All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 141 - Chapter 150

455 Chapters

Bab 141

Paula membuka pintu kamar dengan wajah murung. Terlihat Darwin yang berdiri di luar sambil menggoyangkan ponselnya dan berkata, "Terima kasih."Wajah Paula pun memerah. Dia membalas, "Aku cuma merasa orang-orang yang diam-diam bekerja keras harus mendapat pengakuan."Entah apa yang menjadi pertimbangan para polisi, tidak ada laporan resmi tentang peristiwa malam itu. Mereka hanya melaporkan terjadi perkelahian sengit dan kebakaran yang menyebabkan 5 orang tewas dan 20 orang terluka parah.Para netizen mengira Darwin membawa orang-orang untuk berkelahi di bar hingga memunculkan korban. Itu sebabnya, dia menjadi sasaran kritik publik. Apalagi, ada hoaks yang mengatakan Darwin memukul satresnarkoba hingga terluka parah."Sayangnya, usahaku nggak ada gunanya," ujar Paula dengan sedih.Darwin membalas dengan sungguh-sungguh, "Kata siapa? Berguna kok."Paula mencebik, tahu Darwin hanya menghiburnya. Ketika melihat Paula murung, Darwin berucap, "Paula, kamu sudah bisa keluar dari sini besok."
Read more

Bab 142

Di tengah ruangan yang gelap gulita, Aurel mengakhiri panggilan. Di seberangnya, duduk seorang pria yang memegang gelas sampanye dengan culas.Aurel menatapnya dengan takut. Dia tidak menyangka pria setampan ini memiliki hati yang begitu kejam. Pria itu membujuk Aurel untuk memperkenalkannya kepada Richie, lalu membeli seluruh saham perusahaan hiburan Richie dan memfitnah Darwin atas nama perusahaan itu.Bukan hanya itu, Aurel sudah melihat bagaimana pria ini mempermainkan Richie dengan licik. Itu sebabnya, Aurel merasa takut padanya."Aku sudah menuruti perintahmu. Apa aku boleh membawanya pergi sekarang?" tanya Aurel yang menelan ludah dengan hati-hati. Tidak jauh dari sana, terlihat Richie yang bersimbah darah dan dua pria kekar yang seperti siap menghabisi Richie kapan saja."Tenang saja. Asalkan Darwin tertangkap, kalian akan selamat," balas pria itu. Dia melirik Aurel dan menyesap sampanye dengan nakal.Jantung Aurel seperti akan copot. Dia seperti akan dimangsa oleh harimau gana
Read more

Bab 143

Aurel bersedia menolong Richie karena suatu tujuan. Dia berharap rencana pria itu berhasil, lalu statusnya akan meningkat karena menyelamatkan Richie. Bagaimanapun, Keluarga Sasongko akan hancur nantinya.Ketika Aurel berangkat ke lokasi konferensi pers dengan membawa sebotol air mineral itu, Paula mencoba menelepon Rhea dan Darwin. Ponsel Rhea tidak bisa dihubungi sehingga dia menelepon Darwin.Darwin akhirnya menjawab panggilan. Paula berkata, "Aurel akan melakukan sesuatu di konferensi pers kalian. Dia ....""Tenang saja, kami menunggu kehadirannya," sela Darwin dengan santai. Pria ini terlihat dipenuhi kepercayaan diri.Paula merasa jauh lebih tenang. Jika Darwin berani mengadakan konferensi pers, berarti dia telah membuat persiapan matang. Paula merasa kekhawatirannya sudah berlebihan."Kamu di mana?" Nada bicara Darwin tiba-tiba menjadi serius saat mendengar suara mesin mobil.Jantung Paula sontak berdetak kencang. Dia tanpa sadar melirik sopir itu. Sopir itu pun merasa aneh sehi
Read more

Bab 144

Paula menghampiri. Darwin menyerahkan segelas susu dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya lagi memegang segelas sampanye. Dia berkata, "Hari ini ada drama seru. Sayang kalau dilewatkan.""Rhea sendiri di bawah? Apa dia sanggup?" tanya Paula dengan cemas."Bukannya kamu percaya pada kemampuannya?" balas Darwin sambil mengangkat gelas untuk bersulang dengan Paula. Dentingan gelas membuat Paula merasa lebih tenang.Di lantai bawah, Rhea sedang memimpin konferensi pers. Para reporter terus menanyakan tentang Darwin, Grup Sasongko, dan peluncuran obat terbaru. Tidak peduli apa yang dikatakan Rhea, para reporter terkesan tidak peduli seolah-olah telah mengecap Grup Sasongko sebagai perusahaan tak bermoral.Tiba-tiba, terdengar teriakan dari lantai bawah. Terlihat beberapa orang yang terluka parah dibawa masuk oleh anggota keluarga masing-masing. Tubuh mereka semua diperban, yang tidak tahu pasti mengira mereka sudah mati."Bos kalian mencelakai putraku sampai seperti ini. Kalian harus
Read more

Bab 145

Saat ini, pria yang menyuruh Rhea menikah dengan putranya sebagai bentuk kompensasi pun berteriak, "Keluarga Sasongko kaya dan berkuasa. Kalian bisa saja menyelesaikan apa pun dengan uang."Rhea mendengus dan bertepuk tangan. Layar lebar kembali menyala. Terlihat pihak kepolisian meneruskan komik yang dilukis oleh Paula. Pada saat yang sama, orang-orang yang selamat dari kericuhan di bar juga datang. Begitu melihat gambar di layar, mereka teringat pada insiden malam itu."Yang pakai baju biru itu aku. Aku didorong orang dan hampir diinjak sampai mati. Tokoh utama pria itu yang menolongku!""Aku yang pakai gaun bermotif bunga. Ada yang melukai kakiku dengan pisau, lalu tokoh utama pria itu yang menggendongku keluar!""Waktu itu situasi di bar benar-benar kacau. Kalau nggak ada mereka, entah berapa banyak korban yang mati!"Setelah orang-orang ini memperjelas bahwa Darwin yang menolong mereka, orang-orang makin memercayai hasil karya Paula."Terima kasih," ucap Darwin sambil menatap Paul
Read more

Bab 146

"Aurel sudah datang. Teko yang dipegangnya sama dengan yang kita pakai," jawab Paula dengan suara bergetar. Dia merasa cemas karena teringat pada ancaman Aurel.Begitu mendengarnya, Darwin mengikuti arah pandang Paula. Tidak terlihat lagi sosok Aurel di sana. Paula sontak meraih lengan baju Darwin sambil mendesaknya, "Cepat pergi ke laboratorium!"Paula tidak tahu obat apa yang akan diberikan Aurel kepada mereka, tetapi obat itu pasti berbahaya. Darwin tidak mengkhawatirkan diri sendiri, melainkan mengkhawatirkan Paula. Dia berujar, "Tenang sedikit, aku akan menghubungi laboratorium."Paula sedang hamil. Jika ada zat berbahaya memasuki tubuhnya, nyawa Paula dan anaknya mungkin akan terancam.Darwin menghubungi Willy. Beberapa saat kemudian, Willy baru menerima panggilan dan berucap dengan kesal, "Darwin, entah siapa yang membocorkan lokasi laboratorium kita. Ada sekelompok bajingan yang membawa jenazah kemari. Katanya, orang itu mati karena eksperimen kita. Sekarang polisi sudah menyeg
Read more

Bab 147

"Cepat beri aku obatnya! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, Darwin juga makan obat itu! Kalau kalian nggak percaya, suruh dia menjalani pemeriksaan!" Meskipun terlihat tidak waras, setiap kata yang dilontarkannya terdengar masuk akal. Selain itu, tujuan wanita ini juga sangat jelas.Paula tanpa sadar mengepalkan tangannya. Dia akhirnya mengerti apa yang ingin dilakukan Aurel. Aurel ingin memfitnah Darwin mengonsumsi narkoba."Maaf," ujar Paula. Jika dia tidak meminta teh, Darwin tidak akan terjebak."Bukan salahmu." Darwin terus menelepon bawahannya untuk mengatur strategi selanjutnya.Paula hanya bisa menatapnya. Karena tidak bisa membantu apa pun, Paula merasa sangat bersalah. Tiba-tiba, ponsel Paula berdering. Aurel mengirim pesan kepadanya.[ Kamu ingin tahu siapa orang tua kandungmu? Kalau mau, datang ke lantai 2. Jangan beri tahu apa pun kepada Darwin atau kamu nggak bakal tahu rahasia ini untuk selamanya. ]Paula tanpa sadar mendongak melirik Darwin. Meskipun situasi begi
Read more

Bab 148

Jantung Paula sontak berdetak kencang. Dia merasakan firasat buruk. Wanita itu menunjuk Paula dan bertanya, "Itu orang yang kalian cari, 'kan?"Para pengawal menatap ke sudut tempat Paula bersembunyi. Saat berikutnya, terdengar suara perkelahian di belakang.Begitu menoleh, Paula melihat Winelli berkelahi dengan seorang pria yang mengenakan seragam pelayan. Melihat ini, para pengawal Darwin bergegas menghampiri untuk membantu.Tiba-tiba, seorang pelayan muncul dan meraih bahu Paula. Dia menyandera Paula, membawanya ke ruangan tempat Aurel berada. Kemudian, dia mendorong Paula masuk dan sontak berteriak, "Nona Paula, cepat tolong Nona Aurel!"Para pengawal itu kebingungan sesaat. Namun, Paula segera bereaksi dan berlari ke depan untuk menarik pakaian Aurel. Setengah tubuh Aurel awalnya sudah berada di luar, jadi tidak mudah bagi Paula untuk menariknya. Namun, Aurel seperti didorong oleh seseorang dan tubuhnya pun masuk kembali.Paula dan Aurel sama-sama terkejut. Hanya saja, tatapan Aur
Read more

Bab 149

Darah yang dimuntahkan Aurel cukup banyak. Dia akhirnya merasa takut sekarang. Dia bersujud kepada Paula sambil memohon, "Tolong aku ... kumohon ...."Paula seketika melemas melihatnya. Tongkat listrik terjatuh dari tangannya. Aurel masih memohon, "Kak, tolong aku ...."Aurel meraih pakaian Paula dengan tangan yang berlumuran darah, meninggalkan beberapa bekas yang mengerikan. Seketika, Paula tersadar kembali. Dia mengempaskan tangan Aurel, lalu menuju ke pintu dengan tubuh gemetaran. Dia harus keluar untuk meminta pertolongan.Bam! Pintu tiba-tiba didobrak dari luar. Darwin menatap Paula dengan cemas. Ketika melihat bekas darah, dia bergegas menghampiri dan meraih bahu Paula sambil bertanya, "Kamu baik-baik saja?"Paula mengangguk, lalu meneteskan air mata saat berkata, "Tolong dia, cepat ...."Darwin baru menunduk menatap Aurel. Aurel seperti bertemu penyelamat. Dia merangkak ke depan Darwin dengan rendah diri, meraih ujung celananya sambil memohon, "Tolong aku!"Darwin ingin menenda
Read more

Bab 150

Paula merasa ada yang tidak beres. Dia langsung menekan tombol merekam panggilan, lalu terdengar suara Richie dengan pria lain. Suara Richie terdengar lemas sekaligus kesal. "Dasar gila! Kamu meracuni Aurel! Apa sebenarnya maumu?""Kamu nggak menyukainya, 'kan? Untuk apa merasa kasihan?" balas pria itu."Kata siapa aku nggak menyukainya? Kalaupun aku nggak menyukainya, aku nggak pernah berpikir untuk membunuhnya! Cepat berikan penawar racunnya!" pekik Richie.Jantung Paula pun berdetak kencang. Ternyata, pria ini yang meracuni Aurel. Dia seharusnya pria bermarga Churia yang merupakan dalang di balik semua ini, 'kan?"Bukannya kamu bilang ingin melihat Darwin menderita? Sekarang, aku membantumu mewujudkan keinginanmu. Coba tebak, apa Darwin akan melindungi Paula? Seharusnya nggak akan. Darwin pasti curiga Paula bersekongkol denganku.""Paula akan masuk penjara dan akhirnya mati. Setelah dia dan anaknya mati, aku akan memberi tahu Darwin kalau Paula nggak pernah mengkhianatinya. Ketika s
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status