Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / Kabanata 81 - Kabanata 90

Lahat ng Kabanata ng Hamil Anak Om Miliarder: Kabanata 81 - Kabanata 90

190 Kabanata

81. Rumah Sakit Lagi

Mira membuka matanya, ia menyadari dirinya ada di rumah sakit. Saat ia mengedarkan pandangannya, ada Aron di sana yang sedang bicara dengan dokter. "Pak...." "Mira?!" Aron dan dokter itu menyadari pergerakan Mira dan langsung menoleh. "Gimana perasaannya?" tanya dokter itu pada Mira. "Agak pusing dan mual, saya kenapa Dok?" tanya Mira. "Anda salah satu korban dari kecelakaan beruntun di Perempatan YXY," ujar dokter. "Untunglah kamu mengalami luka ringan, yang lainnya harus dirawat dengan luka cukup parah bahkan ada 3 yang meninggal." Mira terkejut, "Ya Allah...." gumamnya. Mira mengangkat tangan kanan dan kirinya, tangan kanannya diinfus dan tangan kirinya terdapat perban tetapi masih bisa digerakan. Artinya tidak ada luka serius. Kakinya juga bisa digerakan dengan normal. "Udah kamu istirahat aja dulu, Dea dan Juna mau ke sini katanya." Mira jadi ingat kejadian tadi pagi, tetapi ia harus terlihat biasa saja. "Saya pulang kapan?" tanya Mira. Aron menghela napas mendeng
last updateHuling Na-update : 2025-01-24
Magbasa pa

82. Penasaran Berat

"Aku... gak bisa bilang. Tapi mungkin kamu bisa tanya ke Papi kamu," ujar Mira. Benar apa yang dikatakan Mira, Dea harus bertanya langsung pada sang ayah. "Fyi, aku juga ragu... tapi aku memilih percaya karena aku suka sama Papi kamu." Dea hanya menghela napas, karena harus menanti jawaban yang membuat ia sulit tidur. "Apa lo terbiasa melakukan hal yang bahkan lo raguin?""Hem... nggak juga sih, tapi mungkin karena aku juga butuh Papi kamu, jadi aku mau.""Berarti lo nggak beda jauh sama teman-teman gue yang jadi Sugar Baby dong, karena butuh."Mira agak terkejut dengan kata-kata itu, tapi kemudian Dea langsung tertawa dan berkata."Haha... cuma bercanda, Mira."Mira pun ikut tersenyum, sebenarnya ia agak tidak enak dengan candaan seperti itu.Ia jelas berbeda posisinya, berbeda metode, dan tujuannya. Mentalnya tidak secetek itu untuk menjual diri hanya untuk menghasilkan banyak uang dari para Om-om yang mungkin sudah beristri dan punya anak."Sorry kalau nyinggung, soalnya bany
last updateHuling Na-update : 2025-01-25
Magbasa pa

83. Orang Terdekat

"Kamu tahu jilbab yang dia pakai setiap hari?"Juna bingung, "Kenapa jadi Jilbab?""Diem dulu... itu jilbab yang udah biasa dia pakai ke kampus dan kemanapun, harganya itu murah banget. Cuma Rp 35.000 yang di toko online itu loh."Juna paham dan hanya manggut-manggut mendengarkan cerita istrinya tanpa menyela atau mengalihkan pandangan."Nggak cuma itu, pas aku ajak belanja ke Mall... dia bener-bener nggak ngerti sama yang namanya brand bagus. Dia selalu asal ambil dan cari harga paling murah, padahal aku udah bilang dia punya Blackcard yang bisa dia gunain seberapapun dia mau. Tapi dia terus ragu, seolah kalo dia pake itu, Papi bakal minta balikin.""Papi kamu bukan orang yang seperti itu, kan Sayang?" tanya Juna."Iya makanya, aku udah jelasin ke dia. Eh dia masih aja ngerasa begitu..."Juna masih mendengarkan dengan seksama, entah kenapa Dea terlihat sangat segar saat gibah.Kata dokter kandungan, ia harus berperan sebagai pendengar yang baik agar mood Dea senantiasa terjaga, itu j
last updateHuling Na-update : 2025-01-26
Magbasa pa

84. Malming

Keesokan harinya, hari Sabtu dan Juna harus bekerja seperti biasa. Meninggalkan Dea yang masih galau soal informasi yang suaminya berikan padanya. "Dea!" panggil sebuah suara. Dea langsung menoleh dan mendapati Mira sedang berjalan ke arahnya sambil membawa nampan berisi sepiring cookies, dan teko berisi teh juga dua cangkir kodong. "Dari tadi aku panggil, kamu ngelamun. Ngelamunin apa?" tanyanya. Dea menggeleng dengan senyum cerah, "Nothing." "Bawa apa lu?" tanyanya. Mira duduk di sofa samping Dea yang ada si ruang keluarga itu. "Cookies. Kamu suka coklat kan?" "Hehe tau aja... gue cobain." Mira melihatnya dengan harap-harap cemas. Ia baru mencoba resep baru soalnya, jadi takut tidak cocok dengan lidah Dea. "Wah... rasanya enak!" ujar Dea berbinar "Alhamdulillah kalo kamu suka," ujar Mira. "Ini resep baru soalnya." "Lo pake coklat Silverking ya?" "Hehe iya, kamu suka coklat merk itu kan? Kata kamu pas cobain coklat merk lain gak cocok meskipun harganya ja
last updateHuling Na-update : 2025-01-28
Magbasa pa

85. 7 Bulanan

" Aduh badanku pegel banget!" keluh Dea. "Kan dokter udah bilang buat hati-hati kalau mau kayak gitu! Tapi kamu malah gak selesai-selesai...." "Iya, maaf ya Sayangku. Nggak lagi kok, aku kelepasan. Nanti kita kontrol ya," bujug Juna memeluk istrinya erat. "Hemm... pokoknya kamu harus kasih hadiah yang beda dari yang lain." Juna pun mengangguk di leher telanjang istrinya, "Iya, Sayangku. Apapun buat kamu." Mereka masih di atas kasur karena baru bangun setelah melakukan permainan semalam. Jadi semalam ketika Juna masuk ke dalam kamar mandi, mereka mandi bersama dan melakukan hubungan intim. Meskipun tidak sabaran, Juna masih ingat bahwa istrinya sedang hamil jadi ia melakukannya dengan berhati. "Terus nanti ke mana lagi?" tanya Dea."Ya di sini aja lah, Sayang, kita nikmati semua fasilitas yang ada.""Iiiih! Aku kan pengen keluar," ujar Dea merengek."Nggak bisa, Sayang. Kamu kan lagi capek, udah gitu besok juga kamu bakal capek lagi karena ada acara 7 bulanan kamu."Dea cemberut
last updateHuling Na-update : 2025-01-28
Magbasa pa

86. Sikap Juna yang Aneh

Usai acara 7 bulanan dan semuanya kembali lagi seperti semula. Aaron pun pulang sebulan setelah acara 7 bulanan itu. Hari berikutnya Juna memaksa Aron untuk bicara secara pribadi dengannya. Kpergian Aron yang lama membuat Juna sangat kesal dengannya. "Anda tidak bisa diajak kerjasama!" tekan Juna. Ia sudah diujung kemarahannya, tidak bisa dibilang situasinya tidak serius kalau Juna sudah menampilkan wajah itu. "Oke..., tapi kenapa kamu mukanya kayak gitu banget? Istri saya aja, saya tinggal sebulan lebih nggak apa-apa, kok malah kamu yang sewot?" ujar Aron bercanda. Juna tersenyum tipis, sangat tipis seolah bibirnya hanya membentuk garis. "Anda dan istri Anda tidak dalam hubungan romantis, jadi jangan berpura-pura di hadapan saya." Aron mengangguk, "Oke, oke. Katakan apa yang membuatmu kesal." Mereka duduk di kantor Aron, di sebuah sofa yang berhadap-hadapan dengan dibatasi meja kecil. Ruangan dengan dominasi warna gelap itu membuat mereka seolah menyatu dengan ke
last updateHuling Na-update : 2025-01-29
Magbasa pa

87. Tentang Mira 1

Aron hampir saja memanggil Mira di kamar mereka, saat tak sengaja mendengar suara Mira di teras kamar. Saat ia akan mendekat, Mira mengatakan sesuatu di telpon. "Astaghfirulloh, Bu. Aku ngumpulin duit 10 juta dari kerjaanku sendiri, gimana bisa Ibu pake untuk ngutangin orang dan bayar hutang yang gak aku tau. Kenapa Ibu gak ngomong sama aku, malah hutang ke rentenir!" ujarnya bergetar. Ia seolah ingin menangis atas kekecewaan yang ia telan sendiri. "Ibu kebangetan, aku percayakan ke Ibu uang 10 juta untuk usaha, bukan untuk bayar hutang. Kalo Ibu pake buat usaha, bisa dapet setidaknya lebih dari itu, bisa 'nyaur' utang pelan-pelan, Bu..." "Kamu kan punya suami kaya, Nduk. Bisa minta ke dia." "Aku udah cerita ke Ibu, pernikahan kami adalah kontrak kerja. Gak ada yang namanya dia berkewajiban nanggung beban aku juga, aku cukup tau diri, dia Bosku, bukan suami seperti yang lain." Tak lama, tangisnya pun pecah. Nyes! Seolah ada Lahar Panas yang mengalir di hati Aron, ia
last updateHuling Na-update : 2025-01-30
Magbasa pa

88. Tentang Mira 2

"Mohon maaf, Pak. Mobilnya sudah siap," ujar Yuda--sopir Aron. Aron menangguk, "Kamu pulang saja dulu, saya nginep di sini." Yuda melihat ke arah ranjang di ruang VIP itu dan mengangguk sebelum pergi. Mira sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VIP. Awalnya, Aron hanya ingin membiayainya untuk pemeriksaan saja, tapi mendengar penjelasan Perawat ia jadi tak mood untuk pulang. Entah kenapa, ia yang biasanya tak perduli dengan orang lainlain, jadi bersimpati pada gadis itu. Gadis yang seumuran putrinya, musuh dari putrinya yang dulunya adalah sahabat terbaik putrinya. Dulu saat konflik antara Mira dan Dea, Aron tidak ikut campur dan berpihak pada anaknya. Tentu saja, sebagai orang tua. Dea tidak mau mendengar penjelasan Mira yang berusaha datang dan menunggu di depan gerbang sampai malam. Maka pertemuan terakhir Aron dan Mira adalah, ketika ia pulang kerja dan Mira tertidur di posko satpam Mansionnya. Waktu itu para satpam khawatir dimarahi, tapi Aron justru meminta mer
last updateHuling Na-update : 2025-01-30
Magbasa pa

89. Keanehan Juna dan Aron

Usai mendengarkan apa yang Mira katakan di telpon, Aron kepikiran sampai pagi, bahkan ia tak bisa pergi ke kantor karena sangat pusing. Lalu ia memilih keluar dari kamar dan menuju ke kantor. Namun sebelum itu, Juna menelponnya. Apalagi kalau bukan menagih agar ia mengawasi istrinya, takut Mira melukai Dea. "Apa kamu gak berpikir kalau data bisa salah?" tanya Aron. Ia masih mencoba meminta Timnya yang awalnya tidak terlibat dalam penanganan kasus, menjadi ia kerahkan. "Saya makin bertekad untuk membawa Dea menjauh dari Mira kalau Anda begini," ujar Juna dingin. "Baiklah... saya masih memantaunya dan mencari bukti lain. Jadi, saya harap kamu bisa sabar setidaknya sampai Dea lahiran." "Itu sangat lama, bagaimana jika istrimu benar-benar membunuh Dea seperti yang ada di SMS teror itu?" "Aku jamin." "Ini menyebalkan, fakta bahwa Anda mempertaruhkan nyawa putri Anda demi istri barumu." Tut! Juna marah lagi, Aron agak bingung bagaimana menghadapi Juna yang swperti itu.
last updateHuling Na-update : 2025-01-31
Magbasa pa

90. Penyelidikan

Di Mobil, Aron menjelaskan pada Mira tentang apa yang ditemukan oleh Juna. Ini tentang Mira yang diduga sebagai pelaku peneroran Dea olehnya. Mira terlihat tidak kaget, hal itu membuat Aaron terkejut. "Kamu nggak kaget?" Mira menggeleng, "Em... sebenarnya Juna udah bilang tentang ini ke aku tadi pagi pas dia mau berangkat kantor." "Terus dia bilang apa ke kamu?" tanya Aron. "Dia bilang, dia bakal bawa Dea pergi kalau aku nggak menghentikan penaruhan itu." "Terus?" "Ya aku juga nggak bisa menghentikannya, orang aku nggak neror. Aku aja baru tahu tadi pagi kalau Dea diteror dan jadi khawatir sama dia. Pantes dia dijaga ketat sama Juna," ujar Mira. "Dea nggak pernah cerita sama kamu?" "Enggak." Aron menghela napas, tetapi Mira juga heran kenapa seolah Aron berpihak padanya. "Kamu percaya sama aku?" tanya Mira. "Ya, kamu nggak sepintar itu untuk jadi orang yang neror Dea." Mira pun mengangguk, tapi kemudian sadar apakah suaminya sedang menganggapnya sebagai o
last updateHuling Na-update : 2025-02-01
Magbasa pa
PREV
1
...
7891011
...
19
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status