Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 161 - Chapter 170

1001 Chapters

Bab 161

Begitu mendengar perkataan Melati, dunia Ayu terasa seolah-olah runtuh."Me ... Melati, sejak kapan kamu tidur dengannya? Kamu nggak sedang bercanda denganku, 'kan?" Ayu sontak tercengang, bahkan suaranya juga gemetaran. Dia tidak bisa menerima kenyataan seperti ini."Sudah lama, aku yang menggoda Tirta duluan ...." Air mata Melati berderai saat memohon pada Ayu. "Bibi, Tirta adalah anak yang baik. Aku yang terlalu murahan, jangan salahkan dia!""Aku nggak salahkan siapa pun. Hanya saja ... kamu ini janda, kenapa kamu bisa tidur dengannya? Apa kamu nggak pertimbangkan apa yang akan terjadi nanti?" Ayu yang tertegun mulai mencerna kenyataan ini dengan getir. Namun, dia tetap tidak bisa meredam kesedihan dalam hatinya sehingga nada suaranya mulai meninggi.Tidak masalah jika Tirta meniduri Nabila. Bagaimanapun, mereka resmi berpacaran. Namun, kini Tirta malah meniduri janda seperti Melati. Selain itu, bahkan Melati yang berinisiatif menggodanya duluan! Ada apa sebenarnya semua ini?"Bibi
Read more

Bab 162

"Tapi setelah Tirta menikah nanti, kamu berencana mau bagaimana menangani hubungan kalian?""Aku ...." Ayu terdiam sesaat karena tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Bagaimanapun, dia juga tidak ingin meninggalkan Tirta."Lihatlah, bukankah kita sama saja? Kamu nggak mau meninggalkan Tirta, aku juga sama," ujar Melati sambil menyeka air matanya. "Tapi, aku hanya bisa bilang, kita telah salah melakukan hal yang nggak seharusnya dilakukan ....""Seandainya saja aku bukan bibi Tirta. Kalau anak ini menyukaiku, dia pasti akan duluan mendekatiku, bukan Nabila. Kalau nanti Tirta menikah dengan Nabila ... bagaimana denganku?" Memikirkan hal ini, Ayu menjadi semakin sedih."Bibi, kamu juga nggak usah terlalu bingung. Kalian nggak punya hubungan darah, nggak masalah kalau mau bersama. Lagian, Tirta begitu menyukaimu. Hidup ini sangat singkat. Sebagai wanita, apa yang membuat kita paling bahagia? Bukankah hal paling bahagia adalah bisa menemani orang yang kita sukai? Menurutku, bukankah bagus
Read more

Bab 163

Usai berkata demikian, Nabila yang kesal langsung menggigit bahu Tirta. Namun, dia tidak terlalu bertenaga sekarang sehingga tidak bisa menyakiti Tirta. Saat bibirnya yang lembut menyentuh bahu Tirta, gerakan ini justru membuat Tirta semakin bersemangat."Kenapa aku bukan manusia? Kak Nabila, kamu punya hati nurani nggak? Aku menyadarkanmu supaya bisa membuatmu nyaman. Kalau nggak, untuk apa aku bersusah payah?""Kamu merasa alasanmu masuk akal? Menurutku, kamu ini cuma mau nyaman sendiri. Sama sekali nggak peduli dengan nasibku!" Kedua kaki Nabila yang panjang terus menendang, tetapi langsung ditahan oleh Tirta."Kak Nabila, kamu katakan saja sendiri, nyaman atau nggak?""Jangan, Tirta aku salah. Kumohon ampunilah aku!" ujar Nabila memohon.....Waktu terus bergulir. Dalam sekejap, tengah malam telah berlalu. Melihat sosok Nabila yang kelelahan, Tirta memeluknya dengan puas dan akhirnya mulai beristirahat.....Saat Tirta membuka matanya lagi, langit telah berangsur-angsur menjadi ter
Read more

Bab 164

Setelah sarapan yang sederhana itu berakhir, Tirta berpamitan dengan Ayu dan Melati untuk membawa Nabila menghadiri reuni di kota. Mereka pergi dai Desa Persik dengan mengemudikan mobilnya."Belakangan ini Tirta makin sibuk. Hampir setiap hari dia ke kota ....""Haeh, sepertinya bakal pergi seharian lagi."Melihat mobil Tirta yang menjauh, Ayu dan Melati merasa agak sedih. Tanpa Tirta, hari-hari mereka terasa membosankan!....Kira-kira sejam kemudian, Tirta dan Nabila telah sampai di kota. Sebelumnya, mereka telah sepakat bahwa Tirta akan membawa Nabila berbelanja baju. Namun, Nabila malah bersikeras tidak mengizinkan Tirta menghamburkan uangnya.Merasa tidak berdaya, Tirta juga tidak bisa memaksa Nabila. Pada akhirnya, dia terpaksa mengikuti Nabila untuk menghadiri reuni itu dulu. Lokasinya ditetapkan di sebuah restoran yang lumayan megah. Namanya adalah Restoran Rarai.Namun, restoran ini terlalu ramai pengunjung. Setelah berkeliling sekali, Tirta tetap tidak bisa menemukan tempat u
Read more

Bab 165

"Kalau nggak, aku juga nggak bakal percaya. Bukankah nanti kalian bisa lihat sendiri siapa pasangannya?" Priska adalah ketua kelas yang disebutkan oleh Nabila. Penampilannya tampak polos dan tidak licik. Dia tinggal di asrama yang sama dengan Nabila. Menurut Nabila, hubungan mereka lumayan dekat."Dia terus tinggal di desa selama liburan, memangnya bisa dapat pacar? Mungkin saja cuma cari tameng karena tahu Kak Josep akan hadir di acara ini," timpal seorang gadis berambut ungu dan berpenampilan preman di samping Priska. Nama wanita itu adalah Ghina."Sialan, nggak peduli itu cuma pura-pura atau bukan. Pokoknya, wanita yang kusukai harus berhasil kutiduri meskipun dia nggak setuju! Setelah dia datang nanti, kalian bantu aku cekokin dia sampai mabuk! Aku harus menidurinya habis-habisan hari ini! Siapa suruh dia sok suci!" Josep melemparkan puntung rokoknya ke samping dan menginjaknya dengan kejam.Sebenarnya, acara perkumpulan kali ini adalah idenya. Dia juga yang menyuruh Priska untuk m
Read more

Bab 166

"Terserah kamu mau gimana. Yang penting, jangan sampai dia tahu aku ingin menidurinya," ucap Josep yang tidak terburu-buru. Dia melambaikan tangan dan mengeluarkan sebatang rokok untuk dinyalakan."Kak, aku juga mau!" Teman pria lainnya menghampiri dan masing-masing mengambil rokok."Tenang saja." Seusai mengatakan itu, Priska membawa Ghina maju untuk berpura-pura menyambut Nabila."Sebentar, aku juga ingin mempermalukan bocah itu. Aku geram sekali padanya!" ujar Malvin sambil mengepalkan tangannya dan buru-buru mengikuti Priska."Eh, Priska, kenapa kalian tiba cepat sekali?" Nabila sampai di pintu masuk restoran dan masih tidak tahu apa yang akan dihadapinya nanti. Ketika melihat Priska, dia pun agak terkejut. Namun, begitu melihat Malvin, dia segera mengalihkan pandangannya. Ini karena Malvin sengaja mencari masalah dengan Tirta waktu itu. Nabila memiliki kesan yang buruk terhadapnya."Kami naik Mercedes-Benz, tentu saja cepat sampainya. Kami sudah menunggumu sejak tadi. Kamu lambat
Read more

Bab 167

"Benar sekali! Nabila, kalau teman-teman lain tahu pacarmu seperti ini, mereka semua pasti akan tertawa sampai gigi mereka copot!" ujar Malvin dengan angkuh."Apa urusannya kriteria pacar Kak Nabila denganmu? Dasar berengsek, kamu minta dihajar lagi ya?" Tirta maju untuk memberi peringatan."Kamu ...." Sebelumnya Malvin dihajar habis-habisan oleh Tirta sehingga dia sontak terdiam dan tidak berani bersuara lagi."Nabila, pacarmu ini picik sekali. Sudah ketahuan berbohong, tapi masih mau memukul orang. Ternyata seleramu rendahan sekali," cemooh Ghina setelah meludahi permen karetnya."Sudahlah, Tirta. Kita pulang saja. Aku nggak mau makan lagi." Nabila yang kesal pun menarik Tirta untuk meninggalkan restoran itu."Oke, kita pulang. Lain kali jangan berteman dengan orang-orang nggak berpendidikan seperti ini," sahut Tirta sambil melirik Priska dan lainnya. Kemudian, dia berbalik dan hendak pergi."Berhenti! Nabila, kamu benar-benar nggak menghargai kami! Kalau sudah datang, makan dulu bar
Read more

Bab 168

Harus diakui bahwa tendangan Josep ini terlihat cepat dan kuat. Malvin sampai berteriak dengan penuh semangat, "Kak Josep adalah pemilik sabuk hitam taekwondo. Kamu bakal sekarat dibuatnya hari ini!"Malvin dan lainnya seolah-olah sudah bisa membayangkan akhir tragis Tirta. Semuanya pun terkekeh-kekeh sinis. "Dasar pria kampungan! Siapa suruh kamu sok hebat di depan Kak Josep! Matilah!""Nabila, Kak Josep sudah turun tangan. Pacarmu pasti akan berlutut memohon ampun nanti!" ejek Priska. Dia dan Ghina pun melipat lengan di depan dada sambil menyaksikan dengan penuh minat.Menurut mereka, Tirta masih muda dan tubuhnya tidak kekar. Jadi, Josep pasti bisa menjatuhkannya dengan mudah. Namun, saat berikutnya, mereka justru tercengang.Begitu tendangan Josep tiba di depan wajah Tirta, Tirta tiba-tiba mengangkat tangan dengan santai dan mencengkeram kaki Josep. Tirta yang murka pun membentak, "Kamu terus memanggilku pria kampungan, memangnya kamu sangat terhormat? Serangan pertama langsung men
Read more

Bab 169

"Berengsek ...." Josep sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan. Dia murka hingga dadanya terasa sakit."Aku sudah memberimu kesempatan, kenapa diam saja? Mana kesombonganmu yang tadi?" tanya Tirta sambil menampar tanpa henti. Wajah Josep sampai hancur dibuatnya."Kak Josep, kamu belum makan ya? Gimana bisa kamu kalah dari pria kampungan seperti dia? Ayo, cepat balas serangannya!" seru Priska yang makin gusar melihat situasi ini.Priska bukan hanya tidak melihat Tirta dihajar oleh Josep, bahkan terus melihat Josep dihajar. Bagaimana bisa dia merasa senang?Alhasil, begitu mendengar ucapan Priska itu, Tirta menampar Josep dengan kuat hingga tubuhnya terhempas ke samping."Kak ... Kak Josep, kamu baik-baik saja?" Andre dan lainnya telah menyaksikan kekejaman Tirta. Jadi, mereka tidak berani berkoar-koar lagi dan hanya menghampiri Josep dengan ketakutan."Kak Josep, kamu kenapa hari ini? Gimana bisa pria kampungan itu memukulmu sampai seperti ini?" Priska sungguh tidak bisa meneri
Read more

Bab 170

"Ayahmu orang kepercayaan wali kota?" Tirta yang merasa lucu pun mengangkat alisnya."Ya! Ayah Kak Josep bekerja untuk wali kota! Kalau sampai ayahnya datang dan melihatnya begini, kamu nggak bakal diampuni!" seru Malvin yang memberanikan diri."Aduh, aku takut sekali! Jangan sampai ayahmu datang. Aku mungkin akan ketakutan sampai pipis di celana!" Tirta menahan tawa sambil memasang ekspresi ketakutan."Sekarang kamu sudah takut, 'kan? Sudah terlambat! Kalaupun kamu berlutut dan minta maaf, aku nggak bakal mengampunimu!" seru Josep yang merasa harga dirinya telah kembali. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon ayahnya."Ayah! Aku dipukul orang! Di depan Restoran Rarai. Kamu harus bawa orang kemari. Bocah itu jago bertarung!" lapor Josep.Pada saat yang sama, Saad sedang membaca buku dengan santai. Kondisinya sudah membaik berkat pengobatan yang diberikan Tirta. Kebetulan sekali, Dede sedang berada di samping saat ponselnya berdering."Apa? Siapa yang memukulmu? Kamu nggak ke
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
101
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status