Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 421 - Chapter 430

953 Chapters

Bab 421

Ekspresi Tirta membuat para preman itu gemetar ketakutan. Mereka belum pernah melihat orang sekejam Tirta. Dari pecahan pisau yang tertancap, mengalir darah yang semakin deras. Jika dibiarkan terus seperti ini, kedua orang itu pasti akan tewas.Melihat kedua preman yang terkejut hingga terpaku di tempat, Tirta berkata, "Tentu saja, kalian boleh terus menolak untuk bicara, tapi aku juga punya cara untuk membuat kalian merasakannya semua."Tirta mengulurkan dua jarinya, lalu mencengkeram pecahan yang menancap di luka mereka dan bersiap-siap untuk memutar pecahan itu 360 derajat. Luka tersebut akan menjadi sangat mengerikan dan pasti akan mengoyak daging mereka.Namun, sebelum Tirta sempat memutar pecahan itu, kedua preman itu langsung menyerah dan mengakui segalanya."Jangan, Kak. Kumohon ampuni kami. Kami akan bilang semuanya. Hadi yang menyuruh kami ke sini.""Sepertinya dia punya dendam besar denganmu dan wanita ini, makanya membayar sejumlah besar uang pada kami untuk menyergapmu di
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bab 422

"Oke, aku tunggu kamu di rumah. Kujamin akan kasih kejutan untukmu. Tapi, apa nggak bahaya kamu pergi sendirian? Kalau nggak, kita pikirkan lagi cara lain?" Agatha menatap Tirta dengan penuh kecemasan.Tangan Tirta menggerayangi payudara Agatha dengan lancar, sambil berkata dengan nada yang sangat santai, "Dengan kemampuanku, mana mungkin pecundang itu bisa melukaiku? Kamu siapkan saja kejutan untukku. Aku nggak akan membuatmu menunggu terlalu lama."Agatha mengangguk dengan wajah malu-malu, "Oke."Setelah menenangkan Agatha, Tirta pun pergi sendirian menuju alamat yang diberikan oleh para preman tersebut. Berdasarkan alamat itu, Tirta tiba di sebuah bangunan yang terbengkalai. Hal ini membuat Tirta merasa kebingungan."Aneh, apa ada orang yang tinggal di sini? Mau sembunyi sampai gimana pun, Hadi nggak mungkin tinggal di tempat seperti ini, 'kan?"Pada saat itu, Tirta melihat sebuah mobil mewah yang berhenti di dekat pintu masuk sebuah ruang bawah tanah yang tak jauh dari sana. Bebera
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bab 423

Melihat sikap kasar kedua orang itu, Tirta hanya tertawa sinis. "Uang? Aku punya banyak uang. Pokoknya aku harus masuk hari ini."Melihat Tirta yang bersikeras ingin masuk, kedua penjaga itu mulai emosi. Mereka ini memang bukan orang baik-baik, semuanya adalah orang-orang bermasalah yang dikumpulkan oleh Panther. Bahkan ada beberapa di antaranya yang sudah sering dipenjara."Bocah tengik, jangan nggak tahu diri. Berani sekali kamu cari masalah di sini? Biar kutunjukkan siapa yang seharusnya kamu takuti!"Usai bicara, kedua penjaga bertubuh kekar itu melayangkan tinju ke arah wajah Tirta. Melihat gerakan mereka yang lambat, tatapan Tirta berkilat dingin. "Sepertinya kalian yang nggak tahu diri. Mau dihajar ya? Kalau begitu akan kukabulkan keinginan kalian."Sesabar apa pun Tirta, kini dia sudah tidak bisa menahan emosi lagi. Bagaimanapun, lawan sudah melayangkan tinju padanya, tidak mungkin Tirta akan berdiam diri dihajar oleh kedua orang ini. Dengan gerakan secepat kilat, Tirta melanca
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 424

Tirta melirik sekilas pemimpin itu sebelum melangkah masuk ke arena tinju bawah tanah. Arena ini sangat luas. Di tengah-tengah arena, terdapat sebuah kandang segi delapan yang terbuat dari baja.Begitu seseorang masuk ke kandang tersebut, hanya satu yang bisa keluar hidup-hidup. Tidak ada aturan yang membatasi. Segala macam trik kotor bisa digunakan, dengan tujuan satu-satunya adalah untuk membunuh lawan.Jika seorang petarung tidak bisa mengalahkan lawannya dan memilih untuk menyerah, itu sama saja dengan bunuh diri. Para bos yang merugi akibat kekalahan, tentunya tidak akan membiarkan petarung itu tetap hidup. Jadi pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara kalah atau menyerah di sini.Petarung yang menang bukan hanya akan mendapatkan semua yang diinginkannya, nilai dirinya juga akan berlipat ganda. Meski demikian, pertarungan ini sama saja dengan menempatkan nyawa di ujung tanduk. Mati di dalam kandang segi delapan itu hanyalah masalah waktu.Lantai di dalam kandang segi delapan itu
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 425

Wajah gemuk Panther tampak terkejut. "Nggak mungkin. Aku sudah utus empat bawahan untuk membunuhnya. Dia belum mati?"Panther segera menelepon untuk memeriksa, tetapi tidak ada kabar sama sekali dari keempat anak buahnya. "Dasar anak sialan, berani-beraninya menyingkirkan anak buahku! Sekarang malah berani datang ke sini sendirian.""Sepertinya bocah ini lumayan kuat. Pasti akan jadi masalah ke depannya, nggak bisa dibiarkan begitu saja." Muncul niat membunuh dalam tatapan Panther. Dia bertekad untuk membunuh Tirta.Saat ini, Hadi benar-benar ketakutan terhadap Tirta. "Kak Panther, kamu sudah berjanji padaku untuk membunuhnya sebagai balas dendam. Kebetulan bocah ini datang sendiri. Gimana kalau utus anak buahmu untuk langsung bunuh dia saja?"Panther memperhatikan Tirta yang sedang berkeliling di tribune penonton, lalu perlahan menggelengkan kepalanya. "Aku pasti akan menyingkirkannya. Tapi, saat ini dia ada di antara penonton.""Jumlah orang di sini terlalu banyak dan ini adalah wila
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 496

Masih ada beberapa penonton yang kalah taruhan. Mereka merobek tiket di tangan dengan marah. Entah berapa besar kerugian mereka. Yang jelas, dari ekspresi mereka, seharusnya mereka hampir bangkrut.Tirta berdiri di tempatnya sambil melipat lengannya di depan dada dan memandang ke sekeliling. Saat ini, Sam menghampirinya. Tirta menatapnya dengan heran sambil bertanya, "Kenapa? Baru beberapa menit berlalu, masa sudah mau beli tiket lagi?"Sam tersenyum dan menyahut, "Bukan. Aku tahu kamu mau cari orang. Biar kuberi kamu kesempatan. Kalau kamu naik ke kandang segi delapan dan mengalahkan Grizzly, aku akan memberitahumu lokasi orang yang kamu cari "Tirta akhirnya memahami apa yang terjadi. Pantas saja, dia tidak bisa menemukan Hadi. Ternyata pria itu meminta perlindungan pada arena tinju bawah tanah.Sementara itu, bos arena tinju ini jelas ingin melawannya. Dia tidak ingin Tirta menemukan Hadi dan membalas dendam. Itu sebabnya, dia menyusun rencana seperti ini. Jika tidak, tidak mungkin
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 427

Selesai menandatanganinya, Tirta melemparkan pena itu ke luar kandang. Sam menyimpan surat perjanjian, lalu menatap Tirta dengan ekspresi menghina sebelum menggembok kandang segi delapan."Kalau begitu, kudoakan kamu berhasil," ujar Sam.Karena surat perjanjian telah ditandatangani, pertandingan pun dimulai. Di kursi VIP, terlihat Hadi dan Panther tertawa terbahak-bahak."Hahaha. Tirta, Tirta, sepertinya kamu bakal mati hari ini. Nyalimu memang besar. Kalau nggak, mana mungkin kamu menandatangani surat perjanjian semacam itu. Grizzly pasti akan menghajarmu sampai setengah mati. Dasar nggak tahu diri," ejek Hadi.Sesungguhnya, Hadi tidak menyangka Tirta berani masuk ke kandang segi delapan dan melawan Grizzly. Kini, dia merasa sangat lega. Dia memeluk kedua wanita cantik sambil menjamah tubuh mereka dan mengecup pipi mereka."Bocah ini sudah pasti mati. Nggak ada yang pernah selamat melawan Grizzly. Kita cukup menonton dengan tenang saja," ujar Panther.Panther dan Hadi sama-sama menata
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

Bab 428

Kesenjangan perbandingan di antara keduanya benar-benar besar.Tirta berkata, "Aku mau bertaruh 1 miliar. Kalau jumlahnya terlalu besar, takutnya ada yang nggak bisa membayarku nanti."Staf tidak menolak permintaan Tirta. Dia menyahut, "Oke. Tirta bertaruh untuk diri sendiri sebesar 1 miliar."Dengan demikian, muncul nama Tirta di bawah kolom namanya sendiri. Para penonton pun tertawa melihatnya."Kenapa dia malah bertaruh untuk dirinya sendiri?""Pria ini termasuk tampan, tapi otaknya bermasalah. Kalau ingin menghasilkan uang, dia seharusnya bertaruh untuk Grizzly. Kalaupun dia mati nanti, setidaknya keluarganya bisa mendapat uang. Kalau begini, dia bukan cuma akan mati, tapi juga bangkrut ""Ya, kamu benar. Mari kita lihat, gimana idiot ini akan mati."Grizzly yang berada di atas kandang segi delapan sontak tergelak. "Sepertinya ada masalah dengan otakmu ya? Kamu rasa kamu bisa menang dariku? Hei, aku akan bertaruh 2 miliar untuk diriku sendiri juga. Siapa yang akan melewatkan keuntu
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

Bab 429

Namun, Grizzly tentu tahu sehebat apa tinju yang dilontarkan Tirta tadi. Para penonton malah mengira dirinya hanya bercanda dan mengejeknya. Grizzly tidak bisa menerima ini."Argh!" pekik Grizzly sambil merobek singlet hitamnya. Terlihat otot-ototnya yang sangat kekar. Saat berikutnya , otot-otot itu tampak berkembang dengan cepat.Pada saat yang sama, terdengar suara nyaring tulang.Kekuatan Grizzly meroket. Hanya dengan satu cengkeramannya. Jaring besi kandang sontak diremasnya hingga berubah bentuk. Kemudian, dia mengentakkan kakinya, membuat permukaan lantai pada arena bergetar sesaat.Grizzly menggerakkan tubuhnya sambil berkata dengan angkuh, "Hehe. Bocah, rupanya kamu hebat juga. Kamu nggak mungkin bisa menang dariku. Matilah kamu!"Tirta cukup terkejut melihat situasi seperti ini. Dia tidak pernah melihat ada orang yang bisa meningkatkan kekuatan saat sedang bertarung. Dia bergumam, "Sepertinya petinju di sini memang luar biasa.Seiring bertambahnya kekuatan Grizzly, dia menjad
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

Bab 430

"Aduh ... tenagamu ini cuma cukup untuk menggaruk badanku. Lebih kuat lagi dong," ejek Tirta sambil menatap Grizzly yang melancarkan serangan sekuat tenaga kepadanya.Tidak peduli serangan apa yang dilancarkan Grizzly, Tirta bisa menebaknya terlebih dahulu. Itu sebabnya, dia menangkis setiap serangan dengan mudah.Setelah menambah kekuatannya, energi Grizzly terkuras semakin cepat. Setelah melancarkan puluhan serangan, Grizzly bernapas terengah-engah.Grizzly menghentikan serangannya untuk sementara waktu. Lengannya bergetar tanpa henti. Ternyata kedua tangannya sudah membengkak. Bahkan, dia mungkin mengalami patah pulang.Grizzly membentak, "Dasar pengecut! Kamu nggak berani membalas seranganku ya? Kalau berani, maju dong!"Tirta tersenyum sinis dan bertanya, "Oh? Kamu yakin? Oke. Aku akan mengabulkan permintaanmu!"Saat berikutnya Tirta sontak tiba di hadapan Grizzly. Grizzly yang terperanjat segera mengangkat kedua tangannya untuk menangkis serangan Tirta. "Buset! Cepat sekali!""Ka
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
96
DMCA.com Protection Status