Di kala Kirana terdiam karena terlalu terkejut, Parlan yang sama sekali tak percaya dengan ucapan menantunya itu menyahut, “Kamu nggak bohongin Bapak?”Rayan tersenyum, “Mana mungkin saya berani? Begini saja … nanti bisa Bapak buktikan sendiri, apa saya berbohong atau tidak. Bagaimana?”Parlan melihat sekelilingnya. Orang-orang terlihat sedikit berharap pada Rayan, tapi dia juga tahu bila masih ada beberapa orang yang tampak tak percaya pada Rayan.“Baiklah, Bapak tunggu uangnya. Kalau kamu tidak bisa memberi, berarti kamu hanya kasih harapan palsu sama Bapak,” kata Parlan, setengah yakin bila menantunya itu tak mungkin mampu memberikannya dalam waktu yang singkat.Selanjutnya, karena merasa masalah di sana telah selesai, Rayan segera berkata, “Kalau begitu, saya dan Kirana pamit dulu. Kami hampir terlambat.”Usai mengucapkan salam, Rayan pun cepat-cepat menggandeng istrinya agar meninggalkan area itu.Mereka berdua berjalan kaki dengan tergesa-gesa karena Rayan tak ingin istrinya ter
Read more