Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 1321 - Bab 1330

1371 Bab

Bab 1321

Walaupun Tirta tidak bisa mati, dia benar-benar merasa kesakitan dan kehilangan sumber kebahagiaannya. Tirta tidak ingin merasakan hal itu lagi. Jadi, dia buru-buru meminta ampun sebelum Genta mencabut sumber kebahagiaannya lagi.Genta tertawa, lalu berkomentar, "Aku lebih suka melihat kamu yang keras kepala. Aku merasa sekarang kamu sangat konyol!"Genta sama sekali tidak memedulikan Tirta yang meminta ampun. Selesai bicara, Genta mencengkeram sumber kebahagiaan Tirta dan mencabutnya lagi. Dia juga melemparnya jauh-jauh.Tirta yang kehilangan sumber kebahagiaannya lagi memegang selangkangannya dan menjerit, "Jangan! Aku nggak mau hidup lagi! Kak, bunuh saja aku!"Tirta terlihat sangat menyedihkan. Genta menimpali, "Aku nggak rela bunuh kamu. Kalau aku bunuh kamu, aku juga ikut mati. Apa yang kamu alami sekarang sesuai dengan keinginanku."Melihat tampang Tirta yang menyedihkan saat memegang selangkangannya, Genta merasa dendamnya sudah terbalas. Selama ini, Genta sering digoda dan dil
Baca selengkapnya

Bab 1322

Genta meninju tubuh Tirta dengan kuat lagi hingga meledak. Namun, dalam sekejap Tirta muncul lagi di hadapan Genta dengan ekspresi mesum.Tirta berucap, "Kak, kenapa kamu nggak lanjut menginjak aku lagi? Sebenarnya aku lebih suka kamu menginjakku. Kak, cepat injak aku lagi."Sekarang Tirta sudah tahu dia akan tetap hidup kembali biarpun terus disiksa Genta. Lebih baik dia mengambil keuntungan dari Genta di dalam mimpi. Jadi, tidak sia-sia Tirta disiksa Genta habis-habisan.Sebelum Genta bertindak, Tirta yang tidak tahu malu sudah berinisiatif berbaring di bawah kaki Genta. Dia berseru, "Aduh, aku melihatnya lagi! Kak, indah sekali dan juga wangi! Kak, aku makin menyukaimu!"Tirta memelotot dan air liurnya mengalir. Bahkan, dia juga berani menarik gaun Genta. Tirta mengangkat gaunnya agar bisa melihat lebih jelas.Genta berteriak, "Pecundang ... aku .... Ke depannya kamu nggak usah bertemu aku lagi! Setelah aku bisa mengendalikan tubuhku, aku pasti bunuh kamu!"Tindakan Tirta membuat Ge
Baca selengkapnya

Bab 1323

Kemudian, hal yang sulit dipercaya terjadi. Kertas emas terbang keluar dari tubuh Tirta dan mendarat di batu spiritual yang berada di telapak tangannya."Sialan, sebenarnya apa yang terjadi?" gumam Tirta. Setelah itu, dia bisa merasakan kekuatan dalam batu spiritual habis diserap kertas emas dalam sekejap."Bukannya kertas emas ini media kultivasi untuk Mantra Evolusi Semesta? Kenapa kertas ini bisa menyerap batu spiritual?" ucap Tirta.Tirta sangat bingung. Untuk mencari tahu, Tirta mengeluarkan 3 batu spiritual yang tersisa. Tak lama kemudian, 3 batu spiritual habis diserap kertas emas dalam sekejap. Cahaya emas yang dipancarkan kertas itu juga makin menyilaukan, seperti matahari kecil.Tirta berkata, "Sialan, kecepatannya menyerap batu spiritual sangat tinggi. Masih ada belasan obat spiritual di dalam Cincin Penyimpanan. Tapi, obat spiritual itu terlalu berharga. Bahkan lebih sulit dicari daripada batu spiritual, jadi aku nggak boleh keluarkan obat spiritual untuk mencobanya."Tirta
Baca selengkapnya

Bab 1324

Sekarang Tirta baru menyadari ternyata kertas emas bisa memurnikan lagi energi spiritual dari batu dan obat spiritual yang sudah cukup murni. Jadi, Tirta bisa menyerap kekuatan spiritual yang melimpah dengan mudah.Alhasil, Tirta yang baru memasuki tingkat pembentukan energi tahap keempat hampir melewati batas menuju tingkat pembentukan energi tahap kelima. Hanya saja, tubuh yang panas dan hasrat yang membara membuat Tirta tidak bisa fokus berkultivasi.Setelah berseru, Tirta langsung mengerahkan Teknik Menembus Dinding dan mendatangi kamar Bella di sebelahnya. Dia ingin meminta Bella untuk membantunya melampiaskan hasratnya."Hmm ... apa ini? Panas sekali!" gumam Bella. Dia yang sudah tertidur tiba-tiba bangun.Bella yang terkejut dan juga malu digendong Tirta. Dia disiksa Tirta dengan gaya yang luar biasa ........Keesokan paginya, Bella yang kelelahan tertidur pulas. Sementara itu, Tirta tidak tidur semalaman. Setelah menyerap kekuatan spiritual murni yang diberikan kertas emas dan
Baca selengkapnya

Bab 1325

"Tenang saja, Bi. Biarpun kamu nggak bilang, aku pasti akan luangkan waktu untuk cari kamu. Bi, aku pergi dulu. Aku akan segera pulang setelah membereskan masalahnya," ujar Tirta.Tirta tertawa, lalu meremas dada Ayu. Kemudian, dia baru pergi. Ayu memandangi sosok Tirta seraya memarahi, "Dasar berengsek! Anak ini benar-benar genit!"Ayu merasa kesal dan juga malu. Dia pun mendesah, lalu kembali ke kamar. Elisa yang tertidur pulas baru bangun. Dia yang penasaran bertanya, "Kak, tadi siapa yang ketuk pintu?"Ayu merapikan bajunya yang menjadi berantakan karena Tirta. Dia berpura-pura tenang saat menjawab, "Oh, Tirta yang datang. Dia keluar untuk mengurus sesuatu, jadi dia datang untuk mengabariku."Ayu meneruskan, "Dik, kamu sudah bangun? Kalau masih mengantuk, kamu lanjut tidur saja. Aku cuci baju dulu. Kamu ambil bajumu juga, biar aku bantu kamu cuci."Tadi Ayu hanya bertemu Tirta sebentar dan dadanya diremas, tetapi Ayu merasa bajunya sudah kotor dan basah. Jadi, Ayu harus segera menc
Baca selengkapnya

Bab 1326

Mendengar ucapan Selina, Mairah yang merasa paling canggung. Dia yang meminta bantuan Tirta. Alhasil, Selina yang diutus atasan malah meremehkan Tirta.Mairah menjelaskan, "Bu Selina, Pak Tirta memang masih muda, tapi dia pandai bertarung. Kemarin dia bisa menghabisi banyak orang Negara Yumai yang berniat berbuat jahat di Negara Darsia sendirian. Bahkan Kepala Keluarga Gomies ...."Hanya saja, Selina sudah menghentikan Mairah sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Selina melirik Tirta sekilas, lalu menegaskan, "Kapten Mairah, kamu sudah menjadi polisi selama bertahun-tahun. Menurutmu, apa mengandalkan kemampuan bertarung sudah cukup untuk menangkap semua penjahat di dunia?"Selina meneruskan, "Yang bisa diandalkan untuk mengurus kasus dan menangkap pelaku kriminal itu otak yang cerdas. Selain itu, juga dibutuhkan insting yang tajam dan kerja sama dari tim profesional! Biarpun dia bisa mengalahkan semua petarung hebat di dunia, dia nggak punya pengalaman mengurus kasus. Dia pasti nggak
Baca selengkapnya

Bab 1327

"Kamu ...," ucap Selina. Emosinya tersulut begitu mendengar ucapan Tirta. Selina menarik tangannya yang memerah. Dia terlihat sangat geram.Mairah segera membujuk karena takut Tirta dan Selina beradu mulut, "Bu Selina, jangan emosional. Pak Tirta nggak sengaja. Kalau dia mau ikut kita, Bu Selina izinkan saja. Mungkin Pak Tirta bisa membantu kita, aku juga takut nggak sempat lagi kalau terus mengulur waktu."Mendengar ucapan Mairah, Selina langsung melihat jam. Akhirnya, dia memelototi Tirta dan berbicara pada Mairah dengan ketus, "Oke, aku izinkan dia ikut. Aku mau lihat dia bisa bantu apa!"Selina menambahkan, "Kapten Mairah, jangan salahkan aku nggak mengingatkan kamu! Atasan sangat memperhatikan aksi kali ini. Kalau orang ini berbuat salah, kamu yang tanggung semuanya!"Sebelum Mairah bicara, Tirta melambaikan tangannya dan menimpali dengan acuh tak acuh, "Nggak apa-apa. Kalau ada masalah, aku yang tanggung jawab. Kapten Mairah, jalankan mobilnya.""Oke. Pak Tirta, pegangan yang era
Baca selengkapnya

Bab 1328

Walaupun Selina sangat marah, Tirta tetap bersikap tenang. Melihat Selina mengentakkan kakinya, Tirta tertawa dan menanggapi, "Mereka cuma kabur ke gunung, untuk apa kamu begitu emosional? Bukannya tadi Bu Selina bilang punya insting yang tajam, otak yang cerdas, dan bisa bekerja sama dengan tim?"Tirta menambahkan, "Apa otakmu yang cerdas nggak bisa digunakan lagi setelah anggota Black Gloves kabur ke gunung?"Saat bicara, Tirta juga mengamati Gunung Kobud. Seketika dia menemukan keanehan dari gunung itu.Selina makin gusar saat melihat sikap Tirta yang acuh tak acuh. Bahkan, Tirta juga bergurau tentangnya. Selina mendengus dan membentak, "Memangnya kamu paham? Kamu sama sekali nggak memahami Gunung Kobud. Ini adalah pertambangan bijih besi yang akan digali pemerintah sehingga medan magnetnya sangat kuat.""Begitu masuk ke gunung, semua alat komunikasi, pesawat nirawak, dan radar nggak bisa digunakan. Masalah ini akan membuat tim reserse nggak bisa menggunakan kemampuan mereka. Selai
Baca selengkapnya

Bab 1329

Tirta berencana menggunakan energi spiritual yang melimpah dari Gunung Kobud untuk membujuk Genta setelah menangkap anggota Black Gloves. Jadi, nantinya dia bisa meniduri Genta.Namun, Selina makin tidak percaya sesudah mendengar perkataan Tirta. Dia menegur, "Kamu bisa menangkap semua anggota Black Gloves dalam waktu kurang dari 1 jam? Kamu kira anggota Black Gloves itu bodoh?"Selina melanjutkan, "Apa anggota Black Gloves akan diam saja dan membiarkan kamu menangkap mereka? Memangnya orang yang pandai membual sepertimu bisa menangkap anggota Black Gloves?"Bahkan, sekarang Mairah juga tidak memercayai Tirta. Dia berkata dengan canggung, "Pak Tirta, Gunung Kobud sangat luas. Kamu bahkan nggak bisa menyusuri sepersepuluh dari Gunung Kobud dalam waktu 1 jam ....""Nggak masalah, Kapten Mairah. Kamu percaya padaku saja," timpal Tirta. Dia tersenyum santai, lalu berujar kepada Selina yang terus menyindirnya, "Bu Selina, apa kamu berani taruhan denganku? Kalau dalam waktu 1 jam aku bisa me
Baca selengkapnya

Bab 1330

'Kak, bukannya kamu marah padaku? Ini Gunung Kobud, aku juga baru pertama kali datang ke sini. Tapi, aku lihat Gunung Kobud ini Formasi Integrasi Spiritual alami. Tempat ini sangat cocok untuk kultivasi, aku berencana menyuruhmu keluar untuk menyerap energi spiritual Gunung Kobud ini setelah mengurus kasus,' balas Tirta.Begitu mendengar suara Genta, Tirta pun teringat pemandangan indah di balik gaun Genta saat berada di dalam mimpi. Setelah meninggalkan mimpi semalam, Tirta baru paham kenapa Genta tidak mempunyai jembut.Mungkin karena naga memang tidak mempunyai jembut, jadi Genta juga tidak mempunyainya. Namun, lebih baik jika Genta tidak mempunyai jembut karena Tirta menyukainya. Tentu saja, Tirta juga tidak keberatan jika Genta mempunyai jembut.Ke depannya, Tirta bisa merapikan dan memainkannya saat bosan. Kala ini, perhatian Genta sudah teralih pada energi spiritual yang pekat di Gunung Kobud. Jadi, dia tidak memperhatikan Tirta yang sedang berpikiran kotor."Nggak disangka, di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131132133134135
...
138
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status