Share

Bab 455

Penulis: Hazel
Melihat tingkah laku para pemegang saham, Tirta tidak menunjukkan reaksi apa pun. Agatha kemudian bertanya padanya, "Tirta, kamu mau saham Farmasi Santika nggak? Kalau mau, kamu bisa dapat keuntungan dari penjualan Pil Kecantikan juga."

Dengan keuntungan sebesar itu yang sepenuhnya bergantung pada resep obat Tirta, Agatha tentu tidak ingin Tirta merasa dirugikan. Namun, Tirta menggelengkan kepala dan berkata, "Nggak perlu, kamu simpan saja uang itu. Aku nggak kekurangan uang."

"Langit sudah mulai gelap, kita harus siap-siap produksi Pil Kecantikan untuk besok. Usahakan produksi sebanyak mungkin malam ini, supaya besok kita bisa jual lebih banyak lagi. Hari ini cuma pembukaan pasar, jadi keuntungannya sengaja dibuat lebih tipis. Keuntungan yang kita dapatkan besok adalah poin utamanya."

"Setuju!" Agatha mengangguk dengan penuh semangat. Dia sudah membuat rencana dalam hatinya. Meskipun Tirta tidak menginginkan uang tersebut, Agatha akan tetap menyimpannya untuk Tirta secara pribadi. Jik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 456

    Bisa dibilang, hampir seluruh dunia tahu tentang obat mujarab ini. Para pelanggan yang membeli obat ini adalah iklan terbaik. Jika ada yang tidak tahu tentang Pil Kecantikan, itu mungkin karena mereka baru keluar dari gua.Yang datang bukan hanya para karyawan yang berharap kecantikan dan pesona mereka meningkat, tetapi juga para nona kaya dan para bos. Makanya, apotek Farmasi Santika sangat ramai hingga antreannya begitu panjang.Kedua sisi jalan juga dipenuhi mobil mewah sehingga lalu lintas macet. Meskipun harganya 60 juta, tidak ada yang mengatakan pil ini mahal.Sepanjang pagi, Pil Kecantikan telah terjual lebih dari 2.000 butir. Sekitar 120 miliar telah masuk ke rekening Farmasi Santika. Setiap detik terlihat notifikasi dari bank.[ Anda menerima 60 juta dari XXXX. ][ Anda menerima 90 juta dari XXXX. ]Demi membantu Tirta dan Agatha memproduksi Pil Kecantikan, para pemegang saham tidak tidur semalaman. Meskipun begitu, mereka sama sekali tidak mengantuk dan justru terlihat berse

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 457

    "Terima kasih banyak. Aku nggak nyangka kalian akan membagikan makanan seperti ini.""Jujur saja, aku memang lapar. Kalau begitu, aku langsung makan ya."Para konsumen itu menerima niat baik Tirta.Para pemegang saham pun menyahut dengan tersenyum, "Sudah seharusnya. Kami nggak mungkin membiarkan kalian mengantre dalam keadaan perut kosong. Semua ini gratis kok. Katakan saja kalau nggak cukup."Setelah para pemegang saham membagikan makanan, orang-orang langsung makan. Mereka tidak akan meninggalkan antrean ini.Namun, tidak berselang lama, tiba-tiba terjadi keributan di tengah-tengah kerumunan. Tirta bangkit untuk memeriksa keadaan."Ada masalah dengan obat kalian ini. Gimana kami bisa makan?""Ya! Cara membungkus kalian buruk sekali. Obatnya sampai hancur.""Ada juga bau nggak sedapnya. Apa obat seperti ini bisa dimakan?"Kekacauan ini menarik perhatian banyak orang. Staf yang bertanggung jawab atas penjualan segera menjelaskan dengan sabar, "Pak, nggak ada yang salah dengan obat dan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 458

    Tirta menenangkan para stafnya, "Jangan panik. Aku akan pikirkan cara untuk mengatasinya."Ketika para orang tua itu masih membuat keributan, tiba-tiba ada 3 pria tua dan pria paruh baya bersetelan rapi yang menghampiri. Mereka mengelilingi Tirta dengan galak.Tirta tidak peduli. Dia sama sekali tidak takut dengan hal seperti ini. Hanya saja, dia merasa sedikit penasaran.Ketika melihat ini, Agatha segera menghampiri Tirta dan berbisik, "Itu Pak Melvin, itu Pak Zahir, dan itu Pak Buala. Mereka juga bos farmasi. Mereka datang pasti karena mengincar Pil Kecantikan. Para orang tua itu pasti orang suruhan mereka."Tirta segera memahaminya. Sepertinya yang dikatakan Agatha benar. Sepertinya selain Rudi dan Ezra, masih ada banyak orang yang mengincar Pil Kecantikan.Sebelum Tirta berbicara, orang-orang itu sudah bersuara. Melvin tidak menyembunyikan niatnya. Dia langsung berkata secara terus terang, "Kami memang datang karena Pil Kecantikan. Pil kalian ini membuat bisnis kami sepi. Nggak ada

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 459

    "Kalau kalian nggak memberi kami kesempatan untuk menghasilkan uang, jangan harap kalian bisa berbisnis dengan tenang!" ancam ketiga orang itu.Tirta menatap para orang tua yang masih berbaring di tanah itu. Kini sudah bisa dipastikan bahwa mereka adalah kaki tangan Melvin dan lainnya. Sepertinya, di dunia ini ada banyak orang seperti Ezra dan Rudi.Setelah memikirkan ini, ekspresi Tirta tampak suram. Dia menatap Melvin dan lainnya dengan kesal. Melvin dan lainnya mengira Tirta takut karena tidak berbicara sejak tadi. Sikap mereka pun makin angkuh."Hehe. Kukira kalian nggak bakal takut. Kalau sudah takut, cepat serahkan formulanya. Kalian masih bisa untung kok. Kalau nggak, Farmasi Santika nggak bakal tenang karena terus diganggu," ancam Zahir."Hari ini kami cuma memberi kalian peringatan kecil. Kalau kalian berani menjual obat ini lagi, kami akan mengutus orang untuk membuat kekacauan di mana pun kalian berada," ujar Buala."Mungkin saja, pabrik atau gudang kalian akan tiba-tiba ter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 460

    Para pendatang ini jelas berstatus tinggi. Seluruh perhatian sontak tertuju pada mereka. Beberapa orang kaya yang mengenali mereka bahkan berseru kaget.Sementara itu, Saad mengabaikan Melvin dan lainnya, lalu langsung menghampiri Tirta dan tertawa sambil menepuk bahunya."Aku sudah menebak sejak awal. Selain Pak Tirta, siapa lagi yang bisa membuat Pil Kecantikan yang efeknya begitu luar biasa?" ucap Saad."Pujianmu berlebihan, Pak," sahut Tirta dengan sungkan.Ketika melihat antrean yang begitu panjang, Saad pun menggoda, "Bukannya sebelumnya kamu ingin tinggal di desa dan hidup santai? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Kamu sudah memutuskan untuk melakukan hal besar kali ini?"Tirta bisa merasakan bahwa suasana hati Saad sedang baik. Dia mengedikkan bahu dengan pasrah sambil membalas, "Ya, rencananya begitu. Sayangnya, malah ada yang menggangguku dan ingin mengusirku. Gimana lagi?"Begitu mendengarnya, Saad langsung mengernyit dan bertanya, "Siapa yang berani mengganggu Pak Tirta?"A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 461

    "Ng ... nggak! Kami nggak berpikiran seperti itu!" timpal Melvin segera. Wajahnya sampai panas karena merasa malu. Kemudian, dia diam-diam memberi isyarat kepada para orang tua itu untuk menyuruh mereka pergi.Begitu melihat isyarat itu, para orang tua itu buru-buru meninggalkan tempat mereka. Para staf menghela napas lega. Keributan seperti ini hanya akan membuang-buang waktu mereka. "Akhirnya mereka pergi."Melvin dan lainnya juga tidak berani berlama-lama di sini. Melvin berkata, "Kami cuma datang untuk melihat-lihat. Kami nggak bakal mengganggu. Kami pamit dulu."Setelah Melvin melontarkan kalimat itu, Zahir dan Buala hendak langsung kabur. Namun, Saad tiba-tiba membentak, "Berhenti! Apa aku menyuruh kalian pergi?"Melvin dan lainnya sontak bergidik ketakutan. Seolah-olah tersihir, mereka bertiga mematung di tempat dan tidak berani melangkah sedikit pun.Saad berjalan ke hadapan Melvin dengan kedua tangan diletakkan di belakang punggung. Matanya tertuju pada Melvin lekat-lekat. "Ak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 462

    Selama ada Saad di sini, mana mungkin dia membiarkan ketiga badut ini mempermalukan Tirta! Saad langsung menghardik, "Pak Tirta suruh kalian pergi! Kalian nggak dengar itu? Kalau nggak, aku bisa menyuruh orang kemari untuk menangkap kalian!"Melvin dan lainnya tentu tidak berani membantah. Ketika melihat Saad begitu melindungi Tirta, mereka langsung mengangguk dan membungkuk. "Ya, ya. Kami bakal pergi. Tolong jangan marah."Ketiga orang itu akhirnya melarikan diri dari apotek Farmasi Santika. Agatha dan para pemegang saham pun merasa lega melihatnya. Salah satu pemegang saham bahkan berseru, "Yang jauh sedikit! Jangan sampai bokong kalian terbakar nanti! Hahaha!"Setelah pembuat onar pergi, situasi menjadi tertib kembali. Tirta berkata kepada Saad, "Pak, terima kasih sudah membantu. Kalau nggak ada kamu, pasti sudah terjadi kecelakaan kecil di sini."Jika Saad tidak datang kemari, Tirta pasti sudah menghajar ketiga orang itu sampai mereka meminta ampun.Saad melambaikan tangan dan beru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 463

    Aiko adalah dokter terkenal di provinsi. Dia punya prestasi besar dalam bidang kedokteran. Karena mendengar efek Pil Kecantikan begitu bagus, dia ingin meminta beberapa butir untuk diteliti.Tirta mengamati Aiko. Untuk sesaat, dia tidak bisa mengingatnya. "Kamu siapa ya? Kelihatannya agak familier."Naura langsung merangkul lengan Aiko, lalu berkata sambil tersenyum, "Dia kakak sepupuku. Dasar kamu, masa sudah lupa? Dia pernah bertaruh denganmu waktu itu. Kalau gagal mengobati ayahku, kamu boleh menidurinya. Ingat nggak?"Tirta menggaruk kepalanya dan teringat kembali. "Oh, ya, ya. Aku sudah ingat sekarang."Aiko sontak merasa malu. Bagaimana bisa Naura bicara seperti itu di depan umum? Ini memalukan sekali!"Naura, kenapa bicara begitu sih? Ada banyak orang di sini. Malu-maluin saja. Kalau kamu begini lagi, aku nggak mau meladenimu lagi," ujar Aiko yang merajuk."Uhuk, uhuk ...." Saad yang berdiri di samping pun merasa canggung. Dia terbatuk untuk menutupi kecanggungannya. Dia tidak m

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1167

    Tirta berucap, "Semuanya, aku adalah murid dari Sekte Mujarab, Tirta. Mengenai apa yang baru saja terjadi, aku harap kalian nggak merasa cemas. Itu cuma urusan pribadiku dengan Sekte Aswad. Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalian anggap saja nggak terjadi apa-apa.""Selain itu, aku sangat tertarik dengan turnamen bela diri yang kalian adakan. Aku ingin ikut serta dan menguji kemampuanku bersama kalian. Jadi, adakah yang ingin bertanding denganku?" tanya Tirta.Begitu Tirta menyatakan identitasnya, suasana di lokasi langsung menjadi gempar."Apa? Orang ini dari Sekte Mujarab?""Tapi ... bukankah Sekte Mujarab sudah menutup diri selama puluhan tahun dan nggak pernah muncul di dunia luar?"Terlihat jelas bahwa nama Sekte Mujarab sangat terkenal di dunia misterius. Semua pesilat kuno yang hadir langsung mengubah ekspresi mereka dan menatap Tirta dengan waspada. Namun, banyak di antara mereka yang tetap meragukan apakah orang ini benar-benar berasal dari Sekte Mujarab."Jangan terla

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1166

    Mendengar kata-kata Kimmy, barulah Azhar menyadari betapa buruknya situasi saat ini. Keshwan sudah tewas. Sementara itu di tempat ini, tujuh murid Sekte Aswad yang sebelumnya bersamanya, kecuali seorang murid perempuan yang masih pingsan, telah meninggalkannya dan melarikan diri. Kini, Azhar hanya seorang diri. Di antara semua orang yang hadir, kemungkinan besar tidak ada satu orang pun yang bersedia membela atau berbicara untuknya.Azhar pun berucap, "Kimmy, aku sudah tahu kesalahanku .... Tolong bantu aku memohon pada Pak Tirta .... Aku mohon, Kimmy. Aku bersumpah, selama Pak Tirta bersedia melepaskanku kali ini, aku nggak akan pernah lagi mengganggu kehidupan kalian!"Azhar yang diliputi ketakutan berlutut di kaki Kimmy. Dia berusaha meraih tangannya untuk memohon belas kasihan. Namun, dia lupa bahwa kedua tangannya sudah dipotong oleh Tirta barusan.Kimmy secara naluriah mundur beberapa langkah untuk menghindari Azhar, lalu dia berjalan mendekati Tirta, menundukkan kepala, dan ber

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1165

    Saat melakukan akupunktur, Tirta mengalirkan energi spiritual melalui jarum perak dan menyalurkan kekuatan ke dalam tubuh Kimmy secara bersamaan.Setelah proses akupunktur selesai, Tirta menekan titik akupresur di antara hidung dan bibir Kimmy beberapa kali. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan melakukan pernapasan buatan.Tiba-tiba, Kimmy terengah-engah, lalu perlahan membuka matanya."Dia hidup kembali .... Kimmy benar-benar hidup kembali!""Sungguh luar biasa!""Dasar mesum. Kalau mau selamatkan ya selamatkan saja, kenapa harus cium Kimmy selama itu? Dasar jahat!"Melihat hal ini, para pesilat dari dunia misterius berseru takjub. Sementara itu, para pesilat kuno wanita yang tidak mengerti konsep pernapasan buatan, semakin benci dan marah melihat Tirta.Di dunia misterius yang masih terpisah dari dunia luar, kehormatan dan kesucian wanita adalah hal yang sangat dijunjung tinggi."Pak Tirta, kamu ... kamu menciumku?"Saat masih dalam belum siuman sepenuhnya, Kimmy sebenar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1164

    "Kamu mau aku membunuh Pak Tirta ...."Mendengar ucapannya, Kurnia langsung tercengang. Di dalam hatinya, muncul rasa takut yang sulit untuk ditekan. Namun, setelah beberapa saat, dia perlahan menggelengkan kepala dan berkata dengan suara berat, "Azhar, permintaan itu mustahil bagiku. Kamu sudah kehilangan semua energi internalmu, kamu nggak akan bisa bunuh Kimmy.""Pada akhirnya, yang bakalan mati itu kamu. Lepaskan Kimmy, aku berjanji akan mohon sama Pak Tirta untuk mengampunimu ....""Tua bangka, aku nggak lagi negosiasi sama kamu! Aku juga bukan lagi mohon sama kamu! Aku mau kamu bunuh bocah ini!"Azhar tidak menyangka bahwa Kurnia tetap tidak mau menyerang Tirta meski dia telah menggunakan Kimmy sebagai sandera.Dengan amarah yang membara, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencekik Kimmy. Dalam hitungan detik, mata Kimmy berputar ke atas dan hampir kehilangan napas."Kimmy!"Melihat hal ini, Kurnia tidak bisa lagi menahan dirinya. Dengan niat membunuh yang kuat, dia menerj

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1163

    "Ah .... Ayah, Ayah ....""Kamu bunuh ayahku!" Di belakang, Azhar menyaksikan adegan ini dengan mata kepalanya sendiri.Azhar yang merasa terkejut dan marah, ingin segera menerjang ke arah Tirta dan bertarung sampai mati. Namun, dia juga takut bagaimana jika Tirta juga membunuhnya dengan satu tamparan seperti ayahnya?Dengan perasaan tak berdaya dan dipenuhi amarah, dia jatuh berlutut di tanah dan meninju permukaan tanah dengan sekuat tenaga sambil meraung marah!Amarah yang membara hampir membuatnya kehilangan akal.Tiba-tiba, tatapannya tertuju ke arah belakang. Di dalam paviliun, terlihat Kimmy yang sedang berdiri seorang diri ...."Pemuda ini kejam sekali. Apa dia nggak takut ayah Keshwan, si Harun yang sudah lama bersemedi secara tertutup itu akan datang membalas dendam padanya?""Dendam karena anaknya dibunuh itu nggak akan bisa dimaafkan!"Pada saat bersamaan, para pesilat kuno dari dunia misterius yang hadir, merasakan hawa dingin merayap di punggung mereka saat menyaksikan keb

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1162

    "Jangan-jangan, bocah ini sudah tingkat semi abadi .... Semua yang menyerangnya tadi itu adalah tujuh pesilat kuno energi internal tahap sempurna.""Tapi, dia bisa mengalahkan mereka semua semudah itu! Mungkin, memang karena dia sudah tingkat semi abadi, makanya Kurnia jadi sehormat itu sama dia!"Beberapa pesilat kuno dari dunia misterius yang berkerumun menyaksikan pertarungan itu, mulai membuat spekulasi terhadap kemampuan bertarung Tirta."Tapi, dengan usianya saat ini, kalaupun dia sudah mulai berlatih sejak dari orok, tetap saja nggak mungkin bisa mencapai tingkat semi abadi secepat ini!""Pesilat tingkat semi abadi di dunia misterius yang paling muda saja baru menerobos tingkatan di usia 87 tahun!""Kalau dia bukan tingkat semi abadi, gimana caranya dia bisa mengalahkan tujuh pesilat energi internal tahap sempurna semudah itu?""Aku penasaran siapa gurunya yang sanggup mengajarkan murid sehebat ini!"Semua orang semakin merasa penasaran terhadap kemampuan dan identitas Tirta."B

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1161

    Tirta berbicara sambil melangkah santai. Bahkan, melihat tubuh murid wanita yang seksi itu, dia meremasnya dengan kasar di hadapan semua murid Sekte Aswad."Ah .... Dasar cabul! Aku ...."Energi vital murid wanita itu telah terkuras habis oleh Genta yang berada dalam tubuh Tirta. Oleh karena itu, kondisinya memang sudah sangat lemah. Kini, karena perbuatan Tirta, tubuhnya melemah hingga langsung pingsan!"Ckck .... Untung saja montok. Kalau nggak, bokongnya pasti kesakitan!" ucap Tirta sambil menatapi bokong sintal murid wanita yang terjatuh pingsan itu."Keterampilan pemuda ini cekatan sekali, meskipun sepertinya kemampuannya nggak terlalu hebat.""Tapi, dia bisa menggunakan keterampilannya yang gesit itu menghadapi semua murid-murid Sekte Aswad tanpa terkecuali. Bahkan, dia masih sempat menggoda murid wanita dari Sekte Aswad!""Sungguh luar biasa!""Hehe, menurutku, murid Sekte Aswad yang nggak berguna. Bayangkan, tujuh atau delapan orang nggak sanggup mengalahkan seorang pemuda, mal

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1160

    Praktisi ilmu mistis sangat dihormati di Negara Yumai. Kemampuan praktisi ilmu mistis yang paling hebat adalah berkomunikasi dengan alam. Mereka bisa mengendalikan makhluk halus dengan Teknik Elemen yang misterius.Yara lahir di keluarga praktisi ilmu mistis yang berstatus tinggi, yaitu Keluarga Gomies. Sejak kecil, Yara diajarkan sebuah prinsip, Teknik Elemen adalah fondasi praktisi ilmu mistis dan tidak boleh dibocorkan.Biarpun Negara Yumai adalah tempat asal praktisi ilmu mistis, hanya sedikit orang yang berhasil menjadi praktisi ilmu mistis dan menguasai Teknik Elemen.Praktisi ilmu mistis sangat langka. Jadi, saat Yara melihat Tirta mengerahkan Teknik Pengendali Angin, dia sangat terkejut.Orang Negara Yumai di samping Yara berseru sambil memelotot, "Master Yara, jelas-jelas dia itu berasal dari Negara Darsia. Mana mungkin dia menguasai teknik rahasia praktisi ilmu mistis dari Negara Yumai?"Yara membalas, "Nggak mungkin salah. Dia memang mengerahkan Teknik Angin Kilat dari Tekni

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1159

    Namun, Tirta tidak takut. Saat dia hendak bertarung dengan Keshwan, Kurnia bergegas menghampiri Keshwan dan menegur, "Pak Keshwan, kamu harus kalahkan aku dulu sebelum melawan Tirta!"Keshwan memang merasa tidak puas dengan sikap Kurnia sebelumnya. Sekarang Kurnia juga menghalanginya.Amarah Keshwan memuncak, lalu dia memperingatkan Kurnia, "Pak Kurnia, biarpun pencuri ini punya hubungan denganmu, dia sudah melumpuhkan putraku! Hari ini aku harus bunuh dia. Kalau kamu berani menghalangiku lagi, itu berarti kamu bermusuhan denganku!"Keshwan menghindari Kurnia dan lanjut menyerang Tirta. Kurnia berbalik, lalu menghalangi Keshwan lagi. Dia mengingatkan, "Pak Keshwan, kamu nggak sanggup menghadapi Pak Tirta. Dengarkan saranku, sebaiknya kamu jangan buat perhitungan lagi.""Konyol sekali! Orang ini sudah melumpuhkan putraku, masa aku nggak buat perhitungan? Pak Kurnia, jangan kira aku takut padamu!" timpal Keshwan.Keshwan langsung bertarung dengan Kurnia. Dia sudah bertekad untuk membalas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status