta, Davina segera menyapa dengan ramah, "Kak Zavrina, Tirta, Bella, kalian datang pada saat yang tepat. Cepat duduk. Kita makan sama-sama!"Camila juga menahan ketakutannya sambil menyiapkan tempat duduk untuk Tirta dan Bella. Dia berkata, "Tirta, Kak Bella, sebelumnya aku yang nggak pengertian sebagai adik sepupu kalian. Sekarang aku sudah bertobat. Kalian cepat duduk, aku tuangkan arak untuk
Читайте больше

Bab 1314

Mendengar Tirta mengatakan dia tidak bisa minum arak kalau tidak ditemani, Hagan dan Davina memberi isyarat kepada Camila.Jadi, Camila terpaksa mengangkat gelas dan berkata pada Tirta dengan sungkan, "Pak Tirta, aku bisa temani kamu minum arak. Tapi, toleransi alkoholku nggak tinggi. Kalau kamu minum segelas, apa aku ... boleh minum setengah gelas karena aku ini wanita?"Tirta sama sekali tidak menghargai Camila. Dia mencibir, lalu menyahut, "Memangnya kenapa kalau kamu wanita? Kalau bukan karena menghormati Kakek, apa kamu berhak temani aku minum arak? Beraninya kamu bernegosiasi denganku!"Tirta menegaskan, "Terserah kamu mau minum atau nggak. Kalau nggak mau, kamu duduk saja!""Aku ...," ucap Camila. Melihat ekspresi Tirta yang dingin dan mendengar sindirannya, ekspresi Camila menjadi masam. Namun, dia tidak berani melawan Tirta.Bahkan, Hagan dan Davina juga merasa gugup. Davina membujuk, "Camila, kalau mau minta maaf, seharusnya kamu menunjukkan ketulusanmu. Kamu minta Tirta minu
Читайте больше

Bab 1315

Mahib tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tetapi dia merasa kesempatan ini sangat langka. Jadi, Mahib yang bersemangat meminta Zavrina menuangkan arak untuknya. Dia ingin bersulang dengan Tirta.Zavrina, Lystia, dan Sanvi juga ikut mengangkat gelas. Zavrina berujar, "Ayo, kita juga ikut minum. Anggap saja untuk merayakan Hagan bertobat!"Hanya Ayu dan Elisa yang merasa tidak nyaman saat melihat arak di depan mereka. Aroma arak sangat menyengat. Mereka tidak berniat minum arak itu.Ayu berucap, "Pak Mahib, kami nggak ikut minum. Aku dan adikku nggak pernah minum arak."Sebelum Mahib bicara, Tirta yang sudah menyiapkan rencana tersenyum dan membujuk, "Bi Ayu, Bi Elisa, kalian coba minum sedikit. Lagi pula, kalian nggak ada urusan penting malam ini. Nanti kalian langsung tidur saja setelah minum arak."Tirta berencana menyusup ke kamar Ayu dan Elisa nanti malam setelah mereka mabuk. Dia akan memakai Tali Tujuh Warna dan bersenang-senang dengan mereka berdua. Tirta juga bisa meningkatkan
Читайте больше

Bab 1316

Setelah mendengar perkataan Tirta, Hagan seketika merasa malu. Dia menjelaskan pada Tirta, "Bukan begitu, Tirta. Maksud Camila, asalkan kamu masih ingin minum arak, dia bisa terus temani kamu. Jangan salah paham, kami sama sekali nggak punya niat lain."Tirta tahu rencana Hagan dan keluarganya. Dia melirik Camila yang hampir tumbang, lalu berkata seraya tersenyum, "Tentu saja aku belum puas. Paman, tolong ambilkan 10 botol arak lagi. Setelah itu, sepertinya aku sudah puas."Davina melihat jam. Sekarang sudah hampir pukul 8 malam. Dia buru-buru berdiri dan berseru, "Ha? Pak Tirta, kamu mau minum 10 botol arak lagi?"Tirta mengangkat alis seraya membalas, "Kenapa? Apa Bibi keberatan?""Nggak ... pamanmu nggak leluasa bergerak karena kakinya patah. Aku yang suruh orang ambilkan arak untukmu," sahut Davina.Davina sama sekali tidak menyangka ternyata toleransi alkohol Tirta sangat tinggi. Setelah minum banyak arak putih dengan kadar alkohol tinggi, Camila sudah mabuk. Namun, Tirta tetap ba
Читайте больше

Bab 1317

Tirta memarahi Hagan dan keluarganya, "Kalian memang orang yang nggak berperikemanusiaan! Aku takut Kakek Mahib sedih kalau aku bunuh kalian. Kalau nggak, sekarang kalian pasti sudah mati! Tentu saja aku bicara begini bukan karena berniat melepaskan kalian.""Kalian sudah bertindak di luar batas. Ini ketiga kalinya kalian mengingkari janji, jadi aku nggak perlu bersikap lunak pada kalian lagi. Aku akan bunuh wanita ini. Kalau kalian berdua mau hidup, cepat bertobat dan tunjukkan prestasi kalian pada Kakek Mahib," lanjut Tirta.Tirta menegaskan, "Kalau kalian gagal, aku akan bunuh kalian 3 bulan lagi!"Tirta berbicara dengan cepat. Bahkan, sebelum Hagan dan keluarganya sempat merespons, Tirta sudah membuka mulut dan mengembuskan napas. Cahaya putih yang keluar dari mulutnya langsung menembus kening Davina, lalu darah mengalir dari keningnya.Davina yang licik itu tidak bergerak sedikit pun. Ini adalah teknik yang bisa digunakan oleh pesilat tingkat pembentukan energi tahap keempat. Tirt
Читайте больше

Bab 1318

Kemudian, Tirta membuat keputusan. Dia bergumam, "Ke depannya aku punya banyak kesempatan untuk bercinta dengan Bi Ayu dan Bi Elisa. Setelah pulang ke Desa Persik, kita bisa bersenang-senang setiap hari. Tapi, aku nggak bisa sering-sering bertemu Genta. Sebaiknya aku bertemu Genta dulu."Tirta mandi terlebih dahulu, lalu berbaring di tempat tidur. Namun, Tirta sama sekali tidak mengantuk. Mungkin karena dia terlalu antusias begitu memikirkan dirinya akan bertemu Genta.'Kak, di mana kamu? Sekarang sudah malam, aku ingin pacaran denganmu dan nggak putus selamanya!' seru Tirta dalam hati.Sayangnya, Genta tidak menanggapi ucapan Tirta. Suasana di dalam kamar sangat hening, hanya terdengar suara napas.'Apa karena tadi pagi ucapanku membuat Genta marah makanya dia nggak mau bertemu aku?' batin Tirta. Dia sangat menyayangkannya dan juga merasa sedikit kecewa.Tirta ingin bertemu Genta dan Genta sudah menyetujuinya. Namun, sekarang harapan Tirta pupus. Bahkan, dia merasa seperti dipermainka
Читайте больше

Bab 1319

Tirta menggambar siluet wanita di kertas. Genta yang tidak memahami tindakan Tirta bertanya, "Pecundang, apa yang kamu lakukan?"Namun, Genta merasa wanita yang digambar Tirta makin familier. Sepertinya itu Genta! Tirta membalas, 'Apa yang kulakukan? Haha! Kak, kamu pasti tahu setelah aku selesai gambar.'Tirta tersenyum cabul dan tidak menjawab pertanyaan Genta. Dia tetap fokus menggambar mengikuti ingatannya.Sekitar 1 jam kemudian, Tirta sudah selesai menggambar sketsa Genta. Wajahnya, matanya, pakaiannya, bahkan rambutnya juga sama persis. Jika diwarnai, sketsa itu benar-benar menggambarkan Genta dengan sempurna.Genta juga melihat sketsa itu dari sudut pandang Tirta. Setelah mengamatinya sejenak, Genta yang curiga bertanya, "Pecundang, apa kamu mau memberikan sketsa ini kepadaku untuk menghiburku?"Sebelum Tirta menjawab, Genta yang senang memuji, "Sketsa yang kamu gambar memang sangat mirip denganku. Nggak disangka, pecundang sepertimu punya bakat seperti ini."'Memberikan sketsa
Читайте больше

Bab 1320

Tirta berteriak histeris. Pinggangnya ditendang Genta dengan kekuatan dahsyat. Bahkan, Tirta merasa seperti dihantam oleh gunung.Tirta tetap terpental. Dia merasa tubuhnya hampir hancur setelah ditendang Genta. Pinggangnya terasa sangat sakit.Tirta memohon, "Sialan ... Jangan pukul lagi, Kak. Aku akan mati kalau kamu pukul aku lagi."Genta mendengus dan menimpali, "Pecundang, kamu tenang saja. Aku nggak akan habisi kamu! Selama ini, aku sudah menahan diriku cukup lama. Hari ini, aku akan memberimu pelajaran!"Saat Tirta terpental, Genta berkelebat dan mengikuti Tirta. Kemudian, Tirta melihat tinju Genta menghantam wajahnya.Tirta merasa tulang wajah bagian kirinya hancur karena ditinju Genta. Bahkan, gigi Tirta juga tanggal. Tirta mengomel, "Aduh, sialan! Kak, jangan pukul wajahku! Aku mau mengandalkan wajahku untuk bertahan hidup!"Sosok Genta tidak terlihat jelas, tetapi terdengar suaranya yang marah lagi. "Oke. Karena kamu sudah mencarikan 100 batu spiritual untukku, aku nggak aka
Читайте больше
Предыдущий
1
...
130131132133134
...
138
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status