Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Hamil Anak Om Miliarder: Chapter 31 - Chapter 40

82 Chapters

31. 2 Berita Mengejutkan

Dea mendengus kesal karena harus dijaga oleh Mira, ayah dan suaminya bekerja. Sementara itu, Mira sibuk mengerjakan laporan Magangnya yang hampir selesai. Tentu Mira lebih cepat selesai dibandingkan dirinya karena ia sempat berhenti akibat kejadian waktu itu. Ia merasa bosan, hingga akhirnya mengundang sahabatnya untuk main ke sana. Untunglah kedua sahabatnya mau diajak bertemu di rumah sakit, sehingga ia lega. Hanya saja ia tak mengerti kenapa salah satu sahabatnya hampir tak bisa ditemui, ia akan bertanya dengan kedua sahabatnya tentang kabarnya karena anak itu susah sekali ditanyai. Saat kedua sahabat Dea datang, Mira pun keluar dengan sikap tahu dirinya. Dea tentu tak perlu mengusirnya kali ini. "Ey, kenapa sih si Uyul gak dateng?" tanya Dea. Uyul panggilan kesayangan mereka untuk temannya itu. "Sebenernya...." ujar Rani ragu. Angel pun ikut bingung, tetapi seperti biasa mulut cerobohnya melangkahi logikanya. "Kenapa?" tanya Dea lagi. Ia mendesak karena ini pers
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

32. Mengamati

'Masa sih Papi jijik sama Mira?'Dea pun mengamati tap gerak-gerik Mira, mereka hidup baai orang asing. Dea selalu mengabaikan Mira, sementara itu Mira terus terlihat canggung.Ia mungkin merasakan tatapan menyelidik dari Dea."Mau bubur ayam?" tanya Mira. "Aku mau beli di depan RS.""Enggak, terima kasih," jawab Dea."Aku beliin dumplingnya aja ya," lanjut Mira."Enggak usah, lu beli buat lu aja.""Oke, mau titip sesuatu?" Dea berpikir sejenak, Bi Asih biasanya datang jam 8, ini baru jam 7, jadi ia sepertinya bisa minta bantuan Mira."Beliin Topokki," pintahnya."Emang boleh makan Topokki?" tanya Mira."Boleh, beliin aja sih....""Oh, oke."Mira pun pergi keluar membawa tas kecilnya, lalu ia diam-diam memerintahkan orang untuk menyelidiki Mira. Tentu saja, Mira terlihat mencurigakan. Selain tentang perselingkuhannya dan Reza, dia tampak memiliki rahasia lain.Sampai siang harinya, orang yang ia perintah menelponnya dan memberikan informasi terkait Mira. Laporan itu mengatakan kala
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

33. Terjawab

Aron sedang menyuapi putrinya, tapi Dea terlihat murung. "Ada apa kok murung, Sayangku?" "Kapan aku pulang?" tanya Dea. "Kamu pingin pulang?" tanyanya. "Ya iyalah," jawab Dea cepat. Aron pun terkekeh mendengarnya, "Oke, siap. Nanti Papi bilang ke Perawat ya." "Iya, Pi. Makasih ya." "Iya, Sayangku." Tak lama, Mira terlihat datang membawa totebag besar, entah apa isinya. Dea jadi penasaran, apa itu wadah yang ia gunakan untuk bagi-bagi kue? "Papi pasti seneng kan, punya istri dermawan?" Aron mengeryit tak paham. Ia sedang merapihkan alat makan Dea, tapi tiba-tiba ditanyai begitu. Mira juga terlihat binging, ia duduk di sofa dengan posisi agak tegang. Jadi Dea berasumsi kalau Mira mungkin takut ia mengungkapkan kebusukannya. "Maksudnya?" tanya Aron mendekati putrinya. "Itu kotak di totebag gede bekas kue yang dibagiin kan?" tanya Dea menunjuk totebag yang dibawa Mira. Mira dan Aron saling pandang seolah berkomunikasi lewat mata. "Bukan, itu tuh karena hobi
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

34. Siapa Orang Di balik Ini?

"Jawab, bangsat!" bentak Juna. Bentakannya membuat semua yang ada di ruang introgasi itu berjingkat kaget. Juna seperti akan membalikkan meja jika ia tidak berusaha menahan diri. Ia sangat membenci perilaku orang yang ada di depannya, orang itu hampir mencelakai istrinya atas perintah orang lain.Sayangnya, orang itu belum mau membuka mulut, siapa dalang di balik semua itu.Andai tidak ada Aron siang tadi, Juna pasti sudah menghabisi pria yang sudah babak belur itu. Pelaku hampir saja mati kalau tidak langsung dibawa ke UGD.Maka Sore harinya, sekitar 2 jam setelah pria itu sadarkan diri, ia dibawa ke kantor polisi dalam keadaan masih menggunakan kursi roda. Setelah itu dimasukkan ke ruang isolasi.Sebenarnya bisa saja diintrogasi di rumah sakit, tetapi Juna memerintahkan polisi untuk bersikap tegas pada pelaku yang satu ini, atau kalau tidak ia akan membunuhnya.Setelah sampai di ruang introgasi, ia pun terus mencecar banyak pertanyaan pada pria itu. Sampai 2 jam berlalu, tapi pri
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

35. Hidup Penuh Misteri

"Hah?!" kaget Dea. Bi Asih juga terlihat kagt sampai tersedak. "Uhuk uhuk!" Mira juga terlihat diam sejenak, sebelum ia memberikan minum pada Bi Asih yang kesulitan menelan makanannya. Sementara itu Dea terus memberikan tatapan membunuh seolah tiada hari esok untuk menatap Mira. "Maksudnya gimana?" tanya Dea. Mira terlihat senyum lagi, tapi kali ini terlihat lebih alami. "Ya kalo mau buka warteg gak di Mansion kan, harus keluar," jawabnya nyengir. Dea merasa kesal dengan jawaban itu, "Jawaban bego macam apa itu?" "Ahahaha, bisa aja Nyonya!" Bi Asih merespon sebagai candaan, itu membuat Dea agak ragu dengan analisisnya. Namun ketika ia melihat bagaimana ayahnya memanggil Mira di telepon, ayahnya jelas sangat menyayangi Mira. Ia harap tidak ada yang disembunyikan darinya. Pun ia sedang sibuk dengan masalahnya sendiri terkait keselamatannya dan sang bayi. Kalau dipikir-pikir, kenapa hidupnya penuh dengan misteri. Ada banyak yang tidak ia tahu tetapi ia terkena dampak dari ke
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

36. Dark Side

Tidak banyak yang tahu siapa Juna sebenarnya, di balik dirinya yang seorang pengusaha ia juga tidak kalah di dunia gelap. Ia punya backing yang bisa menyelamatkannya dari bahaya, ia akan melindungi istrinya sebisa mungkin. Pulang dari kantor Aron, Juna langsung ke kamar dan mendapati Dea sedang tidur dengan posisi miring membelakangi pintu. Ingin rasanya menerjangnya untuk memeluknya barang sejenak, tetapi ia tak punya banyak waktu. Namun tiba-tiba saat ia membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba sepasang tangan memeluknya dari belakang. "Jangan pergi...." pintahnya. Juna langsung berbalik dan membalas pelukan istrinya, ia mengelus kepala istrinya yang tenggelam di dada berototnya. "Kenapa bangun, Sayang?" tanyanya lembut.Dea mendongak dan memperlihatkan wajahnya yang seperti sudah menangis lama sekali. "Aku gak bisa biarin kamu dalam masalah karena aku, kalo kamu mati gimana?" tanya Dea.Juna langsung tertawa kencang, kemudian melihat Dea yang cemberut karena kekhawatirannya ditert
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

37. Ancaman Kedua

No.Name || Hi, gimana kabarnya? Semoga Dede bayinya cepet mati! No.Name || Cie pasti lagi ketakutan, dikiranya iseng tapi kejadian. Ya gak sih? No.Name || Puas-puasin ya lo sekarang, sayangnya... ada orang yang bikin gue leluasa ganggu lo. Namun di balik semua itu, ada satu teror yang membuatnya bingung. Ada dua nomor tak dikenal yang membuat ancaman, tapi menurutnya keduanya adalah orang yang sama karena kalimatnya hampir sama. No.Name2 || Hello! No.Name2 || Gue sih cuma nonton sambil ketawa, lo rasain dah tuh dihantui oleh maut. No.Name2 || Btw, gue pingin liat sejauh mana lo bertahan Dea. No.Name2 || Gue gak akan biarin lo seneng dalam waktu yang lama. Lo harus merasa terancam dan hidup dalam bayang-bayang kesedihan. No.Name2 || Tapi sekarang, gue cuma bisa nonton dulu sih.... Dea tidak menjawab dua pesan itu, ia mendapat informasi dari ayahnya kalau Juna akan beraksi melakukan pencegahan pada pelaku kejahatan yang sudah ia ketahui berpusat pada Melka. Namun Aron menje
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

38. Aku Belum Mulai

"Bukan aku, Ar!" teriak Melka. Ia diculik oleh Juna untuk memancing orang-orang di baliknya. "Udah ketahuan masih aja gak mau ngaku, lu kira gue bego?" "Hiks!" isak tangisnya terdengar memilukan. Juna tidak memperdulikan isak tangis Melka. Ia sudah biasa dengan berbagai drama yang Melka buat. Lucunya, setiap drama itu menempatkan semua orang senagai penjahat dan Melka sendiri yang menjadi protagonis atau korban. Drama seperti ini adalah salah satu drama paling ringan yang Melka buat, karena drama lainnya sudah ia lakoni. Selamanya jika ia masih bersama Melka, ia akan selalu menjadi antagonis dalam hidup mereka. Harusnya perpisahan adalah jalan terbaik untuk mereka daripada memaksakan persatuan, sementara Melka merasa tidak bahagia. Obsesi Melka yang terlalu dalam mencintai Juna justru melukainya dan membuatnya tertekan. Juna memang sabar, tapi ia punya batas. Ia tak perduli jika publik menghinanya, karena telah lama pacaran dan bertunangan dengan Melka tapi nikahnya d
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

39. Bertemu Mantan Camer

Mobil hitam mewah terparkir di depan gerbang yang masih tertutup, setelah Juna melihat beberapa dari mulai keluar mobil, ia pun segera memerintahkan anak buahnya untuk membuka gerbangnya. Setelah gerbang dibuka, 10 mobil hitam dan mewah itu langsung masuk dengan tertib. Juna yang mengamatinya dari jendela lantai dua pun bisa merasakan kalau mereka sudah siap untuk duel atau melakukan tindak kekerasan lainnya. Meski tak pernah tau apa yang akan terjadi, ini bukan kali pertamanya ia berinteraksi dengan ayah dari mantan tunangannya itu. Kali ini ia yakin mereka bisa berdiskusi tanpa pertumpahan darah. Ia pun segera turun ke lantai dasar dengan perlahan untuk menemui mantan calon mertuanya bersama antek-anteknya. "Apakabar, Tuan Eagle!" sapanya santai. Orang yang dipanggil Eagle itu adalah ayah dari Melka, itu bukan nama asli tetapi nama organisasi berbahaya itu. "Basa-basi tidak akan menyelamatkanmu, Anak Muda. Sekarang, di mana anakku?" tanyanya. Pria bule dengan tubu
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

40. Hasil 0

"Hasilnya?" tanya Aron. "Nol!" jawab Juna. Sudah dua hari setelah Juna pulang untuk membereskan kasus yang menimpa istrinya. Namun, hasil yang didapatkan, bukan hasil yang ia harapkan."Benar apa kata Anda, Pak. Ada orang lain yang bekerjasama dengan Melka," ungkap Juna. "Meski begitu Melka juga bersalah," balas Aron.Mereka berdua sedang ngopi di belakang rumah, merupakan taman juga. Mansion itu memang mengambil konsep nature, jadi dikelilingi oleh taman dan bangunan yang bergaya Jawa Tengah modern. Meski Aron orang luar, ia memiliki selera yang lokal banget.Mereka duduk di sofa yang ada di depan kolam, tempat biasa Dea nongkrong dengan teman-temannya. Itu memang spot terbaik di mansion tersebut. Bangunan luar terlihat sangat lokal dengan desain kayu yang sebenarnya kayu itu hanya melapisi bagian luar saja, bangunan asli tentu menggunakan material yang kokoh sebagaimana bangunan mewah lainnya.Akan tetapi, bagian dalam sangat modern dan simple. Tiap 5 tahun sekali Aron akan meren
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1234569
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status