Kemudian, Tirta berkata kepada Priska yang termangu, "Aku nggak ingin memukul wanita. Cepat berlutut minta maaf, lalu tampar diri sendiri 10 kali. Setelah itu, masalah ini selesai.""Aku nggak mau! Kenapa aku harus minta maaf kepada wanita kampung ini? Aku cuma kalah cantik dan kalah seksi darinya! Selain itu, aku lebih hebat darinya! Dia nggak pantas mendapat permohonan maafku!" pekik Priska."Hais, kuberi kesempatan, tapi nggak dihargai. Kalau begitu, jangan salahkan aku bertindak kejam," ucap Tirta sambil tersenyum dingin.Kemudian, Tirta mencengkeram leher Priska dan menamparnya dari kanan dan kiri. Plak, plak, plak! Priska berteriak kesakitan tanpa henti. Tidak berselang lama, wajahnya babak belur."Dasar banci! Mana ada pria yang memukul wanita!" Priska memelototi Tirta dengan murka sambil mengepalkan tangannya dengan erat."Aku memang nggak seharusnya memukul wanita. Tapi, kamu menindas pacarku. Sebagai pria sejati, aku tentu harus melindungi pacarku. Selain itu, kamu harus tahu
Read more