/ Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 챕터 101 - 챕터 110

Hamil Anak Om Miliarder의 모든 챕터: 챕터 101 - 챕터 110

154 챕터

101. Lahiran

Dea langsung dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan persalinan, Aron dan Mira juga ikut ke rumah sakit mendampingi. Juna ikut masuk ke dalam untuk menjaga Dea, lalu Mira dan Aron duduk di kursi tunggu yang ada di luar. "Sepertinya, ini udah selesai ya Pak," gumam Mira. Aron terkejut dengan kata-kata Mira, ia tersenyum menatap ruangan tertutup itu. "Selesai apa maksud kamu?" "Kontrak kita sudah selesai kan? Dua minggu lagi," ujarnya. Aron yang awalnya mengkhawatirkan putrinya, jadi teralihkan. Ia diam tidak menanggapi, entah kenapa ada bagian dari hatinya yang sakit mendengar pernyataan itu. Betapa ia tak pernah membayangkan ini terjadi dementara hatinya sudah tertambat untuknya. . Di dalam sana, Dea sedang berjuang, mempertaruhkan nyawa demi seorang makhluk yang akan memanggilnya Ibu atau Mama. "Sakiiiiit!" teriaknya lemas. Anak mereka belum juga keluar, melihat bagaimana Dea yang sudah lemas, maka dokter menyarankan untuk Caesar. Dea menolak, tetapi Juna sa
last update최신 업데이트 : 2025-02-11
더 보기

102. Dede Adam

"Adam Victorius Tirtanegara," jawab Juna. "Gak nyambung," ujar sang ayah. "Aku pingin Adam nanti tau bahwa dia terikat oleh dua keluarga yang bahagia," ujarnya. Tanpa mereka sadari, itu sindiran untuk orang tuanya agar lebih perduli lagi padanya dan Dea, bahwa ia memilih Dea bukan untuk dinilai oleh kedua orang tuanya. "Bagus," ujar Aron. "Ya, keren banget sih," ujar Mira mendukung. Sementara itu Baby Adam terlihat menggeliat di pelukan sang nenek--ibu Juna. "Keliatannya Baby Adam setuju?" ujar Dea terkekeh. "Iya dong, jagoan Papa gitu!" ujar Juna. Ia langsung mencium pipi outranya dengan sayang, tetapi ditegur oleh ibunya karena ia terlalu brutal. "Masih bayi, Juna. Kamu tuh, kek bocil." "Maaf, Ma... gemes soalnya." Mereka semua tertawa melihat itu. Di balik kebahagiaan itu, Mira merasa harus keluar karena ia tak ingin orang-orang melihatnya menangis. Ia sangat senang, tapi juga sedih. Perasaan bercampur itu membuatnya merasa tak karuan. ••• Keesokan ha
last update최신 업데이트 : 2025-02-11
더 보기

103. Aron yang Mencurigakan

Aron akhirnya datang juga sehabis maghrib, ia datang sendiri. Hal itu membuat Dea langsung curiga, tetapi Aron malah mengalihkan perhatian ke Baby Adam yang sedang bangun. Ia menggendong Baby Adam dan menimang-nimangnya dengan lembut. "Dulu pas kamu bayi, kamu agak lebih kecil dari Adam," ujarnya. "Oh ya? Ya baguslah, Adam kan cowok," jawab Dea santai. Ia masih memikirkan kenapa ayahnya tidak mengajak Mira, dan kenapa Mira tak datang? "Mira, kenapa gak baca pesanku sih? Ditelpon gak diangkat," ujar Dea menatap ponselnya dengan bosan. "Temenmu tadi dateng?" tanya Aron. Dea menganggik, "Iya, lama mereka di sini." "Oh, besok disuruh ke sini aja, biar kamu gak bosen." "Kenapa gak Mira aja?" Aron menghentikan gerakannya menimangsang cucu, kemudian ia duduk di sofa sambil memperhatikan Adam yang tertidur pulas. Ia seperti sangat suka dengan anak-anak, sama seperti Mira. Mereka sangat serasi dalam hal kesiapan sebagai orang tua, tetapi kenapa ketidakhadiran Mira membu
last update최신 업데이트 : 2025-02-12
더 보기

104. Mira Pergi?

Seminggu berlalu, Dea pulang ke Mansion milik Juna. Ia sudah sepakat untuk tinggal mandiri, setelah 8 bulan pernikahannya dengan Juna, sepertinya sang ayah juga sudah rela untuk melepasnya. Lagi-lagi, mereka melakukan semua itu tanpa kehadiran Mira. "Mira ke mana sih, Pih? Masa nginep gak bisa njenguk aku?" "Sayang, Mira lagi training, jadi Papi nyuruh dia buat istirahat aja. Dia pulang jam 7 terus." "Kerja apa sih? Kok kayak mengeksploitasi banget?" "Ya kantoran, tapi staff biasa jadi karena masih training, mungkin agak dimanfaatin sama Seniornya." "Cih, dasar kuno. Masa jaman sekarang masih ada praktik begitu," ujar Dea. "Ya itu udah tugasnya." "Papi harusnya lakuin sesuati biar Mira gak kecapean, masa sampe gak bisa jenguk aku." "Semua tentang kamu ya," ujar Aron mengusap kepala putrinya. Sudah jadi ibu tapi sifatnya masih kekanakan, ia tak menyalahkannya, justru itu salahnya yang terlalu membiarkan semuanya ia dapatkan dengan mudah tanpa usaha terlebih dahul
last update최신 업데이트 : 2025-02-13
더 보기

105. Cerai?

"Bukan itu intinya, sepertinya apakah pernikahan ini sah?" tanya sang ayah bertanya balik. Aron masih diam, ia bingung dengan situasinys sekarang. "Kalau begitu, kalian bisa menikah ulang." "Tapi Mira...." "Kejar dia, seperti caramu mengejar mimpimu, Aron," potong sang ibu menyemangati. ••• Aron tidak tahu harus bagaimana, ia tidak bisa menghubungi Mira, juga tidak tahu keberadaannya. Ketika ia bertanya pada sopir yang mengantarkan Mira di perusahaan yang katanya akan ditempati Mira sebagai tempat kerjanya, sopir hanya sekedar tau sampai situ. Aron juga mengecek pengeluaran terakhir Mira di Blackcard-nya. Tercatat, dalam pengeluaran bahwa Mira mengambil uang sebesar 10 juta dan tercatat ada sebuah transaksi pada kost putri di sekitar perusahaan tempat terakhir sopirnya mengantarkan Mira. Namun seketika, Aaron mengkonfirmasi ke dalam perusahaan itu, semuanya nihil. Tidak ada yang mendaftar atas nama Mira, dan mereka tidak membuka lowongan kerja. Aron langsung menyes
last update최신 업데이트 : 2025-02-13
더 보기

106. Sibuk

"Papi kok gak ke sini ya?" tanya Dea malam-malam saat mereka terbangun. Apa lagi penyebabnya kalau bukan bayi mereka yang imut itu terbangun dari tidurnya? Juna yang sedang menimang-nimang anaknya pun menghela nafas lelah dengan pertanyaan berulang itu. "Kamu tuh udah tanya ini berkali-kali, Sayang. Papi kamu lagi kerja. Mungkin lagi sibuk atau bahkan keluar kota?" balasnya. "Eh... tapi setidaknya dia angkat telepon aku. Aku jadi khawatir." "Khawatir kenapa sih, kok kamu kayak topiknya Papi kamu sama Mira terus?" tanya Juna tak mengerti. "Ya kamu bayangin aja, pas sekitar 3 hari setelah aku lahiran, Bi Asih bilang kalau dia lihat Mira tuh masukin baju-baju ke koper terus mereka nggak tidur di kamar yang sama, terus sejak saat itu juga Papi sama Mira nggak pernah datang ke sini," ujar Dea menggebu. "Papi kamu dateng." "Maksudnya ... Papi cuman datang sendirian, nggak ada Mira." "Ya telpon aja." "Masalahnya Mira dihubungin susah banget, katanya sih dia kerja. Tapi aku kok kaya
last update최신 업데이트 : 2025-02-13
더 보기

107. Merindukan Senyummu

Aron lebih banyak diam di taman belakang rumah kesayangannya. Berharap bisa melihat sang istri yang bermain-main dengan ikannya. Namun, itu hanya bayangannya. Bayangan sosoknya yang tersenyum, melamun, atau tertawa saat mengobrol dengan Dea atau para pembantu. Sosok itu yang selalu membuat sebesar apapun masalahnya, akan luruh ketika melihat atau mendengar suaranya saja. Aron benar-benar merindukannya, ingin rasanya ia mengambil kunci mobil, pergi ke Bandara untuk menaiki jet pribadinya dan menghampirinya, setidaknya akan lebih cepat daripada pakai kereta atau mobil. Bolehkah ia senekat itu? Ia sudah tak tahan lagi, ia ingin pergi ke sana dan memeluknya. Sungguh! Tak terasa, air mata menetes dari mata coklat terang itu. Banyak yang mendambaksnnya, tetapi hanya ada satu yang membuat hatinya takluk padanya. Hanya ada satu yang bisa membangkitkan sisi terliarnya dalam mencintai, ia ingin memilikinya hanya untuknya sendiri. Ia tak bisa membayangkan kalau di kampung, Mi
last update최신 업데이트 : 2025-02-14
더 보기

108. Ngajar Les

Aron benar-benar pergi setelah merenung saat itu, kekhawatirannya tak tertahankan dan ia mengajak kedua orang tuanya untuk menjemput sang pujaan hati. Mereka pergi menggunakan jet pribadi dan berhenti di Bandara Jogja, lalu menaiki mobil selama tiga jam ke daerah tempat Mira berada. Daerah itu adalah pedesaan pelosok, yang jaraknya sekitar 30 menit dari pusat kota kecil itu menggunakan motor, bisa lebih lama kalau menggunakan mobil karena jalanannya yang sempit dan rusak. "Wah suasananya masih sangat asri ya," ujar Oma menikmati udara pedesaan itu. "Pantas saja Mira memiliki karakter yang patuh, dia anak Desa," balas Opa. "Tidak semua, Yah," ujar Aron. "Iya sih, tapi kebanyakan." Aron merasa gugup untuk bertemu dengan Mira, sosok yang sangat ia rindukan. Mereka menggunakan sopir yang sudah diatur oleh asisten Aron, ia adalah bagian dari keluarganya yang ada di Jogja, jadi Aron mempercayainya. "Masih lama ya?" tanya Aron. "Iya, Pak. Mohon maaf ya, karena aksesnya aga
last update최신 업데이트 : 2025-02-14
더 보기

109. Tamu Agung

"Oma!" Ibu-ibu itu langdung pamit, sementara Oma tersenyum dengan penuh percaya diri. "Assalamualaikum, Mira. Apakabar?" tanya Oma. "Waalaikumsalam, Oma. Tapi, kenapa Oma di sini?" tanya Mira, ia jelas sangat terkejut. Tiba-tiba, Aron dan Opa turun dari mobil mewah itu. Deg! Mira semakin shock, bagaimana tidak, mengapa para orang kaya ini datang ke pelosok? Apakah mereka akan membangun proyek di sana? "Mira, siapa yang datang?" tanya seorang wanita paruh baya di ambang pintu. "Itu...." Mira bingung, tetapi melihat sekitar dan ia mulai menggunakan akal sehatnya, lalu menyambut mereka untuk masuk ke dalam rumah. Sayang sekali, ruang tamu yang menjadi tempat belajar para anak SD itu menadi berantakan karena kelakuan mereka, jadi Mira memberihkannya terlebih dahulu. Ia terus memikirkan alasan mereka datang ke sini, untuk apa. Penampilan mereka pun mewah, Opa dan Oma yang mengenakan pakaian yang sangat rapih dan formal, tetapi memperlihatkan sikap anggunnya. Sem
last update최신 업데이트 : 2025-02-14
더 보기

110. Lamaran Resmi

"Yah, kami sudah memiliki hubungan sejauh ini, kami berencana menikah. Ya kan, Mira?" jawab Aron dominan. Mira hanya planga-plongo, ia jelas kaget dengan keadaan ini. Bagaimana bisa jadi seperti ini? "Bagaimana kalau kita bicara bedua dulu, Tuan Aron?" tanya Mira. Aron pun dengan santai memenuhinya, kemudian keduanya pindah ke belakang rumah yang langsung memperlihatkan hamparan sawah yang luas itu. Sawah-sawah itu ditanami padi yang masih hijau, menciptakan kesan santai dan segar. "Apa maksud Bapak melakukan itu?" tanya Mira padanya. Aron terkekeh mendengar pertanyaan Mira yang terkesan buru-buru itu. "Apalagi kalau bukan untuk mengikat kamu?" jawabnya terkesan menantang. Mira berusaha mengatur napasnya, membuat Aron makin tertarik untuk membuat Mira kesal. "Saya cinta sama kamu," ujar Aron. Deg! Mira terpaku, apa yang baru saja ia dengar? ••• "Anjay, mereka beneran ke kampungnya Mira," ujar Dea pada suaminya. Juna pun menggeser duduknya dan melihat statu
last update최신 업데이트 : 2025-02-14
더 보기
이전
1
...
910111213
...
16
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status