Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 211 - Bab 220

961 Bab

Bab 211

"Aku nggak mau kompensasi, aku cuma mau dia menepati janjinya. Berikan semua uang yang kumenangkan padaku, lalu potong satu jarinya. Mengenai masalah dia menyinggung Bu Naura, menurutku ini hal yang lumayan serius. Sebaiknya dipenjara 10 tahun," balas Tirta setelah berpikir sejenak.Ghafar tadi sangat angkuh sampai hendak mengancam Nabila dan Arum. Tirta tentu tidak akan melepaskannya begitu saja."Bu Naura, nggak perlu sampai separah itu, 'kan?" Mendengar penuturan Tirta, wajah Ghafar semakin pucat. Kali ini dia benar-benar rugi besar, bahkan mengorbankan keselamatannya."Ghafar, dari perbuatan yang kamu lakukan ini, menurutku hukuman itu nggak terlalu berat. Kalau kamu nggak puas, aku akan bawa kamu temui ayahku. Biar dia saja yang ambil keputusan. Gimana?" Naura juga tentunya berpihak pada Tirta."Nggak ... nggak usah. Anggap saja aku sial hari ini." Ghafar tahu betul apa yang telah dia lakukan, jadi dia hanya bisa menerima kekalahan dengan patuh. Tanpa perlu berkata apa pun, Tirta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

Bab 212

"Kak Arum, kamu nggak mau di kota saja?" tanya Nabila. Tentu saja, dia tidak beranggapan bahwa Arum ingin mengikuti Tirta demi uang."Nggak, nggak ada lagi yang kurindukan dari tempat ini," jawab Arum sambil tersenyum getir. "Toko sudah digadai, beberapa hari lagi waktu tenggatnya sudah tiba. Adikku yang nggak berguna itu ... aku juga nggak bisa urus dia lagi.""Aku merasa kalian ini orang baik. Sudah bertahun-tahun nggak ada orang yang melindungiku seperti yang kalian lakukan," timpal Arum sambil meneteskan air mata. Jika bukan karena bertemu Tirta hari ini, dia sudah pasti akan ditangkap oleh Ehsan untuk melunasi utang."Tirta, Kak Arum kasihan juga. Kalau nggak, biarkan saja dia ikut kita ke desa." Sesama wanita memang lebih sensitif, Nabila merasa sangat simpati terhadap Arum."Bisa saja kalau kamu mau ikut kami ke desa. Tapi, sekarang ini nggak ada tempat tinggal untuk Kak Arum," balas Tirta."Ini ... gimana kalau nginap di rumahku dulu?" usul Nabila setelah berpikir sejenak."Nan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

Bab 213

Tanpa menunggu persetujuan dari Arum, Nabila menariknya masuk ke sebuah toko pakaian bermerek. Karena pakaian Arum telah bolong, Nabila berinisiatif memilihkan pakaian untuknya. Ini adalah pertama kalinya Arum masuk ke toko mewah seperti ini. Dia tampak sangat canggung.Sikap Nabila juga tidak kalah canggungnya dari Arum. Harga pakaian di sini dimulai dari puluhan juta, ada juga yang bahkan mencapai miliaran. Agar mereka tidak dipandang rendah oleh orang, Tirta memanggil seorang pelayan toko dan berkata, "Beli salah satu yang harganya miliaran, kalian bawa mereka berdua untuk coba baju.""Ba ... baik, Pak! Nona-nona sekalian, silakan coba semua baju di sana!"Setelah selesai membayar, tatapan pelayan toko terhadap Nabila dan Arum pun berubah menjadi sangat kagum."Terima kasih, suamiku. Kalau begitu aku nggak sungkan lagi ya!" Melihat Tirta yang begitu murah hati, Nabila merasa kegirangan. Dia bahkan memanggil Tirta sebagai "suamiku" di depan umum."Terima kasih, suamiku ...." Lantaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Bab 214

Pelayan toko itu merasa kesal mendengar Tirta mengatakan dada dan bokong pacarnya bahkan lebih besar daripada dirinya yang berusia 28 tahun ini. Dalam hatinya memaki, 'Anak muda zaman sekarang pintar sekali membual?'Terlebih lagi setelah mendengar Tirta mengatakan hendak membeli ratusan set, dia sontak tertawa. "Nak, sepertinya kamu bahkan belum cukup umur, 'kan? Kamu tahu nggak, berapa harga pakaian dalam di sini? Bahkan gaji pekerja biasa selama sebulan saja belum tentu sanggup membelinya!""Kalau mau beli ratusan set itu setidaknya butuh ratusan juta. Dari mana uangmu mau beli?" tanya pelayan toko.Tampang Tirta memang masih sangat muda. Ditambah lagi dia tidak memiliki aura orang kaya, wajar saja jika dia diremehkan orang. "Baru ratusan juta saja .... Dinilai dari gayamu tadi, kukira harganya entah semahal apa," ejek Tirta sambil tertawa. Setelah punya banyak uang sekarang, dia juga jadi lebih percaya diri."Bilang saja kamu mau jual apa nggak. Kalau nggak mau jual, ya sudah," pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Bab 215

Namun, Lilies tidak memperhatikan bahwa ekspresi Irman tampak sangat panik saat mendengar hal itu."Bocah sialan, aku nggak akan perhitungan denganmu. Cepat minta maaf sama pacarku, lalu enyah dari sini! Kalau nggak, jangan salahkan aku nggak sungkan-sungkan!"Melihat Tirta yang bisa langsung menilai giok pemberiannya itu adalah barang palsu, Irman marah besar dan ingin mengusir Tirta. Dia tidak ingin Tirta menemukan kejanggalan lainnya."Kamu dengar itu? Kalau pacarku sampai marah, akibatnya bakal sangat parah! Masih nggak mau minta maaf dan keluar?" Lilies merasa puas melihat ada yang berpihak padanya. Ucapannya juga menjadi sangat sombong."Aku nggak salah, kenapa harus minta maaf?" tanya Tirta dengan tenang."Kamu memfitnah pacarku dan mengataiku bodoh. Menurutmu itu salah nggak?" teriak Lilies yang merasa difitnah."Aku cuma bicara fakta. Kamu memang bodoh. Bukan cuma bodoh, yang lebih mengerikan lagi, dadamu rata!" timpal Tirta dengan nada datar."Kamu ... masih berani maki aku?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Bab 216

"Ke ... kenapa kamu memukulku ...." Lilies yang ditampar merasa murka sekaligus malu. Namun, ketika melihat Nabila mengenakan pakaian mahal, dia tidak berani melawan karena bisa menebak Nabila bukan orang biasa."Huh! Kenapa memangnya? Siapa suruh kamu menindas pacarku?" Setelah bereaksi kembali, Nabila tahu dirinya sudah ceroboh. Namun, Lilies memang harus diberi pelajaran karena menindas Tirta. Nabila tidak menyesali perbuatannya.Meskipun Arum tidak berbicara, bisa dilihat bahwa dia menyetujui tindakan Nabila. Sementara itu, Tirta tidak bisa menahan senyuman saat melihat Nabila yang seperti harimau kecil. Dia bergumam, "Wanita ini makin hebat saja.""Irman, lihat! Dia mengejekku!" Ketika mendengar Tirta meledeknya, Lilies menjadi makin kesal. Dia hanya bisa menaruh harapan pada pacarnya yang merupakan anak orang kaya. Dia berharap Irman bisa membalaskan dendamnya."Lilies, sudahlah. Lagian, memang kita yang salah," ujar Irman. Dia awalnya sangat sombong, tetapi sekarang menjadi kehi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Bab 217

"Bukan masalah, yang penting uangnya kembali. Lanjutkan saja pekerjaanmu," sahut Tirta sambil melambaikan tangannya. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa."Baik, Pak. Kalau ada masalah, hubungi saja aku. Aku siap membantu kapan saja." Staf membungkuk dan meninggalkan kartu nama, lalu kembali bekerja."Tirta, kenapa kamu ceroboh sekali? Kamu kira uang itu daun?" tegur Nabila."Tirta, lain kali harus hati-hati kalau beli barang," ujar Arum untuk memperingatkan.Tirta menggaruk kepalanya sambil tersenyum. Sementara itu, Lilies terkejut. "Gimana bocah ini bisa punya uang sebanyak itu ...."Lilies semula mengira Tirta dihidupi oleh Nabila, tetapi ternyata pemikirannya ini salah. Yang benar-benar kaya adalah Tirta! Dilihat dari gaya Tirta, uang 20 miliar bahkan seperti tidak bernilai!Ketika teringat bagaimana dirinya memaki dan menghina Tirta barusan, Lilies merasa dirinya sangat bodoh. Wajahnya sampai memerah!Setelah dipikir-pikir, Tirta memang datang untuk membeli pakaian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

Bab 218

Nabila tidak tahu bahwa Tirta masih punya wanita lain. Jadi, dia mengira semua pakaian dalam seksi itu untuknya. Bagaimana bisa dia menghabiskan lebih dari 100 pakaian dalam seksi itu? Ketika saat itu tiba, bukankah Tirta akan seperti kuda liar yang tak terkendalikan?Tirta tahu bahwa Nabila sudah salah paham. Namun, dia tidak bisa menjelaskan sehingga hanya tersenyum mesum. Nabila pun berkata, "Aduh, Tirta, kamu menyebalkan sekali!"Nabila merasa malu sekaligus kesal. Sementara itu, Arum merasa lucu melihat tingkah Tirta. Ketika melihat pakaian dalam seksi di dalam toko, wajah Arum pun memerah. Dia bergumam, "Tirta ini ... terlihat polos, tapi ternyata ...."Arum adalah orang yang sangat tertutup. Jika menyuruhnya memakai pakaian dalam seperti itu, dia pasti tidak akan berani!Namun, Arum tidak akan menyangka bahwa suatu hari nanti, dia akan memakai pakaian dalam seksi di dapur dan terbang ke awang-awang bersama Tirta ....Ketika Arum masih merasa terkejut, Nabila membentak Tirta, "Ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

Bab 219

"Tentu saja! Kak Arum sendirian dan masih asing dengan lingkungan di desa. Aku tentu harus menemaninya. Aku akan tidur dengan Kak Arum malam ini. Aku nggak akan mencarimu lagi," sahut Nabila sambil mengerlingkan mata.Nabila tahu apa yang dipikirkan Tirta. Kemarin, seluruh tulangnya hampir remuk dibuat Tirta. Dia bahkan masih merasa sakit hari ini. Itu sebabnya, Nabila menolak untuk bercinta malam ini."Nabila, Tirta, maaf sudah merepotkan kalian. Setelah vila kalian selesai dibangun, aku akan bangun ladang sayur dan kolam supaya bisa masak makanan enak untuk kalian setiap hari!" ujar Arum yang merasa agak malu.Arum merasa sangat tidak enak hati karena Tirta dan Nabila begitu merawatnya, padahal dia tidak melakukan apa-apa untuk mereka. Jadi, cara terbaik untuk membalas kebaikan mereka adalah membuatkan masakan enak setiap hari."Oke, kami akan menantikannya." Selesai berbicara, Tirta pun masuk ke mobil.Dalam perjalanan pulang, Tirta mendapat panggilan dari Ayu. "Tirta, kamu sudah de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

Bab 220

"Kamu memanggilnya Pak? Dia cuma bocah tengik! Aku bibinya! Masa aku harus terus menunggu di sini? Kurang ajar sekali!" bentak Elvi sambil menunjuk Farida dengan angkuh."Elvi, kamu sudah lama nggak datang ke desa, bahkan selalu menghindar dari Tirta. Sekarang kamu malah membuat keributan karena dia mau membangun rumah. Apa maksudmu?" Agus yang berada di tengah-tengah kerumunan tiba-tiba maju untuk bersuara.Kini, Tirta adalah calon menantu Agus. Dia tentu harus membela calon menantunya!"Apa urusanmu? Kamu kira jadi kepala desa sudah hebat? Kamu kira kamu bisa ikut campur urusan keluargaku?" Elvi sama sekali tidak takut. Dia bahkan menunjuk Agus dan menghardiknya."Dasar wanita gila! Kamu kira aku ingin meladeni orang sepertimu?" sahut Agus. Dia tidak mungkin berdebat dengan Elvi di depan publik seperti ini. Nama baiknya akan tercoreng! Jadi, dia kembali ke kerumunan."Huh! Kamu kira aku mau meladenimu? Sekalipun dewa turun dari langit, mereka juga nggak berhak ikut campur urusan kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
97
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status