Share

Bab 420

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Intan terkesiap. Karena tidak mendengar jelas pertanyaan Hazel, jadi dia bertanya bingung, "Apa?"

Hazel tertawa pelan dan menjawab lembut, "Bu Intan jangan khawatir. Aku cuma ingin lebih mengenalmu saja, nggak ada niat lain."

Senyum di sudut bibir Intan menegang sejenak, tetapi dengan cepat kembali normal.

"Ternyata begitu. Sebelumnya saja bekerja selama lima tahun untuk Tuan Krisna. Sekretarisnya nggak cuma saya saja, tapi mereka mengundurkan diri satu per satu."

Hazel mengangguk mengerti dan melambaikan tangannya sambil menangani dokumen-dokumen di depannya. "Aku mengerti, lanjutkan pekerjaanmu, Bu Intan. Aku akan menghubungimu kalau ada sesuatu."

Intan tidak bisa memahami apa yang ada di benak Hazel. Setelah menatapnya dalam-dalam, dia meninggalkan ruang kerja.

Dalam perjalanan kembali ke perusahaan, telepon Intan tiba-tiba berdering.

Intan melihat identitas penelepon dan menyadari kalau itu adalah panggilan dari nomor yang tidak dikenal, jadi dia menolak panggilan itu.

Namun tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 421

    Begitu mendekat, Hazel bisa mencium aroma bunga di taman. Bahkan, terlihat ada beberapa kupu-kupu yang beterbangan di antara bunga-bunga itu.Hazel menarik napas dalam-dalam dan menutup matanya dengan nyaman.Dia mengenakan baju tidur sederhana berwarna putih bersih, yang membuat sosoknya terlihat sangat suci di antara bunga-bunga itu.Angin sepoi-sepoi berembus lembut dan ujung pakaiannya berkibar, seakan kibarannya mampu menggerakkan kedalaman hati seseorang.Sergio yang kebetulan baru pulang kerja pun melihat pemandangan ini.Dia turun dari mobil dan berdiri di samping, menatap Hazel secara diam-diam.Meskipun ada jarak, tetapi masih tidak bisa menghalangi panasnya sorot matanya.Adam yang melihat kepulangan Sergio pun menyapanya, "Tuan sudah pulang?"Hazel yang mendengar itu pun menoleh ke arah pintu. Senyum di bibirnya perlahan terkembang saat melihat sosok yang perlahan mendekat."Om!""Hmm, lagi apa?" Sergio berdiri di depan Hazel, tangannya yang panjang melingkari pinggang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 422

    Justin menelan ludah dengan susah payah, senyum pahit yang tak tertahankan terkembang di wajahnya.Ya, dia menyesalinya.Saat Hazel dulu mengejarnya, dia tidak bisa menghargainya dengan baik, malah tertipu oleh penampilan Darra yang lembut dan baik hati.Setelah akal sehatnya tersadar, dia akhirnya menyadari kalau dialah yang membuat Hazel menjauh darinya.Hubungan mereka tidak bisa kembali seperti dulu lagi.Ketika kembali memikirkan apa yang dia lihat di layar monitor dua hari lalu, saat di mana Hazel meringkuk di pelukan Sergio dengan senyum manis di wajahnya, dia tidak bisa menahan rasa sakit yang menusuk di hatinya.Melihatnya terus melamun tidak jelas, Sergio langsung mencibir.Dia sendiri yang memilih untuk melepaskan Hazel, tetapi sekarang dia mendatanginya dengan sikap seperti pria yang memiliki cinta yang dalam?Sergio berkata dengan tidak sabar "Apa masih ada hal lain? Kalau nggak ada kamu bisa keluar. Aku harus bekerja."Justin terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia berbica

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 423

    "Kalau begitu, aku akan memprosesnya dulu. Nanti aku akan membawamu ke tempat dan akan ada orang khusus yang akan mengajakmu berkeliling ...."Justin mengingat perkataan kepala bidang personalia, lalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.Setelah proses ini selesai, Ervan segera kembali ke ruang kerja presdir."Tuan, sudah selesai."Sergio bahkan tidak mengangkat kepalanya dan hanya mengiakan samar.Ervan berdiri diam dan bertanya dengan ragu-ragu, "Tuan, apa Tuan benar-benar ingin memperkerjakan Tuan Justin di perusahaan? Entah kenapa saya merasa kalau tujuannya datang ke perusahaan ini nggak sederhana."Sergio menjawab, "Jangan khawatir, dia nggak akan bisa membuat masalah."Jika Justin benar-benar mampu, dia tidak akan menjadi orang yang dikenal hanya suka bersenang-senang saja.Karena itulah Sergio memandang Justin dengan sebelah mata.Yang masih membuatnya bingung adalah Yudhis.Sejak Yudhis meninggalkan JY Group, dia tidak melakukan langkah besar. Dia seperti sedang menunggu wa

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 424

    Sergio pulang ke rumah dan berjalan ke ruang tamu dengan kue di satu tangan dan bunga di tangan lainnya.Rumah begitu kosong, bahkan Adam yang biasanya rajin keluar untuk menyambutnya pun tidak terlihat.Sedikit keraguan muncul di benak Sergio. Dia terus melangkah masuk ke dalam.Tidak lama kemudian, suara tawa riang dan gembira terdengar dari arah dapur, disertai dengan sorak-sorai dan tepuk tangan."Nyonya luar biasa!""Benar-benar jenius, bisa mempelajarinya dalam sekali jalan!""Saat Tuan kembali dan melihat ini, Tuan pasti akan sangat senang dan terkejut!"Mendengar banyak pujian diberikan kepadanya, pipi Hazel langsung memerah. Dia melambaikan tangannya dengan malu."Nggak seberlebihan itu. Kalianlah yang sudah mengajariku dengan baik. Terima kasih karena sudah mau mengajariku."Para pelayan merasa tersanjung dan melambaikan tangan mereka dengan tergesa-gesa.Pada saat itu, sebuah suara dingin dan meragukan terdengar dari balik kerumunan, "Apa yang kalian lakukan?"Hazel melirik

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 425

    Pipinya langsung merona dan menyebar hingga ke telinganya.Hazel memelototinya dengan kesal. Dia melihat sekeliling dengan tenang, lalu berbisik, "Om, jangan bicara macam-macam. Masih ada orang lain di sini.""Jangan khawatir, mereka nggak dengar, kok." Sergio juga menjawab sambil berbisik.Begitu kata-kata itu keluar, pandangan dingin dan mematikan samar-samar menyapu ke arah para pelayan yang berada di sekitar.Para pelayan langsung ketakutan. Mereka langsung mencari alasan kalau ada pekerjaan lain yang harus mereka selesaikan, lalu meninggalkan dapur dengan cepat.Mereka tidak melihat apa-apa!Tidak mendengar apa pun!Sungguh!Hazel memandang para pelayan yang melarikan diri, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. Dia tersenyum tidak berdaya.Seperti yang sudah diduga, ketika Tuan Sergio sudah menunjukkan wajah dinginnya, tidak banyak orang yang bisa menahannya!Sergio membantu Hazel membawa dua hidangan yang sudah siap ke meja, lalu melepas jasnya, menyingsingkan lengan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 426

    Hazel mengusap bibirnya, di mana aroma unik Sergio masih tersisa di sana.Hangat dan khas, yang masih terus membekas.Hazel mengerjap, kebingungan di matanya terlihat jelas.Dia berkata dengan cemberut, "Om, jawab saja, ya?""Sekarang bukan waktunya, tunggu sampai hari ulang tahunmu."Hazel yang mendengar itu langsung menunduk. "Ah, masih dua bulan lagi dong!"Sergio mencolek wajah kecilnya yang mengembang, lalu tertawa tak berdaya. "Aku akan menyiapkan kejutan untukmu. Kamu bisa menantikannya."Menyadari tidak akan mendapatkan jawaban dari Sergio, Hazel terpaksa harus menyerah."Sebaiknya itu benar-benar kejutan atau aku akan marah.""Ya." Sergio mengiakan sambil tersenyum, lalu menggandeng tangan Hazel, membawanya ke kamar.Hazel melepaskan sandalnya dan menghempaskan dirinya ke tempat tidur yang empuk, berguling-guling dengan nyaman.Benar saja, ranjang di kamarnya memang terasa sangat nyaman.Sergio mengambil salep dari lemari obat dan duduk di tepi ranjang. "Kemarilah."Mata Hazel

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 427

    "Hazel, aku menginginkanmu."Gumamnya sambil bergerak ke telinga Hazel dan menggigit lembut daun telinganya.Suara rendah dan seksi itu seakan berubah menjadi sebuah arus yang perlahan-lahan mengalir dari telinga Hazel ke seluruh anggota tubuhnya.Hazel merasakan sensasi kesemutan yang luar biasa menjalar ke seluruh tulang belakangnya. Seketika, tubuhnya menjadi lemas.Melihat Hazel yang hampir menciut, Sergio tertawa pelan dan bertanya lagi, "Boleh nggak?"Jantung Hazel berdegup kencang hingga dia tidak bisa mengendalikannya.Tubuhnya juga perlahan-lahan bereaksi terhadap godaan Sergio.Mendengar pertanyaannya, Hazel menahan rasa malunya dan berbisik, "Hmmm".Meskipun mereka sudah sering melakukannya, tetapi Hazel masih merasa malu.Setiap kali mereka melakukannya, Sergio menunjukkan sikap dingin dan penuh gairah, seperti makhluk abadi yang tidak tercemar oleh pikiran-pikiran fana.Hazel diam-diam menggertakkan gigi dan berinisiatif melingkarkan lengannya ke leher Sergio, mencium bibi

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 428

    Tatapan Rafael ke arah Sergio berubah seketika.Tidak disangka!Sergio yang terlihat kuat, dengan delapan kotak di perut dan terlihat seperti model terkenal, ternyata hanya kuat di luarnya saja?Ekspresi wajah Rafael terlalu jelas, membuat Sergio bisa melihat apa yang dia pikirkan.Matanya sedikit menyipit, bagian bawah matanya menyiratkan kilatan berbahaya. "Mau mati?"Situasi berbahaya mengincar, Rafael pun ketakutan. Dia tersenyum sinis. "Nggak, kok. Aku nggak tahu apa-apa, aku juga nggak lihat apa-apa. Kalian lanjutkan saja!"Sergio mengalihkan pandangannya dan menggandeng tangan Hazel ke arah ruang makan.Mata Hazel sesekali melihat ke arah tangan Adam, hatinya merasa curiga.Mungkinkah Sergio benar-benar punya kekurangan dalam hal itu?Sampai perlu mengonsumsi sup tonik ....Memikirkan situasi panas tadi malam, ujung telinga Hazel memerah. Dia ingin mengatakan sesuatu."Om, sebaiknya kamu tidur di ruang kerja malam ini."Tangan Sergio yang sedang memegang sendok langsung tersenta

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status