Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 401 - Chapter 410

953 Chapters

Bab 401

Irene menghabiskan 2 jam untuk menyelesaikan masakannya. Tirta belum kenyang, tetapi Irene yang memasak sudah kenyang duluan.Setelah beristirahat sejenak, berbagai makanan lezat dan mewah pun disajikan di atasnya. Tirta duduk di kursi, lalu menatap Irene dan melambaikan tangannya sambil terkekeh-kekeh. Dia bertanya, "Kak, bukankah kamu seharusnya melayaniku makan?"Wajah Irene memerah. Dia duduk di pangkuan Tirta dengan pose yang menggoda sambil menyahut, "Tentu saja. Sudah tugasku untuk membuatmu kenyang. Ayo buka mulutmu, aaa ...."Irene menjulurkan tangannya yang putih sambil menyuapi Tirta. Tirta pun menikmati pelayanan ini dengan hati yang puas."Enak nggak?" tanya Irene dengan suara lembut."Tentu saja enak. Masakan Kak Irene paling enak. Tapi, tubuhmu lebih enak," timpal Tirta dengan nakal."Kalau begitu, kamu makan saja aku sampai kenyang." Irene mengedipkan matanya dengan genit.Tirta pun tertawa. "Aku nggak mungkin bisa kenyang. Nafsuku sangat besar lho."Sambil menikmati ma
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

Bab 402

Melalui jendela besar, tampak balkon dan pemandangan hijau di rumah Keluarga Manggala. Di atas sebuah meja kecil, telah disiapkan anggur merah untuk menghidupkan suasana.Ternyata Irene telah menyiapkan semua ini untuk Tirta. Begitu Tirta masuk ke bak mandi, terdengar suara pintu terbuka.Tirta mendongak, melihat Irene yang memakai piama seksi berwarna hitam yang tembus pandang. Ujung piama itu panjang, membuat Irene terlihat seperti permaisuri. Sementara itu, kain hitam tipis itu sepenuhnya mengungkap tubuh seksi Irene.Tirta menjulurkan tangannya ke arah Irene. Irene tersenyum manis sambil mendekat dengan perlahan dan meletakkan tangannya di atas tangan Tirta. Saat berikutnya, Tirta menarik Irene ke pelukannya.Irene berucap dengan manja, "Dasar kamu ini. Aku belum melepaskan bajuku.""Nggak apa-apa. Aku tetap terangsang melihatmu. Harus kuakui kamu menyiapkan semuanya dengan sangat baik," sahut Tirta.Seluruh persiapan ini sangat membangkitkan gairah Tirta. Tirta merasa terkejut sek
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

Bab 403

"Biar kuantar kamu keluar," ucap Irene yang hendak bangkit untuk mengantar Tirta keluar. Namun, sekujur tubuhnya terasa lemas. Dia bahkan kesulitan untuk duduk sehingga hanya bisa menyaksikan Tirta meninggalkan kamarnya."Kak, kamu istirahat saja. Aku bisa sendiri," sahut Tirta sambil melambaikan tangan dan tersenyum.Irene berkata dengan lemas, "Kalau begitu, hati-hati di jalan. Kamu harus mencariku lagi ya nanti."Ketika menatap tatapan Irene yang dipenuhi keengganan, hati Tirta diliputi kepuasan dan kebahagiaan. Meskipun begitu, dia tetap pergi.Setibanya di Desa Persik, hari sudah malam. Tirta mencari ke sekeliling, tetapi tidak menemukan sosok Nabila. Nabila tidak berada di klinik.Kebetulan, Arum lewat. Tirta menariknya dan bertanya, "Kak, di mana Nabila?"Arum menjelaskan, "Oh, tadi ada yang menelepon Nabila. Katanya kerabatnya menikah, jadi dia harus pergi membantu. Siang tadi, dia sudah pergi bersama orang tuanya. Dengar-dengar lokasinya agak jauh. Dia mungkin akan kembali dal
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 404

Pada tengah malam, Tirta tiba-tiba mendengar suara samar dari sebuah kamar. Setelah mendengar dengan saksama, ternyata suara itu berasal dari kamar Arum."Hm ... um ...." suara ini seolah-olah mengandung sihir yang menarik perhatian Tirta. Karena penasaran, Tirta pun menggunakan mata tembus pandangnya untuk memeriksa kamar Arum.Tampak Arum berbaring di ranjang dengan selimut yang menyelimuti setengah tubuhnya. Di bawah selimut itu, ada sedikit gerakan. Tirta menggunakan mata tembus pandangnya lagi dan tercengang.Tirta tidak menyangka Arum sedang berusaha memuaskan diri di tengah malam begini. Arum menggerakkan tangan dan tubuhnya dengan sangat pelan, seolah-olah khawatir ada yang terbangun.Dengan wajah memerah, Arum terus memanggil nama Tirta, "Tirta ... Tirta .... Hm, aku nggak tahan lagi. Tolong bantu aku .... Aku tersiksa sekali ...."Nama Tirta terus terlontar dari mulut Arum. Sesaat kemudian, Arum mengeluarkan desahan yang tertahan. Bagi Tirta, suara ini tidak ada bedanya denga
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 405

Tirta menginstruksi beberapa hal sebelum mengakhiri panggilan.Selesai makan, Melati mengusulkan, "Kebun sayur kita sudah harus disiram. Aku ke kebun sayur dulu ya."Tirta mengangguk dan berkata, "Kebun sayurnya sangat luas. Biar kubantu.""Aku juga ikut," ujar Ayu.Tirta berucap dengan cemas, "Bibi, matamu ....""Nggak apa-apa," sela Ayu sambil meletakkan tangannya di atas tangan Tirta dan tersenyum lembut.Di kebun sayur, Tirta bertugas mengangkat ember air karena fisiknya yang kuat. Hanya dalam beberapa saat, dia telah memindahkan banyak ember.Hanya saja, sayuran di ladang tumbuh dengan sangat baik dan Ayu tidak bisa melihat. Ketika menyiram sayur, dia tidak sengaja terjatuh karena terhalang dahan pohon.Ember air yang dipegang oleh Ayu pun terjatuh. Seketika, tangan dan wajah Ayu terkena banyak lumpur.Ketika melihat ini, Tirta segera melemparkan embernya dan menghampiri Ayu untuk memapahnya. Dia mengambil tisu untuk menyeka wajah dan tubuh Ayu.Dengan nada cemas, Tirta berkata, "
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 406

Agatha berkata, "Jangan terburu-buru. Bahan obatnya sudah ketemu, tapi ada sedikit kerepotan di sini. Untuk sementara waktu, aku nggak bisa pergi. Jadi, aku nggak bisa memberimu obatnya."Tirta bertanya, "Kenapa? Apa ada masalah terjadi?"Dari nada bicara Agatha, Tirta bisa merasakan bahwa suasana hati Agatha sedang kurang baik. Pada akhirnya, Agatha menceritakan semuanya, "Hais .... Setelah menjadi Presdir Farmasi Santika, banyak pemegang saham yang nggak menyukaiku. Mereka terus mencari masalah denganku.""Pada dasarnya, urusan internal Farmasi Santika memang banyak dan rumit. Kalau aku membuat kesalahan, mereka akan melaporkanku habis-habisan."Agatha merasa sangat frustrasi karena terus dipersulit oleh para petinggi. Jika bukan karena dia merasa enggan menyerahkan Farmasi Santika kepada orang lain, dia mungkin sudah mengundurkan diri dari jabatannya.Sesudah mendengarnya, Tirta mendengus dan berujar, "Besar sekali nyali mereka. Aku akan mencari tahu siapa yang telah mengusik wanita
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 407

"Sudah ada banyak konsumen yang mengeluh karena membeli obat palsu. Agatha nggak mengawasi perusahaan dan karyawan dengan baik. Dia membiarkan orang-orang yang punya motif tersembunyi mencoreng nama baik Farmasi Santika. Sampai saat ini, masalah ini masih belum diselesaikan dengan baik.""Membayar kompensasi saja bukan masalah besar. Tapi, reputasi Farmasi Santika adalah hasil kerja keras kita selama bertahun-tahun. Mana mungkin kita membiarkannya hancur di tangan orang lain begitu saja?"Orang lainnya menghasut, "Aku rasa yang ingin menghancurkan reputasi Farmasi Santika bukan cuma karyawan tingkat bawah. Bagaimanapun, atasan adalah teladan untuk semua orang."Mereka tidak bisa mengeluarkan bukti yang konkret untuk membuktikan Agatha merupakan biang kerok di balik kejadian ini. Yang jelas, dari nada bicara mereka semua, mereka jelas menuduh Agatha.Yang suaranya paling besar tidak lain adalah Rudi dan Ezra. Ezra melirik Agatha dan berkata, "Menurut berbagai bukti yang ada di perusahaa
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 408

Agatha jelas-jelas tahu ini adalah rencana jahat Rudi dan Ezra, tetapi dia tidak punya cara untuk menghadapi mereka. Dia hanya bisa memberanikan diri untuk berkata, "Semuanya, tolong tenang dulu. Masalah ini terlihat agak aneh, tapi karena sudah terjadi, sebaiknya kita pikirkan cara untuk mengatasinya.""Aku memang masih muda, tapi aku juga bagian dari Farmasi Santika. Aku tentu berharap Farmasi Santika bisa berkembang dengan baik. Kuharap kalian semua memberiku kesempatan sekali lagi. Aku janji, masalah seperti ini nggak akan terjadi lagi."Karena Agatha sudah buntu, Rudi dan Ezra tidak mungkin akan memberinya kesempatan lagi. Mereka tentu akan menekannya habis-habisan.Rudi tersenyum dingin dan berujar, "Bu Agatha, aku rasa ini bukan cara yang baik. Kalaupun kami memberimu kesempatan, takutnya seluruh Farmasi Santika nggak bisa menerima keputusan ini."Ezra berucap, "Bu Agatha, masalah ini bukan permainan anak kecil. Kamu nggak punya kesempatan lagi. Kamu memang masih muda sehingga k
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 409

Tidak ada seorang pun yang meladeni Agatha. Semuanya sibuk mengangkat tangan untuk melakukan voting.Setelah sejumlah besar pemegang saham memberikan suara dan beberapa memilih untuk golput, hasilnya adalah Ezra mendapat 46 suara dan Rudi mendapat 47 suara."Menurut hasil voting, Pak Rudi mendapat 47 suara sehingga unggul 1 suara dari Pak Ezra. Dengan demikian, presdir baru Farmasi Santika adalah Pak Rudi."Ezra menatap Rudi dengan terkejut. Ekspresinya dipenuhi keengganan saat berkata, "Rudi, kamu ...."Ezra telah menyuap banyak pemegang saham sebelum mendesak Agatha. Alhasil, ternyata Rudi jauh lebih licik darinya. Suara yang didapatkan Rudi lebih banyak."Kalian nggak lihat ada yang golput? Aku nggak bisa menerima hasil ini. Kita harus voting ulang," ucap Ezra sambil menatap para pemegang saham yang golput itu dengan kesal."Sekarang bukan waktunya untuk menonton keseruan. Lebih baik kalian memilihku. Farmasi Santika pasti akan berkembang baik di bawah pimpinanku. Ketika saat itu ti
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 410

Setelah menjadi manusia transparan sejak tadi, bala bantuan Agatha akhirnya tiba. Dia langsung berlari ke hadapan Tirta, lalu memeluknya sambil berkata dengan mata berkaca-kaca, "Tirta, akhirnya kamu datang!"Tirta mengelus rambut Agatha, lalu menenangkan dengan lembut, "Tenang saja, ada aku di sini, badut-badut ini nggak akan bisa apa-apa."Rudi mengamati Tirta, lalu mendengus dan mencela, "Siapa kamu? Ini urusan internal Farmasi Santika. Kamu bukan bagian dari Farmasi Santika. Penolakanmu nggak berguna di sini."Tirta melirik wajah cabul Rudi dan membalas, "Agatha adalah Presdir Farmasi Santika. Jabatan ini hanya untuknya. Selain dia, nggak ada yang boleh menjabat sebagai presdir."Ketika mendengar perkataan ini, Rudi tertawa terbahak-bahak dan mengejek, "Memangnya siapa kamu? Apa hakmu bicara di sini? Kamu ingin menentang keputusan kami, kamu nggak berhak!""Apa yang dilakukan para satpam itu? Masa mereka membiarkan orang gila seperti ini masuk ke perusahaan? Cepat panggil satpam ke
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
96
DMCA.com Protection Status