Home / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Hazel Kesayangan Sergio: Chapter 421 - Chapter 430

444 Chapters

Bab 421

Begitu mendekat, Hazel bisa mencium aroma bunga di taman. Bahkan, terlihat ada beberapa kupu-kupu yang beterbangan di antara bunga-bunga itu.Hazel menarik napas dalam-dalam dan menutup matanya dengan nyaman.Dia mengenakan baju tidur sederhana berwarna putih bersih, yang membuat sosoknya terlihat sangat suci di antara bunga-bunga itu.Angin sepoi-sepoi berembus lembut dan ujung pakaiannya berkibar, seakan kibarannya mampu menggerakkan kedalaman hati seseorang.Sergio yang kebetulan baru pulang kerja pun melihat pemandangan ini.Dia turun dari mobil dan berdiri di samping, menatap Hazel secara diam-diam.Meskipun ada jarak, tetapi masih tidak bisa menghalangi panasnya sorot matanya.Adam yang melihat kepulangan Sergio pun menyapanya, "Tuan sudah pulang?"Hazel yang mendengar itu pun menoleh ke arah pintu. Senyum di bibirnya perlahan terkembang saat melihat sosok yang perlahan mendekat."Om!""Hmm, lagi apa?" Sergio berdiri di depan Hazel, tangannya yang panjang melingkari pinggang Haze
Read more

Bab 422

Justin menelan ludah dengan susah payah, senyum pahit yang tak tertahankan terkembang di wajahnya.Ya, dia menyesalinya.Saat Hazel dulu mengejarnya, dia tidak bisa menghargainya dengan baik, malah tertipu oleh penampilan Darra yang lembut dan baik hati.Setelah akal sehatnya tersadar, dia akhirnya menyadari kalau dialah yang membuat Hazel menjauh darinya.Hubungan mereka tidak bisa kembali seperti dulu lagi.Ketika kembali memikirkan apa yang dia lihat di layar monitor dua hari lalu, saat di mana Hazel meringkuk di pelukan Sergio dengan senyum manis di wajahnya, dia tidak bisa menahan rasa sakit yang menusuk di hatinya.Melihatnya terus melamun tidak jelas, Sergio langsung mencibir.Dia sendiri yang memilih untuk melepaskan Hazel, tetapi sekarang dia mendatanginya dengan sikap seperti pria yang memiliki cinta yang dalam?Sergio berkata dengan tidak sabar "Apa masih ada hal lain? Kalau nggak ada kamu bisa keluar. Aku harus bekerja."Justin terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia berbica
Read more

Bab 423

"Kalau begitu, aku akan memprosesnya dulu. Nanti aku akan membawamu ke tempat dan akan ada orang khusus yang akan mengajakmu berkeliling ...."Justin mengingat perkataan kepala bidang personalia, lalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.Setelah proses ini selesai, Ervan segera kembali ke ruang kerja presdir."Tuan, sudah selesai."Sergio bahkan tidak mengangkat kepalanya dan hanya mengiakan samar.Ervan berdiri diam dan bertanya dengan ragu-ragu, "Tuan, apa Tuan benar-benar ingin memperkerjakan Tuan Justin di perusahaan? Entah kenapa saya merasa kalau tujuannya datang ke perusahaan ini nggak sederhana."Sergio menjawab, "Jangan khawatir, dia nggak akan bisa membuat masalah."Jika Justin benar-benar mampu, dia tidak akan menjadi orang yang dikenal hanya suka bersenang-senang saja.Karena itulah Sergio memandang Justin dengan sebelah mata.Yang masih membuatnya bingung adalah Yudhis.Sejak Yudhis meninggalkan JY Group, dia tidak melakukan langkah besar. Dia seperti sedang menunggu wa
Read more

Bab 424

Sergio pulang ke rumah dan berjalan ke ruang tamu dengan kue di satu tangan dan bunga di tangan lainnya.Rumah begitu kosong, bahkan Adam yang biasanya rajin keluar untuk menyambutnya pun tidak terlihat.Sedikit keraguan muncul di benak Sergio. Dia terus melangkah masuk ke dalam.Tidak lama kemudian, suara tawa riang dan gembira terdengar dari arah dapur, disertai dengan sorak-sorai dan tepuk tangan."Nyonya luar biasa!""Benar-benar jenius, bisa mempelajarinya dalam sekali jalan!""Saat Tuan kembali dan melihat ini, Tuan pasti akan sangat senang dan terkejut!"Mendengar banyak pujian diberikan kepadanya, pipi Hazel langsung memerah. Dia melambaikan tangannya dengan malu."Nggak seberlebihan itu. Kalianlah yang sudah mengajariku dengan baik. Terima kasih karena sudah mau mengajariku."Para pelayan merasa tersanjung dan melambaikan tangan mereka dengan tergesa-gesa.Pada saat itu, sebuah suara dingin dan meragukan terdengar dari balik kerumunan, "Apa yang kalian lakukan?"Hazel melirik
Read more

Bab 425

Pipinya langsung merona dan menyebar hingga ke telinganya.Hazel memelototinya dengan kesal. Dia melihat sekeliling dengan tenang, lalu berbisik, "Om, jangan bicara macam-macam. Masih ada orang lain di sini.""Jangan khawatir, mereka nggak dengar, kok." Sergio juga menjawab sambil berbisik.Begitu kata-kata itu keluar, pandangan dingin dan mematikan samar-samar menyapu ke arah para pelayan yang berada di sekitar.Para pelayan langsung ketakutan. Mereka langsung mencari alasan kalau ada pekerjaan lain yang harus mereka selesaikan, lalu meninggalkan dapur dengan cepat.Mereka tidak melihat apa-apa!Tidak mendengar apa pun!Sungguh!Hazel memandang para pelayan yang melarikan diri, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. Dia tersenyum tidak berdaya.Seperti yang sudah diduga, ketika Tuan Sergio sudah menunjukkan wajah dinginnya, tidak banyak orang yang bisa menahannya!Sergio membantu Hazel membawa dua hidangan yang sudah siap ke meja, lalu melepas jasnya, menyingsingkan lengan
Read more

Bab 426

Hazel mengusap bibirnya, di mana aroma unik Sergio masih tersisa di sana.Hangat dan khas, yang masih terus membekas.Hazel mengerjap, kebingungan di matanya terlihat jelas.Dia berkata dengan cemberut, "Om, jawab saja, ya?""Sekarang bukan waktunya, tunggu sampai hari ulang tahunmu."Hazel yang mendengar itu langsung menunduk. "Ah, masih dua bulan lagi dong!"Sergio mencolek wajah kecilnya yang mengembang, lalu tertawa tak berdaya. "Aku akan menyiapkan kejutan untukmu. Kamu bisa menantikannya."Menyadari tidak akan mendapatkan jawaban dari Sergio, Hazel terpaksa harus menyerah."Sebaiknya itu benar-benar kejutan atau aku akan marah.""Ya." Sergio mengiakan sambil tersenyum, lalu menggandeng tangan Hazel, membawanya ke kamar.Hazel melepaskan sandalnya dan menghempaskan dirinya ke tempat tidur yang empuk, berguling-guling dengan nyaman.Benar saja, ranjang di kamarnya memang terasa sangat nyaman.Sergio mengambil salep dari lemari obat dan duduk di tepi ranjang. "Kemarilah."Mata Hazel
Read more

Bab 427

"Hazel, aku menginginkanmu."Gumamnya sambil bergerak ke telinga Hazel dan menggigit lembut daun telinganya.Suara rendah dan seksi itu seakan berubah menjadi sebuah arus yang perlahan-lahan mengalir dari telinga Hazel ke seluruh anggota tubuhnya.Hazel merasakan sensasi kesemutan yang luar biasa menjalar ke seluruh tulang belakangnya. Seketika, tubuhnya menjadi lemas.Melihat Hazel yang hampir menciut, Sergio tertawa pelan dan bertanya lagi, "Boleh nggak?"Jantung Hazel berdegup kencang hingga dia tidak bisa mengendalikannya.Tubuhnya juga perlahan-lahan bereaksi terhadap godaan Sergio.Mendengar pertanyaannya, Hazel menahan rasa malunya dan berbisik, "Hmmm".Meskipun mereka sudah sering melakukannya, tetapi Hazel masih merasa malu.Setiap kali mereka melakukannya, Sergio menunjukkan sikap dingin dan penuh gairah, seperti makhluk abadi yang tidak tercemar oleh pikiran-pikiran fana.Hazel diam-diam menggertakkan gigi dan berinisiatif melingkarkan lengannya ke leher Sergio, mencium bibi
Read more

Bab 428

Tatapan Rafael ke arah Sergio berubah seketika.Tidak disangka!Sergio yang terlihat kuat, dengan delapan kotak di perut dan terlihat seperti model terkenal, ternyata hanya kuat di luarnya saja?Ekspresi wajah Rafael terlalu jelas, membuat Sergio bisa melihat apa yang dia pikirkan.Matanya sedikit menyipit, bagian bawah matanya menyiratkan kilatan berbahaya. "Mau mati?"Situasi berbahaya mengincar, Rafael pun ketakutan. Dia tersenyum sinis. "Nggak, kok. Aku nggak tahu apa-apa, aku juga nggak lihat apa-apa. Kalian lanjutkan saja!"Sergio mengalihkan pandangannya dan menggandeng tangan Hazel ke arah ruang makan.Mata Hazel sesekali melihat ke arah tangan Adam, hatinya merasa curiga.Mungkinkah Sergio benar-benar punya kekurangan dalam hal itu?Sampai perlu mengonsumsi sup tonik ....Memikirkan situasi panas tadi malam, ujung telinga Hazel memerah. Dia ingin mengatakan sesuatu."Om, sebaiknya kamu tidur di ruang kerja malam ini."Tangan Sergio yang sedang memegang sendok langsung tersenta
Read more

Bab 429

Rafael menahan tawanya hingga perutnya sakit. Dia mengeluarkan ponselnya untuk berbagi cerita ini dengan Vexal.Rafael mengirim pesan kepada Vexal. "Aku pikir si tua Sergio itu menyebalkan, tapi ternyata dia mudah sekali dibujuk."Pesan terkirim. Sebelum balasan Vexal masuk, sebuah suara dingin terdengar dari belakangnya."Si tua? Menyebalkan?"Tangan Rafael yang sedang mengetik terhenti. Dia menoleh dan bertemu dengan wajah muram Sergio."Ser ... Sergio, kapan kamu ke sini?"Dia menyembunyikan ponselnya di balik punggung dengan kikuk, lalu tersenyum canggung.Ekspresi di wajah Sergio tidak berubah. "Pas kamu kirim pesan."Rafael menyunggingkan senyum tipis. "Sergio, kamu pasti salah baca. Aku nggak bilang apa-apa, kok!"Orang yang barusan itu bukan dia!Tentu saja bukan!Sergio meliriknya sekilas, mengambil jas yang tergeletak di sandaran sofa, lalu memakainya. Dia bertanya, "Ada keperluan sampai kamu ke mari?"Rafael menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya dan menjawab seriu
Read more

Bab 430

Wajah Sergio berubah muram setelah kepergian Rafael.Hazel merasakan sesuatu yang aneh, bertanya sambil menggenggam tangan Hazel, "Om, apa ada masalah serius?"Sergio tidak ingin Hazel ikut khawatir. Dia membelai rambutnya dan menggeleng pelan, "Nggak apa-apa. Ayo, aku antar kamu ke kantor."Sergio tidak ingin mengatakannya, Hazel juga tidak mengajukan pertanyaan lagi, dengan patuh mengikutinya ke mobil.Dalam perjalanan, Sergio bertanya tentang Yudhis dengan santai, "Kudengar Yudhis sudah keluar dari perusahaan?"Hazel bersandar di kursi samping kemudi dalam keadaan mengantuk. Dia menggosok-gosok alisnya saat mendengar pertanyaan Sergio, merasa sakit kepala."Ya, dia meninggalkan pekerjaannya beberapa hari yang lalu. Awalnya aku pikir dia akan sulit dihadapi, tapi nggak disangka dia langsung setuju setelah aku minta dia keluar."Satu-satunya hal yang membuatnya pusing adalah Yudhis meninggalkan kekacauan besar setelah dia pergi.Sekarang, seluruh departemen desain seperti kehilangan t
Read more
PREV
1
...
404142434445
DMCA.com Protection Status