Home / Pernikahan / Jeratan Mantan Suami / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Jeratan Mantan Suami: Chapter 341 - Chapter 350

554 Chapters

Bab 341

Zola merasa tidak pantas untuk tinggal lebih lama lagi di sana. Dia berdiri sambil menunjuk ke arah pintu, sebagai isyarat kepada Mahendra kalau dia akan keluar. Mahendra menganggukkan kepala dengan pelan, lalu melihat Zola pergi sekaligus menutup pintu ruangannya.Sepanjang proses, Mahendra tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya diam dan mendengarkan semua ocehan Audy yang tidak masuk akal.Setelah Audy selesai bicara, Mahendra baru bertanya, “Audy, apa yang kamu janjikan padaku sebelum datang ke Kota Binru? Kalau kamu terus seperti ini, aku akan antar kamu pulang.”Audy segera berkata, “Aku tahu aku salah, Kak. Tapi apa yang aku lakukan juga demi kamu. Aku ....”“Sudah, aku mau kerja.”Mahendra langsung menutup telepon dan melempar ponselnya ke meja kerjanya. Raut wajahnya sangat dingin, terlihat sangat kesal dan frustrasi. Setelah menata kembali emosinya, Mahendra baru mengambil dokumen di atas mejanya dan pergi ke ruangan Zola. Dokumen itu berisi tentang proyek baru yang tad
Read more

Bab 342

Zola langsung berbalik ketika mendengar suara mesin mobil yang keras. Kemudian, dia melihat sebuah mobil putih yang sedang melaju ke arahnya dengan cepat. Zola secara naluriah menghindar ke samping. Saat ini sedang jam istirahat kerja, ada banyak orang di sekitarnya. Perbuatan Audy menimbulkan kegemparan besar.Karena tidak berhasil menabrak Zola, Audy memutar setir mobilnya dan melaju ke arah Zola lagi. Dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya. Sekarang hanya ada satu hal di dalam pikirannya, yaitu membuat Zola menghilang dari dunia ini selamanya.Tepat saat ini, mobil Boris tiba. Di dalam mobil, dia melihat banyak orang di depan sana melarikan diri dengan panik. Dia pun bergegas keluar dari mobilnya. Pada detik berikutnya, dia menemukan Zola di tengah kerumunan.Boris berjalan cepat ke arah Zola, lalu memegang tangan Zola tepat ketika Zola tidak tahu harus berbuat apa. Zola spontan berteriak ketakutan, “Argh ....”“Ini aku.” Suara pria yang familiar seketika memberikan sedikit
Read more

Bab 343

Audy langsung dibawa pergi oleh polisi. Mahendra berusaha menjelaskan kepada Boris. Namun, Boris hanya menanggapi dengan acuh tak acuh, “Tindakan adikmu barusan sudah merupakan tindakan melukai yang disengaja, bahkan ditujukan ke kamu juga. Jadi, Pak Mahendra ingin aku lepaskan dia atau ingin dia benar-benar dijatuhi hukuman sesuai tindakannya barusan?”Boris tersenyum sinis. Sorot mata Boris membuat wajah Mahendra seketika menjadi pucat. Keduanya saling memandang sesaat. Pada detik berikutnya, Boris meraih tangan Zola dan membawa Zola ke mobilnya.“Temukan saksi dan bukti rekaman CCTV. Serahkan semuanya ke polisi. Biar masalah ini ditangani sesuai aturan normal,” perintah Boris kepada Jesse.Jesse menganggukkan kepala lalu pergi. Boris baru melihat ke arah perempuan yang duduk di sampingnya dan bertanya, “Kenapa kamu nggak bicara?”Zola sadar dari lamunannya dan melihat ke arah Boris. Sejak tadi dia diam saja. Sebenarnya, bukan karena dia ingin diam saja, tapi dia tidak pernah dapat k
Read more

Bab 344

Mahendra diam seribu bahasa. Dia tahu betul apa yang dimaksud Zola. Dia sendiri juga tidak bisa langsung menjamin kalau kejadian ini tidak akan terulang lagi. Bagaimanapun juga, dengan situasi Audy saat ini, siapa pun tidak bisa menjamin.Suasana tiba-tiba menjadi hening. Setengah menit kemudian, Mahendra berkata dengan suara serak, “Zola, aku tahu maksud kamu. Tapi kamu juga tahu betul hubunganku dengan keluarga Cahyono. Audy bukan hanya adikku, dia juga putri keluarga Cahyono. Jadi aku .... Anggap saja aku minta tolong sama kamu. Sekali ini saja, oke?”Zona mengerutkan kening. Raut wajahnya tiba-tiba menjadi muram. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang Mahendra katakan?Namun, Zola bukan orang suci. Dia tidak akan merasa iba atau kasihan kepada mereka yang telah menyakitinya. Namun, Mahendra telah banyak membantunya selama ini. Jadi, Zola benar-benar bimbang.Mahendra tidak banyak bicara. Dia hanya berharap Zola bisa mempertimbangkannya. Sepertinya dia sedang berada di kantor pol
Read more

Bab 345

Apa yang Mahendra dan Audy lakukan hari ini bagaikan duri yang menancap di hati Zola. Dia tidak merasa Boris sengaja menjelek-jelekkan Mahendra. Dia juga tidak beranggapan kalau Boris sengaja menghasutnya karena Boris tidak ingin Zola sering melakukan kontak dengan Mahendra. Justru karena Zola telah memikirkan semua ini dengan teliti. Makanya dia tidak menemukan alasan untuk meyakinkan dirinya sendiri jangan terlalu memikirkan isi hati Mahendra.Zola tidak segera menjawab. Sorot mata Boris semakin gelap. Suaranya juga semakin berat. “Jawab aku, Zola. Apakah kamu setuju?”“Hmm.”Zola bergumam pelan. Di dalam hati Zola, dia tahu betul apa pun alasannya, dia memang harus menjaga jarak dengan Mahendra. Sebenarnya sejak dia menikah dengan Boris, dia sudah berusaha terus menjaga jarak dengan Mahendra atau pria mana pun. Dia tidak melanggar aturan apa pun dalam pernikahan ini.Yang lebih penting lagi, Audy juga datang ke Kota Binru. Menjaga jarak dari Mahendra juga demi kebaikan Zola sendiri.
Read more

Bab 346

Tentu saja Mahendra tahu soal itu. Dia pun berkata dengan tenang, “Arti Zola bagiku dan tujuan kita adalah dua hal yang berbeda. Jadi jangan jadikan dia sebagai perbandingan. Kalau soal dia dan Boris, tentunya aku nggak ingin lihat mereka punya akhir yang baik.”“Baguslah kalau kamu berpikir begitu.”“Sudah, besok ketemu baru kita bicarakan lagi.”Mahendra menyipitkan matanya. Nada bicaranya sangat tenang. Setelah menutup telepon, dia langsung menghapus riwayat panggilan di ponselnya.Keesokan paginya, Zola pergi ke lokasi pembangunan. Karena Zola diculik saat berada di lokasi, Wanto sangat ketakutan ketika mengetahui hal itu. Dia segera menyuruh orang memasang kamera CCTV di semua sudut dan tempat umum. Untuk mencegah seseorang merusak kamera CCTV, dia bahkan menggunakan perlindungan ganda.Ada beberapa kamera yang dipasang di tempat yang sangat kentara. Ada juga yang dipasang di tempat yang sangat tersembunyi. Bahkan sampai dia sendiri pun bingung. Akan tetapi, dia tetap menyiapkan s
Read more

Bab 347

Caca menganggukkan kepala, tapi hatinya semakin penasaran. Namun, Zola sudah berkata begitu padanya. Artinya semua itu kurang lebih begitu, bukan?Caca mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Seolah dia baru mengetahui suatu rahasia besar tapi tidak boleh mengungkapkannya.Zola berdiri diam di kantornya sebentar. Sesaat kemudian, dia keluar dan pergi ke ruangan Mahendra. Sampai di depan ruangan, Zola mengetuk pintu. Begitu Mahendra melihat Zola yang datang, pria itu segera tersenyum, “Di lokasi sana semuanya berjalan lancar?”“Hmm, semuanya baik-baik saja.” Zola menganggukkan kepala. Dia memperhatikan sorot mata Mahendra yang sayu serta senyum yang dipaksakan di wajahnya.“Audy datang buat keributan lagi di kantor?” tanya Zola.Senyuman di wajah Mahendra seketika memudar, hanya tersisa kesedihan. Dia bergumam pelan, lalu berkata, “Dia curiga aku punya pacar. Emosinya langsung naik.”“Kamu bertemu perempuan yang waktu itu?” Terakhir kali, Zola hanya melihat perempuan dari belakang di kedai ko
Read more

Bab 348

Zola menyipitkan matanya. Sorot matanya juga meredup ketika dia melihat ke arah Mahendra. Kata-kata yang Boris ucapkan seketika bergema kembali di dalam benaknya. Mendadak ada pertanyaan yang tak ada habisnya muncul di dalam hati Zola.Apakah Mahendra benar-benar sengaja membuat Audy melakukan kesalahan? Semakin memikirkannya, Zola merasa semakin sulit untuk membayangkan kalau Mahendra benar-benar orang seperti itu. Keraguan yang ada di hatinya membuat Zola merasa sangat tidak nyaman.Zola tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya menghibur Mahendra dan memintanya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak.Tidak lama setelah Zola keluar dari ruangan Mahendra, dia menerima telepon dari Boris. “Nanti aku akan jemput kamu. Malam ini kita makan malam di rumah Kakek, oke?”“Oke.”“Lagi apa?”“Kerja.”Zola tidak tahu mengapa Boris tiba-tiba bertanya seperti itu. Boris hanya bergumam pelan. Kemudian, suasana jadi hening.Saat ini, di Morrison Group. Tyara ingin bertemu dengan Boris. Namun, bagia
Read more

Bab 349

Boris menambahkan, “Aku hanya bisa katakan satu hal padamu. Zola satu-satunya perempuan yang akan jadi mama dari anakku.”Mata Tyara tiba-tiba membelalak. Dia spontan bertanya dengan tidak percaya, “Apakah karena ini keinginan Kakek, Om dan Tante, makanya kamu berpikir seperti itu?”“Tyara, aku harap kamu nggak lakukan apa pun yang bisa mengikis rasa bersalahku padamu. Kamu tahu, begitu rasa bersalah terakhir itu hilang, kita berdua akan impas. Aku akui, aku memang pernah berpikir akan menikahi kamu. Setelah kamu sadar, aku memang sudah ingin lakukan hal itu. Tapi keinginan itu sudah hilang setelah kamu kikis pelan-pelan dengan semua perbuatanmu.”Boris mengucapkan setiap kata dengan sangat jelas sehingga membuat Tyara tercengang dan diam seribu bahasa. Boris menatap Tyara tanpa emosi apa pun. Hanya ada tatapan dingin di matanya.“Jadi, kamu pikirkan dengan hati-hati pilihan yang akan kamu ambil,” kata Boris.Tidak diragukan lagi, ucapan Boris merupakan peringatan bagi Tyara untuk tida
Read more

Bab 350

Ini pertama kalinya Zola kembali ke sana setelah kehamilannya terungkap. Rosita sudah menyuruh orang dapur untuk menyiapkan makanan. Semua makanan yang disiapkan merupakan makanan kesukaan Zola, juga baik untuk ibu hamil.Di meja makan, Hartono mengambil surat yang diantarkan pengacara tadi siang. Dia menyerahkan surat itu kepada Zola dan berkata, “Ini hadiah dari aku untuk kamu dan anakmu. Sejak awal aku mau kasih ke kamu saat kamu nikah dengan Boris. Kali ini nggak boleh tolak.”Hartono memberikan surat pemindahan saham. Dia memberikan dua persen saham pribadinya di Morrison Group kepada Zola dan anak dalam perut Zola. Dua persen saham sudah cukup untuk buat Zola jadi direktur di Morrison Group, lebih banyak dibandingkan saat Boris pertama kali masuk kerja di Morrison Group.Zola langsung tercengang. Dia tidak mengambil surat itu, dia malah menolak. “Kakek, aku nggak boleh ambil.”Hartono spontan memasang wajah cemberut. “Ambil saja. Zola, ini memang sudah seharusnya jadi milik kamu.
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
56
DMCA.com Protection Status