Home / Pernikahan / Jeratan Mantan Suami / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Jeratan Mantan Suami: Chapter 331 - Chapter 340

554 Chapters

Bab 331

Jesse menatap Tyara dengan kesal, tapi dia tidak melakukan apa yang Tyara minta. Melihat Jesse diam saja, Tyara pun bertanya, “Aku suruh kamu telepon Boris. Kamu nggak dengar?”“Bu Tyara terburu-buru pun nggak ada gunanya.”“Apa-apaan kamu ini? Kamu itu hanya seorang bawahan. Ada hak apa kamu bicara seperti itu denganku? Kalau aku suruh kamu telepon ya telepon. Nggak usah banyak bacot. Awas saja kamu, aku akan suruh Boris pecat kamu. Kamu ....”Tyara menunjuk Jesse dengan arogan sembari menaikkan nada suaranya. Namun, sebelum menyelesaikan perkataannya, seseorang membuka pintu kamar pasien dari luar.Wajah Tyara seketika memucat ketika melihat sosok yang berdiri di depan pintu. Dia segera menurunkan tangannya yang sedang menunjuk Jesse. Wajahnya yang penuh amarah seketika berubah menjadi wajah yang lembut dan memelas.“Boris ....”Setelah melihat reaksi Tyara, Jesse ikut menoleh ke belakang dan melihat Boris yang melangkah masuk ke ruangan.“Pak Boris,” sapa Jesse yang tampak sedikit t
Read more

Bab 332

Rasa sakit di hati Tyara seperti dihujam bertubi-tubi oleh belati membuatnya tidak bisa bernapas. Tyara sudah bertanya untuk kesekian kalinya kepada Boris apakah dia tidak ingin bercerai. Namun, Boris hanya diam saja, tidak ada niat menjawab pertanyaan Tyara.Namun sekarang, Tyara hanya ingin meminta janji Boris untuk menikahinya diganti menjadi permohonan lain. Entah mengapa, Boris tiba-tiba menjadi antusias untuk menjawab. Lantas, apakah Boris benar-benar tidak memiliki sedikitpun perasaan terhadapnya lagi? Ataukah sedari awal Boris memang menunggu kesempatan ini?Tyara berusaha bersikap tetap tenang. “Iya, aku sudah pikir matang-matang. Jadi Boris, kamu akan penuhi permintaanku?”“Kamu ingin ganti dengan permintaan apa?”“Aku ingin Perusahaan Morrison dukung dan bantu aku sepenuhnya agar aku bisa mendapat gelar Ratu Diva tahun ini.”“Hanya itu?” tanya Boris yang mengangkat salah satu alisnya heran.“Itu saja sudah sangat berarti bagiku. Paling nggak sebelum kita benar-benar nggak a
Read more

Bab 333

Sang nenek tersenyum tipis, tapi cukup untuk membungkam Boris. Boris selalu merasa ada sesuatu yang ditutupi oleh sang nenek, tapi dia tidak yakin. Jadi dia tidak banyak bertanya lagi.Sementara di unit seberang, Zola juga sudah bangun. Dia langsung menyadari kalau Boris tidak pulang semalaman. Ada rasa kesal yang mengganjal di hatinya. Pada saat yang sama, dia juga mengingatkan dirinya untuk tidak membiarkan siapa pun memengaruhi suasana hatinya. Setelah itu, Zola pergi mencari neneknya.Zola agak terkejut ketik melihat Boris sedang bersama neneknya. Boris meniup bubur yang masih mengepulkan asap itu. Dia juga membantu sang nenek duduk sembari berkata, “Waktu aku pulang dan sampai di sini, ternyata sudah jam tiga subuh. Aku takut bangunkan kamu, jadi aku tidur saja di mobil.”Zola spontan mengerutkan kening, tidak mengerti maksud perkataan Boris. Apakah Boris sedang memberikan penjelasan kepadanya?Zola menatap Boris dalam diam, kemudian duduk dan mulai menyantap sarapan. Selesai sa
Read more

Bab 334

Saat Zola hendak membuka pintu dan masuk ke mobil, seorang pria datang dan bertanya padanya, “Bu Zola, malam-malam begini baru pulang?”Zola tidak kenal pria itu. Namun, pria itu tahu namanya. Mungkin salah satu karyawan di lokasi. Jadi Zola pun mengangguk sopan. Sebelum Zola sempat bicara, Zola tiba-tiba merasa kepalanya ditutup dengan sesuatu.Semua cahaya di depan Zola tiba-tiba menghilang. Zola sudah dibawa ke dalam sebuah mobil tanpa sempat bereaksi.Dari suara langkah kaki, Zola tahu ada dua orang pria. Setelah masuk ke dalam mobil, tangan Zola langsung diikat ke pegangan di dalam mobil.Saat ini, dia mendengar pria yang menyapanya tadi bertanya, “Kita langsung bawa dia ke tempat Pak Juan?”“Nggak usah banyak tahu. Kamu akan tahu saat kita sampai di sana.”Zola telah mendengar kata “Pak Juan”. Satu-satunya orang bernama Juan yang dia kenal adalah Juan dari Stonerise, yang kebetulan memiliki konflik dengannya soal proyek. Zola justru menjadi lebih tenang.Dia tetap diam dan tidak
Read more

Bab 335

Juan seperti kerasukan iblis. Dia mengangkat ponselnya untuk mengambil foto Zola. Setelah melihat Juan yang seperti itu, Zola tahu kalau Juan tidak main-main atau mencoba menakut-nakutinya. Pria itu benar-benar akan melakukannya.Zola terus meronta, tapi tak berdaya melawan kekuatan dua pria. Dia hanya bisa terus berteriak, “Juan, aku akan telepon. Aku telepon Boris. Aku akan bujuk Boris.”“Huh, bukannya tadi kamu bilang kamu nggak bisa apa-apa? Aku rasa kamu sengaja permainkan aku.”Juan tidak mau berhenti. Zola pun semakin panik. Tiba-tiba ponsel Zola berdering. Mata semua orang tertuju pada benda berbentuk segi panjang yang tergeletak di atas meja itu. Juan melihat sekilas, lalu mengambil ponsel itu. “Telepon dari Pak Boris. Tapi sayang sekali, dia nggak tahu kalau kamu ada di sini,” kata Juan.Kemudian, Boris langsung mematikan ponsel Zola. Pakaian Zola ditarik hingga memperlihatkan bahunya. Zola menggertakkan gigi dan berteriak panik, “Juan, kamu akan bayar harga atas semua perbua
Read more

Bab 336

Juan dipukuli begitu keras oleh Boris sehingga tidak bisa melawan. Sedangkan kedua anak buahnya juga sudah dilumpuhkan oleh Jesse.Juan ingin meminta ampun, tapi Boris sama sekali tidak mau mendengarkannya, apalagi memberinya kessempatan. Pada akhirnya, Juan terbaring di lantai tak bergerak seperti orang mati.Boris keluar dari vila sambil menggendong Zola dan berkata dengan dingin, “Besok pagi aku mau lihat Stonerise menghilang dari Kota Binru. Kalau dia, cari alasan yang masuk akal untuk buat dia nggak bisa bangkit lagi selamanya.”Jesse menganggukkan kepala. “Mengerti.”Adapun alasannya, besok juga akan tahu.***Boris langsung membawa Zola ke rumah sakit. Saat sadarkan diri, Zola mendapati dirinya terbaring di ranjang rumah sakit. Ini sudah kedua kalinya dia masuk rumah sakit hanya dalam beberapa hari terakhir. Mungkin karena akhir-akhir ini dia sedang sial.Zola menoleh dan melihat Boris duduk di samping. Belum sempat dia berkata apa-apa, pria itu sudah bertanya dengan suara pelan
Read more

Bab 337

Pikiran Tyara sedang kacau. Semakin memikirkannya semakin kacau. Dia mengerutkan kening, lalu duduk tegak dan menjauh sedikit dari Samuel.“Apa benar semua yang kamu katakan barusan? Kamu dengar dari siapa?” tanya Tyara dengan berbagai perasaan berkecamuk di dadanya.Awalnya Samuel juga hanya berniat menguji apakah Tyara benar-benar tidak tahu. Setelah memastikan perempuan itu memang tidak tahu, dia baru menjawab dengan jujur, “Boris langsung bawa Zola ke rumah sakit. Aku suruh orang cari info dan sudah dipastikan Zola lagi hamil. Selain itu, Boris jelas bukan baru tahu soal itu.”Tyara mengatupkan bibir rapat-rapat. Wajahnya sepucat kertas. Samuel berkata lagi, “Tyara, dia nggak akan nikahi kamu lagi. Jadi, kamu tetap mau terus tunggu dia? Kamu lihat saja, sekarang dia bahkan sudah punya anak dengan Zola. Ini sudah jelas kalau di hatinya nggak ada kamu. Untuk apa kamu masih tunggu dia?”Tyara menggertakkan giginya dengan keras. Seiring dengan ucapan yang terlontar dari mulut Samuel, s
Read more

Bab 338

Mata Boris menatap Zola dengan dalam, tapi mulut berkata dengan acuh tak acuh, “Zola, kamu benar-benar nggak punya hati nurani.”Usai berkata, pria itu berdiri dan berjalan ke arah pintu, meninggalkan Zola yang masih terpelongo sendirian. Zola bertanya-tanya dalam hati, kenapa Boris mengatainya tidak punya hati nurani?Zola merasa tak berdaya. Namun, setelah apa yang terjadi tadi malam, dia harus lebih berhati-hati. Setidaknya begini lebih aman. Zola juga mempertimbangkan keselamatan anaknya.Setelah Boris pergi ke perusahaan, Zola sendirian di apartemen. Namun, masih ada bekas tamparan di pipinya. Jadi, dia mencari alasan untuk tidak pergi ke unit seberang menemani neneknya. Dia tidak ingin neneknya melihat bekas tamparan di wajahnya.Zola baring di sofa sambil memainkan ponselnya. Caca tiba-tiba mengirimkan beberapa hasil screenshot padanya. Zola hanya melihat sekilas. Belum sempat mengerti apa yang terjadi, ponselnya sudah berdering. Telepon dari Caca.“Bu Zola sudah lihat? Stoneris
Read more

Bab 339

Zola menggelengkan kepala. “Nggak, kok. Mungkin karena telat makan siang. Jadi aku belum terlalu lapar.”Mahendra terdiam sejenak. Tatapannya menjadi kosong. Sesaat kemudian, dia baru bertanya dengan tenang, “Oh ya, gimana kamu dan Boris? Hubungan kalian jadi lebih baik, nggak?”“Masih sama seperti dulu.”“Jadi, kamu masih tetap mau cerai?”Kali ini, giliran Zola yang terdiam. Dia mengangkat wajahnya dan menatap Mahendra, tapi lebih terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.Zola tidak menjawab, Mahendra pun bertanya lagi, “Zola, aku nggak ada maksud mau desak kamu. Aku hanya ingin ingatkan kamu. Kalau kamu benar-benar ingin cerai, lebih baik cepat-cepat cerai. Mengingat sifat keluarga Morrison, kalau sampai kamu hamil, rasanya kamu akan sangat sulit untuk jauhkan diri dari mereka.”Zola tanpa sadar mengerutkan kening. Sebenarnya, bukan rahasia lagi kalau dia hamil. Awalnya dia memang merasa sudah seharusnya dia memberitahu Mahendra. Namun entah mengapa, ucapan Mahendra barusan membua
Read more

Bab 340

Zola membuka mulut hendak menjelaskan. Namun, begitu kata-kata itu sudah berada di ujung bibirnya, dia mengubah apa yang ingin dia katakan.“Aku nggak ada maksud lain. Aku hanya merasa nggak terbiasa dengan perubahanmu yang mendadak begini. Sebenarnya, kita nggak perlu menjadi orang lain hanya demi anak.”Karena kebaikan Boris akan membuat Zola salah paham kalau pria itu mulai jatuh cinta padanya. Namun di saat yang sama, Zola tahu betul kalau hal itu tidak akan pernah terjadi. Baginya, pemikiran seperti itu sangat menyedihkan.Zola mengerutkan bibirnya sambil menatap mata Boris. Keduanya hanya saling memandang dalam diam. Pada akhirnya, tak ada yang bicara.Setelah kembali ke apartemen, Zola langsung pergi mandi dan ganti baju. Saat mematut dirinya di depan kaca, dia menyibakkan rambutnya, sengaja menutupi pipinya dengan rambut. Kemudian, dia baru pergi ke unit seberang menemui neneknya.Zola sama sekali tidak menyangka, neneknya akan terlihat seperti merasa risih ketika melihatnya da
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
56
DMCA.com Protection Status