All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 511 - Chapter 520

630 Chapters

Bab 511

Maya melihat pintu ruang kerja tertutup. Dia khawatir Kyra tidak makan. Kyra sedang hamil. Jika kelaparan, Kyra akan membahayakan diri sendiri dan anak dalam kandungannya.Ketika Maya sedang kebingungan, ponsel berdering. Begitu melihat itu adalah panggilan dari Alex, ekspresi Maya menjadi muram. Dia buru-buru membawa ponsel ke kamarnya di lantai bawah. Setelah menutup pintu, dia segera menjawab panggilan.Alex bukan orang yang suka berbasa-basi. Dia langsung bertanya, "Gimana keadaan Bu Kyra sekarang?"Maya ragu apakah dirinya harus memberi tahu kondisi Kyra saat ini atau tidak. Jika mengatakannya, dia akan benar-benar menjadi mata-mata yang sedang mengawasi Kyra. Dia tidak ingin mengkhianati Kyra.Alex berujar, "Bibi Maya, Pak Deven memintamu ke sana untuk mengurus kebutuhan sehari-hari Bu Kyra. Saat ini, Bu Kyra mengandung anak Pak Deven. Kalau ada masalah dengan kesehatan Bu Kyra dan menyakiti anak dalam kandungannya, kamu bisa menanggung akibatnya?"Lantaran tidak mendapatkan resp
Read more

Bab 512

Nelson mengelus rambut Kyra, lalu berkata sambil tersenyum, "Oke, tapi cuma lima menit.""Ayah, cari uang nggak akan pernah ada habisnya. Jangan bekerja terlalu keras. Gimana kalau Ayah sakit sesudah dapat uang? Kesehatan itu yang utama," ucap Kyra kecil."Kyra, Ayah sudah terlalu lambat punya anak. Ayah sudah tua," balas Nelson sambil berdesah.Kyra kecil menatap Nelson dengan bingung seraya menyahut, "Nggak apa-apa."Nelson menjelaskan, "Itu berarti Ayah akan menua jauh lebih cepat daripada pertumbuhanmu. Ayah harus berikan kehidupan yang lebih baik untuk kamu dan Ibu.""Uang memang bukan segalanya, tapi uang yang cukup bisa memastikan kalian berdua bebas dari penderitaan dan hidup bahagia tanpa kekhawatiran," lanjut Nelson."Ayah, Kyra nggak mengerti maksud Ayah," ujar Kyra kecil."Kyra nggak perlu mengerti. Yang penting Kyra tahu Ayah dan Ibu adalah orang yang paling menyayangi Kyra di dunia ini. Kami berdua nggak akan melakukan hal yang menyakitimu," balas Nelson ."Kyra juga saya
Read more

Bab 513

Di ujung telepon, terdengar suara pria yang sangat rendah. Dia menjawab dengan tegas, "Benar.""Kamu cukup jujur," sahut Kyra sambil mendengus kesal.Deven menimpali seraya tersenyum, "Kenapa aku nggak berani mengakui perbuatanku?"Kyra menggenggam ponsel dan bertanya sembari mencibir, "Lantas kenapa kamu nggak berani mengakui kalau kamu sudah membunuh? Kamu takut mendekam di penjara?"Deven menegaskan, "Kyra, aku nggak membunuh!"Kyra menggenggam ponsel sambil menggigit bibir. Bagaimana mungkin Deven akan mengakui bahwa dia membunuh? Penjahat tidak bodoh. Bagaimana mungkin mengakui diri sendiri jahat dan melakukan kejahatan?Kyra malas memperdebatkan hal ini dengan Deven. Dia bertanya, "Kenapa kamu ambil surat yang ayahku tinggalkan untukku?""Suratnya masih ada di dalam brankas. Aku nggak tertarik untuk baca surat yang dia tulis untukmu," sahut Deven."Kalau begitu, kembalikan padaku!" timpal Kyra dengan dingin.Deven tidak menjawabnya, melainkan mengalihkan topik pembicaraan. Dia be
Read more

Bab 514

"Lagi pula, kamu sangat berbeda dengan orang rendah sepertiku. Kamu putri orang kaya dan istri Pak Deven, sedangkan aku orang nggak berpendidikan," ucap Maya.Setelah mendengar perkataan Maya, Kyra seketika merasa terharu.Maya berkata, "Apalagi, kalau ayah dan ibumu melihatmu dari atas sana, mereka pasti nggak berharap kamu menyiksa diri seperti ini. Siapa yang mau melihat putri kesayangannya menderita? Kalau aku jadi mereka, aku pasti sangat sedih.""Jadi, tolong Bu Kyra memikirkan kedua almarhum orang tuamu. Makan demi orang tua dan anakmu. Jangan bermain-main dengan kesehatan saat sedang marah. Kamu seharusnya berpikir apa masih ada hal yang ingin dilakukan," bujuk Maya.Ucapan ini benar-benar membuat Kyra tersadar. Dia masih memiliki hal yang belum dilakukan. Ayahnya meninggal dengan tidak adil dan tidak tenang, sedangkan pembunuhnya masih berkeliaran di luar.Kyra harus membawa kasus ini ke pengadilan. Dia akan menyewa pengacara dan memperjuangkan keadilan untuk ayahnya. Dengan b
Read more

Bab 515

Irish menyipitkan mata dan lupa menghindari jari-jari Okto. Ketika ujung jari Okto yang tebal dan kasar menyentuh wajahnya, Irish merasa sangat jijik. Akan tetapi, dia menahan rasa jijiknya dan bertanya, "Apa kabar baiknya?""Nanti kamu akan tahu setelah tiba," jawab Okto.Mobil melaju ke rumah mewah yang dibeli Okto. Luasnya lebih dari ribuan meter persegi. Rumahnya seperti kastel. Di sana juga ada kolam air panas alami yang cukup besar.Ini pertama kalinya Irish datang ke tempat seperti ini. Awalnya Irish mengira Okto hanya mendapatkan sedikit uang dengan mengikuti Deven. Tidak disangka, Okto memiliki vila pribadi yang begitu mewah.Namun, rasa terkejut itu hanya sementara. Irish segera bertanya pada Okto apa kabar baiknya. Okto justru menyerahkan bikini yang sudah dia siapkan ke tangan Irish. Katanya, "Sayang, nanti saja. Jangan terburu-buru."Kemudian, Okto meraih pinggang Irish dan memeluknya dengan erat. Napasnya yang panas diembuskan ke telinga Irish. Hal ini membuat tubuh Irish
Read more

Bab 516

Mata Irish seperti dipenuhi bintang-bintang yang bersinar cerah. Dia buru-buru meminta Okto untuk menceritakan detail kejadiannya. Pria itu pun menyampaikan semua yang dia tahu.Irish berujar dengan penuh semangat, "Bagus! Siapa bilang orang jahat akan dapat karma? Kita baik-baik saja, tuh. Tuhan bahkan membantuku. Aku sudah beberapa kali menyerang Nelson, tapi dia selalu selamat. Ternyata Tuhan nggak mengizinkanku berhasil karena sudah memiliki rencana lain!""Nelson mati saat hanya berduaan dengan Deven. Biarpun bukan Deven yang membunuh Nelson, dia nggak akan bisa menepis kecurigaan Kyra. Nanti aku tinggal pura-pura pengertian dan menghasutnya. Deven pasti akan jadi milikku!""Kalaupun aku nggak bisa memilikinya, Kyra yang kukenal pasti menyalahkan Deven. Dia tipe orang yang nggak pernah berkompromi soal hal yang diyakininya. Nelson dan istrinya sudah mati. Sekarang, Kyra dan Deven nggak akan mungkin bisa bersama!""Jadi, sebenarnya Kyra mengidap kanker atau nggak?" tanya Irish pada
Read more

Bab 517

Irish tersenyum manis hingga matanya menyipit dan berkata, "Kita bicarakan lagi setelah istri dan putramu mati. Kamu tahu sendiri, aku nggak mungkin terus menjadi simpanan tanpa status. Itu nggak bermoral, aku takut karma.""Memangnya kamu bermoral?" cibir Okto sambil menggigit rokoknya.Irish tidak marah dengan ejekan Okto. Dia kembali melanjutkan, "Istri dan putramu masih sehat walafiat sekarang. Seharusnya mereka nggak mungkin sakit dalam waktu dekat, apalagi mati. Jadi, hubungan kita tetap seperti ini, nggak buruk juga, 'kan?"Okto membuang rokok yang baru diisapnya sebentar ke asbak. Telapak tangannya yang besar mencengkeram dagu Irish, memaksa wanita itu membuka mulut. Kemudian, dia langsung mencium bibir Irish.Sebelum Irish sempat bereaksi, gumpalan asap rokok dari pria mesum itu pindah ke mulutnya. Dia terbatuk-batuk dan mengernyit. Mungkin karena dia membenci Okto, asap rokok itu terasa sangat memuakkan.Okto terus mencium Irish dan tidak mau melepaskannya. Pada akhirnya, asa
Read more

Bab 518

Setelah Maya pergi, Kyra baru naik taksi menuju firma hukum Johan. Letaknya di kawasan terbaik di kota. Dinilai dari skala bisnis firma hukum itu, sepertinya teman kuliahnya itu cukup sukses.Johan memiliki kantor pribadi yang luas dan rapi. Terdapat banyak penghargaan yang diberikan oleh klien di dinding.Kyra menyampaikan masalahnya pada Johan. Pria itu mendengarkan sambil sesekali mengernyit, tersenyum, dan juga terlihat serius.Setelah sesi tanya jawab selesai, Johan yang berpakaian formal melirik arlojinya dan menyarankan, "Kyra, gimana kalau kita makan siang dulu?"Kyra mempertimbangkannya sejenak, lalu menolak, "Nggak usah, deh. Kamu pasti sibuk, aku nggak mau mengganggu."Kyra harus segera pulang. Maya bisa curiga jika tidak melihatnya setelah kembali dari membeli sayur. Tidak ada yang boleh tahu bahwa Kyra sedang mencari pengacara.Johan kembali membujuk Kyra, "Ayolah, jarang sekali kita bisa bertemu, bukan? Kita bisa sekalian membahas kasus ini. Lagi pula, cepat atau lambat k
Read more

Bab 519

Kyra merasa puas karena Johan tidak langsung menolaknya. Bagaimanapun, pria itu adalah pengacara ternama.Jika Keluarga Scott masih sejaya dahulu dan orang tuanya belum meninggal, Kyra pasti akan lebih percaya diri. Namun, kini semuanya sudah berbeda. Dia tidak punya modal dan kekuasaan.Di sisi lain, pengaruh Deven sekarang begitu besar. Johan yang tidak pernah kalah dalam kasusnya tidak mungkin langsung setuju untuk melawan Deven tanpa pertimbangan hanya demi Kyra.Jika mereka kalah, Johan juga yang akan tertimpa sial. Jadi, Kyra bisa memaklumi dan mengerti keputusan Johan."Terima kasih atas bantuanmu," ucap Kyra sambil tersenyum.Johan tersenyum tipis dan membalas, "Kita teman sekolah, nggak perlu sungkan begitu. Ayo bersulang."Kyra mengangkat gelasnya yang berisikan air putih dan bersulang dengan Johan."Nggak kusangka akan bertemu kalian berdua di sini. Sepertinya kalian sedang asyik." Tiba-tiba saja, terdengar suara sinis seorang pria.Johan tersenyum tipis pada Deven dan menya
Read more

Bab 520

Kini, Deven hanya berbalut kemeja hitam dengan dasi longgar. Sebuah jam tangan mewah melingkari pergelangan tangannya.Lampu indah yang tergantung di atas menyinari Deven, menonjolkan sosoknya yang matang dan memesona. Dia seperti anggur, makin menarik seiring usia yang bertambah.Deven duduk menyandar di kursi sambil menjepit rokok di sela-sela jarinya. Tepat pada saat itu, Manda yang berpenampilan modis berjalan masuk dan berucap dengan centil, "Maaf, Pak Deven. Aku datang terlambat dan membuatmu menunggu."Setelah menutup pintu, Manda menuang segelas anggur merah dan memberikannya pada Deven. Deven tidak menolak. Dia menerima gelas itu dan menyesap anggurnya.Manda kegirangan, mengira Deven tertarik padanya. Menurutnya, semua pria sama saja. Lantas kenapa jika mereka sudah menikah? Mereka tetap mudah tergoda wanita cantik.Beragam hidangan mahal tersaji di atas meja. Namun, Deven tidak makan banyak dan hanya meminum anggurnya. Manda menemaninya minum.Deven menyesap anggurnya, lalu
Read more
PREV
1
...
5051525354
...
63
DMCA.com Protection Status