Bisnis di apotek masih sangat ramai. Agatha benar-benar sibuk sekarang. Dia mengangguk dan berkata, "Oke, tunggu sebentar."Kemudian, Agatha mengelus wajah Tirta sambil berucap, "Kalau lelah, kamu istirahat saja. Aku bisa mengurus semuanya sendiri.""Oke." Karena konsumen yang datang makin banyak, mereka kekurangan staf sehingga Agatha harus turun tangan.Tirta memandang sosok belakang Agatha, lalu menghela napas dengan tidak berdaya. Saat ini, Saad menyadari keanehan pada Tirta. Dia menghampiri untuk bertanya, "Pak, ada masalah apa, sampai-sampai wajahmu begitu masam? Sepertinya bukan masalah sepele ya?"Tirta tidak berniat menyembunyikan apa pun dari Saad. Dia menyahut, "Orang Keluarga Purnomo memaksa temanku untuk menandatangani surat kontrak yang nggak adil. Kalau nggak menuruti keinginan mereka, keluarga temanku bisa bangkrut. Mereka memaksaku bekerja untuk mereka."Begitu mendengar Tirta menyebut Keluarga Purnomo, Saad tampak merenung. Kemudian, wajahnya dipenuhi keterkejutan. "J
Last Updated : 2024-09-22 Read more