Home / Pernikahan / Jeratan Mantan Suami / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Jeratan Mantan Suami: Chapter 321 - Chapter 330

554 Chapters

Bab 321

Anak di dalam kandung mana perlu dijaga? Zola hanya bisa mengerutkan kening, tidak bisa membujuk Boris sama sekali. Pada akhirnya, dia memilih diam saja. Boris pun lanjut bekerja.Sekitar pukul sebelas malam, TV masih menyala, tapi Zola sudah tertidur. Setelah Boris selesai bekerja, dia segera pergi ke kamar mandi dan mandi sebentar. Kemudian, dia berjalan ke samping tempat tidur dan melihat Zola yang sedang tidur pulas. Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, Boris mengangkat selimut dan langsung baring sembari menarik Zola ke dalam pelukannya.Terakhir kali Boris memeluk Zola adalah saat dia demam. Sudah beberapa hari yang lalu. Zola tidak membiarkan Boris menyentuhnya, bahkan tidak mau memberinya kesempatan untuk mendekat. Setiap kali Boris harus menggunakan cara paksa baru bisa menyentuh Zola.Saat ini, Boris memeluk Zola. Jakunnya bergerak naik turun. Tubuhnya juga secara tidak sadar mulai bereaksi. Boris meletakkan telapak tangannya di perut Zola, merasakan ada sedikit tonjolan
Read more

Bab 322

Jeni mengerutkan kening dan bertanya, “Anak itu?”“Anak ini milikku. Tentu saja aku nggak akan lukai anakku dengan alasan apa pun.”Kata-kata Zola membuat hati Jeni mencelos. Zola tidak menyadari wajah Jeni yang sedikit tegang. Dia hanya melanjutkan kata-kata yang belum dia selesai ucapkan. “Dia nggak mencintai aku. Dia juga nggak akan tiba-tiba jadi suka aku hanya karena anak. Sekalipun apa yang dia lakukan seakan-akan dia suka sama aku, itu juga hanya karena kehadiran anak. Aku nggak akan sebodoh itu sampai mengira itu cinta. Aku sudah gunakan waktu selama setahun tetap saja nggak bisa menarik perhatiannya. Itu berarti di antara kami nggak akan pernah ada cinta.”Rasionalisme dan ketenangan Zola juga membuat Jeni memiliki pemahaman dan keputusan yang jelas terhadap beberapa hal di dalam hatinya.Jeni tersenyum tipis lalu mengangguk setuju. “Kamu benar. Zola tetap Zola yang membanggakan, nggak akan mengubah batasan dirinya karena siapa pun.”“Aku curiga kamu sedang tertawakan aku. Tap
Read more

Bab 323

Namun, ucapan Zola terdengar agak kasar di telinga Boris. Karena dia telah melewatkan tiga bulan pertama baru tahu kalau Zola hamil. Jadi selama tiga bulan pertama, apakah Zola kesulitan bergerak atau merasa tidak enak badan?Boris mengerutkan kening. Wajahnya sedikit muram. Pada akhirnya, dia hanya berkata, “Aku pergi setelah lihat kamu naik ke atas.”Zola tidak menolak. Dia mengangguk pelan, lalu masuk ke gedung apartemen. Di dalam mobil, Boris berkata dengan acuh tak acuh, “Ke perusahaan.”Jesse menganggukkan kepala lalu menginjak pedal gas. Boris tiba-tiba bertanya, “Kakek kapan baru boleh keluar dari rumah sakit.”“Seharusnya besok pagi sudah bisa keluar. Pak Hartono sudah nggak apa-apa. Pak Dimas yang bersikeras minta Pak Hartono diopname satu hari lagi.”“Hmm. Besok kamu pergi jemput Kakek. Habis itu bawa mamaku ke apartemen Zola.”Jesse sedikit terkejut, tapi dia tidak bertanya lagi. Dia hanya menganggukkan kepala. Tidak lama setelah Boris pergi, Tedy menghentikan mobilnya di
Read more

Bab 324

Boris menatap Zola dengan lekat dan berkata dengan lembut, “Aku telepon kamu, tapi kamu nggak angkat. Jadi aku langsung ke sini.”Boris sudah berada di sini selama hampir satu jam. Setelah mengetahui Zola sedang mengawasi pengerjaan di lokasi, dia pun menahan diri untuk tidak masuk dan menunggunya di sini.Saat Zola tidak mengangkat telepon darinya, Boris mengira Zola sedang marah. Karena awalnya Zola sendiri yang mengantarkan sketsa desain, tapi tadi malah asisten Zola yang mengantarkan sketsa desain ke Morrison Group.Setelah mendengar jawaban Boris, Zola segera mengeluarkan ponselnya dan memeriksanya sebentar. Dia mendapati memang ada dua panggilan tidak terjawab. Dua-duanya dari Boris. Zola melihat ponselnya dan menyadari sesuatu.“Maaf, aku nggak tahu sejak kapan jadi mode diam. Aku nggak tahu ada telepon masuk.”Boris terus memperhatikan Zola, tidak melewatkan ekspresi apa pun di wajah perempuan itu. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan berkata pada Zola, “Masuk ke dalam mobil d
Read more

Bab 325

Lagi pula, betapa melelahkannya menjadi diri yang seperti ini. Selesai makan malam, Boris dan Zola awalnya ingin mengobrol dengan sang nenek. Namun, nenek Zola menolak dan berkata, “Boris, kamu temani Zola jalan-jalan saja. Dia lagi hamil, harus sering gerak.”Zola langsung berdalih, “Nenek, aku sudah jalan di lokasi konstruksi sepanjang sore ini. Sudah mencapai batasnya. Tolong jangan paksa aku jalan lagi.”“Aku nggak lihat, jadi itu nggak termasuk.”“Nenek.”Nenek tidak mau mendengarkan Zola. Dia menoleh ke arah Boris dan berkata, “Wanita hamil suasana hatinya sering berubah-ubah. Maklumi saja, ya.”Boris mengangguk. “Aku mengerti.”Pada akhirnya, mereka berdua keluar di bawah pengawasan sang nenek. Sebenarnya, Zola ingin langsung kembali ke unitnya di seberang. Namun, Boris malah berkata, “Nenek pasti masih awasi kita. Kita turun ke bawah jalan satu putaran saja, oke?”Keduanya pun berjalan-jalan di bawah apartemen. Boris mengambil inisiatif bertanya, “Nenek selalu ceria begitu?”“I
Read more

Bab 326

Selesai minum, Tedy keluar dari klub bersama Boris. Keduanya bertemu Wina yang baru saja tiba di depan pintu masuk. Begitu melihat Tedy, Wina langsung mendekat dan memegang tangan Tedy.“Kamu mabuk, Ted. Ayo, aku antar kamu pulang.”Wina melihat ke arah Boris. Meskipun Zola telah memberinya pelajaran, dia tidak bisa mengabaikan Boris begitu saja. Oleh karena itu, dia mengambil inisiatif menyapa pria itu.“Boris, kamu juga ada di sini. Sudah malam. Aku panggilkan sopir pengganti untuk kamu, ya.”“Nggak perlu.” Boris tidak minum. Dia menatap Tedy dan berkata, “Aku pulang dulu.”Tedy menepis tangan Wina dan segera mengikuti Boris. “Malam ini aku tidur di rumahmu.”Tedy mengabaikan Wina dengan begitu saja di sana. Wina langsung berkata dengan sedih, “Tedy, aku bela-belain datang jemput kamu. Kalau kamu difoto dalam kondisi seperti ini, besok Kakek pasti akan tahu.”“Jadi kamu mau pakai Kakek untuk ancam aku?” Meskipun mabuk, Tedy masih sangat sadar. Dia menatap Wina dengan dingin dan berka
Read more

Bab 327

“Jadi maksud kamu, kamu nggak ingin pindah dan tinggal bersama kami? Kalau kamu pindah, Kakek pasti akan sangat senang.”“Bukannya aku nggak mau, Ma.”“Kalau begitu pindah saja.”Rosita langsung mengambil keputusan. Zola mengatup bibirnya dan terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku diskusikan dulu dengan Boris, ya.”“Kenapa harus diskusi dengannya? Dia justru ingin kamu pindah,” gumam Rosita.Zola terkejut. “Mama ngomong apa barusan?”“Aku bilang kamu nggak usah diskusi dengan Boris lagi. Kamu ini perempuan. Kamu yang berhak memutuskan. Kamu yang paling berkuasa.”Rosita sangat pandai membujuk orang. Makanya hubungannya dengan Dimas tetap begitu dekat seperti ketika mereka masih muda.Zola pun dibuat tertawa. Namun, Zola tetap tidak menyerah. “Ma, aku mau diskusi sama Boris dulu, karena kebiasaan hidup kami sangat berbeda dengan Mama, Papa dan Kakek. Aku takut akan ganggu kalian. Kami nggak mau kebiasaan lama diubah karena kami punya anak. Bagaimana menurut Mama?”Rosita tidak memaksa lagi
Read more

Bab 328

“Dia yang bilang ke kamu?” tanya Zola.“Dia nggak bilang ke aku. Tapi dari apa yang dia lakukan jelas-jelas sedang kejar kamu. Gawat, Zola. Kamu jadi incarannya.”Zola memutar bola matanya. “Kamu pergi sana.”Jeni memanyunkan bibirnya. “Nggak tahan aku?”“Memangnya kalau aku tahan, kamu akan tinggal?”“Nggak.”“Kalau begitu, untuk apa aku repot-repot buang air liur?”Keduanya bertengkar dengan cepat, berbaikan dengan cepat juga. Zola mengantar Jeni turun ke bawah. Sudah ada mobil yang akan mengantar Jeni ke bandara. Karena Zola sedang hamil, Jeni bersikeras tidak membiarkan Zola mengantarnya ke bandara. Akan tetapi, Zola meminta Caca untuk mengantar Jeni. Dengan begitu, Zola juga merasa tenang.Setelah mengantar Jeni sampai masuk ke mobil, keduanya saling memandang dan melambaikan tangan. “Hati-hati di jalan. Kalau sudah sampai, telepon aku.”“Oke. Kamu juga harus jaga diri dan anak angkatku dengan baik. Nanti aku akan ke sini lagi temani kamu.”“Oke.”Zola melihat mobil yang membawa J
Read more

Bab 329

Jarak antara mereka berdua begitu dekat. Di ruangan yang hangat, mereka terlihat sedikit mesra. Zola berusaha untuk tidak melihat Boris. Dia mengerutkan bibirnya dan tetap diam.“Zola, kamu takut banget sama aku?” tanya Boris.“Nggak.”“Lalu kenapa kamu nggak berani lihat aku?”Zola tanpa sadar menaikkan pandangannya. Matanya pun bertemu dengan mata Boris yang hitam, seperti sebuah lubang yang tak berdasar.Zola membuka matanya dan berkata dengan tenang, “Kamu mau ngomong apa?”Boris memandang Zola sebentar. Kemudian, dia mulai membahas hal-hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan. “Mulai malam ini, aku akan bacakan dongeng selama setengah jam setiap malam. Itu akan membantu pertumbuhan janin.”Zola tercengang. “Bukannya mendongeng sebaiknya dilakukan pada trimester terakhir?”“Sekarang dia sudah punya kemampuan sensorik. Jadi aku rasa lebih baik dimulai dari sekarang.”Boris bersikeras, jadi Zola pun tidak berkata apa-apa lagi. Biarkan saja kalau Boris ingin membacakan dongeng. Bo
Read more

Bab 330

Tyara segera menjelaskan, “Aku nggak ancam kamu. Aku hanya terlalu takut. Boris, aku takut mamaku kenapa-napa. Aku juga takut dengan suasana sepi di rumah sakit. Jadi, kamu datang ke sini temani aku, ya?”“Kalau aku nggak mau pergi ke sana, kamu akan ancam aku dengan nyawamu?”“Nggak, aku hanya ....”“Tyara, kalau kamu berharap bisa menemukan jantung yang cocok untuk mamamu secepatnya, dengarkan aku. Aku akan suruh Jesse ke sana. Kalau butuh apa-apa, katakan saja padanya.”Usai berkata, Boris langsung menutup telepon. Dia meletakkan ponselnya dengan wajah tanpa ekspresi. Selang beberapa detik, Zola keluar dari kamar mandi. Keduanya diam saja, tidak ada yang bicara. Zola duduk di tempat tidur, lalu mengangkat selimut dan berbaring.Boris menatap Zola lekat-lekat, melihat wajahnya yang cantik tidak menunjukkan emosi. Hanya raut wajah datar yang terkesan dingin. Sorot mata Boris spontan menjadi gelap.Boris mengirim pesan kepada Jesse dan menyuruhnya pergi ke rumah sakit sebentar. Setelah
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
56
DMCA.com Protection Status