Home / Romansa / Jeratan Mantan Suami / Chapter 551 - Chapter 560

All Chapters of Jeratan Mantan Suami: Chapter 551 - Chapter 560

661 Chapters

Bab 551

Zola mengirim pesan ke Jeni, “Masih tidur?”Jeni pasti tidur larut malam, jadi Zola tidak ingin mengganggunya. Jika Jeni tidak membalas pesannya, dia akan membiarkan Jeni istirahat di rumah. Hari ini tidak perlu pergi ke perusahaan. Siapa sangka, Jeni langsung membalas pesannya.“Nggak, baru saja selesai mandi. Kamu sudah bangun?” balas Jeni.“Iya, kalau begitu ayo ke sini sarapan.”Jeni pun membalas dengan satu kata oke. Beberapa menit kemudian, keduanya duduk berhadapan di meja makan.“La, aku pengen tanya sesuatu ke kamu,” kata Jeni.“Hmm?”“Kamu yang beritahu Boris soal mantan pacarmu?” tanya Jeni dengan hati-hati.Zola tertegun sejenak, lalu berkata, “Iya, aku yang beritahu.”“Jadi kamu sengaja bilang ke dia kalau alasan kamu menikah dengannya karena mantan pacarmu?”“Dia tanya sama kamu?”Jeni menganggukkan kepala. “Dia tanya sebenarnya siapa mantan pacarmu. Tapi kamu tenang saja, aku kasih jawaban ambigu. Jadi dia pasti nggak bisa tebak.”Jeni menceritakan percakapannya dengan B
Read more

Bab 552

Zola mengerutkan kening. Matanya spontan melebar. Dia bahkan tidak berani bernapas. Kata-kata Mahendra membuat hati Zola langsung mencelos.Setelah mendengar Mahendra menutup telepon, Zola segera berjalan ke pojokan, lalu berdiri di sana cukup lama. Namun, dia tak kuasa menenangkan jantungnya yang masih berdetak kencang.Zola mendengar langkah kaki Mahendra keluar dari ruang pantry. Kemudian, Zola baru pergi ke toilet. Beberapa menit kemudian, dia baru keluar dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Akan tetapi, pikirannya dipenuhi dengan kata-kata yang Mahendra ucapkan barusan.Mahendra sedang bertelepon dengan siapa? Apakah dengan orang yang terlibat dalam insiden gedung runtuh? Apakah dalang di baliknya atau komplotan Mahendra?Zola memikirkan banyak hal, hingga dia merasa kepalanya seperti mengembang. Setelah keluar dari toilet, dia kembali ke kantornya. Baru saja masuk, dia melihat Mahendra ada di dalam. Begitu melihat Zola datang, Mahendra langsung bertanya, “Zola, kamu habis d
Read more

Bab 553

Setelah Jeni selesai bicara dengan sopir taksi, Zola juga melihat pintu belakang lokasi konstruksi terbuka. Setelah kejadian gedung runtuh, Zola dan Boris juga masuk ke tempat kejadian melalui pintu itu.Zola mengerutkan kening, bahkan tidak berani mengedipkan matanya. Seolah dia takut melewatkan petunjuk apa pun. Dia terus menatap ke arah pintu. Begitu dia melihat sosok pria yang keluar dari balik pintu, Zola langsung tercengang.Zola tidak berani percaya. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan membuka kameranya. Kemudian, dia mengarahkan kamera ke arah orang itu dan menggunakan mode zoom sampai maksimal. Setelah memastikan kalau dia tidak salah lihat, dia pun bergumam, “Kenapa dia?”Wajah Zola terlihat sangat serius dan kaget. “Siapa?” tanya Jeni.Sebelum Zola dapat menjawab, si sopir taksi bertanya, “Dik, kenapa yang keluar pria? Kamu nggak salah?”Jeni sedikit bingung, tapi dia segera menjawab, “Dia sengaja. Dia takut ketahuan sama aku dan aku dapatkan bukti. Sebenarnya pria atau pe
Read more

Bab 554

Zola mengerutkan bibirnya. Otaknya terus memikirkan apa yang baru saja Jeni katakan. Mahendra begitu hati-hati, bahkan polisi pun tidak berhasil menemukan petunjuk setelah melakukan penyelidikan selama berhari-hari. Lantas, mengapa Zola bisa tahu? Apakah ini hanya kebetulan? Ataukah karena Zola memang lebih beruntung?Semakin Zola memikirkannya, perasaannya semakin gelisah. Bagaimanapun juga, dia baru pertama kali mengikuti Mahendra, tapi sudah membuat kemajuan begitu besar. Rasanya sulit dipercaya.“Kita pulang saja,” kata Zola.Tidak ada gunanya terus mengikut. Sekarang Zola tidak yakin apakah Mahendra curiga kalau Zola mengikutinya. Jika Mahendra benar-benar curiga, tapi sengaja mengungkapkan semuanya kepada Zola, lalu apa maksud Mahendra? Apakah Mahendra ingin Zola memberitahu Boris?Zola tenggelam dalam rasa bingung dan tidak dapat menemukan jawaban. Setelah kembali ke perusahaan, Zola langsung pergi ke kantornya. Dia merasa lelah, pinggangnya juga sakit. Jadi, dia langsung baring
Read more

Bab 555

Caca merobek nota pengiriman dan berkata, “Saya bawa ke kurirnya dulu. Dia masih tunggu di luar.”Zola hanya bergumam pelan, lalu dia asal menaruh dokumen itu. Jeni langsung mengambilnya dan melihatnya sebentar.“Apa ini? Ada tulisan dokumen rahasianya lagi,” celetuk Jeni.Zola menggelengkan kepala. “Nggak tahu. Kamu buka saja.”Zola sedang tidak mood. Dia memiringkan kepalanya dan bersandar di sofa. Tatapan matanya kosong, seperti sedang melamun.Setelah mendengar jawaban Zola, Jeni langsung membuka bungkusan paket. Namun, barang yang dia keluarkan dari bungkusan itu bukanlah dokumen, melainkan beberapa lembar foto.Jeni merasa bingung. Dia membuka foto itu dan melihatnya sebentar. Orang yang ada di dalam foto membuat Jeni tercengang sejenak, lalu dia cepat-cepat memberikan foto itu kepada Zola.“Mahendra?”Zola sadar dari lamunannya, lalu melihat foto di tangan Jeni. Matanya sedikit membelalak. Alisnya berkerut, lalu dia langsung mengambil foto itu dari Jeni. Orang di dalam foto itu
Read more

Bab 556

Zola terkejut seketika. Dia bertanya, “Tyara bersama dengan kakakmu?”“Tentu saja nggak,” jawab Audy segera menyangkal.“Lalu apa maksudmu?” tanya Zola lagi.“Aku hanya nggak ingin dia terlalu dekat dengan kakakku. Aku nggak mau melihat mereka memiliki interaksi apa pun.” Emosi Audy jadi makin menggebu tanpa disadari. Dia tidak ingin Mahendra jatuh cinta pada wanita lain lagi. Satu Zola saja sudah cukup membuatnya jengkel dan pusing, dia tidak ingin hal itu terjadi lagi.Namun, dia juga tidak ingin bertindak secara langsung, karena dia tidak ingin melakukan apa pun yang membuat Mahendra tidak senang. Jadi, Zola adalah pilihan terbaik. Selama Zola menjauhkan Tyara dari sisi Mahendra, maka dialah yang akan menjadi pemenang terakhir.Memikirkan hal itu membuat Audy tidak bisa menahan senyum di wajahnya. Dia berkata, “Zola, ini mudah untukmu. Kamu hanya perlu memberi tahu kakakku bahwa kamu nggak menyukai Tyara dan tidak ingin dia sering berhubungan dengannya. Kakakku pasti akan mendengark
Read more

Bab 557

Namun, hal ini tidak semudah yang dibayangkan. Pagi tadi, setelah mengikuti Mahendra, agar tidak ketahuan, Zola dan Jeni harus berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.Sekitar pukul tiga sore, lelaki itu kembali dengan membawa buah dan kue, lalu langsung menuju ke kantor Zola. Mahendra berkata, “Aku membelikanmu sedikit makanan.”Zola menerimanya dan bertanya, “Kenapa beli sebanyak ini? Urusanmu sudah selesai?”Dia menatap mata Mahendra dengan saksama, tidak melewatkan sedikit pun ekspresi lelaki itu. Mahendra mengangguk dan menjawab, “Ya, sudah selesai.”Zola hanya berdeham dan tidak berkata apa pun lagi. Mahendra juga tidak lama mengganggunya dan hanya berkata, “Bagikan makanan ini dengan Jeni, aku sengaja membelikan lebih banyak untuk satu orang lagi.”“Baik.” Zola mengangguk dan kemudian berkata, “Kalau begitu, aku nggak usah mengucapkan terima kasih.”Mahendra hanya tersenyum, tampaknya puas karena perempuan itu tidak mengucapkan terima kasih. Setelah Mahendra keluar, senyum di
Read more

Bab 558

Zola menggigit bibirnya pelan dan bertanya dengan suara rendah, “Kamu pergi ke mana? Kenapa nggak pulang untuk makan malam?”“Aku piker, ke mana pun aku pergi nggak penting, lagipula sepanjang hari nggak ada telepon atau pesan untukku, ‘kan?” balas Boris dengan nada sinis.Zola tersenyum tidak berdaya dan berkata, “Tapi kamu juga nggak meneleponku, ‘kan?”“Jadi, harus aku yang menghubungimu lebih dulu? Kenapa kamu nggak bisa mencariku duluan?” Dia menyipitkan mata, bertanya dengan nada dingin.Zola tidak menjawab dan hanya bertanya, “Boris, apakah kamu benar-benar ingin terus berbicara seperti ini denganku?”Tatapan Boris tersentak dan kemudian dia menatap wanita yang duduk di sofa itu. Wajah Zola memberikan kesan lembut, tetapi sebenarnya ketika dia bersikap tegas, tidak ada yang bisa menandingi dirinya. Terutama memikirkan bahwa di hati perempuan itu  ada orang lain, membuat Boris merasa marah.Matanya menyipit dan dia berkata dengan suara rendah, “Sudah malam, mandi dan istirahatlah
Read more

Bab 559

"Baik." Dia mengangguk, "Terima kasih, Boris."Dia menyipitkan mata menatapnya, suaranya dalam dan berkata, "Kalau benar-benar ingin berterima kasih, jangan sering membuatku marah, ya?"Zola sedikit terkejut. Setelah lelaki itu menatapnya dalam-dalam, dia berbalik dan berjalan ke arah pintu. Suara pintu tertutup terdengar, dan barulah Zola perlahan tersadar. Dalam hatinya dia merasa sedikit bingung dan bertanya-tanya. Sejak kapan dirinya sering membuatnya marah?Bagaimanapun juga, ini bisa dianggap sebagai kemajuan.Sebenarnya, Zola tidak harus meminta bantuan Boris. Dia bisa saja menggunakan sumber dayanya sendiri untuk menyelidiki asal usul topi itu. Namun, setelah dipikirkan dengan matang, akhirnya dia memutuskan untuk meminta bantuan Boris saja.Jesse segera menghubunginya dan merekomendasikan seorang desainer barang mewah, seorang desainer perempuan yang memiliki koneksi dan hubungan baik dengan berbagai merek ternama. Zola juga tahu tentang orang ini, namanya Lusi.Dengan Boris s
Read more

Bab 560

Ulang tahun Zola sekitar setengah bulan lagi, tetapi dia jarang merayakan ulang tahunnya. Dulu, ketika masih di Jantera, dia akan makan bersama Jeni atau Mahendra. Setelah kembali ke Kota Binru, ulang tahun pertamanya dirayakan setelah menikah dengan Boris dan dia melewatinya sendirian.Hari itu, Boris sibuk dengan pekerjaannya dan Zola juga tidak mengatakan apa-apa. Dia masih ingat bahwa Mahendra sangat marah karena itu. Dia merasa bahwa Boris tidak melakukan tugasnya sebagai suami. Jika bukan karena dia menghentikannya, lelaki itu mungkin akan menemui Boris untuk meminta penjelasan.Memikirkan semua ini membuat hati Zola merasa tidak nyaman. Meskipun saat ini kelihatannya Mahendra memang melakukan kesalahan. Orang lain boleh menyalahkannya, tetapi hanya Zola yang tidak bisa.Zola tidak segera memberi jawaban kepada Jeni dan hanya berkata, "Lihat saja nanti, hari ini kita sudah lelah, mari pulang lebih awal."Keduanya membereskan barang-barang mereka dan keluar dari kantor. Di luar su
Read more
PREV
1
...
5455565758
...
67
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status