All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 161 - Chapter 170

455 Chapters

Bab 161

"Ya." Paula merasa tidak bisa menetap lebih lama lagi di ruangan ini sehingga dia beranjak ingin pergi. Namun, Darwin malah mencengkeram pergelangan tangannya. Paula mengerutkan kening dengan erat. Apa lagi yang ingin dilakukan orang ini? Tadi Darwin tiba-tiba menciumnya saja sudah cukup membuatnya canggung dan malu, apa Paula masih harus bertahan di sini dan mendengarkan Darwin mengatakan mereka bukan teman?"Lepaskan aku!" Nada bicara Paula terdengar sedikit marah. Jika Darwin masih tidak mau melepaskan tangannya, Paula benar-benar akan murka."Maaf, aku terlalu gegabah tadi. Karena kita ini teman, aku seharusnya tahu ke mana kamu akan pindah, 'kan? Jangan pergi dulu, kamu makan saja di sini, aku yang pergi. Darwin berbicara panjang lebar karena takut Paula tidak mau mendengarnya.Paula juga tidak tahu apakah dia harus merasa malu atau marah. Mana ada orang yang mengatakan ingin berteman setelah mencium seorang wanita? Selain itu, wajah Darwin terlihat sangat kasihan seolah-olah Paul
Read more

Bab 162

Setelah itu, Wilda memberi jaminan dengan menggunakan reputasi Keluarga Fonda untuk membersihkan nama baik Darwin. Semua orang memuji sikap Keluarga Fonda yang setia kawan ini. Bahkan Paula juga merasa kagum pada Keluarga Fonda yang berani memihak pada Darwin di saat-saat seperti ini. Tindakan ini memang membawa risiko yang cukup besar.Bagaimanapun, selama tuduhan terhadap pria bermarga Churia itu belum ditetapkan dan kejahatan ini belum dipublikasikan, opini publik terhadap Darwin dan Grup Sasongko masih belum akan mereda."Tuan dan Nyonya Sasongko datang!" Kerumunan yang mengelilingi Wilda langsung berlari ke arah sebaliknya. Wilda juga ikut melangkah dengan anggun ke arah kerumunan tersebut. Setelah itu, Paula melihat sepasang suami istri yang sangat rapi dan elegan dari layar televisi.Dari kemiripan wajah pria itu dengan Darwin, Paula bisa menebak bahwa mereka adalah orang tua Darwin. Rhea pernah memberi tahu Paula bahwa orang tua Darwin saling mencintai. Setelah Darwin beranjak
Read more

Bab 163

"Tapi, cara ini sepertinya nggak terlalu etis, 'kan?"Wajah Devina menjadi pucat mendengarnya. Dia langsung membentak, "Nona Fonda bukan orang seperti itu, jangan menebak sembarangan." Dalam ingatannya, Cindy adalah gadis polos yang sangat imut, tidak seperti yang dikatakan oleh mereka.Melihat istrinya marah, Yoda berdeham sejenak, "Kami akan hubungi kalian kalau ada kabar baik. Tolong jangan hancurkan reputasi seorang gadis yang nggak bersalah.""Ya, kesehatan kakakku kurang baik. Sampai saat ini dia masih dirawat di rumah sakit, tolong jangan sakiti dia," pungkas Wilda ikut menjelaskan.Namun, Devina malah melihatnya dengan dalam, lalu berjalan dengan cepat ke dalam gedung. Langkah kakinya terlihat jelas sedang marah. Begitu mereka pergi, para wartawan mulai saling berdiskusi."Ternyata Nona Fonda itu penyakitan. Kalau begitu sudah pasti akan sulit menikah.""Orang tua Darwin begitu protektif pada gadis itu juga karena ingin mendekati Keluarga Fonda, 'kan?""Sepertinya pernikahan ke
Read more

Bab 164

"Cindy, aku ini Bibi Devina. Dulu kamu sering main di rumah Bibi dan paling suka makan kue kacang merah buatan Bibi. Kamu masih ingat?" tanya Devina dengan bersemangat sambil memegang ponsel itu. Setelah memakai kacamatanya, Devina memandang Paula dengan gembira. Jika tahu anak ini sudah pulang, dia pasti akan pulang lebih awal untuk mengunjunginya.Devina juga menyalahkan Keluarga Fonda yang menutupi berita ini. Jika bukan karena ada yang membocorkan kabar ini, mungkin sampai sekarang semua orang masih belum tahu bahwa Nona Besar Keluarga Fonda telah kembali. Keluarga Fonda juga bahkan tidak pernah mengungkit tentang pesta penyambutan sama sekali.Paula memandang Devina dengan kebingungan. Baru saja dia ingin menjelaskan, tiba-tiba terdengar suara Wilda yang bertanya, "Bibi sedang teleponan dengan Kakak? Kesehatan Kakak kurang baik, dokter nggak mengizinkannya pakai ponsel."Sudah hampir setengah jam dia mengikuti Devina dan Yoda, tetapi Devina terus memperlakukannya dengan dingin. Wi
Read more

Bab 165

Baru beberapa detik dia merasa ragu, Rhea, Darwin, dan ayahnya telah melihat sosok Paula di layar."Tentu saja cantik, mirip ibunya waktu masih muda dulu," ucap Yoda duluan. Dia memandang wajah Paula dengan sedikit kerinduan. Saat itu, hubungan kedua keluarga ini sangat baik. Mereka berjuang bersama dalam masa-masa sulit dan memperlakukan satu sama lain dengan tulus. Sayangnya, kemudian mereka berpisah.Paula mengerutkan keningnya dengan pelan. Apakah orang tua Darwin salah mengenalinya sebagai Nona Besar Keluarga Fonda? Jika hanya salah satu yang salah mengenalinya masih bisa dimaklumi, tapi kenapa malah dua-duanya salah? Paula bertanya-tanya apakah dia benar-benar semirip itu dengan Cindy?Tanpa sadar, Paula melihat ke arah Darwin. Darwin terdiam sejenak, lalu tebersit kekhawatiran dan kepanikan dalam matanya."Nenek, kenapa kamu ambil ponselku?" Melihat Paula yang terpaku pada layar itu, Rhea mengira Paula dikejutkan oleh sikap neneknya. Oleh karena itu, dia ingin merebut kembali po
Read more

Bab 166

Rhea membatin, 'Paman gugup? Apa yang sedang dia gugupkan?'"Paman, kembalikan ponselku," bisik Rhea. Darwin menoleh melihatnya sekilas, dia sama sekali tidak melonggarkan cengkeramannya.Rhea tidak tahu apa yang dipikirkan pamannya ini. Dia melihat Yoda dan Devina, lalu menarik Darwin keluar dan mengulurkan tangannya. "Paman, kembalikan ponselku. Aku mau jelaskan sama Paula.""Jelaskan apa?" tanya Darwin dengan nada dingin."Ini masalah antara wanita, kamu nggak usah pedulikan," jawab Rhea mencibir. Mendengar hal itu, Darwin mengabaikannya dan langsung masuk ke rumah. Baru saja beranjak masuk, mereka mendengar Wilda sedang membicarakan Paula."Bibi Devina, jangan-jangan yang kamu lihat itu teman Rhea bukan? Sepertinya namanya Paula? Saat pertama kali melihatnya, aku juga terkejut. Dia memang mirip sekali dengan kakakku." Wilda yang akhirnya mengerti situasinya, mulai menyela pembicaraan mereka. Devina menatapnya dengan penasaran, tetapi Darwin dan Rhea sedang tidak berada di sana.Wil
Read more

Bab 167

Melihat Wilda menoleh ke arahnya, Devina hanya sedikit mengangguk dan berkata, "Nggak usah diantar lagi ya."Merasa dipermalukan, Wilda berlari keluar sambil menangis. Sebelum tiba di depan pintu, terdengar suara Darwin yang ketus dari belakang mengatakan, "Kalau aku mendengarmu menggosipkan Paula sekali lagi, jangan salahkan aku memutus persahabatan dengan Keluarga Fonda."Wilda sangat terkejut hingga terhuyung-huyung. Untungnya, dia tidak terjatuh setelah berpegangan pada kusen pintu. Saat berjalan menjauh, punggungnya masih terlihat memancarkan kekesalan.Dalam hati, Rhea merasa sangat puas, "Paman, terima kasih telah membela Paula.""Nggak usah kamu yang berterima kasih," kata Darwin. Dia terlihat sangat kesal sehingga ucapannya terkesan agak ketus.Rhea sudah terbiasa dengan sikap pamannya ini. Dia berkata dengan manja terhadap Darwin, "Baiklah, aku tahu kamu membantu Paula demi Kak Cindy. Tapi tetap saja aku harus mewakilinya berterima kasih."Darwin mengerutkan keningnya dan hen
Read more

Bab 168

"Ayah, aku keluar dulu sebentar," kata Darwin seraya melihat sosok Yoda yang berjalan menuju ruang kerja. Yoda berbalik menatapnya dengan dalam, seolah-olah bisa menebak isi hati Darwin. Darwin langsung terpaku di tempat.Devina adalah orang yang paling memahami Yoda. Melihat Yoda mengepalkan tangannya di punggung, dia tahu bahwa Yoda benar-benar marah saat ini. Meski tidak tahu apa yang membuatnya marah, Devina tetap membujuk Darwin, "Ikut ayahmu ke ruang kerja. Kalau ada urusan lainnya, nanti baru diselesaikan.""Paman, cepat pergi. Kakek jarang-jarang sekali pulang," bujuk Rhea ikut menasihatinya.Wajah Darwin tampak sangat muram, dia tidak berencana untuk patuh. Namun pada saat ini, kakeknya tiba-tiba masuk sambil memegang tongkat. Sama seperti Yoda, dia menatap Darwin dengan intens, lalu berjalan ke arah ruang kerja. Devina mendorong Darwin dengan pelan. Darwin terpaksa mengikuti mereka ke ruang kerja dan menutup pintu kamar itu."Cepat katakan, apa yang terjadi dengan Nona Paula
Read more

Bab 169

Ekspresi Yoda tampak rumit, tetapi dia tetap bersikukuh pada pendapatnya, "Kalian nggak tahu, anak itu hilang bertahun-tahun lalu bukan karena kecelakaan. Masalahnya sangat rumit, intinya keluarga kita nggak bisa terlibat dengannya. Kalau nggak, kita pasti akan mengalami bencana besar!""Apa masalahnya?" tanya Darwin.Yoda meliriknya sekilas, "Kamu pikir kenapa Keluarga Fonda langsung mengumumkan kematian anak itu beberapa bulan setelah dia hilang? Karena kematiannya akan lebih baik bagi dirinya sendiri dan Keluarga Fonda.""Apa yang kamu ketahui sebenarnya? Cepat katakan!" Terry tidak suka melihat Yoda bertele-tele.Yoda menggelengkan kepala dan menolak untuk bicara, "Ayah, aku nggak bisa cerita. Kalau diceritakan pun nggak akan menguntungkan bagi Keluarga Sasongko! Intinya, aku mau kamu bersumpah untuk memutuskan hubungan dengan wanita itu!""Nggak mungkin, dia sedang mengandung anakku. Aku sudah berjanji akan merawatnya," ujar Darwin yang sama keras kepalanya seperti ayahnya."Kamu
Read more

Bab 170

Yoda dan Terry saling bertukar pandang, lalu Terry menghela napas dan memalingkan wajahnya. Yoda kemudian mengambil tongkat Terry dan mengancam Darwin, "Kamu benar-benar nggak setuju?""Aku nggak mungkin akan setuju," jawab Darwin dengan tegas.Yoda menutup matanya sejenak, lalu memukulkan tongkat itu ke punggung Darwin. Darwin menggertakkan giginya dan tetap diam. Yoda memukulkan tongkat itu berulang-ulang hingga belasan kali, tetapi Darwin tetap teguh pada pendiriannya.Ini adalah pertama kalinya Yoda memukul putranya, dan juga pertama kalinya Darwin dipukul. Wajah Darwin tetap tanpa ekspresi, seolah-olah tidak kesakitan sama sekali. Namun, tangan Yoda telah gemetaran dan tekanan darahnya naik karena terlalu sakit hati."Kamu ... kamu mau membuatku mati kesal?" seru Yoda sambil melemparkan tongkatnya.Saat itu, ponsel Terry tiba-tiba berbunyi. Dia mengangkatnya sambil tersenyum, tetapi senyuman itu tampak tidak tulus. "Oh, ternyata kamu ya sobat lama."Wajah Yoda dan Darwin seketika
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status