Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 451 - Bab 460

953 Bab

Bab 451

Taufan terkejut. "Apa? Kalian yakin mesinnya nggak bermasalah?"Petugas itu menggelengkan kepalanya. "Kami sudah melakukan pengujian berulang kali dan hasilnya tetap sama setiap kali. Nggak ada penyimpangan dan kami bisa memastikan bahwa hasil ini akurat."Taufan terdiam di tempat dengan mata yang membelalak kaget. Dia memandang Tirta dengan wajah tidak percaya, sedangkan Tirta tetap tampak tenang karena dia sudah memprediksi hasil ini sejak awal.Di sisi lain, Rudi dan Ezra menunjukkan ekspresi tidak percaya. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Pil Kecantikan buatan Tirta benar-benar sempurna. Mereka berteriak dengan keras, "Nggak mungkin! Ini mustahil! Setiap obat pasti ada masalahnya!""Pasti ada yang keliru dalam uji cobanya! Alat kalian pasti rusak! Aku tahu! Pasti kalian disogok sama Tirta! Kalian pasti kerja sama untuk memalsukan data ini dan berpura-pura di depan semua orang! Aku mau lakukan pengujian ulang yang adil!"Taufan memandang kedua orang itu dan membentak mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Bab 452

Resep Pil Kecantikan Tirta memang membuat Taufan memiliki persepsi baru terhadap obat tradisional. Tirta menjelaskan, "Bukan aku yang menciptakan resep ini, tapi ini adalah harta warisan leluhur kita. Meski mereka itu orang zaman kuno, bukan berarti mereka orang bodoh. Ada banyak sekali resep obat berharga yang telah hilang dari sejarah.""Aku juga cuma kebetulan mendapat warisan resep obat ini. Jangan mengira ilmu pengobatan kita saat ini sudah sangat maju. Bisa jadi kalau leluhur kita melihat ilmu pengobatan kita sekarang, mereka malah meremehkannya."Kali ini Tirta tidak sedang berpura-pura. Dia memang merasa sedih melihat ada banyak warisan leluhur yang telah hilang. Sebagai orang yang berpengalaman dalam bidang ini, Taufan juga tentunya sangat memahami hal ini.Melalui ucapan Tirta, Taufan bisa melihat bahwa Tirta benar-benar seorang pebisnis yang jujur. Taufan menunjukkan ekspresi bersalah dan berkata, "Tentu saja aku mengerti hal ini."Setelah berkata demikian, Taufan berbalik u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Bab 453

Detik berikutnya, para pemegang saham Farmasi Santika langsung menghentikan kedua orang itu. Mereka mengepung Rudi dan Ezra hingga tidak ada kesempatan untuk melarikan diri sama sekali. Saat Rudi dan Ezra memanggil petugas BPOM sebelumnya, para pemegang saham ini sangat ketakutan.Untungnya, obat Tirta memang tidak bermasalah. Sementara itu, tindakan Rudi dan Ezra tadi jelas sekali ingin menghancurkan kesempatan mereka untuk meraih keuntungan besar. Menghalangi rezeki orang lain sama saja dengan mencari gara-gara! Semua orang sangat mendendam kedua orang ini.Saat ini, para pemegang saham itu telah berdiri di pihak yang sama dengan Tirta. Tidak peduli betapa baiknya para pemegang saham ini memperlakukan Rudi dan Ezra sebelumnya, saat ini sumber penghasilan mereka tidak berhubungan lagi dengan kedua orang ini. Tentu saja para pemegang saham ingin sekali mencabik-cabik kedua orang ini.Dengan senyuman yang tidak tulus, mereka berkata, "Pak Rudi, Pak Ezra, kami rindu sekali sama kalian se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Bab 454

Bahkan saat harganya naik menjadi 60 juta per butir sekalipun, tidak ada yang mengomentarinya mahal."Oke, asalkan ada obatnya saja.""Besok harus siapkan lebih banyak lagi ya. Tiga ribu butir terlalu sedikit, kami jadi nggak kebagian."Tirta memberi jaminan kepada semua orang, "Semuanya tenang saja. Persediaan untuk besok pasti cukup, kami usahakan sebisa mungkin semua orang kebagian."Di bawah bujukan Tirta dan Agatha, orang-orang yang tidak berhasil membeli Pil Kecantikan itu baru pergi dengan tak berdaya.Melihat Tirta yang telah menyelesaikan kesibukannya, Taufan menghampirinya untuk berpamitan, "Pak Tirta, aku pamit dulu. Hari ini benar-benar membuka wawasanku.""Memang benar kata orang, di atas langit masih ada langit. Kejadian hari ini membuatku menyadari kekuranganku. Sepertinya aku masih harus banyak belajar dan bersikap rendah hati."Tirta tersenyum sambil menggeleng, "Pak Taufan terlalu sungkan. Kalau bukan karena Pak Taufan yang membersihkan nama baikku hari ini, mungkin s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Bab 455

Melihat tingkah laku para pemegang saham, Tirta tidak menunjukkan reaksi apa pun. Agatha kemudian bertanya padanya, "Tirta, kamu mau saham Farmasi Santika nggak? Kalau mau, kamu bisa dapat keuntungan dari penjualan Pil Kecantikan juga."Dengan keuntungan sebesar itu yang sepenuhnya bergantung pada resep obat Tirta, Agatha tentu tidak ingin Tirta merasa dirugikan. Namun, Tirta menggelengkan kepala dan berkata, "Nggak perlu, kamu simpan saja uang itu. Aku nggak kekurangan uang.""Langit sudah mulai gelap, kita harus siap-siap produksi Pil Kecantikan untuk besok. Usahakan produksi sebanyak mungkin malam ini, supaya besok kita bisa jual lebih banyak lagi. Hari ini cuma pembukaan pasar, jadi keuntungannya sengaja dibuat lebih tipis. Keuntungan yang kita dapatkan besok adalah poin utamanya.""Setuju!" Agatha mengangguk dengan penuh semangat. Dia sudah membuat rencana dalam hatinya. Meskipun Tirta tidak menginginkan uang tersebut, Agatha akan tetap menyimpannya untuk Tirta secara pribadi. Jik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Bab 456

Bisa dibilang, hampir seluruh dunia tahu tentang obat mujarab ini. Para pelanggan yang membeli obat ini adalah iklan terbaik. Jika ada yang tidak tahu tentang Pil Kecantikan, itu mungkin karena mereka baru keluar dari gua.Yang datang bukan hanya para karyawan yang berharap kecantikan dan pesona mereka meningkat, tetapi juga para nona kaya dan para bos. Makanya, apotek Farmasi Santika sangat ramai hingga antreannya begitu panjang.Kedua sisi jalan juga dipenuhi mobil mewah sehingga lalu lintas macet. Meskipun harganya 60 juta, tidak ada yang mengatakan pil ini mahal.Sepanjang pagi, Pil Kecantikan telah terjual lebih dari 2.000 butir. Sekitar 120 miliar telah masuk ke rekening Farmasi Santika. Setiap detik terlihat notifikasi dari bank.[ Anda menerima 60 juta dari XXXX. ][ Anda menerima 90 juta dari XXXX. ]Demi membantu Tirta dan Agatha memproduksi Pil Kecantikan, para pemegang saham tidak tidur semalaman. Meskipun begitu, mereka sama sekali tidak mengantuk dan justru terlihat berse
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Bab 457

"Terima kasih banyak. Aku nggak nyangka kalian akan membagikan makanan seperti ini.""Jujur saja, aku memang lapar. Kalau begitu, aku langsung makan ya."Para konsumen itu menerima niat baik Tirta.Para pemegang saham pun menyahut dengan tersenyum, "Sudah seharusnya. Kami nggak mungkin membiarkan kalian mengantre dalam keadaan perut kosong. Semua ini gratis kok. Katakan saja kalau nggak cukup."Setelah para pemegang saham membagikan makanan, orang-orang langsung makan. Mereka tidak akan meninggalkan antrean ini.Namun, tidak berselang lama, tiba-tiba terjadi keributan di tengah-tengah kerumunan. Tirta bangkit untuk memeriksa keadaan."Ada masalah dengan obat kalian ini. Gimana kami bisa makan?""Ya! Cara membungkus kalian buruk sekali. Obatnya sampai hancur.""Ada juga bau nggak sedapnya. Apa obat seperti ini bisa dimakan?"Kekacauan ini menarik perhatian banyak orang. Staf yang bertanggung jawab atas penjualan segera menjelaskan dengan sabar, "Pak, nggak ada yang salah dengan obat dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Bab 458

Tirta menenangkan para stafnya, "Jangan panik. Aku akan pikirkan cara untuk mengatasinya."Ketika para orang tua itu masih membuat keributan, tiba-tiba ada 3 pria tua dan pria paruh baya bersetelan rapi yang menghampiri. Mereka mengelilingi Tirta dengan galak.Tirta tidak peduli. Dia sama sekali tidak takut dengan hal seperti ini. Hanya saja, dia merasa sedikit penasaran.Ketika melihat ini, Agatha segera menghampiri Tirta dan berbisik, "Itu Pak Melvin, itu Pak Zahir, dan itu Pak Buala. Mereka juga bos farmasi. Mereka datang pasti karena mengincar Pil Kecantikan. Para orang tua itu pasti orang suruhan mereka."Tirta segera memahaminya. Sepertinya yang dikatakan Agatha benar. Sepertinya selain Rudi dan Ezra, masih ada banyak orang yang mengincar Pil Kecantikan.Sebelum Tirta berbicara, orang-orang itu sudah bersuara. Melvin tidak menyembunyikan niatnya. Dia langsung berkata secara terus terang, "Kami memang datang karena Pil Kecantikan. Pil kalian ini membuat bisnis kami sepi. Nggak ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Bab 459

"Kalau kalian nggak memberi kami kesempatan untuk menghasilkan uang, jangan harap kalian bisa berbisnis dengan tenang!" ancam ketiga orang itu.Tirta menatap para orang tua yang masih berbaring di tanah itu. Kini sudah bisa dipastikan bahwa mereka adalah kaki tangan Melvin dan lainnya. Sepertinya, di dunia ini ada banyak orang seperti Ezra dan Rudi.Setelah memikirkan ini, ekspresi Tirta tampak suram. Dia menatap Melvin dan lainnya dengan kesal. Melvin dan lainnya mengira Tirta takut karena tidak berbicara sejak tadi. Sikap mereka pun makin angkuh."Hehe. Kukira kalian nggak bakal takut. Kalau sudah takut, cepat serahkan formulanya. Kalian masih bisa untung kok. Kalau nggak, Farmasi Santika nggak bakal tenang karena terus diganggu," ancam Zahir."Hari ini kami cuma memberi kalian peringatan kecil. Kalau kalian berani menjual obat ini lagi, kami akan mengutus orang untuk membuat kekacauan di mana pun kalian berada," ujar Buala."Mungkin saja, pabrik atau gudang kalian akan tiba-tiba ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

Bab 460

Para pendatang ini jelas berstatus tinggi. Seluruh perhatian sontak tertuju pada mereka. Beberapa orang kaya yang mengenali mereka bahkan berseru kaget.Sementara itu, Saad mengabaikan Melvin dan lainnya, lalu langsung menghampiri Tirta dan tertawa sambil menepuk bahunya."Aku sudah menebak sejak awal. Selain Pak Tirta, siapa lagi yang bisa membuat Pil Kecantikan yang efeknya begitu luar biasa?" ucap Saad."Pujianmu berlebihan, Pak," sahut Tirta dengan sungkan.Ketika melihat antrean yang begitu panjang, Saad pun menggoda, "Bukannya sebelumnya kamu ingin tinggal di desa dan hidup santai? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Kamu sudah memutuskan untuk melakukan hal besar kali ini?"Tirta bisa merasakan bahwa suasana hati Saad sedang baik. Dia mengedikkan bahu dengan pasrah sambil membalas, "Ya, rencananya begitu. Sayangnya, malah ada yang menggangguku dan ingin mengusirku. Gimana lagi?"Begitu mendengarnya, Saad langsung mengernyit dan bertanya, "Siapa yang berani mengganggu Pak Tirta?"A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4445464748
...
96
DMCA.com Protection Status