Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 471 - Chapter 480

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 471 - Chapter 480

949 Chapters

Bab 471

Dia ingin membuat Bella memahami bahwa, bagi Tirta, Keluarga Purnomo yang luar biasa itu sebenarnya bukan tidak terkalahkan.Setelah Bella pergi, semua pembeli yang sedang mengantre di sekitarnya bertanya pada Tirta dengan gugup, "Pak Tirta, apa kamu akan kerja sama dengan Keluarga Purnomo? Harga Pil Kecantikan ini bakal naik jadi 2 miliar per butir?Tentu saja, ini adalah hal yang paling ditakuti oleh para pembeli ini. Khasiat Pil Kecantikan ini sangat bagus, memang pantas jika dijual dengan harga yang lebih tinggi. Jika keluarga besar seperti Keluarga Purnomo itu menanamkan modal pada pil ini dan menaikkan harga hingga 2 miliar per butir, sebagian besar dari mereka pasti tidak akan sanggup membelinya.Tiba saatnya, hanya keluarga konglomeratlah yang bisa menikmati pil ini. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi semua orang.Namun, Tirta malah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalian tenang saja. Aku nggak mungkin kerja sama dengan Keluarga Purnomo. Lagian, aku bisa menjual pil i
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 472

Setelah sibuk seharian penuh hingga larut malam, Tirta dan timnya menjual habis total 7.000 Pil Kecantikan. Itu sudah termasuk Pil Kecantikan yang baru saja selesai dibuat oleh Tirta. Namun, masih ada sebagian besar pelanggan yang belum berhasil membeli Pil Kecantikan.Pada akhirnya, Tirta hanya bisa meminta maaf kepada semua orang, "Aku benar-benar minta maaf, persediaan untuk hari ini sudah habis terjual. Kalau masih ada yang mau beli, silakan datang lagi besok. Mohon maafkan kami kalau ada pelayanan yang kurang berkenan.""Hah? Sudah habis? Kami sudah antre berjam-jam, nih.""Sayang sekali. Yang datang mengantre sejak sore saja nggak kebagian. Kita terlambat datang. Sebaiknya besok baru lanjut antre lagi saja.""Pak Tirta, besok persediaannya harus cukup, ya."Tirta dan Agatha telah membagikan makanan dan makanan penutup bagi para pelanggan tadi. Standar pelayanan mereka sudah termasuk jauh melebihi apotek lainnya. Para pelanggan yang tidak berhasil membeli Pil Kecantikan juga meny
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 473

Ponsel Tirta tiba-tiba berdering. Ternyata Ayu yang meneleponnya. Tirta sudah meninggalkan rumah selama dua hari. Ayu merasa khawatir terhadap keadaan Tirta, sehingga dia menelepon untuk menanyakan kabarnya."Tirta, kamu sudah dua hari nggak pulang, semuanya baik-baik saja, 'kan?"Tirta menjawab, "Jangan khawatir, Bibi. Aku cuma sibuk kerja, hari ini aku pulang.""Baiklah, aku tunggu di rumah." Terdengar nada kekhawatiran dan sedikit kecewa dalam suara Ayu.Tirta memutuskan untuk kembali ke Desa Persik malam ini. Dia sudah mendapatkan obat untuk mengobati mata Ayu, tetapi masih belum sempat kembali sampai sekarang. Setelah beberapa hari tidak bertemu, Tirta juga memang sudah merindukan beberapa wanita itu.Saat Tirta hendak pergi, dia membawa beberapa kotak Pil Kecantikan dan berkata kepada Agatha, "Kak Agatha, kamu pulang saja dulu untuk istirahat. Malam ini aku mau pulang ke desa."Agatha mengangguk seraya menatap Tirta dengan sedikit rasa enggan. Namun, dia tentu tahu bahwa Tirta ha
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 474

Tirta bertanya pada Ayu, "Bibi, gimana perasaanmu sekarang?"Di bawah rangsangan akupunktur, Ayu merasakan reaksi yang cukup kuat."Mataku terasa agak kesemutan dan area di sekitarnya juga terasa agak kebas," katanya.Tirta dengan lembut mengusap pipi Ayu. "Sekarang coba buka matamu perlahan-lahan, jangan terburu-buru."Dengan perasaan cemas, Ayu menggenggam erat tangan Tirta. Kemudian, dia membuka matanya yang indah, tetapi masih tampak redup. Di tengah kegelapan, penglihatan Ayu mulai pulih dengan perlahan-lahan. Cahaya samar mulai muncul dari sekelilingnya, meskipun terlihat sangat tidak jelas.Ayu berkata dengan gembira, "Aku bisa lihat sesuatu! Tapi masih agak buram, belum bisa melihat dengan jelas." Meskipun demikian, cahaya yang kembali ke dunianya membuat Ayu sangat terharu.Saat Ayu melihat bayangan sosok di depannya, dia tahu orang itu adalah Tirta. Tanpa berpikir panjang, dia langsung memeluk Tirta dan menangis bahagia dalam pelukannya. "Akhirnya aku bisa melihat. Aku bisa m
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 475

Ayu sangat akrab dengan suara Melati dan Arum. Jadi, begitu mendengar mereka berbicara, dia langsung bisa tahu siapa mereka. Setelah bisa melihat, suasana hati Ayu jadi sangat bagus. Dia menilai penampilan Melati dan Arum, lalu memuji mereka."Melati, kamu cantik sekali! Arum juga. Kalian berdua punya tubuh yang luar biasa dan auranya sangat elegan. Kalian berdua benar-benar cantik!"Ayu tidak bisa merasa bosan melihat kecantikan kedua wanita itu. "Harus kuakui, Tirta memang beruntung bisa punya wanita secantik kalian."Melati sudah terbiasa dengan pujian seperti ini, sedangkan wajah Arum mulai merona. Jelas sekali, pujian Ayu ini juga ditujukan pada dirinya, sehingga membuat Arum merasa tersipu dan senang. Melati melangkah maju dan menggenggam tangan Ayu sambil bercanda."Omong kosong. Secantik dan sebagus apa pun tubuh kami, mana bisa dibandingkan sama kamu?" Melihat mata Ayu yang kini telah berbinar, dia berkata dengan antusias, "Berkat Tirta, matamu jadi bisa sembuh. Tirta memang
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 476

Namun, dengan mengonsumsi Pil Kecantikan ini, semua permasalahan kecil itu langsung menghilang. Bukan hanya itu, wajah ketiga wanita itu bahkan mulai tampak merona, lembut, dan elastis. Kulit mereka tampak sangat lembut, membuat siapa pun yang melihatnya terpesona dan sulit untuk tidak menyentuhnya.Tidak hanya sampai di sana. Melati dan Ayu memang memiliki pesona wanita dewasa yang bahkan lebih menawan dari gadis-gadis muda. Perpaduan dari aura yang dewasa dan kecantikan ini tentu membuat mereka tampak semakin sempurna.Melihat Melati dan Ayu yang semakin memikat, Tirta tak bisa menahan diri untuk mencubit lembut kulit Ayu yang putih halus. "Gimana? Aku nggak bohongin kalian, 'kan?"Sejak awal, kehadiran ketiga wanita ini telah menarik banyak perhatian orang. Ditambah lagi dengan penampilan mereka sekarang, bukankah semua pria akan tergila-gila jika melihat mereka bertiga berjalan secara berdampingan di luar sana?Paras mereka tidak ada bedanya dengan gadis muda berusia belasan tahun.
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 477

Hati Tirta langsung memanas. Mana mungkin dia bisa menahan ekspresi Ayu yang begitu menggoda?Tanpa basa-basi, dia langsung mendominasi tubuh Ayu. Melati terkekeh-kekeh di sampingnya. Mendengar suara mereka, Arum terus membolak-balikkan tubuhnya dan tidak bisa terlelap sepanjang malam. Dia merasa penasaran, sekaligus penuh penantian.....Keesokan paginya.Tirta memeluk Ayu dan Melati yang telah terkulai lemas dan terlelap. Setelah mengalami siksaan semalaman, kedua wanita itu sudah tidak sanggup bertahan lagi. Meski demikian, Tirta tetap saja tidak mengampuni mereka. Kedua tangannya masih terus menggerayangi tubuh kedua wanita itu.Pada saat itu, ponsel Tirta berdering. Irene meneleponnya dan berkata dengan tak berdaya, "Tirta, hari ini harus temani Bella untuk melihat giok. Apa kamu sudah bersiap?"Tirta menganggukkan kepalanya. "Tentu saja. Karena aku sudah berjanji, dia nggak usah khawatir."Tirta tentu saja tahu, Bella khawatir Tirta akan ingkar janji karena Bella telah menyinggun
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 478

Saat melihat Tirta datang, Bella tak kuasa menghela napas lega. Bagaimanapun, semuanya tidak masalah asalkan Tirta bisa tiba. Di sisi lain, pemuda itu menilai penampilan Tirta yang tampak sangat sederhana.Dengan ekspresi tidak percaya, dia bertanya pada Bella, "Bella, kamu nggak bercanda, 'kan? Bocah ini master batu yang kamu carikan? Pemuda seperti dia tahu apa? Kamu bercanda sama aku ya?"Pemuda itu berkata dengan terus terang di hadapan Tirta tanpa segan-segan, "Nggak usah bawa dia lagi, dia nggak akan bisa selesaikan apa pun. Bawa dia cuma bakal jadi beban. Kali ini aku sudah pilih seorang master yang sangat profesional. Dijamin nggak akan ada masalah."Mendengar ucapannya, Tirta merasa agak kesal karena merasa dipermainkan Bella. Dia langsung mempertanyakan Bella, "Bu Bella, kalau kamu sudah bawa orang, untuk apa lagi kamu cari aku? Memangnya asyik ya mempermainkan orang seperti itu? Apa Bu Bella punya hobi buruk seperti ini?"Bella menarik Tirta ke samping dan menjelaskan dengan
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 479

Resnu berjalan menaiki pesawat dengan sikap yang angkuh. Namun saat melangkah ke dalam pesawat, dia berbalik dan melirik Tirta dengan penuh kebencian. Dalam hatinya, Resnu merasakan kebencian yang mendalam terhadap Tirta.Diam-diam dia berpikir, 'Padahal cuma bocah ingusan yang nggak tahu diri, tapi berani sekali bersikap nggak hormat padaku! Huh, nanti aku pasti akan buat perhitungan padanya!'"Pak Tirta, ayo kita naik ke pesawat," ajak Bella.Tirta merasa kesal melihat Resnu, tetapi tidak bisa mengatakan apa pun terhadap Bella. Dalam hatinya sangat paham bahwa Resnu memang memiliki status yang tidak sederhana. Bahkan Bella sekalipun tidak berani menyinggungnya.Meski demikian, siapa pun orangnya, Tirta tetap harus menyelesaikan masalah jika saatnya tiba."Ayo jalan." Dengan ajakan dari Bella, Tirta juga masuk ke kelas bisnis di pesawat. Setelah itu, pesawat tersebut pun mulai mengudara perlahan-lahan ke arah selatan.Seorang pramugari berpakaian rok pendek dengan riasan yang rapi men
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 480

Situasi ini sudah sampai pada titik di mana Bella bahkan lebih rela meminta Tirta yang diundangnya dengan susah payah untuk pulang. Jelas sekali bahwa Bella sangat khawatir dan takut pada Resnu."Nggak mungkin. Kamu yang suruh aku datang, sekarang kamu mau aku pergi begitu saja?" Tirta menjawab dengan tegas, "Apalagi, Resnu yang cari masalah duluan. Sikapnya yang nggak sopan ini harus diberi pelajaran. Aku nggak akan pergi sebelum urusan ini selesai. Urusanmu selesai atau nggak, yang penting aku nggak akan biarkan masalah ini begitu saja.""Masalah ini nggak bisa dikompromi," lanjut Tirta dengan sikap yang sangat tegas. Bagi Tirta, menghadapi Resnu yang menyebalkan ini adalah hal yang tak bisa dihindari. Siapa pun status Resnu, dendam ini harus diselesaikan.Jelas, Tirta bertekad untuk berhadapan langsung dengan Resnu sampai akhir."Baiklah," jawab Bella dengan pasrah. Dalam hatinya, dia mulai berpikir bahwa dirinya harus turun tangan untuk menghentikannya jika sampai terjadi bentrok a
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
95
DMCA.com Protection Status