Share

Bab 164

Author: Hazel
Setelah sarapan yang sederhana itu berakhir, Tirta berpamitan dengan Ayu dan Melati untuk membawa Nabila menghadiri reuni di kota. Mereka pergi dai Desa Persik dengan mengemudikan mobilnya.

"Belakangan ini Tirta makin sibuk. Hampir setiap hari dia ke kota ...."

"Haeh, sepertinya bakal pergi seharian lagi."

Melihat mobil Tirta yang menjauh, Ayu dan Melati merasa agak sedih. Tanpa Tirta, hari-hari mereka terasa membosankan!

....

Kira-kira sejam kemudian, Tirta dan Nabila telah sampai di kota. Sebelumnya, mereka telah sepakat bahwa Tirta akan membawa Nabila berbelanja baju. Namun, Nabila malah bersikeras tidak mengizinkan Tirta menghamburkan uangnya.

Merasa tidak berdaya, Tirta juga tidak bisa memaksa Nabila. Pada akhirnya, dia terpaksa mengikuti Nabila untuk menghadiri reuni itu dulu. Lokasinya ditetapkan di sebuah restoran yang lumayan megah. Namanya adalah Restoran Rarai.

Namun, restoran ini terlalu ramai pengunjung. Setelah berkeliling sekali, Tirta tetap tidak bisa menemukan tempat u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
hans
***** semakin seru lanjut
goodnovel comment avatar
Lingga Agusti
tiap hari cuma 4 novel pendek pendek2 ngga seru
goodnovel comment avatar
Herry Viens
lihat saja bakal bangkrut kalo kaya gini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 165

    "Kalau nggak, aku juga nggak bakal percaya. Bukankah nanti kalian bisa lihat sendiri siapa pasangannya?" Priska adalah ketua kelas yang disebutkan oleh Nabila. Penampilannya tampak polos dan tidak licik. Dia tinggal di asrama yang sama dengan Nabila. Menurut Nabila, hubungan mereka lumayan dekat."Dia terus tinggal di desa selama liburan, memangnya bisa dapat pacar? Mungkin saja cuma cari tameng karena tahu Kak Josep akan hadir di acara ini," timpal seorang gadis berambut ungu dan berpenampilan preman di samping Priska. Nama wanita itu adalah Ghina."Sialan, nggak peduli itu cuma pura-pura atau bukan. Pokoknya, wanita yang kusukai harus berhasil kutiduri meskipun dia nggak setuju! Setelah dia datang nanti, kalian bantu aku cekokin dia sampai mabuk! Aku harus menidurinya habis-habisan hari ini! Siapa suruh dia sok suci!" Josep melemparkan puntung rokoknya ke samping dan menginjaknya dengan kejam.Sebenarnya, acara perkumpulan kali ini adalah idenya. Dia juga yang menyuruh Priska untuk m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 166

    "Terserah kamu mau gimana. Yang penting, jangan sampai dia tahu aku ingin menidurinya," ucap Josep yang tidak terburu-buru. Dia melambaikan tangan dan mengeluarkan sebatang rokok untuk dinyalakan."Kak, aku juga mau!" Teman pria lainnya menghampiri dan masing-masing mengambil rokok."Tenang saja." Seusai mengatakan itu, Priska membawa Ghina maju untuk berpura-pura menyambut Nabila."Sebentar, aku juga ingin mempermalukan bocah itu. Aku geram sekali padanya!" ujar Malvin sambil mengepalkan tangannya dan buru-buru mengikuti Priska."Eh, Priska, kenapa kalian tiba cepat sekali?" Nabila sampai di pintu masuk restoran dan masih tidak tahu apa yang akan dihadapinya nanti. Ketika melihat Priska, dia pun agak terkejut. Namun, begitu melihat Malvin, dia segera mengalihkan pandangannya. Ini karena Malvin sengaja mencari masalah dengan Tirta waktu itu. Nabila memiliki kesan yang buruk terhadapnya."Kami naik Mercedes-Benz, tentu saja cepat sampainya. Kami sudah menunggumu sejak tadi. Kamu lambat

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 167

    "Benar sekali! Nabila, kalau teman-teman lain tahu pacarmu seperti ini, mereka semua pasti akan tertawa sampai gigi mereka copot!" ujar Malvin dengan angkuh."Apa urusannya kriteria pacar Kak Nabila denganmu? Dasar berengsek, kamu minta dihajar lagi ya?" Tirta maju untuk memberi peringatan."Kamu ...." Sebelumnya Malvin dihajar habis-habisan oleh Tirta sehingga dia sontak terdiam dan tidak berani bersuara lagi."Nabila, pacarmu ini picik sekali. Sudah ketahuan berbohong, tapi masih mau memukul orang. Ternyata seleramu rendahan sekali," cemooh Ghina setelah meludahi permen karetnya."Sudahlah, Tirta. Kita pulang saja. Aku nggak mau makan lagi." Nabila yang kesal pun menarik Tirta untuk meninggalkan restoran itu."Oke, kita pulang. Lain kali jangan berteman dengan orang-orang nggak berpendidikan seperti ini," sahut Tirta sambil melirik Priska dan lainnya. Kemudian, dia berbalik dan hendak pergi."Berhenti! Nabila, kamu benar-benar nggak menghargai kami! Kalau sudah datang, makan dulu bar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 168

    Harus diakui bahwa tendangan Josep ini terlihat cepat dan kuat. Malvin sampai berteriak dengan penuh semangat, "Kak Josep adalah pemilik sabuk hitam taekwondo. Kamu bakal sekarat dibuatnya hari ini!"Malvin dan lainnya seolah-olah sudah bisa membayangkan akhir tragis Tirta. Semuanya pun terkekeh-kekeh sinis. "Dasar pria kampungan! Siapa suruh kamu sok hebat di depan Kak Josep! Matilah!""Nabila, Kak Josep sudah turun tangan. Pacarmu pasti akan berlutut memohon ampun nanti!" ejek Priska. Dia dan Ghina pun melipat lengan di depan dada sambil menyaksikan dengan penuh minat.Menurut mereka, Tirta masih muda dan tubuhnya tidak kekar. Jadi, Josep pasti bisa menjatuhkannya dengan mudah. Namun, saat berikutnya, mereka justru tercengang.Begitu tendangan Josep tiba di depan wajah Tirta, Tirta tiba-tiba mengangkat tangan dengan santai dan mencengkeram kaki Josep. Tirta yang murka pun membentak, "Kamu terus memanggilku pria kampungan, memangnya kamu sangat terhormat? Serangan pertama langsung men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 169

    "Berengsek ...." Josep sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan. Dia murka hingga dadanya terasa sakit."Aku sudah memberimu kesempatan, kenapa diam saja? Mana kesombonganmu yang tadi?" tanya Tirta sambil menampar tanpa henti. Wajah Josep sampai hancur dibuatnya."Kak Josep, kamu belum makan ya? Gimana bisa kamu kalah dari pria kampungan seperti dia? Ayo, cepat balas serangannya!" seru Priska yang makin gusar melihat situasi ini.Priska bukan hanya tidak melihat Tirta dihajar oleh Josep, bahkan terus melihat Josep dihajar. Bagaimana bisa dia merasa senang?Alhasil, begitu mendengar ucapan Priska itu, Tirta menampar Josep dengan kuat hingga tubuhnya terhempas ke samping."Kak ... Kak Josep, kamu baik-baik saja?" Andre dan lainnya telah menyaksikan kekejaman Tirta. Jadi, mereka tidak berani berkoar-koar lagi dan hanya menghampiri Josep dengan ketakutan."Kak Josep, kamu kenapa hari ini? Gimana bisa pria kampungan itu memukulmu sampai seperti ini?" Priska sungguh tidak bisa meneri

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 170

    "Ayahmu orang kepercayaan wali kota?" Tirta yang merasa lucu pun mengangkat alisnya."Ya! Ayah Kak Josep bekerja untuk wali kota! Kalau sampai ayahnya datang dan melihatnya begini, kamu nggak bakal diampuni!" seru Malvin yang memberanikan diri."Aduh, aku takut sekali! Jangan sampai ayahmu datang. Aku mungkin akan ketakutan sampai pipis di celana!" Tirta menahan tawa sambil memasang ekspresi ketakutan."Sekarang kamu sudah takut, 'kan? Sudah terlambat! Kalaupun kamu berlutut dan minta maaf, aku nggak bakal mengampunimu!" seru Josep yang merasa harga dirinya telah kembali. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon ayahnya."Ayah! Aku dipukul orang! Di depan Restoran Rarai. Kamu harus bawa orang kemari. Bocah itu jago bertarung!" lapor Josep.Pada saat yang sama, Saad sedang membaca buku dengan santai. Kondisinya sudah membaik berkat pengobatan yang diberikan Tirta. Kebetulan sekali, Dede sedang berada di samping saat ponselnya berdering."Apa? Siapa yang memukulmu? Kamu nggak ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 171

    "Dasar nggak tahu diri! Sepertinya kamu nggak bakal kapok sebelum diberi pelajaran! Oke, kamu tunggu saja kalau begitu!" Selesai berbicara, Emon segera menelepon kakak sepupunya. "Halo, Kak, aku dan temanku dipukul orang di luar. Cepat kemari dan bantu kami!"....Di kantor polisi, Susanti baru selesai menangani kasus. Sebelum sempat beristirahat, Emon sudah meneleponnya. Dia bertanya, "Kenapa kalian bisa dipukul? Siapa yang membuat masalah duluan? Jelaskan dulu kepadaku."Susanti tahu adik sepupunya ini sering membuat onar di luar. Itu sebabnya, dia tidak ingin mengurus masalah ini. Namun, mereka tetap keluarga sehingga Susanti merasa tidak enak hati untuk menolak."Kak, sudah pasti bukan aku yang memulai. Pria kampungan itu yang memukul kami duluan. Cepat suruh orang kemari. Jangan sampai dia kabur!" Emon mulai mengarang."Oke. Kalau begitu, beri tahu aku lokasimu. Aku akan membawa orang ke sana." Susanti mengakhiri panggilan dengan pusing....."Huh! Kakak sepupuku akan datang untuk

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 172

    Hanya saja, Josep dan lainnya tidak tahu bahwa Dede tidak sengaja melihat Maybach Tirta saat dalam perjalanan kemari. "Ini ... mobil Pak Tirta, 'kan? Dia juga ada di dekat sini?"Setelah mendekat, Dede makin terkejut karena mendapati Tirta berdiri di depan Restoran Rarai. Penilaian Dede terhadap Tirta sudah jauh berbeda sekarang. Saad saja harus bersikap sopan kepada Tirta, apalagi dirinya. Jadi, dia harus menyapa Tirta setelah turun dari mobil....."Hei! Ayahku sudah datang! Cepat berlutut dan minta maaf kalau takut! Kalau nggak, kamu akan berakhir makin tragis!" Josep menjadi makin berani saat melihat mobil Dede sudah dekat."Otakmu bermasalah ya? Aku jelas-jelas nggak takut meskipun ayahmu sudah datang. Jadi, mana mungkin aku berlutut minta maaf? Bangunlah dari mimpimu!" cela Tirta dengan tidak acuh."Kak, nggak perlu basa-basi lagi. Kakak sepupuku juga akan tiba sebentar lagi. Setelah bajingan ini ditangkap, kita bawa Nabila ke tempat sepi untuk dinodai! Aku sudah nggak tahan lagi

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status