"Tapi, Bu. Kami kan-""Bereskan!" potong Herni sambil menunjuk ke arah lantai sementara dia duduk di kursi sofa bersama dengan suami dan dua putrinya yang lain serta dua menantunya.Kirana mengepalkan tangan karena kesal. Dengan terpaksa dia membungkukkan badan untuk melipat tikar. Tapi, tanpa dia duga Rayan menahan lengannya, seolah melarangnya untuk melakukan hal itu. Herni menaikkan alis kanan, "Heh, tunggu apa lagi, Na?""Mas," panggil Kirana dengan nada bingung.Rayan pun berujar, "Kamu masuk ke dalam aja, biar saya yang urus."Nadia yang mendengar hal itu seketika menyeletuk, "Owh, so sweet!"Dia juga bertepuk tangan untuk Rayan tapi lalu menambahkan, "Kalau begitu jangan lupa cuci gelas-gelas kotor ini juga ya!"Dia menggunakan mata untuk memberitahu Rayan. Kirana pun berkata, "Mas, aku-""Kamu masuk aja ya," ucap Rayan.Kirana menggeleng tapi Rayan bersikeras, "Kamu masuk aja. Percaya sama saya, biar saya yang urus."Wanita muda itu ingin sekali membantah, tapi melihat tatap
Last Updated : 2024-04-04 Read more