"Panther, kalau ingin mati, coba saja keluarkan pistolmu," ancam Bima sambil menatap Panther dengan ekspresi menghina."Master, sekalipun aku bernyali besar, aku nggak mungkin berani melakukannya," ujar Panther sambil tersenyum canggung. Dia tahu betul kemampuan Bima. Tidak ada gunanya melawan Bima dengan menggunakan pistol.Apalagi, Bima bukan sosok yang bisa disinggung olehnya. Dia tidak perlu menyinggung Tirta dan Bima demi orang seperti Hadi. Ketika melihat Bima bersikap begitu hormat kepada Tirta, Panther tahu Tirta bukan orang yang bisa diusik. Jika bertindak gegabah, Panther tidak akan bisa menanggung konsekuensinya. Panther masih ingin mengelola arena tinjunya.Di bawah desakan Hadi, Panther akhirnya membuat keputusan. Dia sontak memukul kepala Hadi dan memaki, "Dasar idiot! Kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku menyinggung Pak Tirta!"Kemudian, Panther menahan Hadi dan membawanya ke hadapan Tirta. Dia berlutut dan berucap, "Pak Tirta, tolong maafkan kebodohanku. Dia membaw
Terakhir Diperbarui : 2024-09-14 Baca selengkapnya