Semua Bab Hazel Kesayangan Sergio: Bab 411 - Bab 420

444 Bab

Bab 411

Bukan hanya itu saja. Darra tidak pernah merasa puas, merasa kalau apa yang diberikan Justin terlalu sedikit, bahkan membandingkannya dengan Sergio. Dia juga meminta Justin untuk merebut harga keluarga yang ada di tangan Sergio.Ketika Justin berbincang singkat dengan wanita lain pun Darra akan curiga, menuduhnya selingkuh.Justin benar-benar lelah.Kalau pernikahan bisa mengubah seseorang sampai seperti ini, dia akan memilih untuk tidak menikah selamanya.Darra membuka mulutnya, kilatan kepanikan terlihat di matanya. "Nggak begitu, Kak Justin. Kenapa kamu berpikir seperti itu tentangku? Aku sayang banget sama kamu! Semua yang aku lakukan juga demi kamu."Justin tersenyum sendiri, menatap ponsel yang sudah hancur di lantai, lalu bertanya, "Menghancurkan ponsel juga demi aku?"Darra berkedip merasa bersalah, lalu menjawab dengan kesal, "Aku ... aku begitu karena kamu melihat video Kakak terus. Aku takut kamu menyesal karena sudah menikah denganku! Aku nggak sengaja!"Justin menghela nap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-01
Baca selengkapnya

Bab 412

Hazel mengambil cuti satu hari di rumah dan kembali ke kantor keesokan harinya.Namun hari ini, suasana di perusahaan jelas sedikit berbeda. Banyak karyawan yang berkumpul dan membicarakan sesuatu dengan berbisik-bisik.Melihat Hazel, ekspresi mereka langsung berubah menjadi serius. "Bu Hazel, selamat pagi."Hazel mengangguk dan langsung masuk ke dalam lift.Meski tidak bertanya, samar-samar dia mendengar nama Yudhis disebutkan dalam perbincangan mereka.Sesampainya di ruang kantor, Intan masuk dengan tergesa-gesa, lalu berkata dengan raut wajah cemas dan bingung, "Bu Hazel, ini surat pengunduran diri yang Yudhis minta untuk diserahkan kepada Bu Hazel. Dia sudah mengemasi barang-barangnya dan pergi."Hazel tidak terkejut dan mengangguk pelan, "Taruh saja di sana. Beritahukan kepada departemen desain untuk rapat."Intan terdiam, lalu menjawab, "Bu Hazel, jadi Bu Hazel sudah tahu soal pengunduran diri Yudhis?""Hmm."Hazel mengangguk sebagai jawaban.Dia memang menghargai bakat Yudhis, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-01
Baca selengkapnya

Bab 413

Hazel mendongak dan melihat ke luar jendela. Tangannya yang berlumuran darah dengan gemetar menurunkan jendela dan meminta bantuan....Sergio sedang berada di tengah-tengah rapat ketika menerima telepon. Ervan bergegas masuk, berkata dengan nada cemas, "Tuan, gawat. Nyonya ... Nyonya mengalami kecelakaan mobil!""Apa?" Sergio berdiri dari kursinya dengan kaget dan langsung pergi dengan tergesa-gesa setelah mengatakan kalau rapat ditunda.Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Sergio melajukan mobil dengan sangat cepat. Kalau bisa, dia ingin terbang karena ingin cepat sampai di rumah sakit.Otot dan sarafnya terasa tegang. Dia terus berdoa dalam hati agar Hazel baik-baik saja.Ketika keluar dari mobil, kaki Sergio gemetar. Kalau tidak berpegangan pada pintu, dia mungkin akan jatuh ke tanah.Namun, dia tidak berani membuang waktu barang satu detik pun dan dengan cepat berlari ke ruang gawat darurat.Dokter sedang mengoleskan obat kepada Hazel ketika dia tiba di sana.Sosok Hazel begitu ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-02
Baca selengkapnya

Bab 414

Mungkin karena aura Sergio terlalu kuat, dokter yang ditatap dengan sorot dingin dan tegas oleh Sergio merasa tidak nyaman saat mengobati Hazel.Ketika dokter tidak fokus, tangannya bergetar tak terkendali."Ugh ...."Merasakan rasa sakit di dahi, Hazel tidak bisa menahan diri dan meringis kesakitan.Wajah Sergio seketika berubah suram, suaranya yang rendah membawa niat mematikan yang kental, "Kalau nggak bisa ngobatin luka, minta dokter lain yang melakukannya."Dokter itu tertawa getir. Dia tentu saja ingin mengoleskan obat dengan benar.Namun, siapa yang tidak takut saat ditatap oleh seseorang seperti Sergio?Hazel menarik ujung jas Sergio perlahan, lalu mengingatkan sesuatu kepadanya, "Om, kamu bikin dokter takut."Ketika Sergio mendengar ini, ekspresi tegang di wajahnya langsung mengendur. Niat mematikan dan ketidak pedulian di bagian bawah matanya perlahan-lahan memudar.Meskipun masih mencekam, jelas terlihat bahwa tekanan udara di sekelilingnya tidak serendah sebelumnya.Dokter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Baca selengkapnya

Bab 415

Hazel menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sergio menghela napas tak berdaya dan genggamannya pada Hazel mengencang, masih mencoba menenangkannya.Sekitar satu jam kemudian, istri sopir yang bernama Indah pun tiba. Melihat suaminya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit, air mata langsung jatuh. Dia bersandar di samping tempat tidur dan menangis tersedu-sedu."Mandra, kenapa kamu bisa terluka begini? Jelas-jelas saat berangkat tadi kamu masih baik-baik saja ....""Pembunuh mana yang membuatmu menjadi seperti ini? Kamu benar-benar malang ...."Sergio mengerutkan kening dan tanpa sadar menutup telinga Hazel dengan tangannya, agar Hazel tidak berpikir yang tidak-tidak.Melihat Indah menangis seperti ini, hati Hazel terasa tidak nyaman.Dia berinisiatif untuk berbicara, "Bu Indah, aku minta maaf. Pak Mandra mengalami kecelakaan saat mengantarku. Kami pasti akan bertanggung jawab."Indah langsung menoleh ke belakang, menatap tajam pada sosok Hazel. Tatapannya ini d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-04
Baca selengkapnya

Bab 416

Hazel mengikuti Sergio keluar dari bangsal. Baru melangkah dua langkah, tubuhnya tiba-tiba terangkat.Dia terkesiap kaget dan tanpa sadar melingkarkan lengannya ke leher Sergio, sementara tangannya yang lain mencengkeram kerah kemeja Sergio dengan erat."Om, apa yang kamu lakukan?""Gendong kamu pulang."Perawat lain dan keluarga pasien yang berjalan melewati koridor langsung menoleh dengan rasa ingin tahu saat melihat keduanya berpelukan.Pipi Hazel perlahan-lahan memerah. Dia bicara pelan, "Nggak perlu, aku bisa jalan sendiri."Luka-lukanya sebagian besar ada di kepala, kakinya hanya terluka sedikit, tidak menghalanginya untuk berjalan."Kamu terluka, jadi nurut saja dan bersandarlah kepadaku."Sergio menolak untuk melepaskannya dan menggendong Hazel masuk ke dalam lift.Hazel meronta beberapa saat. Setelah menyadari kalau Sergio tidak menunjukkan tanda-tanda akan melepaskannya, dia hanya bisa pasrah.Karena tidak bisa melawan, jadi dia hanya bisa menerimanya.Lagi pula, sepanjang ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-05
Baca selengkapnya

Bab 417

Adam terus mondar-mandir di dalam vila dengan panik setelah mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Hazel.Para pelayan juga ikut cemas.Hazel memiliki kepribadian yang baik dan memperlakukan mereka dengan baik, sehingga hampir semua orang menyukainya.Mereka juga sangat khawatir setelah tahu Hazel mengalami kecelakaan..Adam sangat cemas dan sesekali melirik ke arah pintu, tidak lupa untuk memerintahkan para pelayan, "Apa makanannya sudah siap? Tuan dan Nyonya mungkin belum makan, cepat siapkan.""Jangan lupa, jangan siapkan makanan berat. Singkirkan semua makanan pedas dan berminyak ...."Pelayan mengiakan, lalu berlari ke dapur untuk menemui koki.Setelah beberapa saat, yang datang bukanlah Hazel dan Sergio, melainkan Liana.Liana keluar dari mobil dengan bantuan Firdan, masuk ke dalam vila dengan ekspresi cemas di wajahnya."Apa yang terjadi? Aku dengar Hazel mengalami kecelakaan mobil? Apa dia belum kembali?"Bukankah mereka bilang sudah dalam perjalanan?Kalau tahu Sergio akan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-06
Baca selengkapnya

Bab 418

Melihat sikap patuh Hazel, Sergio tersenyum puas. Lalu, dia membungkuk dan menggendong Hazel.Hazel bergerak, merasa sedikit canggung dengan posisi ini. Dia berbisik pelan pada Sergio, "Om, gendong depan saja, nggak enak kalau begini banyak yang lihat."Sergio tersenyum, lalu bertanya sambil mengangkat alisnya, "Hmm? Bukannya ini posisi yang bagus?"Hazel cemberut dan pipinya memerah. Lalu, dia menimpali, "Aku bukan anak kecil. Cuma anak-anak yang digendong begini sama orang tuanya."Sergio menarik sebuah kursi dan mendudukkan Hazel di pangkuannya, lalu berbisik di samping wajahnya, "Di mataku, Hazel tetaplah seorang anak kecil."Dia sengaja mendekat saat berbicara, membuat napasnya menerpa wajah Hazel.Rasa panas yang tak terkatakan menyebar di wajah Hazel. Dia membenamkan wajahnya di bahu Sergio karena malu.Dia membisikkan sebuah peringatan, "Ibu lihat, itu. Jadi jangan bicara macam-macam."Sergio menahan tawanya. Melihat kalau Hazel benar-benar malu, dia langsung setuju untuk tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya

Bab 419

Hazel ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi ketika melihat kekhawatiran di mata Sergio, dia tidak bicara lagi."Baiklah kalau begitu."Sergio akhirnya tersenyum puas, telapak tangannya mengusap lembut bagian atas rambut Hazel. "Pintar."Satu jam kemudian, Intan tiba di Grand Permata, membawa berkas-berkas yang harus diselesaikan.Awalnya, dia mengira hanya Hazel yang ada di ruang kerja. Siapa sangka begitu masuk, dia melihat Sergio juga ada di sana.Pria itu perlahan mengangkat pandangannya dan melirik Intan sekilas.Intan langsung ketakutan dan berdiri diam, tidak berani bergerak."Tuan ... Tuan Sergio."Hazel menatap Intan sambil tersenyum, lalu menoleh untuk menatap Sergio. "Om, kamu bikin Bu Intan takut."Sergio menunduk, ada sedikit kesedihan dalam nada suaranya yang rendah dan dingin, "Aku belum melakukan apa-apa."Hazel tertawa tidak berdaya.Ada beberapa orang, bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun atau melakukan apa pun, hanya berdiam diri di sana, tetapi sudah membua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya

Bab 420

Intan terkesiap. Karena tidak mendengar jelas pertanyaan Hazel, jadi dia bertanya bingung, "Apa?"Hazel tertawa pelan dan menjawab lembut, "Bu Intan jangan khawatir. Aku cuma ingin lebih mengenalmu saja, nggak ada niat lain."Senyum di sudut bibir Intan menegang sejenak, tetapi dengan cepat kembali normal."Ternyata begitu. Sebelumnya saja bekerja selama lima tahun untuk Tuan Krisna. Sekretarisnya nggak cuma saya saja, tapi mereka mengundurkan diri satu per satu."Hazel mengangguk mengerti dan melambaikan tangannya sambil menangani dokumen-dokumen di depannya. "Aku mengerti, lanjutkan pekerjaanmu, Bu Intan. Aku akan menghubungimu kalau ada sesuatu."Intan tidak bisa memahami apa yang ada di benak Hazel. Setelah menatapnya dalam-dalam, dia meninggalkan ruang kerja.Dalam perjalanan kembali ke perusahaan, telepon Intan tiba-tiba berdering.Intan melihat identitas penelepon dan menyadari kalau itu adalah panggilan dari nomor yang tidak dikenal, jadi dia menolak panggilan itu.Namun tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
404142434445
DMCA.com Protection Status