Share

Bab 425

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pipinya langsung merona dan menyebar hingga ke telinganya.

Hazel memelototinya dengan kesal. Dia melihat sekeliling dengan tenang, lalu berbisik, "Om, jangan bicara macam-macam. Masih ada orang lain di sini."

"Jangan khawatir, mereka nggak dengar, kok." Sergio juga menjawab sambil berbisik.

Begitu kata-kata itu keluar, pandangan dingin dan mematikan samar-samar menyapu ke arah para pelayan yang berada di sekitar.

Para pelayan langsung ketakutan. Mereka langsung mencari alasan kalau ada pekerjaan lain yang harus mereka selesaikan, lalu meninggalkan dapur dengan cepat.

Mereka tidak melihat apa-apa!

Tidak mendengar apa pun!

Sungguh!

Hazel memandang para pelayan yang melarikan diri, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. Dia tersenyum tidak berdaya.

Seperti yang sudah diduga, ketika Tuan Sergio sudah menunjukkan wajah dinginnya, tidak banyak orang yang bisa menahannya!

Sergio membantu Hazel membawa dua hidangan yang sudah siap ke meja, lalu melepas jasnya, menyingsingkan lengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Toraya Kld
lanjut leeh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 426

    Hazel mengusap bibirnya, di mana aroma unik Sergio masih tersisa di sana.Hangat dan khas, yang masih terus membekas.Hazel mengerjap, kebingungan di matanya terlihat jelas.Dia berkata dengan cemberut, "Om, jawab saja, ya?""Sekarang bukan waktunya, tunggu sampai hari ulang tahunmu."Hazel yang mendengar itu langsung menunduk. "Ah, masih dua bulan lagi dong!"Sergio mencolek wajah kecilnya yang mengembang, lalu tertawa tak berdaya. "Aku akan menyiapkan kejutan untukmu. Kamu bisa menantikannya."Menyadari tidak akan mendapatkan jawaban dari Sergio, Hazel terpaksa harus menyerah."Sebaiknya itu benar-benar kejutan atau aku akan marah.""Ya." Sergio mengiakan sambil tersenyum, lalu menggandeng tangan Hazel, membawanya ke kamar.Hazel melepaskan sandalnya dan menghempaskan dirinya ke tempat tidur yang empuk, berguling-guling dengan nyaman.Benar saja, ranjang di kamarnya memang terasa sangat nyaman.Sergio mengambil salep dari lemari obat dan duduk di tepi ranjang. "Kemarilah."Mata Hazel

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 427

    "Hazel, aku menginginkanmu."Gumamnya sambil bergerak ke telinga Hazel dan menggigit lembut daun telinganya.Suara rendah dan seksi itu seakan berubah menjadi sebuah arus yang perlahan-lahan mengalir dari telinga Hazel ke seluruh anggota tubuhnya.Hazel merasakan sensasi kesemutan yang luar biasa menjalar ke seluruh tulang belakangnya. Seketika, tubuhnya menjadi lemas.Melihat Hazel yang hampir menciut, Sergio tertawa pelan dan bertanya lagi, "Boleh nggak?"Jantung Hazel berdegup kencang hingga dia tidak bisa mengendalikannya.Tubuhnya juga perlahan-lahan bereaksi terhadap godaan Sergio.Mendengar pertanyaannya, Hazel menahan rasa malunya dan berbisik, "Hmmm".Meskipun mereka sudah sering melakukannya, tetapi Hazel masih merasa malu.Setiap kali mereka melakukannya, Sergio menunjukkan sikap dingin dan penuh gairah, seperti makhluk abadi yang tidak tercemar oleh pikiran-pikiran fana.Hazel diam-diam menggertakkan gigi dan berinisiatif melingkarkan lengannya ke leher Sergio, mencium bibi

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 428

    Tatapan Rafael ke arah Sergio berubah seketika.Tidak disangka!Sergio yang terlihat kuat, dengan delapan kotak di perut dan terlihat seperti model terkenal, ternyata hanya kuat di luarnya saja?Ekspresi wajah Rafael terlalu jelas, membuat Sergio bisa melihat apa yang dia pikirkan.Matanya sedikit menyipit, bagian bawah matanya menyiratkan kilatan berbahaya. "Mau mati?"Situasi berbahaya mengincar, Rafael pun ketakutan. Dia tersenyum sinis. "Nggak, kok. Aku nggak tahu apa-apa, aku juga nggak lihat apa-apa. Kalian lanjutkan saja!"Sergio mengalihkan pandangannya dan menggandeng tangan Hazel ke arah ruang makan.Mata Hazel sesekali melihat ke arah tangan Adam, hatinya merasa curiga.Mungkinkah Sergio benar-benar punya kekurangan dalam hal itu?Sampai perlu mengonsumsi sup tonik ....Memikirkan situasi panas tadi malam, ujung telinga Hazel memerah. Dia ingin mengatakan sesuatu."Om, sebaiknya kamu tidur di ruang kerja malam ini."Tangan Sergio yang sedang memegang sendok langsung tersenta

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 429

    Rafael menahan tawanya hingga perutnya sakit. Dia mengeluarkan ponselnya untuk berbagi cerita ini dengan Vexal.Rafael mengirim pesan kepada Vexal. "Aku pikir si tua Sergio itu menyebalkan, tapi ternyata dia mudah sekali dibujuk."Pesan terkirim. Sebelum balasan Vexal masuk, sebuah suara dingin terdengar dari belakangnya."Si tua? Menyebalkan?"Tangan Rafael yang sedang mengetik terhenti. Dia menoleh dan bertemu dengan wajah muram Sergio."Ser ... Sergio, kapan kamu ke sini?"Dia menyembunyikan ponselnya di balik punggung dengan kikuk, lalu tersenyum canggung.Ekspresi di wajah Sergio tidak berubah. "Pas kamu kirim pesan."Rafael menyunggingkan senyum tipis. "Sergio, kamu pasti salah baca. Aku nggak bilang apa-apa, kok!"Orang yang barusan itu bukan dia!Tentu saja bukan!Sergio meliriknya sekilas, mengambil jas yang tergeletak di sandaran sofa, lalu memakainya. Dia bertanya, "Ada keperluan sampai kamu ke mari?"Rafael menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya dan menjawab seriu

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 430

    Wajah Sergio berubah muram setelah kepergian Rafael.Hazel merasakan sesuatu yang aneh, bertanya sambil menggenggam tangan Hazel, "Om, apa ada masalah serius?"Sergio tidak ingin Hazel ikut khawatir. Dia membelai rambutnya dan menggeleng pelan, "Nggak apa-apa. Ayo, aku antar kamu ke kantor."Sergio tidak ingin mengatakannya, Hazel juga tidak mengajukan pertanyaan lagi, dengan patuh mengikutinya ke mobil.Dalam perjalanan, Sergio bertanya tentang Yudhis dengan santai, "Kudengar Yudhis sudah keluar dari perusahaan?"Hazel bersandar di kursi samping kemudi dalam keadaan mengantuk. Dia menggosok-gosok alisnya saat mendengar pertanyaan Sergio, merasa sakit kepala."Ya, dia meninggalkan pekerjaannya beberapa hari yang lalu. Awalnya aku pikir dia akan sulit dihadapi, tapi nggak disangka dia langsung setuju setelah aku minta dia keluar."Satu-satunya hal yang membuatnya pusing adalah Yudhis meninggalkan kekacauan besar setelah dia pergi.Sekarang, seluruh departemen desain seperti kehilangan t

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 431

    Mereka langsung menggeleng dan tidak berani menjawab.Hazel tersenyum dingin, lalu mengulurkan tangannya ke salah satu dari mereka. "Kemarikan."Dia adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kacamata berbingkai hitam, orang yang paling keterlaluan saat memaki Hazel.Pria itu mundur dua langkah dan berpura-pura terlihat tidak bersalah. "Bu Hazel, mau apa?""Kamu ingin aku minta seseorang buat menggeledahmu?" Hazel mengangkat tangannya, sorot matanya menunjukkan sedikit kemarahan.Pria itu ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya mengulurkan ponselnya.Hazel mengambilnya, lalu membuka salah satu video di dalamnya.Dalam video tersebut, punggung Hazel menempel di bagian depan mejanya dan tubuh Yudhis yang tinggi besar menyelimuti dirinya, membungkuk seolah-olah akan menciumnya.Mungkin karena sudut pengambilan gambar, posisi keduanya terlihat ambigu.Hazel menggertakkan gigi dan bertanya, "Dari mana kamu mendapatkan video ini?"Pria itu menundukkan kepalanya dan tidak menjawab."Katakan!"

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 432

    Hampir semua orang terdiam dan menanyakan apa yang telah terjadi.Dalam sekejap, forum menjadi kacau dan ribut.Tepat pada saat itu, sebuah pesan tiba-tiba muncul di kolom komentar. "Menurut sumber yang bisa dipercaya, semua pesan yang kita unggah di forum sudah dilihat oleh Bu Hazel. Kalian harus berhati-hati!"Kalimat ini secara langsung memicu kegemparan di hati semua orang.Mereka panik dan mengklik beranda mereka, ingin segera menghapus apa yang sudah mereka tuliskan mereka.Meskipun saat mengirim pesan itu mereka merasa sangat puas, bagaimanapun juga, Hazel adalah presdir JY Group, orang yang membayar gaji mereka.Kalaupun mereka berani, mereka hanya akan berani bergosip di belakang Hazel.Namun, semua orang terkejut saat mengetahui kalau pesan yang telah mereka kirimkan tidak bisa dihapus.Bahkan mereka tidak bisa menghapus akun mereka.Pada saat itu, hampir semua orang tercengang. Saat ini, hanya ada satu pikiran yang tersisa di benak mereka! Semuanya sudah berakhir!Jika Bu Ha

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 433

    Risma menutupi pipinya yang memerah, berkata dengan agak malu, "Nggak perlu berterima kasih. Syukurlah kalau Bu Hazel nggak terpengaruh. Oh ya, kenapa Bu Hazel ingin bertemu dengan saya?"Hazel berkata, "Beberapa hari lagi ada kompetisi desain. Aku dengar, Charles, seorang desainer terkenal dari Negara F, akan datang untuk menjadi juri. Kamu cari informasi tentangnya."Memahami musuh adalah satu-satunya cara untuk memenangkan seratus pertempuran.Risma bertanya dengan heran dan sedikit tidak percaya, "Bu Hazel yakin mau memberi saya pekerjaan sepenting ini?"Dulu, hal semacam ini ditangani oleh Intan.Dia belum diangkat menjadi pegawai tetap. Dia hanya seorang asisten magang yang biasanya bertanggung jawab untuk menyajikan teh dan menangani hal-hal sepele.Dia tidak pernah menyangka akan mendapat tugas sepenting ini!Sedikit senyum melintas di bagian bawah mata Hazel. Lalu, dia bertanya dengan nada menggoda, "Kamu nggak mau? Kalau begitu lupakan saja.""Nggak, bukan begitu. Saya bersed

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status