"Tenang saja, Bi. Biarpun kamu nggak bilang, aku pasti akan luangkan waktu untuk cari kamu. Bi, aku pergi dulu. Aku akan segera pulang setelah membereskan masalahnya," ujar Tirta.Tirta tertawa, lalu meremas dada Ayu. Kemudian, dia baru pergi. Ayu memandangi sosok Tirta seraya memarahi, "Dasar berengsek! Anak ini benar-benar genit!"Ayu merasa kesal dan juga malu. Dia pun mendesah, lalu kembali ke kamar. Elisa yang tertidur pulas baru bangun. Dia yang penasaran bertanya, "Kak, tadi siapa yang ketuk pintu?"Ayu merapikan bajunya yang menjadi berantakan karena Tirta. Dia berpura-pura tenang saat menjawab, "Oh, Tirta yang datang. Dia keluar untuk mengurus sesuatu, jadi dia datang untuk mengabariku."Ayu meneruskan, "Dik, kamu sudah bangun? Kalau masih mengantuk, kamu lanjut tidur saja. Aku cuci baju dulu. Kamu ambil bajumu juga, biar aku bantu kamu cuci."Tadi Ayu hanya bertemu Tirta sebentar dan dadanya diremas, tetapi Ayu merasa bajunya sudah kotor dan basah. Jadi, Ayu harus segera menc
Baca selengkapnya