Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 1261 - Chapter 1270

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 1261 - Chapter 1270

1371 Chapters

Bab 1261

Zavrina melihat jam. Sekarang hampir pukul 11 siang. Dia membawa Tirta dan lainnya naik ke mobil.Namun, Zavrina bingung saat melihat Ayu dan Elisa ikut naik ke mobil. Paras dan postur tubuh keduanya sama persis. Mereka berdua sangat cantik. Zavrina bertanya, "Darwan, siapa kedua wanita ini?"Darwan memandang Tirta sambil menjelaskan, "Oh, aku lupa memperkenalkan mereka kepadamu. Ini Bu Ayu dan ini Bu Elisa. Mereka berdua ini bibinya Tirta dan mereka datang untuk merayakan ulang tahun Ayah."Bella menimpali, "Benar. Bibi, berdasarkan senioritas, seharusnya Bi Ayu dan Bi Elisa panggil kamu 'kakak'."Bella menebak Ayu dan Elisa merasa canggung untuk berbicara, jadi dari tadi mereka hanya terdiam. Bella pun berinisiatif mencairkan suasana.Zavrina merasa kagum dengan kecantikan Ayu dan Elisa. Dia tersenyum canggung karena tidak menyapa mereka berdua, lalu berujar, "Ternyata kalian lebih muda dariku. Maaf, tadi aku cuma fokus bicara dengan Bella dan Tirta. Aku malah mengabaikan kalian, aku
Read more

Bab 1262

Melihat Tirta marah, Zavrina segera membujuk, "Tirta, aku tahu kamu berniat baik. Tapi, orang dari Negara Yumai itu punya latar belakang yang hebat. Kalau kamu mengusirnya, takutnya dia membuat masalah di acara ulang tahun kakekmu. Nanti Keluarga Arshad yang malu."Zavrina meneruskan, "Jadi Tirta, sebaiknya kamu dengar saranku. Asalkan dia nggak bertindak keterlaluan, kamu abaikan dia. Anggap saja dia nggak ada."Alasan utama Zavrina membujuk Tirta adalah dia merasa kemampuan Tirta tidak bisa menandingi orang dari Negara Yumai itu. Jika Tirta melawan orang itu, akhirnya Tirta yang rugi.Darwan menebak Zavrina tidak yakin dengan kemampuan Tirta, tetapi dia juga tidak memberi tahu Zavrina kemampuan Tirta yang menakjubkan.Darwan mengalihkan topik pembicaraan, "Kak, kita nggak usah bahas masalah ini dulu supaya nggak memengaruhi suasana hati kita semua. Oh, iya. Aku sudah lama nggak pergi ke kediaman Keluarga Arshad untuk menjenguk Ayah, bagaimana kondisi kesehatan Ayah sekarang?"Mendeng
Read more

Bab 1263

Ayu dan Elisa juga ikut berbincang. Tirta mengetahui beberapa hal tentang Zavrina dari Bella.Belasan tahun yang lalu, Zavrina bercerai dengan suaminya karena terlalu sibuk mengurus bisnis Keluarga Arshad. Putri Zavrina satu-satunya juga tidak dekat dengannya dan tinggal di luar negeri. Putrinya hanya pulang menjenguk Zavrina sekali dalam beberapa tahun.Setelah mendengar cerita Bella, Tirta membatin, 'Ternyata Bibi bukan orang yang beruntung.'Dalam waktu setengah jam, mobil berhenti di depan vila. Tempat itu sangat luas dan dipenuhi mobil-mobil mewah. Pemilik semua mobil mewah itu adalah tokoh hebat di Provinsi Dohe. Mereka datang untuk merayakan ulang tahun Mahib.Ratusan mobil mewah memadati vila Keluarga Arshad. Situasi ini mirip dengan acara pertunangan Bella dan Tirta.Sesudah mobil berhenti, Zavrina turun dari mobil terlebih dahulu. Dia memimpin jalan sambil berkata, "Tirta, Ayu, Elisa, ini kediaman Keluarga Arshad. Mobil di depan terlalu banyak. Kita jalan kaki saja."Dua bawa
Read more

Bab 1264

Orang yang berbicara adalah ibunya Camila, Davina. Begitu Davina melontarkan ucapannya, suasana di aula menjadi canggung. Tentu saja semua orang tahu Davina sengaja menyindir Darwan, Tirta, dan lainnya. Dia ingin mempermalukan Darwan dan lainnya di depan umum.Hanya saja, semua tamu di aula datang untuk merayakan ulang tahun Mahib. Mereka tidak berani menyinggung menantu Keluarga Arshad.Seorang tamu berdeham, lalu berujar, "Pak Darwan, nanti kita baru berbincang lagi kalau ada waktu. Acara ulang tahun akan segera dimulai, kami kembali dulu."Para tamu yang awalnya menyapa Darwan tidak ingin ikut campur dalam konflik Davina dan Darwan. Mereka memberi hormat kepada Darwan, lalu kembali ke tempat duduk mereka, seolah-olah tidak melihat apa-apa.Biasanya Darwan bisa mengendalikan dirinya di depan umum. Namun, ucapan dan tindakan Davina membuat emosi Darwan tersulut. Dia bertanya dengan ekspresi muram, "Oh, Kak Davina, kamu yakin nggak ada tempat duduk lagi?"Tindakan Davina yang menyuruh
Read more

Bab 1265

Sebelumnya Zavrina sudah melihat Sora, jadi dia langsung tahu beberapa pemuda yang duduk di depan meja utama adalah bawahan Sora. Itulah sebabnya Zavrina menegur Davina.Davina sama sekali tidak panik setelah ditegur Zavrina. Dia menanggapi, "Aduh. Kak, jangan bilang begitu. Mereka bukan orang biasa di Negara Yumai, mereka itu bawahan Pak Sora dan juga tamu istimewa Keluarga Arshad.""Mereka jauh lebih hebat daripada orang-orang nggak jelas yang dibawa Darwan. Kenapa mereka nggak boleh duduk di kursi utama Keluarga Arshad? Tadi entah kenapa Ayah tiba-tiba pingsan, sekarang Kak Lystia, suamiku, dan Sanvi lagi menjaga Ayah di belakang aula," lanjut Davina.Davina meneruskan, "Dokter juga sudah memeriksa kondisi Ayah. Mungkin sebentar lagi mereka keluar. Biarpun Ayah nggak ada di tempat, acara ulang tahun tetap dilanjutkan. Kalau nggak, bukannya sia-sia para tamu datang?"Davina menambahkan seraya menunjuk ke luar aula, "Kak, kalau kamu mau duduk, aku suruh Camila serahkan tempat duduknya
Read more

Bab 1266

"Baiklah ...." Darwan tahu Tirta pasti tidak bisa menelan amarah ini begitu saja. Sekarang dia tidak mengamuk karena menghormati Bella dan dirinya, makanya dia memilih untuk tidak banyak bicara lagi.Terlebih lagi, dia sendiri sangat mendukung tindakan Tirta untuk memberi pelajaran kepada Davina dan Camila."Camila, Kakek pasti pingsan karena orang-orang dari Negara Yumai yang kamu bawa! Kamu masih bisa duduk di sini dan makan dengan tenang? Kamu nggak punya hati nurani ya?"Melihat senyuman sinis Camila dan memikirkan kondisi Mahib yang pingsan, Bella akhirnya tak bisa menahan kemarahannya lagi. Dia melangkah cepat menuju kursi utama, menunjuk langsung ke arah Camila dan menegur dengan tegas."Kakak sepupuku tersayang, jangan asal menuduh! Kakek sudah tua, memang sudah lemah. Wajar kalau dia pingsan, 'kan? Aku juga nggak bisa ilmu medis. Kalau ikut campur, malah akan semakin merepotkan.""Kalau aku nggak duduk di sini menunggu, masa aku harus berlari ke kuil untuk berdoa? Lagi pula, s
Read more

Bab 1267

"Ibu masih belum mengerti? Bella si jalang itu, dia tampak seperti sedang mempertanyakanku. Tapi, sebenarnya dia datang untuk menggoda Pak Sora! Pak Sora sudah terpikat olehnya!" Camila menggertakkan giginya, menatap Bella dengan penuh kebencian."Ah ... gimana ini? Kalau Pak Sora benar-benar mengejar Bella dan meninggalkanmu, rencana kita untuk menguasai Keluarga Arshad akan hancur berantakan! Putriku, cepat pikirkan cara untuk mengatasi ini!" Mendengar itu, Davina menjadi semakin cemas dan mendesak Camila."Aku bisa apa? Kita lihat saja dulu!" balas Camila dengan marah."Maaf, aku sangat membenci orang-orang dari Negara Yumai, jadi aku sama sekali nggak tertarik makan siang bersamamu. Kalau kamu bisa keluar dari pintu rumah ini, aku akan sangat senang!"Menghadapi undangan dari Sora, Bella menunjukkan ekspresi jijik dan mengernyit. Dia refleks mundur beberapa langkah.Kemudian, dia merangkul lengan Tirta yang berjalan mendekat dan berkata, "Selain itu, tunanganku ada di sini. Kalau k
Read more

Bab 1268

"Ugh ... ughhh ... arghhh ...!"Tirta bergerak dengan sangat cepat. Sebelum dia bertindak, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa dia akan melakukan sesuatu yang begitu mengejutkan!Pisau buah yang tajam itu berputar di dalam mulut Sora, digerakkan dengan kejam! Lidah dan giginya terpotong! Bahkan rongga mulutnya tercabik-cabik, membuat darah segar menyembur tanpa henti!Dalam hitungan detik, mata Sora membelalak. Dia berteriak kesakitan sambil menendang-nendang. Namun, perjuangannya sia-sia. Dia tidak mampu melawan Tirta. Sebaliknya, semakin dia meronta, semakin parah cederanya."Aaaaahhh!!!" Camila yang berdiri di dekatnya, terkena percikan darah di seluruh tubuhnya. Dia pun gemetar ketakutan dan melemas sambil berteriak tanpa henti, "Tolong! Tolong! Pembunuhan! Cepat tolong Pak Sora!"Davina bahkan lebih ketakutan lagi. Dia langsung jatuh terduduk di lantai, lalu merangkak mundur dengan panik, berusaha kabur ke ruang belakang."Gila! Ayahnya Pak Sora adalah pejabat tinggi di Neg
Read more

Bab 1269

Tirta menggenggam pisau buah berlumuran darah, lalu menoleh ke arah Elisa dan tersenyum."Sama-sama, yang penting kamu baik-baik saja." Melihat para pengawal Negara Yumai telah lumpuh akibat jarum peraknya, Elisa segera kembali ke sisi Ayu. Dia tak menunjukkan ekspresi terlalu peduli terhadap Tirta."Gila! Perempuan ini selain cantik, juga sangat mematikan!""Untung tadi aku nggak mencoba menggoda dia. Kalau iya, mungkin aku yang sekarang tergeletak di lantai sekarang!"Aksi Elisa kembali membuat kehebohan di antara kerumunan. Beberapa orang yang tadinya mencuri pandang ke arahnya dan Ayu langsung mengalihkan tatapan, tidak berani menatap mereka lagi."Ughhh ... aaaaahhh!!!" Tepat saat itu, perhatian semua orang kembali tertuju ke arah Tirta. Mereka melihatnya mengangkat pisau buah yang berlumuran darah. Tanpa menghiraukan rintihan Sora yang memohon ampun, dia menusukkan pisau itu ke kedua mata Sora."Tadi mata bejatmu ini menikmati pemandangan dengan puas ya? Sialan, kamu berani melih
Read more

Bab 1270

Jarum perak yang tadi dilemparkan oleh Elisa memang mengenai titik vital para pengawal Negara Yumai dan membuat mereka jatuh tak berdaya. Namun, mereka masih memiliki sedikit kemampuan untuk bergerak.Di antara mereka, seorang wanita Negara Yumai, orang kepercayaan Sora, menahan rasa sakit yang luar biasa. Saat Tirta tidak memperhatikan, dia susah payah merekam momen penyiksaan Sora dan mengirimkannya kepada Yudha.Hanya saja, karena dia mengambil rekaman dari sudut rendah saat tergeletak di lantai, wajah Tirta tidak terlihat dengan jelas. Yang terekam hanya bagian samping tubuhnya.Namun, kondisi Sora yang berlumuran darah dan menjerit kesakitan terekam dengan sangat jelas."Paman Pak Sora adalah orang yang sangat berpengaruh di Negara Yumai. Bahkan, katanya ayahnya bisa menjadi kandidat terkuat dalam pemilihan karena pamannya yang mengatur semuanya di belakang layar!""Tirta telah menyiksa Sora sampai cacat. Paman Pak Sora pasti akan menuntut nyawa Tirta sebagai balasannya! Nggak, ak
Read more
PREV
1
...
125126127128129
...
138
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status