Share

Bab 1351

Aвтор: Hazel
Selina menambahkan, "Kamu juga nggak usah bertanggung jawab padaku. Aku anggap hal ini nggak pernah terjadi."

Melihat Tirta salah paham padanya, Selina segera menjelaskan. Bahkan, dia tidak berani menatap Tirta saat bicara. Kalau dulu, Selina pasti tidak berani membayangkan dirinya akan mengajukan permintaan yang begitu memalukan.

Mendengar Selina tidak memintanya bertanggung jawab, Tirta langsung memeluk Selina dengan erat dan berkata dengan ekspresi cemas, "Bu Selina, aku sudah merenggut kesucianmu. Mana mungkin aku nggak bertanggung jawab padamu?"

Tirta meneruskan, "Aku memang punya banyak kekasih, tapi aku pasti bisa menjagamu dengan baik. Kalau kamu bersamaku, ke depannya aku jamin akan membelaimu dan menidurimu setiap hari. Bagaimana?"

Tirta memang agak keras kepala. Dia tidak akan membiarkan Selina meninggalkannya setelah dirinya meniduri Selina.

Mendengar ucapan Tirta, hati Selina tergerak. Kenikmatan saat bercinta membuat Selina terlena. Namun, dia harus menjaga harga dirinya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава
Комментарии (2)
goodnovel comment avatar
Nanang Alfian
lanjut bang..
goodnovel comment avatar
Danick Cendani
penulisnya lambat,,
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1352

    Sudah jelas Jamil yang bersikap seperti ini tertarik pada Susanti. Bahkan, dia berinisiatif memperkenalkan latar belakang keluarganya.Jamil lahir di sebuah desa terpencil di Provinsi Naru. Dia tidak pernah melihat wanita muda, seksi, dan cantik seperti Susanti. Ditambah lagi, tubuh Susanti sangat wangi.Jamil mencium wangi di tubuh Susanti. Dia terbuai dan jantungnya berdegup kencang. Jamil tidak bisa mencium wangi seperti ini pada tubuh wanita di desa yang memelihara serangga.Jamil memandangi Susanti sambil membatin, 'Apa ini rasanya jatuh cinta? Aku harus mendekati wanita ini dan menikahinya. Aku mau dia jadi istriku.'Susanti merasa jijik saat merasakan tatapan Jamil yang intens. Dia tanpa sadar mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihat antusiasme Jamil.Namun, bandara Provinsi Naru agak kecil. Luasnya hampir sama dengan terminal bus dan stasiun kereta di Kota Lais. Bedanya, tempat ini disebut bandara karena mempunyai landasan pacu.Setelah keluar dari bandara, jalan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1353

    Jadi, Jamil segera memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan kelebihannya. Dia menunjuk mobil karavan berwarna perak di belakangnya dan berbicara dengan bangga. Sudah jelas Jamil menganggap serius basa-basi Yuli tadi.Hanya saja, sikap Jamil membuat Susanti makin jijik. Susanti bukan wanita matre. Selama bersama Tirta, dia juga tidak pernah meminta uangnya.Bahkan, satu-satunya hadiah yang pernah diberikan Tirta hanya salep antinyamuk. Namun, Susanti sudah merasa puas.Susanti tidak menyukai Jamil. Jadi, dia diam-diam membandingkan Jamil dengan Tirta, 'Mobil Tirta itu Mercedes-Benz dan Maybach. Dia juga tinggal di vila dan punya kekayaan triliunan, tapi dia nggak pernah pamer. Tirta cuma sedikit genit."'Tapi, Jamil bukan cuma genit. Bahkan dia sangat picik. Jamil sama sekali nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Tirta,' lanjut Susanti.Ucapan Jamil juga membuat Yuli merasa tidak berdaya. Namun, dia menimpali, "Oke. Tapi Jamil, kamu tenang saja. Kami pasti akan beri kamu ua

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1354

    "Siapa Tirta? Sepertinya itu nama seorang pria. Apa wanita idamanku sudah memiliki pujaan hati?" gumam Jamil.Jamil memang sedang menyetir, tetapi perhatiannya tetap tertuju pada Susanti yang duduk di kursi belakang. Begitu mendengar gumaman Susanti, Jamil diam-diam melihat Susanti dari kaca spion tengah.Susanti tampak frustrasi. Kondisinya sangat menyedihkan. Dia terlihat seperti sedang patah hati.Jamil seketika merasa sakit hati, tidak rela, dan kecewa. Dia membatin, 'Sialan ... aku belum mendapatkan wanita cantik ini, tapi dia sudah punya pujaan hati. Tapi, kelihatannya hubungan asmaranya bermasalah. Dia terlihat terpuruk.''Itulah sebabnya Susanti nggak mau bicara denganku. Setelah aku kembali ke desa, aku akan minta ayahku dan Nenek Benad beri aku ide. Apa pun caranya, aku harus menikahi Susanti!' batin Jamil.Setelah membuat keputusan, Jamil menginjak gas dan mengebut. Dia ingin kembali ke desa secepatnya.Jamil ingat Susana mempunyai Serangga Asmara. Orang yang terkena guna-gu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1355

    Selina menggeleng dan menolak dengan wajah memerah, "Aku ... Tirta, aku merasa tubuhku sudah pulih setelah kamu memijatku. Sebaiknya ... sekarang kamu antar aku meninggalkan Gunung Kobud ...."Selina melanjutkan, "Aku takut anggota tim reserse akan mencariku di sini kalau aku masih belum kembali. Nantinya aku pasti malu bertemu mereka. Kamu juga nggak perlu antar aku pulang, pasti ada anggota tim reserse yang tunggu kita di kaki gunung."Sudah jelas Selina khawatir orang lain melihat kondisinya dan Tirta. Nanti dia pasti akan kesulitan menjelaskan."Oke, Bu Selina. Kita tinggalkan gua ini," timpal Tirta. Dia teringat dirinya sudah keluar seharian. Takutnya Ayu, Bella, dan lainnya mengkhawatirkannya.Tirta menggendong Selina keluar dari gua bawah tanah. Kabut memang sudah menghilang dari Gunung Kobud, tetapi sekarang sudah tengah malam. Suasana di gunung sangat gelap sehingga orang yang berjalan mudah tersesat. Untung saja, Tirta bisa berjalan tanpa terpengaruh.Sayangnya, Tirta dan Sel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1356

    Alasan kenapa tidak ada sinyal di Gunung Kobud adalah karena terlalu banyak energi spiritual yang terkumpul dan menghalangi sinyal. Kini, energi spiritual itu telah sepenuhnya diserap oleh Genta.Begitu Tirta keluar dari gua bawah tanah, Tirta langsung menerima notifikasi panggilan tak terjawab dari Susanti."Sudah lama juga aku nggak menghubungi Susanti. Aku jadi penasaran, gimana kabarnya sekarang. Apa dia sudah benar-benar jadi kepala kepolisian?"Kebetulan Bella tidak sedang bersamanya, jadi Tirta tak perlu menyembunyikan apa pun. Dia pun menelepon balik."Tut ... tut ...." Sekitar belasan detik, telepon tersambung. Dari seberang, terdengar suara Susanti yang sangat terkejut dan senang."Tirta, kamu ... akhirnya kamu telepon aku. Sebenarnya kamu sibuk apa di ibu kota provinsi sih?""Aku ke Provinsi Naru untuk merayakan ulang tahun nenekku. Aku pikir, setelah pulang, aku akan langsung mencarimu.""Lalu, soal pekerjaanku, aku mau mengundurkan diri. Aku ingin selalu ada di sisimu!" Se

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1357

    "Hubunganku dengan Tirta sangat baik, jangan buat keributan nggak jelas! Tirta, jangan dengar omong kosong dia! Aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia!""Dia di sini karena nenekku minta dia jemput aku dan keluargaku ke Desa Benad, cuma itu kok!" Mendengar itu, Susanti langsung sangat marah. Dia lebih dulu membentak Jamil, lalu segera menjelaskan semuanya ke Tirta."Iya, Tirta, dia cuma anak dari desa yang sama denganku. Dia nggak bisa dibandingkan denganmu deh.""Dia cuma tergoda karena lihat Susanti cantik, terus asal bicara supaya buat kamu marah. Susanti nggak mungkin suka dia.""Tirta, jangan pikir yang aneh-aneh ya! Orang yang paling Bibi dan Paman sukai tentu saja kamu!"Bahkan, Yuli dan Anton juga memelototi Jamil sambil buru-buru menjelaskan.Mendengar ucapan mereka, Jamil merasa minder dan malu. Saat itu, dia baru sadar bahwa semua omongan Yuli sejak awal hanyalah kebohongan.Saat Jamil menginjak rem untuk menghentikan mobil dan hendak melampiaskan emosinya, dari ujung tel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1358

    "Susanti, kalau kamu nggak berniat kembali ke Desa Persik, tunggu aku di sana. Jangan keliaran ke mana-mana.""Terutama jimat pelindung yang diberikan Kak Melati, kamu harus pegang erat-erat. Kalau ada bahaya, itu bisa melindungimu dan orang tuamu.""Sebentar lagi aku akan naik pesawat ke Provinsi Naru. Aku akan ke sana untuk menemuimu."Melihat Susanti tidak bersedia kembali, Tirta yang khawatir akhirnya memutuskan untuk pergi ke Provinsi Naru. Hal ini juga dipicu oleh perkataan Genta yang sempat terdengar di benaknya."Pecundang, kalau aku nggak salah ingat, Provinsi Naru dulunya penuh dengan praktik ilmu hitam. Tempat itu sangat berbahaya. Seharusnya masih ada warisan ilmu seperti itu, banyak orang di sana yang memelihara serangga guna-guna.""Waktu pertama kali aku melihat pacarmu itu, aku sudah menyadarinya. Tubuhnya sangat cocok untuk memelihara dan membesarkan serangga guna-guna.""Kebetulan aku sudah menyerap semua energi spiritual dari Gunung Kobud dan sebagian besar kekuatank

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1359

    "Hah? Tirta mau ke sini? Tapi tadi Ibu sudah telepon nenekmu. Katanya kita disuruh jalan sedikit lagi, nggak jauh dari sini ada sebuah kota kecil. Dari sana kita bisa langsung naik mobil ke Desa Benad," kata Yuli yang baru saja mengakhiri panggilan dan tampak sedikit terkejut."Tempat ini terpencil banget dan sekarang sudah malam. Nggak aman kalau kita berdiam di sini. Lagian, kalau tunggu Tirta datang, mungkin butuh waktu setengah hari. Di tempat begini, kita juga nggak bisa kasih tahu lokasi yang jelas. Tirta belum tentu bisa menemukan kita.""Gimana kalau kita ikut saran ibumu saja? Kita ke kota kecil itu dan cari kendaraan ke Desa Benad. Kamu suruh Tirta langsung ke sana saja," usul Anton.Embusan angin membuat semak-semak bergoyang, membuat Anton langsung berwaspada. Malam di gunung terasa kelam dan mencekam, bahkan orang paling pemberani pun pasti akan takut.Bagi Anton yang belum pernah kemari, tempat ini terasa sangat asing. Ketakutan dan kekhawatiran dalam hatinya semakin menj

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status