Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Hamil Anak Om Miliarder: Chapter 21 - Chapter 30

82 Chapters

21. Silent Treatment

Dea sudah lelah, jadi ia pergi saja sebelum Bara membubarkan orang-orang yang menonton adegan itu. Naomi sendiri mengikutinya, ia sangat khawatir pada istri bosnya. Bukan rahasia lagi kalau Dea adalah istri bosnya dan sedang hamil, tapi orang-orang terkecoh dengan drama yang dibuat Melka. "Nona, Anda gak papa kan?" tanyanya. Mereka sudah sampai di ruangan Dea yang bersebelahan dengan ruangan Juna. "Kak Naomi kenapa iku ke sini?" tanya Dea agak kesal. "aku khawatir sama kamu, Dea." "Kakak diperintah sama Juna buat jagain aku ya?" tanyanya curiga. Naomi pun langsung terkejut dan itu sangat terlihat sekali di wajahnya. "Hem, Kak Naomi itu mudah ketebak dari mukanya. Seolah-olah, muka Kakak tuh kayak langsung ada translatenya gitu," ujar Dea. "Apaan sih!" balas Naomi cemberut. "Kamu dalam keadaan kayak gini, masih aja bercanda." "Aku nggak bercanda, aku serius. Muka kakak tuh kelihatan banget kalau lagi mikir apa gitu. Kayak langsung terbaca." Naomi malah terlihat sed
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

22. Jual Kesedihan

Apa sebenarnya Juna memang masih mencintai Melka? Saat Dea berpikir keras, tiba-tiba datanglah seorang tak dikenal dan berpenampilan seperti kurir membawa buket bunga Lily putih yang indah. Semua orang yang melihatnya seolah berharap bahwa itu untuknya, tetapi ia datang ke arah Dea dan teman-temannya. "Eh liat!" ujar Echa heboh. Keempat temannya pun langsung melihat ke arah kurir yang sedang berjalan ke sana, termasuk Dea. Setelah sampai di samping meja mereka, sang kurir pun menyapa. "Selamat siang! Apakah Anda yang bernama Dea Ryn Victorious?" Dea agak ragu, tapi ia membenarkan. "Hem, betul itu nama saya. Kenapa ya, Pak?" tanya Dea. "Ada kiriman bunga untuk Anda dari Bapak Arjuna Tirtanegara, di sini tertulis untuk istrinya yang bernama Dea Ryn Victorious," ujar si kurir sambil belepotan menyebut nama Dea dan Juna. Echa dan Olive terlihat sudah ancang-ancang ingin menggodanya, sementara Dea dengan bingung menerimanya. 'Tiba-tiba banget.' "Oh iya bener. Terima
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

23. Lily Putih

Dea mencari tentang Lily Putih, artinya apa. Itu yang disebutkan Aji tadi, ia harus mencari artinya. Ia lalu mencari di internet, dan tak sengaja menjatuhkan kartu ucapan yang awalnya ada di buket bunga Lily itu. -- Dear, Sayangku Dea ❤ Ini aku, Juna--suamimu. Aku tau, aku terlalu tak tau diri untuk mengatakan ini, tapi... aku dengan tulus, minta maaf padamu. Aku minta maaf ya, Sayang. Setelah semuanya selesai, aku akan menjelaskan padamu. -- Btw, I miss you sooooo much T_T Dea meremas kartu ucapan itu, tentu ia tidak puas dengan itu, lalu ia merobeknya. Srek! Ia sangat membenci perasaan luluh yang tiba-tiba hinggap di hatinya. Juna selalu bisa membuatnya yakin, tapi dalam waktu bersamaan membuatnya ragu. "Dasar bajingan!" Saat ia sedang kesal, ayahnya pun menelpon. "Sayang!" panggil sang ayah. "Papi pasti begadang ya!" "Bilang Papi begadang tapi kamu juga, kenapa belum tidur jam segini. Kalo Papi kan jelas kerja," ujarnya berusaha membuat suasana menyenang
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

24. Buka Hatimu

Juna baru pulang di jam 02.00 dini hari, sebenarnya ia pesimis kalau istrinya mau membukakan pintu untuknya. Akan tetapi, ia tetap saja menuju ke lantai 2 untuk memastikan. Selama dua malam ini, pintu kamar istrinya yang kini menjadi kamar mereka berdua pun dikunci. Ia tak boleh masuk dan akhirnya tidur di sofa ruang keluarga. Namun kali ini, ketika ia membuka pintu kamar itu, ternyata terbuka dengan mudah dan ia sangat bahagia. "Yes!" Apakah istrinya sudah memaafkan ya? Juna langsung melangkah ke dalam, ia terkejut ketika istrinya masih sibuk di depan laptopnya. Apa jangan-jangan sebenarnya pintunya tidak dikunci karena istrinya masih sibuk? "Hai, Sayang! Aku pulang," sapanya. Ia berusaha mati-matian agar tetap tegar dan bersiap atas semua respon yang akan dia berikan padanya. Akan tetapi, tidak ada jawaban seperti biasa. Meski begitu, ia sudah merasa lega karena diperbolehkan masuk ke kamarnya. Sebenarnya ia bisa saja pulang ke apartemen dan tidur di sana dengan
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

25. Sekretaris Centil

Di kantor, Dea seperti biasa langsung berkutat pada pekerjaannya. Setelah membacakan jadwal suaminya, ia menerima pekerjaan untuk membantunya mengurus beberapa dokumen untuk dikirim ke pihak luar. Siangnya, Dea diajak oleh Juna untuk menemui klien di salah satu hotel terkenal. Hotel itu adalah salah satu Hotel milik ayah Dea, sehingga ia dengan alami masuk dan disambut secara khusus oleh para pegawai di sana. Alkan tetapi, ia bilang. "Jangan kayak gitu, Kak. Aku di sini lagi kerja sebagai karyawannya, Pak Juna. Jadi kalian bersikap seperti aku tamu biasa, oke?" "Oke, Non." Mereka pun menurutinya dan mulai menawarkan beberapa pelayanan bagi mereka sambil menunggu klien. Juna menelpon beberapa orang sebelum meeting. Ia sepertinya sangat serius menelepon orang itu yang dipanggil, Wiwi. Ia pernah bertemu dengannya, ia sekretaris Juna yang lain dan sedang cuti panjang setelah istrinya melahirkan anak kedua. Tak lama, klien pun datang. Klien itu adalah seorang pria dengan rambut pira
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

26. PHO

"Sebenarnya aku baru putus dengan tunanganku." Juna terkejut, "Oh my God! Kau putus dari Garcia?! Bagaimana bisa kamu melepaskan orang yang sudah menjadi pengendalimu?!" heboh Juna. Ia sampai memeluk Dea semakin erat, sampai Dea tidak betah dan mencubit pipinya. Juna pun melepaa Dea untuk kembali berdiri, karena saking fokusnya mulai membicarakan hal lain selain bisnis. "Hah?! Pengendali apa maksudnya?" "Ya, yang bisa membuatmu menetap lama. Bukankah jarang-jarang ada seseorang yang bisa mengendalikanmu dan membuatmu akhirnya menatap di satu perempuan saja?" jelas Juna. "Haha! Aku harusnya tau, kau selalu menyindirku." "Ya bagaimana lagi, kau memang seperti itu kan?" Pria yang dipanggil John itu tertawa ngakak, ia terlihat sangat alami bercanda dengan Juna bahkan membicarakan hal yang sangat pribadi. Juna bahkan tau nama tuangannya, apakah hubungan mereka sebaik itu? Dea tidak tahu kalau Juna bisa seakrab itu dengan rekan bisnisnya, yang ia lihat bebetpa kalia ia s
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

27. Pelet

Dea pulang dengan mood yang tidak baik-baik saja. Entah karena hormon atau karena ada alasan yang membuatnya seperti itu. Hal itu membuat Bi Asih langsung paham dengan mood Nona Mudanya itu. Bagaimanapun, Bi Asih adalah orang yang paling tau tentang Dea. "Nona kenapa cemberut gitu?" tanyanya sambil menaruh segelas air putih di depan Dea. "Nggak tahu nih, mood+ku tiba-tiba hancur banget. Apa gara-gara hormon ya Bi?" "Hah? Hormon apa?" tanya Bi Asih bingung dengan istilah itu. "Maksudnya hormon bayi," balas Dea. "Oh ya ya, bisa jadi sih. Dulu Bibi juga kayak gitu, yang jadi target amarah ya suami," balas Bi Asih bercerita. "Ya tapi kan suaminya Bi Asih orangnya nggak nyebelin." "Emangnya Tuan Juna nyebelin, Non?" tanya Bi Asih lagi dengan polos. Dea pun nenghela nafas dan mengabaikan pertanyaan Bi Asih, sebelum akhirnya pamit pergi dari sana. Ia ingin hangout bersama temannya. Tak lama, ia sudah rapih dan akan makan ke meja makan. Di sana sudah ada makanan kesukaannya. Hal i
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

28. Mengapa?

"Gak deh menurut gue, soalnya waktu itu gue sempet mergokin mereka mesra-mesraan di dapur," ujar Dea. "Bisa aja akting, kan?" bantah Rani. Ia masih keukeuh dengan argumennya. Bagaimanapun pernikahan Aron dan Mira juga tidak masuk akal, tiba-tiba dan Dea sampai tidak tahu. "Logika aja, De. Bokap lo yang bucin ama lo, terus tiba-tiba berpihak sama Mira. Tiba-tiba?" "Yeu, udah pasti pelet," balas Angel. Rani mencubit pipi Angel saking gemesnya pada temannya yang selalu spontan itu. "Hehe... kan sesuatu yang gak masuk akal adalah pelet," ujar Angel sambil mengelus pipinya. "Iya bisa jadi, tapi kalo dia emang pake pelet kenapa Reza masih suka bareng dia?" tanya Dea. "Reza, mantan lo?" tanya Rani. Dea mengangguk, "Iya, sapa lagi. Dia sering nganterin Mira balik ke Mansion, dan parahnya pernah sampe depan pintu utama anjir!" "Ih, serius?!" tanya Angel kaget. "Selingkuh terang-terangan, udah gila tuh Mira?" respon Rani geleng-geleng. "Asli, kasian banget Om Aron gue. U
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

29. Dea Kenapa?

Juna terkejut ketika akan mengetuk pintu kamarnya tiba-tiba sang mertua keluar dari sana. "Loh, Pak, udah balik?" Aron mengangguk, tapi melihat eksoresi lelah mertuanya, ia pun segera menyingkir dari depan pintu dan membiarkan mertuanya lewat. Kamar Aron dan Mira ada di lantai dasar, jadi Aron turun tanpa kata. Juna kira ia tidak harusnya mengeluarkan suara lagi, tapi tiba-tiba di pertengahan tangga yang melengkung itu, Aron berbalik. "Dea lagi Overthinking, kamu coba hibur dia." Juna pun mengangguk, "Baik, Pak." Kini sang mertua benar-benar pergi ke lantai dasar dan langsung ke kamarnya. Ia bahkan melewati Mira yang menyapanya tanpa menjawab apapun. Moodnya benar-benar hancur sepertinya. Maka Juna akhirnya masuk ke dalam kamar dan melihat tidak ada orang di dalam sana. Ia pun makin khawatir, apa yang sebenarnya terjadi? Namun, ia langsung menghela napas saat bunyi kran air terdengar di kamar mandi. Mungkin Dea sedang mandi atau buang air. Juna sebenarnya ingin m
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

30. Suami Perhatian

Sampai di rumah sakit, Dea langsung masuk ke UGD dan ditangani oleh dokter. Juna yang khawatir itu ikut ke dalam dengan perasaan hancur. Ia memegangi tangan Dea yang masih belum bangun. Ia merasa gagal sebagai seorang suami, ia tidak pela dan bisa-bisanya membiarkan Dea pingsan dan tidak mengecek terlebih dahulu saat Dea lama di kamar mandi. Sementara itu, Aron duduk di luar ruangan. Biasanya ia yang masuk untuk menjaga anaknya ketika sakit, kini ia hanya bisa menunggu di luar dan menunggu keputusan. Aron kemudian bersandar pada bahu istrinya. Ia juga merasa menyesal dengan dirinya sendiri, kenapa ia meninggalkan Dea dalam keadaan sedih seperti tadi. Sampai akhirnya, dokter pun mempersilahkan mereka berdua untuk menemui pasien. Kata dokter, Dea hanya stres, tetapi itu akan berakibat fatal pada janinnya jika diteruskan. Sehingga mereka dihimbau untuk terus menjaga mental sang ibu hamil itu. Maka setelah pemeriksaan selesai, Dea dipindahkan ke rumah sakit agar bisa dirawat den
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status