Share

23. Lily Putih

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-12-15 22:49:09
Dea mencari tentang Lily Putih, artinya apa. Itu yang disebutkan Aji tadi, ia harus mencari artinya.

Ia lalu mencari di internet, dan tak sengaja menjatuhkan kartu ucapan yang awalnya ada di buket bunga Lily itu.

-- Dear, Sayangku Dea ❤

Ini aku, Juna--suamimu.

Aku tau, aku terlalu tak tau diri untuk mengatakan ini, tapi... aku dengan tulus, minta maaf padamu.

Aku minta maaf ya, Sayang. Setelah semuanya selesai, aku akan menjelaskan padamu.

-- Btw, I miss you sooooo much T_T

Dea meremas kartu ucapan itu, tentu ia tidak puas dengan itu, lalu ia merobeknya.

Srek!

Ia sangat membenci perasaan luluh yang tiba-tiba hinggap di hatinya. Juna selalu bisa membuatnya yakin, tapi dalam waktu bersamaan membuatnya ragu.

"Dasar bajingan!"

Saat ia sedang kesal, ayahnya pun menelpon.

"Sayang!" panggil sang ayah.

"Papi pasti begadang ya!"

"Bilang Papi begadang tapi kamu juga, kenapa belum tidur jam segini. Kalo Papi kan jelas kerja," ujarnya berusaha membuat suasana menyenang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
mngkin Mira pny tujuan wkt selingkuh dgn mntn Dea demi kbaikan Dea . tp utk nikahi bpk tmnnya, yakali dia gak jaga perasaan shbtnya ?! km jg cewe kan thor, kalo papa mu nikah sm tmn mu yg seumuran sm km . masa sih km ga kberatan sm skali n' ga risih kalo papa sndiri nikahi shbt sndiri . pasti risih
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
iya nih setuju bgt sm kak lullaby :) apapun alasan papa Dea yg blg kalo Mira sbnrnya sayang sm Dea.. dan ttg papanya yg udah suka dr lama sm Mira.. gasuka aja thor bacanya.. mood down aja, pdhl suka sm ceritanya tp seakan ada cacat dr segi ayah yg nikah sm tmn putrinya.. apapun alasannya, ttp weird
goodnovel comment avatar
Blue Rose
it's okey, karena emang baru awal dan semuanya masih harus diungkap satu-satu......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   24. Buka Hatimu

    Juna baru pulang di jam 02.00 dini hari, sebenarnya ia pesimis kalau istrinya mau membukakan pintu untuknya. Akan tetapi, ia tetap saja menuju ke lantai 2 untuk memastikan. Selama dua malam ini, pintu kamar istrinya yang kini menjadi kamar mereka berdua pun dikunci. Ia tak boleh masuk dan akhirnya tidur di sofa ruang keluarga. Namun kali ini, ketika ia membuka pintu kamar itu, ternyata terbuka dengan mudah dan ia sangat bahagia. "Yes!" Apakah istrinya sudah memaafkan ya? Juna langsung melangkah ke dalam, ia terkejut ketika istrinya masih sibuk di depan laptopnya. Apa jangan-jangan sebenarnya pintunya tidak dikunci karena istrinya masih sibuk? "Hai, Sayang! Aku pulang," sapanya. Ia berusaha mati-matian agar tetap tegar dan bersiap atas semua respon yang akan dia berikan padanya. Akan tetapi, tidak ada jawaban seperti biasa. Meski begitu, ia sudah merasa lega karena diperbolehkan masuk ke kamarnya. Sebenarnya ia bisa saja pulang ke apartemen dan tidur di sana dengan

    Last Updated : 2024-12-16
  • Hamil Anak Om Miliarder   25. Sekretaris Centil

    Di kantor, Dea seperti biasa langsung berkutat pada pekerjaannya. Setelah membacakan jadwal suaminya, ia menerima pekerjaan untuk membantunya mengurus beberapa dokumen untuk dikirim ke pihak luar. Siangnya, Dea diajak oleh Juna untuk menemui klien di salah satu hotel terkenal. Hotel itu adalah salah satu Hotel milik ayah Dea, sehingga ia dengan alami masuk dan disambut secara khusus oleh para pegawai di sana. Alkan tetapi, ia bilang. "Jangan kayak gitu, Kak. Aku di sini lagi kerja sebagai karyawannya, Pak Juna. Jadi kalian bersikap seperti aku tamu biasa, oke?" "Oke, Non." Mereka pun menurutinya dan mulai menawarkan beberapa pelayanan bagi mereka sambil menunggu klien. Juna menelpon beberapa orang sebelum meeting. Ia sepertinya sangat serius menelepon orang itu yang dipanggil, Wiwi. Ia pernah bertemu dengannya, ia sekretaris Juna yang lain dan sedang cuti panjang setelah istrinya melahirkan anak kedua. Tak lama, klien pun datang. Klien itu adalah seorang pria dengan rambut pira

    Last Updated : 2024-12-17
  • Hamil Anak Om Miliarder   26. PHO

    "Sebenarnya aku baru putus dengan tunanganku." Juna terkejut, "Oh my God! Kau putus dari Garcia?! Bagaimana bisa kamu melepaskan orang yang sudah menjadi pengendalimu?!" heboh Juna. Ia sampai memeluk Dea semakin erat, sampai Dea tidak betah dan mencubit pipinya. Juna pun melepaa Dea untuk kembali berdiri, karena saking fokusnya mulai membicarakan hal lain selain bisnis. "Hah?! Pengendali apa maksudnya?" "Ya, yang bisa membuatmu menetap lama. Bukankah jarang-jarang ada seseorang yang bisa mengendalikanmu dan membuatmu akhirnya menatap di satu perempuan saja?" jelas Juna. "Haha! Aku harusnya tau, kau selalu menyindirku." "Ya bagaimana lagi, kau memang seperti itu kan?" Pria yang dipanggil John itu tertawa ngakak, ia terlihat sangat alami bercanda dengan Juna bahkan membicarakan hal yang sangat pribadi. Juna bahkan tau nama tuangannya, apakah hubungan mereka sebaik itu? Dea tidak tahu kalau Juna bisa seakrab itu dengan rekan bisnisnya, yang ia lihat bebetpa kalia ia s

    Last Updated : 2024-12-17
  • Hamil Anak Om Miliarder   27. Pelet

    Dea pulang dengan mood yang tidak baik-baik saja. Entah karena hormon atau karena ada alasan yang membuatnya seperti itu. Hal itu membuat Bi Asih langsung paham dengan mood Nona Mudanya itu. Bagaimanapun, Bi Asih adalah orang yang paling tau tentang Dea. "Nona kenapa cemberut gitu?" tanyanya sambil menaruh segelas air putih di depan Dea. "Nggak tahu nih, mood+ku tiba-tiba hancur banget. Apa gara-gara hormon ya Bi?" "Hah? Hormon apa?" tanya Bi Asih bingung dengan istilah itu. "Maksudnya hormon bayi," balas Dea. "Oh ya ya, bisa jadi sih. Dulu Bibi juga kayak gitu, yang jadi target amarah ya suami," balas Bi Asih bercerita. "Ya tapi kan suaminya Bi Asih orangnya nggak nyebelin." "Emangnya Tuan Juna nyebelin, Non?" tanya Bi Asih lagi dengan polos. Dea pun nenghela nafas dan mengabaikan pertanyaan Bi Asih, sebelum akhirnya pamit pergi dari sana. Ia ingin hangout bersama temannya. Tak lama, ia sudah rapih dan akan makan ke meja makan. Di sana sudah ada makanan kesukaannya. Hal i

    Last Updated : 2024-12-18
  • Hamil Anak Om Miliarder   28. Mengapa?

    "Gak deh menurut gue, soalnya waktu itu gue sempet mergokin mereka mesra-mesraan di dapur," ujar Dea. "Bisa aja akting, kan?" bantah Rani. Ia masih keukeuh dengan argumennya. Bagaimanapun pernikahan Aron dan Mira juga tidak masuk akal, tiba-tiba dan Dea sampai tidak tahu. "Logika aja, De. Bokap lo yang bucin ama lo, terus tiba-tiba berpihak sama Mira. Tiba-tiba?" "Yeu, udah pasti pelet," balas Angel. Rani mencubit pipi Angel saking gemesnya pada temannya yang selalu spontan itu. "Hehe... kan sesuatu yang gak masuk akal adalah pelet," ujar Angel sambil mengelus pipinya. "Iya bisa jadi, tapi kalo dia emang pake pelet kenapa Reza masih suka bareng dia?" tanya Dea. "Reza, mantan lo?" tanya Rani. Dea mengangguk, "Iya, sapa lagi. Dia sering nganterin Mira balik ke Mansion, dan parahnya pernah sampe depan pintu utama anjir!" "Ih, serius?!" tanya Angel kaget. "Selingkuh terang-terangan, udah gila tuh Mira?" respon Rani geleng-geleng. "Asli, kasian banget Om Aron gue. U

    Last Updated : 2024-12-19
  • Hamil Anak Om Miliarder   29. Dea Kenapa?

    Juna terkejut ketika akan mengetuk pintu kamarnya tiba-tiba sang mertua keluar dari sana. "Loh, Pak, udah balik?" Aron mengangguk, tapi melihat eksoresi lelah mertuanya, ia pun segera menyingkir dari depan pintu dan membiarkan mertuanya lewat. Kamar Aron dan Mira ada di lantai dasar, jadi Aron turun tanpa kata. Juna kira ia tidak harusnya mengeluarkan suara lagi, tapi tiba-tiba di pertengahan tangga yang melengkung itu, Aron berbalik. "Dea lagi Overthinking, kamu coba hibur dia." Juna pun mengangguk, "Baik, Pak." Kini sang mertua benar-benar pergi ke lantai dasar dan langsung ke kamarnya. Ia bahkan melewati Mira yang menyapanya tanpa menjawab apapun. Moodnya benar-benar hancur sepertinya. Maka Juna akhirnya masuk ke dalam kamar dan melihat tidak ada orang di dalam sana. Ia pun makin khawatir, apa yang sebenarnya terjadi? Namun, ia langsung menghela napas saat bunyi kran air terdengar di kamar mandi. Mungkin Dea sedang mandi atau buang air. Juna sebenarnya ingin m

    Last Updated : 2024-12-19
  • Hamil Anak Om Miliarder   30. Suami Perhatian

    Sampai di rumah sakit, Dea langsung masuk ke UGD dan ditangani oleh dokter. Juna yang khawatir itu ikut ke dalam dengan perasaan hancur. Ia memegangi tangan Dea yang masih belum bangun. Ia merasa gagal sebagai seorang suami, ia tidak pela dan bisa-bisanya membiarkan Dea pingsan dan tidak mengecek terlebih dahulu saat Dea lama di kamar mandi. Sementara itu, Aron duduk di luar ruangan. Biasanya ia yang masuk untuk menjaga anaknya ketika sakit, kini ia hanya bisa menunggu di luar dan menunggu keputusan. Aron kemudian bersandar pada bahu istrinya. Ia juga merasa menyesal dengan dirinya sendiri, kenapa ia meninggalkan Dea dalam keadaan sedih seperti tadi. Sampai akhirnya, dokter pun mempersilahkan mereka berdua untuk menemui pasien. Kata dokter, Dea hanya stres, tetapi itu akan berakibat fatal pada janinnya jika diteruskan. Sehingga mereka dihimbau untuk terus menjaga mental sang ibu hamil itu. Maka setelah pemeriksaan selesai, Dea dipindahkan ke rumah sakit agar bisa dirawat den

    Last Updated : 2024-12-20
  • Hamil Anak Om Miliarder   31. 2 Berita Mengejutkan

    Dea mendengus kesal karena harus dijaga oleh Mira, ayah dan suaminya bekerja. Sementara itu, Mira sibuk mengerjakan laporan Magangnya yang hampir selesai. Tentu Mira lebih cepat selesai dibandingkan dirinya karena ia sempat berhenti akibat kejadian waktu itu. Ia merasa bosan, hingga akhirnya mengundang sahabatnya untuk main ke sana. Untunglah kedua sahabatnya mau diajak bertemu di rumah sakit, sehingga ia lega. Hanya saja ia tak mengerti kenapa salah satu sahabatnya hampir tak bisa ditemui, ia akan bertanya dengan kedua sahabatnya tentang kabarnya karena anak itu susah sekali ditanyai. Saat kedua sahabat Dea datang, Mira pun keluar dengan sikap tahu dirinya. Dea tentu tak perlu mengusirnya kali ini. "Ey, kenapa sih si Uyul gak dateng?" tanya Dea. Uyul panggilan kesayangan mereka untuk temannya itu. "Sebenernya...." ujar Rani ragu. Angel pun ikut bingung, tetapi seperti biasa mulut cerobohnya melangkahi logikanya. "Kenapa?" tanya Dea lagi. Ia mendesak karena ini pers

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   61. Oma Datang

    Setelah istirahat, ia kembali ke mejanya dan terkejut menemukan satu SMS ancaman lagi. Sebenarnya, teror itu tidak berhenti saat kejadian itu selesai. Sebab, Dea masih mendapat SMS ancaman setiap hari. Bayangkan, ia tak pernah berhutang, bahkan ia yang kadang memberikan pinjaman pada orang lain, tapi ia harus mendapat teror layaknya si tukang ngutang yang tidak mau membayar. Ia mencoba untuk berpikir positif, dan juga menceritakan ini pada Juna. Kemudian, Juna langsung menanganinya. Setelah Juna menanganinya, itu selesai, tapi seminggu berlalu teror itu datang lagi. Dea merasa hal itu datang dari orang yang cukup kuat, entah siapa orangnya tapi Dea jelas tidak bisa menebak, kira-kira siapa orang itu. Melka sendiri, ia tipe orang usil yang lebih memilih action daripada cara pengecut seperti teror ini. Ia benar-benar terganggu dengan itu. "Sayang!" Dea langsung berjingkat kaget dengan bisikan itu. "Apa yang kamu pikirkan sampe melamun gitu, hem?" tanyanya lembut. J

  • Hamil Anak Om Miliarder   60. Perasaan Tersembunyi

    "Tidak bisa Eea, hari ini kamu lembur." "Tapi, Kak." "Sorry Sayang, aku harus profesional." Namun hal yang menyebalkan adalah, Juna tidak membantunya sama sekali saat Naomi mengomel. Sebelum pergi, Naomi memberikan aksesoris lehernya yang diikat pada Dea. "Ini pake, biar gak keliatan," ujarnya. Kemudian ia pergi dari ruangan Juna, meninggalkan Dea yang terkejut menatap aksesoris itu. "Maksudnya apa?" Juna pun memperlihatkan kamera depan di ponselnya pada Dea untuk melihat apa yang terjadi. Saat Dea bercermin, ia melihat di bagian lehernya ada Kissmark. "Juna!" geramnya melihat Juna yang cengengesan. "Hehe, peace!" balas Juna memberi tanda peace. Namun, Dea mendelik dan langsung menjewernya. "Kebangetan kamu!" ••• Dea terus cemberut saat makan siang, pasalnya tadi pagi saat ia ke kantor orang-orang menatapnya dengan tatapan beragam. Ternyata ada Kissmark di lehernya. Bahkan jika Naomi tidak bilang, ia akan membawa tanda itu ke kantin tanpa ditutupi.

  • Hamil Anak Om Miliarder   59. Surga Dunia

    "Kamu pandai sekali meracik teh, Sayang," pujia Zaenab pada Mira. Mira tersenyum malu, "Tidak juga, Oma..." "Eits!" potong Zaenab. "Mama sudah bilang untuk memanggil dengan sebutan Mama, bukan Oma. Kamu bukan Cucuku lagi, Sayang." Mira tersenyum, "Maaf Ma, aku lupa." "Yah, kamu perlu pembiaan. Tidak apa." Mereka ada di meja makan untuk sarapan. Sarapan makanan seperti biasa di Mansion di Jakarta. Roti dan selai, atau telur. Makanan yang sebenarnya sangat tidak cocok untuk Mira, tapi ia tetap memakannya dengan lahap. Aron pun memperhatikan istrinya dengan seksama, ia melakukannya dengan baik. Akhirnya, ayahnya berhenti menjodohkannya dengan beberapa anak rekan bisnisnya. Lalu, ibunya juga sangat mendukungnya bersama Lina. Soal Lina, ia tak memiliki masalah dengannya. Hanya saja, ia tak bisa. ••• "Enghhh..." lenguh Dea saat merasakan hembusan napas di lehernya. Ia merasa hangat, tetapi ada yang aneh. Saat ia membuka mata, dan ia langsung ingat apa yang sedan

  • Hamil Anak Om Miliarder   58. Ekspresi Bergairah

    "Sebutkan hal lucu apa yang pernah kamu lakuin?" tanya Aron pada istrinya. Mereka ada di balkon kamar mereka di rumah milik Zaenab dan Lim Gerald--ibu dan ayah Aron alias Oma dan Opa Dea. "Hem..." Mira berpikir sejenak, lalu tertawa sendiri. "Apa?" tanya Aron penasaran. "Aku pernah diajak Dea dulu waktu SMA ke Resto Jepang, terus makan Sushi. Aku baru pertama kali makan Sushi, dan ya... kukira makannya kayak makan nasi biasa. Terus pas aku udah penyek-penyek pake tangan di piring, Dea bilang kalo Sushi-nya langsung dimakan pake sumpit." Mira sudah ngakak, tapi Aron masih diam saja. Sampai sedetik berikutnya ia ikut tertawa, ia tak bisa membayangkan kebodohan Mira saat itu. "Emang kamu se-gak tau itu?" "Iya, aku gak pernah makan masakan Jepang. Ramen aja aku gak pernah makan, cuma tau di buku aja." "Ckckck kamu suka rasanya?" Mira menggeleng, "Lidahku Indonesia banget, makanan luar aku bisa makan tapi kalo ada opsi lain mending yang lain aja." "Berarti kamu gak suka sama ma

  • Hamil Anak Om Miliarder   57. Berulah

    Juna menghampiri Dea setelah berhasil kabur dari Melka. "Kenapa, udah?" tanya Dea. Juna menggeleng sambil sesekali memejamkan matanya. "Kamu kenapa?" tanya Dea. "Hai, Dea.Boleh pinjam suamimu sebentar?" tanya Melka tiba-tiba ingin menyeret suaminya. Namun dengan spontan, Dea langsung melepaskan tangan Melka dari Juna dan mendorongnya menjauh. "Apa-apaan lo!" bentak Melka tak terima. "Lo yang apa-apaan bitch! Juna suami gue ya, dan lo gak boleh pinjem atau nempel sama dia barang sedetik pun. Enak aja, lu kira gue bego?!" "Lo gak kapok ya setelah semua yang terjadi?!" tekan Melka mendekati Dea. Dea kembali mendorong Melka dan berbalik ia yang mendekatinya, ia menatap tajam tepat di matanya dan berkata. "Harusnya gue yang bilang gitu, gak kapok lo?!" Semua orang menonton adegan itu, membuat mereka akhirnya menyadari kalau itu Dea, Juna dan Melka mantan Juna. Pasalnya di setiap reuni sebelumnya, Juna memang membawa Melka sebagai pasangannya, bukan Dea. "Dan lu kira gue tak

  • Hamil Anak Om Miliarder   56. Dea Nggosip dengan Waiters

    Acara inti pun selesai, mereka kembali bersantai sambil ngobrol dengan orang-orang di luar circle itu. Hanya saja, ini jadi hal yang paling menyebalkan bagi Dea, karena ia harus berhadapan langsung dengan Melka, orang yang paling ingin Ia singkirkan dari dunia ini. Apakah ia harus bicara pada ayahnya, agar ayahnya yang bekerja untuk menyingkirkannya? Namun lagi-lagi, logikanya jalan, bahwa mereka akan melakukan hal yang lebih buruk pada ayahnya. Ia tak mungkin membiarkan itu terjadi hanya untuk emmenugi egonya saja. Lalu, ia kemudian duduk di samping tempat prasmanan atau tempat cemilan. Di sana beberapa waiters di hotel, jadi mengenalnya. "Hai, Non!" "Hai juga!" "Nona kok duduk di sini?" tanya salah satu dari mereka. "Batere sosialnya habis," jawabnya seadanya. Sambil memakan beberapa cemilan. "Eh... bukannya Nona ekstrovert ya?" Dea berpikir sejenak, "Ya, tapi entah kenapa setelah hamil, rasanya males keluar." "Wah apa bayinya akan jadi bayi introvert?" tanya salah sat

  • Hamil Anak Om Miliarder   55. Circle Tongkrongan Juna

    "Hallo Tuan Muda dan Tuan Putri, silahkan duduk!" sambut Tara. Ia adalah si mulut mercon alias paling berisik di tongkrongan Juna sejak SMA. Namun anehnya, meski tak semua dari kalangan berpunya, persahabatan mereka langgeng sampai sekarang. "Hallo! Apakabar kalian?" tanya Juna balik. "Ya baik..." jawab mereka. Juna mempersilahkan Dea untuk duduk di sampingnya, ia bahkan meminta temannya menggeser agar pindah dan ia bisa menempatkan Dea di tempat yang nyaman, ujung sofa bersama dengannya. Juna bahkan terus merangkul Dea agar istrinya merasa terlindungi, apalagi karena ada satu eksistensi manusia yang sudah lam membuat Dea dan Aron tidak nyaman. Siapa lagi kalau bukan, Melka? Entah dia datang menjadi pasangan siapa kali ini, karena reuni itu membiarkan mereka membawa pasangan masing-masing. Untungnya, ia tidak duduk di circle pertemanan Juna. Ia ada di sebelah dan terlihat menggandeng pria kaya, terlihat dari penampilan pria itu yang penuh barang mewah. "Btw, kenalin d

  • Hamil Anak Om Miliarder   54. Hotel Terbaik

    "Mau ke mana?" tanya Dea. Ia diminta siap-siap oleh Juna, tapi tidak diberitahu ke mana. "Nanti juga tau." Dea cemberut, tetapi masih menurut dan berdandan dengan baik. Setelah keduanya sama-sama siap, utamanya Dea yang lama berdandan, mereka pun langsung meluncur ke tempat yang dimaksud. Ternyata kenapa Juna berkata agar ia berdandan dengan bagus dan memakai dress, mereka ke acara reunian SMA Juna. Ia memberi tahunya saat di jalan. Entah kenapa, mendengar kata 'reuni', Dea sudah menganggap itu hal yang sangat mengerikan. Pasalnya baginya, acara itu lebih banyak ditujukan untuk orang yang sebenarnya ingin pamer. Memperlihatkan kesuksesan mereka dan meminta validasi. Acara reuni yang katanya 'temu kangen', bisa jagi boomerang bagi mereka yang masih tertatih dalam meniti masa depan. Acara itu bukan tempat yang cocok untuk orang yang ingin bertemu dengan teman-teman lama mereka, yang mereka rindukan. Bahkan orang-orang yang katanya dulunya sangat loyal padanya, akan menja

  • Hamil Anak Om Miliarder   53. Kebodohan Aron

    "Dih najis! Messuuuuuuuum!" teriak Dea memukul suaminya dengan bantal secara brutal. Juna pun hanya tertawa, meski Dea perempuan kekuatannya sangat besar dan membuat kepalanya sakit karena Dea mulai menjambaknya. "Adu duh! Maaf, Sayang!" ••• Kini Lina dan Dea ada di ruang keluarga, seperti biasa ia dan Lina sudah seperti anak dan ibu yang cocok. Ia sudah ijin pada ayahnya dan ayahnya bilang tidak apa-apa membiarkan Lina di rumah. Toh Mira dan Aron sedang pergi bulan madu, pasti tidak mengapa kalau Lina main ke sana. Mereka seperti biasa, menghabiskan waktu dengan nonton drama korea sampai ending. Lina benar-benar tulus menyangi Dea, dan tulus mencintai ayahnya. Sungguh disayangkan ayahnya memilih orang yang problematik seperti Mira. Sampai saat ini Dea masih belum mengerti, ayahnya yang selalu ia banggakan bisa mengecewakannya sejauh itu. Tiba-tiba sebuah tangan mengelus perutnya yang buncit. Kandungan berusia 5 bulan, perubahan hormon, dan ia mulai malas untuk keluar

DMCA.com Protection Status