Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 171 - Chapter 180

965 Chapters

Bab 171

"Dasar nggak tahu diri! Sepertinya kamu nggak bakal kapok sebelum diberi pelajaran! Oke, kamu tunggu saja kalau begitu!" Selesai berbicara, Emon segera menelepon kakak sepupunya. "Halo, Kak, aku dan temanku dipukul orang di luar. Cepat kemari dan bantu kami!"....Di kantor polisi, Susanti baru selesai menangani kasus. Sebelum sempat beristirahat, Emon sudah meneleponnya. Dia bertanya, "Kenapa kalian bisa dipukul? Siapa yang membuat masalah duluan? Jelaskan dulu kepadaku."Susanti tahu adik sepupunya ini sering membuat onar di luar. Itu sebabnya, dia tidak ingin mengurus masalah ini. Namun, mereka tetap keluarga sehingga Susanti merasa tidak enak hati untuk menolak."Kak, sudah pasti bukan aku yang memulai. Pria kampungan itu yang memukul kami duluan. Cepat suruh orang kemari. Jangan sampai dia kabur!" Emon mulai mengarang."Oke. Kalau begitu, beri tahu aku lokasimu. Aku akan membawa orang ke sana." Susanti mengakhiri panggilan dengan pusing....."Huh! Kakak sepupuku akan datang untuk
Read more

Bab 172

Hanya saja, Josep dan lainnya tidak tahu bahwa Dede tidak sengaja melihat Maybach Tirta saat dalam perjalanan kemari. "Ini ... mobil Pak Tirta, 'kan? Dia juga ada di dekat sini?"Setelah mendekat, Dede makin terkejut karena mendapati Tirta berdiri di depan Restoran Rarai. Penilaian Dede terhadap Tirta sudah jauh berbeda sekarang. Saad saja harus bersikap sopan kepada Tirta, apalagi dirinya. Jadi, dia harus menyapa Tirta setelah turun dari mobil....."Hei! Ayahku sudah datang! Cepat berlutut dan minta maaf kalau takut! Kalau nggak, kamu akan berakhir makin tragis!" Josep menjadi makin berani saat melihat mobil Dede sudah dekat."Otakmu bermasalah ya? Aku jelas-jelas nggak takut meskipun ayahmu sudah datang. Jadi, mana mungkin aku berlutut minta maaf? Bangunlah dari mimpimu!" cela Tirta dengan tidak acuh."Kak, nggak perlu basa-basi lagi. Kakak sepupuku juga akan tiba sebentar lagi. Setelah bajingan ini ditangkap, kita bawa Nabila ke tempat sepi untuk dinodai! Aku sudah nggak tahan lagi
Read more

Bab 173

Tendangan Tirta langsung mengenai kemaluan Emon! Emon pun berteriak histeris, "Argh!"Tendangan ini sudah cukup untuk menghancurkan kemaluan Emon. Dokter terhebat sekalipun tidak akan sanggup mengobatinya!Tindakan Tirta ini sungguh mencengangkan mereka semua. Terutama Malvin, Malvin sampai pipis di celana saking takutnya!Di sisi lain, Priska juga ketakutan. Meskipun tidak memiliki penis seperti para pria, sekujur tubuhnya tetap bergidik ngeri."Buset! Dia keren sekali! Kenapa aku nggak punya pacar sehebat ini?" Hanya Ghina yang terkagum-kagum pada Tirta. Matanya sampai berbinar-binar.Saat ini, mobil Dede akhirnya berhenti di depan restoran. Sebelum Dede turun, Josep dan lainnya merasa sangat lega seolah-olah penyelamat mereka sudah datang."Ayahku sudah datang! Bocah, bersiap-siaplah untuk menerima kematianmu!" Usai berbicara, Josep berlari ke samping mobil untuk membuka pintu."Ayah, akhirnya kamu sampai. Pria kampungan ini yang menghajarku sampai babak belur! Lihatlah wajahku, sam
Read more

Bab 174

Ketika melihat ekspresi murka Dede, jantung Josep sontak berdebar-debar. Dia merasakan firasat buruk, tetapi masih bertanya, "Ayah, dia ... dia cuma orang kampungan. Kenapa kamu begitu takut padanya?""Jaga omonganmu! Pak Tirta adalah tamu terhormat Pak Saad! Kamu sudah bosan hidup ya? Berani sekali kamu mengusiknya!" tegur Dede. Saking gusarnya, dia berbicara dengan sangat cepat hingga orang-orang sulit mendengarnya.Sementara itu, tangan Dede masih memukul Josep tanpa berhenti sedetik pun. Setelah Josep jatuh pingsan, Dede baru tersenyum meminta maaf kepada Tirta dan berkata, "Pak, semua ini cuma salah paham. Aku juga nggak tahu putra bodohku ini mengganggumu. Aku akan mendisiplinkannya dan nggak akan membiarkannya seperti ini lagi. Tolong maafkan dia ya ...."Ketika melihat Dede ketakutan seperti itu, Malvin dan lainnya mematung di tempat, termasuk Nabila. Mereka tidak menyangka hasilnya akan seperti ini."Aku bisa saja memaafkannya. Tapi, dia mengajak pacarku makan dengan motif ing
Read more

Bab 175

"Cepat tangkap dia dan masukkan ke penjara!" seru Emon yang bangkit dengan susah payah dan meringis kesakitan."Kamu yang menyerang adik sepupuku? Yang dia katakan benar?" Susanti menghampiri untuk bertanya dengan serius. Bagaimanapun, Tirta tidak terluka sedikit pun."Bisa dibilang begitu." Tirta mengangguk ringan sebagai jawaban. Kemudian, dia meneruskan, "Dia bukan nggak memukulku, tapi nggak berani memukulku.""Jangan bicara omong kosong! Kalaupun aku nggak berani, kamu tetap nggak boleh memukulku! Sekarang kamu harus ganti rugi!" hardik Emon. Kemudian, dia memelas, "Kak, cepat tangkap dia!""Menurut aturan, kamu memang seharusnya ditangkap karena main tangan. Ayo, ikut aku ke kantor polisi," ujar Susanti dengan ekspresi rumit. Bagaimanapun, Tirta telah mengaku."Kamu cuma tahu aku memukulnya, nggak tanya alasannya dulu?" tanya Tirta sambil mengernyit."Jangan bertele-tele ya! Meskipun Kak Emon bicara buruk tentangmu, kamu tetap nggak boleh main tangan! Kamu salah karena memukulnya
Read more

Bab 176

"Situasi macam apa ini?" Malvin dan lainnya kebingungan. Awalnya, ayah Josep terlihat ketakutan hingga akhirnya membawa Josep pergi. Sekarang, Susanti yang semula ingin menangkap Tirta malah pergi begitu saja setelah mendengar penjelasan Tirta.Padahal Tirta hanya seorang pria kampungan, tetapi kenapa begitu sulit untuk dihadapi? Mereka merasa enggan, tetapi tidak punya cara untuk melawan."Nggak ada yang menangkapmu? Kenapa polisi itu mudah sekali diajak berbicara?" gumam Nabila dengan bingung. Pada saat yang sama, dia menghela napas lega."Hei! Meskipun Kak Susanti nggak menangkapmu, orang tuaku nggak akan mengampunimu begitu saja! Tunggu saja kamu! Aku akan menyuruhmu mereka datang!" Emon memelototi Tirta dengan berang. Ini adalah dendam kesumat di antara mereka!"Aku nggak punya waktu untuk menunggu mereka datang. Kalau kamu ingin balas dendam, maju saja sendiri. Kalau nggak berani, jangan berkoar-koar dan sembunyi saja di samping," ejek Tirta sambil tersenyum tipis."Kamu ...." Em
Read more

Bab 177

Kemudian, Tirta berkata kepada Priska yang termangu, "Aku nggak ingin memukul wanita. Cepat berlutut minta maaf, lalu tampar diri sendiri 10 kali. Setelah itu, masalah ini selesai.""Aku nggak mau! Kenapa aku harus minta maaf kepada wanita kampung ini? Aku cuma kalah cantik dan kalah seksi darinya! Selain itu, aku lebih hebat darinya! Dia nggak pantas mendapat permohonan maafku!" pekik Priska."Hais, kuberi kesempatan, tapi nggak dihargai. Kalau begitu, jangan salahkan aku bertindak kejam," ucap Tirta sambil tersenyum dingin.Kemudian, Tirta mencengkeram leher Priska dan menamparnya dari kanan dan kiri. Plak, plak, plak! Priska berteriak kesakitan tanpa henti. Tidak berselang lama, wajahnya babak belur."Dasar banci! Mana ada pria yang memukul wanita!" Priska memelototi Tirta dengan murka sambil mengepalkan tangannya dengan erat."Aku memang nggak seharusnya memukul wanita. Tapi, kamu menindas pacarku. Sebagai pria sejati, aku tentu harus melindungi pacarku. Selain itu, kamu harus tahu
Read more

Bab 178

Tirta sama sekali tidak menghiraukan teriakan Ghina. Sementara itu, Nabila tidak bisa menerima semua ini. Tirta berkata kepada Nabila yang gusar, "Tenang saja, aku nggak menyukainya. Dia kalah telak kalau dibandingkan denganmu. Jangan cemburu. Kita pergi makan, lalu aku akan membelimu baju."Tirta segera menenangkan Nabila. Nabila menyahut, "Baiklah, kita pergi dari sini. Jangan pedulikan dia."Napas Nabila sampai memberat saking emosinya. Dia pun berpikir bahwa semua ini karena dirinya tidak berdandan dengan baik. Kalau tidak, mana mungkin Ghina si jalang itu berani berebutan pria dengannya!Nabila bertekad akan berdandan dengan baik mulai hari ini. Dia akan membuat Tirta terobsesi dan hanya menidurinya! Dengan begitu, dia tidak perlu khawatir wanita lain merebut kekasihnya!Sementara itu, Emon dan Priska tidak berani menghalangi Tirta dan Nabila. Mereka melampiaskan amarah kepada Ghina.Priska memaki, "Ghina, kamu sakit jiwa ya? Kami menyuruhmu melawan Nabila, kamu malah mau merebut
Read more

Bab 179

"Sudahlah, Tirta. Aku sudah lapar. Biarkan saja mereka. Lebih baik kita pergi makan," ujar Nabila. Dia tidak ingin melihat Ghani menyombongkan diri seperti itu, seolah-olah Tirta adalah pacarnya. Makanya, dia terus mendesak Tirta untuk pergi."Oke." Tirta menutup jendela mobil, lalu menginjak pedal gas dan menuju ke restoran lain."Sialan, siapa sebenarnya bocah itu? Gimana bisa pria kampungan seperti dia punya mobil semahal itu?" gumam Emon sambil mengepalkan tangan dengan erat. Dia benar-benar tidak mengerti."Nabila, atas dasar apa kamu punya pacar sekaya itu? Aku nggak bisa terima! Aku pasti akan mencari kesempatan untuk merebutnya darimu!" gumam Priska. Saat ini, dia tidak memusuhi Tirta lagi, melainkan ingin menjadikan Tirta pacarnya."Kamu? Jangan mimpi! Kamu kalah telak dari Nabila! Kak, kita pergi. Lain kali jangan berhubungan dengan mereka lagi," ujar Ghina. Kemudian, dia memanggil Andre dan berbalik untuk pergi."Kalau Nabila bisa, berarti aku juga bisa! Kita lihat saja nant
Read more

Bab 180

"Bos, apa ada masalah?" tanya Tirta dengan heran saat mendapati Arum terus menatap kunci mobilnya."Oh, nggak ada apa-apa. Ayo, silakan dipesan," sahut Arum sambil menggeleng dan memaksakan senyuman."Makan apa ya?" gumam Tirta. Dia merasa wanita ini sangat aneh sehingga menjadi berwaspada."Tirta, biar aku saja yang pesan. Kita makan yang lebih simpel saja." Nabila mengambil menu, lalu memesan beberapa macam lauk, "Tumis kacang hijau, daging kecap, telur goreng. Nasinya 2 ya. Itu saja."Nabila bukan orang yang senang menghamburkan uang. Semua makanan yang dipesannya tidaklah mahal. Kalau bukan karena khawatir Tirta tidak kenyang, dia pasti hanya memesan 1 macam lauk."Kalian yakin cuma pesan ini?" Arum agak terkejut saat mendengar hidangan yang dipesan. Dia mengira mereka akan menghabiskan banyak uang karena mobil yang dikendarai Tirta sangat mewah."Kami cuma berdua. Nanti nggak habis kalau pesan terlalu banyak," sahut Tirta dengan nada datar."Restoranku punya banyak hidangan khas.
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
97
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status