“Jadi, sekarang kamu ingin aku bagaimana? Nggak jadi cerai denganmu? Atau kamu mau aku pertahankan pernikahan ini untuk tutupi hubunganmu dengan Tyara? Atau mungkin kamu ingin aku kasih kamu anak, lalu kamu akan jadikan dia anakmu dan Tyara?” tukas Zola.Emosi Zola juga sedikit di luar kendali. Dia menatap lurus ke arah Boris, ada sikap impulsif yang tidak terkendali terpancar di matanya.Namun, Boris tiba-tiba tertawa. Bibir tipisnya melengkung, lalu dia berkata dengan sinis, “Zola, kamu berani sekali provokasi aku, ya?”Jika bukan karena tatapan Boris yang dingin, tidak ada yang tahu kalau amarahnya sudah mencapai titik puncak saat ini. Seluruh tubuhnya juga memancarkan aura dingin.Zola menyipitkan mata dan berkata dengan tenang, “Aku hanya katakan yang sebenarnya.”“Huh! Sudah selesai bicaranya?”Zola terdiam, hanya menatap Boris. Pada detik berikutnya, pria itu berkata lagi, “Kalau kamu sudah selesai bicara, cepat menghilang dari pandanganku, oke?”Suara Boris yang berat dan ser
Baca selengkapnya