Semua Bab Jeratan Mantan Suami: Bab 311 - Bab 320

554 Bab

Bab 311

Saat keduanya tengah mengobrol, Zola bangun dari tidurnya. Dia melihat selimut yang menutupi tubuhnya dengan wajah datar tanpa ekspresi. Kemudian, dia membuka selimut dan berdiri dari sofa. Dia bertanya kepada pelayan di vila di mana kamar mandi berada. Kemudian, dia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.Zola melihat pantulan dirinya di cermin. Lingkaran hitam di bawah matanya begitu kentara. Wajahnya terlihat lesu. Penampilannya tampak begitu kuyu dan lemas tak bertenaga.Selesai cuci muka, Zola keluar dari kamar mandi. Saat berjalan keluar, dia tiba-tiba mendengar obrolan di koridor yang sepi.“Dengar-dengar, Bu Jeni dibawa pergi pria cabul. Menurut kalian, bakal terjadi sesuatu padanya, nggak?”“Sssttt, pelankan suaramu. Jangan sampai kedengaran Pak Tedy.”“Nggak tahu kemarin Bu Wina datang dan ngomong apa dengan Bu Jeni. Kalau nggak, kenapa Bu Jeni lebih memilih lompat dari balkon kamar untuk pergi? Saat itu kondisinya sedang hujan deras lagi. Entah bagaimana keadaannya sekarang.”
Baca selengkapnya

Bab 312

Zola mengangguk sopan kepada si penerima tamu itu, lalu bertanya, “Bu Wina ada di sini?”“Bu Wina Jardi?”“Iya. Dia lagi di mana? Aku sudah buat janji dengannya.”“Bu Wina sedang duduk di aula utama bersama dua temannya.”Begitu si penerima tamu selesai menjawab, Zola pun melangkahkan kakinya ke dalam restoran. Setelah meninggalkan vila Tedy, dia langsung pergi ke perusahaan. Dia menghabiskan cukup banyak waktu baru menemukan keberadaan Wina.Setelah mengetahui keberadaan Wina, Zola bergegas ke sini. Tentu saja, dia tidak bisa bersabar lagi untuk menemui perempuan itu. Setelah sampai di aula utama, masih belum terlalu banyak pengunjung. Karena belum tepat jam makan siang.Setelah menemukan sosok Wina, Zola berjalan ke arahnya dengan perlahan. Pada detik berikutnya, Wina menoleh dan melihat Zola.Wina mengenal Zola karena Boris adalah teman Tedy. Dia segera berdiri lalu tersenyum, hendak menyapa Zola.namun, belum sempat Wina bicara, Zola menarik kerah baju Wina dan memberikan peringata
Baca selengkapnya

Bab 313

Zola menundukkan kepala dan bersandar di setir mobil. Setelah menahan diri sejenak, dia baru berhasil mengurungkan niatnya untuk menghubungi Santo.Pada saat yang sama, di kantor CEO Morrison Group. Boris sedang menerima telepon. “Pak Boris, baru saja Bu Zola keluar dari Restoran Yirna. Sebelumnya, Bu Zola hanya ke perusahaannya.”“Dia pergi makan?”“Bukan. Bu Zola bertemu dengan Bu Wina, tunangan Pak Tedy. Keduanya sempat bertengkar sebentar.”“Terus ikuti dia. Kalau sampai dia kenapa-napa, kamu juga nggak perlu kembali hidup-hidup untuk bertemu denganku lagi."Jesse segera berkata baik sambil menganggukkan kepala walau tahu Boris tidak bisa melihatnya. Dia merasa hidupnya begitu sengsara. Sudah kerja keras sepanjang malam, pagi ini dia harus mengikuti Zola lagi. Pekerjaannya sungguh bukan pekerjaan yang mudah.Jesse mengikuti Zola sepanjang jalan kembali ke apartemen. Setelah memastikan Zola tidak akan turun lagi dari apartemennya, Jesse baru menelepon Boris lagi. Begitu mendapat izi
Baca selengkapnya

Bab 314

Belum selesai Tedy bicara, dia melihat sorot mata Boris berubah menjadi dingin. Dia pun berhenti bicara.“Maaf,” kata Tedy.Boris tidak menghiraukannya. Keduanya pun menyaksikan proses interogasi polisi terhadap tersangka. Setelah serangkaian pemeriksaan dan interogasi dengan foto Jeni, tersangka akhirnya mengatakan yang sebenarnya.“Aku memang sempat bawa dia. Aku lihat dia sudah basah kuyup. Aku sempat punya niat, tapi dia terlalu galak. Selain itu, aku nggak mau ditangkap lagi karena aku baru saja bebas. Jadi aku nggak apa-apakan dia. Siapa sangka, dia bahkan nggak bayar, langsung keluar dari mobil dan pergi ....”Tersangka mengungkapkan tempat Jeni turun dari mobil. Kemudian, semua orang mulai mencari keberadaan Jeni di sekitar tempat tersebut. Kurang dari setengah jam, kabar pertama datang dari Jesse.“Pak Boris, orang kita sudah mendapat kabar tentang Bu Jeni.”Boris menyuruh Jesse memberitahu Tedy. Sedangkan dia sendiri pergi ke apartemen Zola. Sesampainya di sana, dia mengetuk
Baca selengkapnya

Bab 315

Jeni mengangguk pelan dan menjawab, “Kamu tenang saja. Aku nggak akan melakukannya lagi. Oh ya, kakakku ada hubungi kamu, nggak?”“Ada, sekali. Dia mungkin nggak curiga, kamu nggak perlu khawatir.”Keduanya tengah mengobrol. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu di luar. Kemudian, terdengar suara Jesse berkata, “Bu Zola, Pak Tedy datang. Pak Tedy ingin bertemu dengan Bu Jeni.”Zola menatap Jeni. Jeni hanya memasang wajah datar dan sorot mata dingin. “Kamu gimana? Mau bertemu dengannya, nggak?” tanya Zola.Jeni terdiam sesaat. Beberapa detik kemudian, dia baru memaksakan seulas senyum di wajahnya. “Bukan soal mau bertemu atau nggak. Sepertinya aku dan dia harus bertemu. Ada beberapa hal yang kalau nggak kami bicarakan sampai jelas, dia mungkin akan gunakan cara yang sama terhadapku lagi. Sebenarnya aku sudah pikirkan banyak hal selama dua hari ini. Aku tahu, ada beberapa hal yang nggak akan bisa diselesaikan kalau aku terus menghindarinya.”Jeni memaksakan diri untuk tidak menghadapinya. Na
Baca selengkapnya

Bab 316

“Boris, memangnya ada yang salah dengan kata-kataku? Kamu sendiri yang bilang. Aku yang terlalu ingin tahu situasi Jeni, makanya aku terus desak kamu. Sekarang kalau dipikir-pikir, aku memang terlalu egois. Semua yang kamu katakan memang benar.”“Zola, dengarkan sendiri nada bicaramu. Kamu rasa kamu katakan yang sebenarnya? Kamu nggak merasa kamu sangat munafik? Kamu jelas-jelas salahkan aku, tapi kamu terus menyangkal. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu benar-benar katakan isi hatimu?”“Aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Terserah kamu percaya atau nggak.”Zola mengerutkan bibirnya. Apakah dia marah? Sepertinya tidak. Karena tidak ada yang perlu dimarahi. Jeni sudah ditemukan dalam kondisi baik-baik saja. Jadi apa yang membuat Zola marah?Namun, kalau harus berpura-pura tidak terjadi apa-apa, sepertinya Zola tidak semurah hati itu. Kalau diibaratkan, ini seperti tulang ikan yang tertancap di tenggorokan. Tidak bisa ditelan, juga tidak bisa dikeluarkan.Suasana di antara kedua
Baca selengkapnya

Bab 317

Kata-kata dokter membuat Boris spontan tercengang. Waktu seakan berhenti. Sekelilingnya menjadi sunyi senyap. Dia menatap dokter dengan wajah kaku. Sesaat kemudian, dia baru bisa mengeluarkan suara dan bertanya, “Ka-kamu bilang ... dia hamil?”“Pak Boris nggak tahu? Bu Zola sedang hamil hampir empat bulan. Karena bentuk fisiknya jadi nggak terlalu kelihatan.”Dokter juga terlihat tidak percaya. Seketika dia merasa seperti baru saja mengetahui sesuatu yang tidak sepatutnya dia ketahui. Istri hamil, tapi suaminya tidak tahu.Boris hanya memasang wajah muram tanpa berkata apa-apa lagi. Jesse juga menatapnya dengan serius. Kemudian, Jesse mengucapkan terima kasih kepada dokter dengan suara pelan lalu meminta dokter pergi dulu.Boris berdiri mematung di tempat, sama sekali tidak bergerak. Dia terus menatap Zola yang baring di tempat tidur, seolah ingin membaca apa yang ada di dalam pikiran perempuan itu. Zola sudah hamil hampir empat bulan?Boris terus tercengang. Dia bahkan mengira dirinya
Baca selengkapnya

Bab 318

Ekspresi Zola datar, tidak ada emosi di matanya. Terutama ketika dia menyadari kalau dia sedang baring di ranjang rumah sakit. Kedua tangannya di bawah selimut tanpa sadar mengepal erat. Dia menatap wajah Boris, mencoba membaca ekspresi pria itu. Namun, dia menyadari kalau Boris pandai menyembunyikan perasaannya. Jadi, Zola tidak bisa membaca apa yang ada di pikiran pria itu.Boris membantu Zola duduk dan berkata dengan suara yang masih lembut, “Jesse pergi beli makanan untuk kamu. Sudah lapar, kan?”Zola mengerutkan kening sambil menatap Boris. Setelah saling menatap sejenak, Boris bertanya, “Kenapa kamu tatap aku seperti itu?”Bulu mata Zola sedikit bergetar. Reaksi Boris seolah-olah pria itu tidak tahu apa-apa. Apakah Boris sungguh tidak tahu apa-apa?Zola mengatupkan bibirnya. Kemudian, Boris bertanya lagi, “Zola, ada yang ingin kamu katakan padaku?”Hati Zola seketika mencelos. Samar-samar dia sudah mendapatkan jawabannya. Sepertinya Boris sudah tahu semuanya. Kalau tidak, Boris t
Baca selengkapnya

Bab 319

Usai berkata, Boris langsung menyantap sisa sup dan sedikit nasi langsung dari mangkuk yang baru saja Zola gunakan. Bukankah Boris memiliki misofobia?Zola spontan mengerutkan kening. “Kamu ... apa yang kamu lakukan?”“Kenapa? Aku lapar. Masa nggak boleh makan sedikit untuk ganjal lapar?” balas Boris dengan suara yang seperti sedang mengeluh.Zola tanpa sadar membuang muka dan mengalihkan pandangan dari Boris. Namun, pipinya tiba-tiba terasa panas.Setelah makan, Zola tidur lagi. Boris tidak pernah meninggalkannya. Namun, saat Zola tidur, dia menelepon kakeknya.“Kakek, Zola hamil. Keinginan Kakek terkabul,” kata Boris kepada kakeknya.“Kenapa kamu bisa tahu?” Hartono terdengar sangat terkejut.Boris menyadari sesuatu dari ucapan kakeknya barusan. Dia pun bertanya, “Jadi, sejak awal Kakek sudah tahu?”Hartono mendengus sinis. “Kenapa Zola beritahu aku tapi nggak mau beritahu kamu? Kamu pikirkan saja sendiri. Karena sekarang kamu sudah tahu, kamu harus perlakukan Zola dengan baik. Janga
Baca selengkapnya

Bab 320

Zola tidak bicara, Boris menganggap itu sebagai jawaban iya. Boris hanya berkata, “Zola, kamu kira di mataku hanya ada anak?”Zola tercengang. Apa yang ingin Boris katakan? Kalau bukan hanya karena anak, lantas ada hal lain? Zola enggan untuk terus berpikir. Dia hanya menatap Boris dalam diam.Sikap Boris pelan-pelan menjadi lembut. Dia berkata dengan suara pelan, “Zola, bisa nggak kita nggak usah cerai? Memangnya kamu nggak mau anak kita punya keluarga yang utuh?”Zola sangat terkejut. Matanya juga dipenuhi keterkejutan. Untuk sesaat, dia kebingungan. Tidak tahu harus berkata apa. Namun, dia tahu betul kalau Boris berkata seperti itu hanya karena mereka punya anak. Makanya Boris mau mengalah.Bukan ini yang Zola inginkan. Zola ragu-ragu. Pada saat yang sama, dia juga merasa sangat kecewa. Seandainya Boris mengucapkan kata-kata itu sebelum Boris mengajukan cerai, saat Zola masih memiliki harapan terhadap pernikahan mereka ini, Zola mungkin akan sangat senang.Namun, sekarang tidak lagi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
56
DMCA.com Protection Status