Melihat sikap patuh Hazel, Sergio tersenyum puas. Lalu, dia membungkuk dan menggendong Hazel.Hazel bergerak, merasa sedikit canggung dengan posisi ini. Dia berbisik pelan pada Sergio, "Om, gendong depan saja, nggak enak kalau begini banyak yang lihat."Sergio tersenyum, lalu bertanya sambil mengangkat alisnya, "Hmm? Bukannya ini posisi yang bagus?"Hazel cemberut dan pipinya memerah. Lalu, dia menimpali, "Aku bukan anak kecil. Cuma anak-anak yang digendong begini sama orang tuanya."Sergio menarik sebuah kursi dan mendudukkan Hazel di pangkuannya, lalu berbisik di samping wajahnya, "Di mataku, Hazel tetaplah seorang anak kecil."Dia sengaja mendekat saat berbicara, membuat napasnya menerpa wajah Hazel.Rasa panas yang tak terkatakan menyebar di wajah Hazel. Dia membenamkan wajahnya di bahu Sergio karena malu.Dia membisikkan sebuah peringatan, "Ibu lihat, itu. Jadi jangan bicara macam-macam."Sergio menahan tawanya. Melihat kalau Hazel benar-benar malu, dia langsung setuju untuk tidak
Read more