"Kamu juga telanjang, memangnya kamu punya cara apa? Kamu nggak mungkin menerobos masuk ke kamar kakakku untuk mengambil bajuku, 'kan?"Elisa merasa agak curiga. Mengingat sifat Tirta yang sangat tidak tahu malu, bisa jadi dia benar-benar akan melakukan hal semacam itu."Bi, kamu kira aku seburuk itu?" Tirta merasa geli, lalu mendekat ke telinga Elisa dan berbisik pelan, "Tutup matamu dan hitung sampai seratus. Begitu kamu selesai menghitung, aku sudah kembali dengan bajumu."Mendengar ucapan Tirta, Elisa langsung memutar bola matanya dan mencibir. "Tirta, trik kekanak-kanakan seperti ini lebih cocok untuk menipu anak tiga tahun. Aku nggak akan percaya.""Bi, aku nggak bohong. Kalau nggak percaya, tunggu saja." Setelah berkata begitu, Tirta menutup mata Elisa dengan tangannya.Ketika Elisa merasa tangan Tirta sudah menjauh dari matanya, dia pun membuka mata dan melihat sekeliling. Namun, di dalam mobil itu, Tirta sudah menghilang tanpa jejak. Selain itu, dia juga tidak mendengar suara
Read more