Share

85. 7 Bulanan

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-01-28 23:28:27

" Aduh badanku pegel banget!" keluh Dea. "Kan dokter udah bilang buat hati-hati kalau mau kayak gitu! Tapi kamu malah gak selesai-selesai...."

"Iya, maaf ya Sayangku. Nggak lagi kok, aku kelepasan. Nanti kita kontrol ya," bujug Juna memeluk istrinya erat.

"Hemm... pokoknya kamu harus kasih hadiah yang beda dari yang lain."

Juna pun mengangguk di leher telanjang istrinya, "Iya, Sayangku. Apapun buat kamu."

Mereka masih di atas kasur karena baru bangun setelah melakukan permainan semalam.

Jadi semalam ketika Juna masuk ke dalam kamar mandi, mereka mandi bersama dan melakukan hubungan intim.

Meskipun tidak sabaran, Juna masih ingat bahwa istrinya sedang hamil jadi ia melakukannya dengan berhati.

"Terus nanti ke mana lagi?" tanya Dea.

"Ya di sini aja lah, Sayang, kita nikmati semua fasilitas yang ada."

"Iiiih! Aku kan pengen keluar," ujar Dea merengek.

"Nggak bisa, Sayang. Kamu kan lagi capek, udah gitu besok juga kamu bakal capek lagi karena ada acara 7 bulanan kamu."

Dea cemberut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Blue Rose
Episode berikutnya terjawab hehe
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
sebenarnya ada rahasia apa sih antara mira dan aron,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   86. Sikap Juna yang Aneh

    Usai acara 7 bulanan dan semuanya kembali lagi seperti semula. Aaron pun pulang sebulan setelah acara 7 bulanan itu. Hari berikutnya Juna memaksa Aron untuk bicara secara pribadi dengannya. Kpergian Aron yang lama membuat Juna sangat kesal dengannya. "Anda tidak bisa diajak kerjasama!" tekan Juna. Ia sudah diujung kemarahannya, tidak bisa dibilang situasinya tidak serius kalau Juna sudah menampilkan wajah itu. "Oke..., tapi kenapa kamu mukanya kayak gitu banget? Istri saya aja, saya tinggal sebulan lebih nggak apa-apa, kok malah kamu yang sewot?" ujar Aron bercanda. Juna tersenyum tipis, sangat tipis seolah bibirnya hanya membentuk garis. "Anda dan istri Anda tidak dalam hubungan romantis, jadi jangan berpura-pura di hadapan saya." Aron mengangguk, "Oke, oke. Katakan apa yang membuatmu kesal." Mereka duduk di kantor Aron, di sebuah sofa yang berhadap-hadapan dengan dibatasi meja kecil. Ruangan dengan dominasi warna gelap itu membuat mereka seolah menyatu dengan ke

    Last Updated : 2025-01-29
  • Hamil Anak Om Miliarder   87. Tentang Mira 1

    Aron hampir saja memanggil Mira di kamar mereka, saat tak sengaja mendengar suara Mira di teras kamar. Saat ia akan mendekat, Mira mengatakan sesuatu di telpon. "Astaghfirulloh, Bu. Aku ngumpulin duit 10 juta dari kerjaanku sendiri, gimana bisa Ibu pake untuk ngutangin orang dan bayar hutang yang gak aku tau. Kenapa Ibu gak ngomong sama aku, malah hutang ke rentenir!" ujarnya bergetar. Ia seolah ingin menangis atas kekecewaan yang ia telan sendiri. "Ibu kebangetan, aku percayakan ke Ibu uang 10 juta untuk usaha, bukan untuk bayar hutang. Kalo Ibu pake buat usaha, bisa dapet setidaknya lebih dari itu, bisa 'nyaur' utang pelan-pelan, Bu..." "Kamu kan punya suami kaya, Nduk. Bisa minta ke dia." "Aku udah cerita ke Ibu, pernikahan kami adalah kontrak kerja. Gak ada yang namanya dia berkewajiban nanggung beban aku juga, aku cukup tau diri, dia Bosku, bukan suami seperti yang lain." Tak lama, tangisnya pun pecah. Nyes! Seolah ada Lahar Panas yang mengalir di hati Aron, ia

    Last Updated : 2025-01-30
  • Hamil Anak Om Miliarder   88. Tentang Mira 2

    "Mohon maaf, Pak. Mobilnya sudah siap," ujar Yuda--sopir Aron. Aron menangguk, "Kamu pulang saja dulu, saya nginep di sini." Yuda melihat ke arah ranjang di ruang VIP itu dan mengangguk sebelum pergi. Mira sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VIP. Awalnya, Aron hanya ingin membiayainya untuk pemeriksaan saja, tapi mendengar penjelasan Perawat ia jadi tak mood untuk pulang. Entah kenapa, ia yang biasanya tak perduli dengan orang lainlain, jadi bersimpati pada gadis itu. Gadis yang seumuran putrinya, musuh dari putrinya yang dulunya adalah sahabat terbaik putrinya. Dulu saat konflik antara Mira dan Dea, Aron tidak ikut campur dan berpihak pada anaknya. Tentu saja, sebagai orang tua. Dea tidak mau mendengar penjelasan Mira yang berusaha datang dan menunggu di depan gerbang sampai malam. Maka pertemuan terakhir Aron dan Mira adalah, ketika ia pulang kerja dan Mira tertidur di posko satpam Mansionnya. Waktu itu para satpam khawatir dimarahi, tapi Aron justru meminta mer

    Last Updated : 2025-01-30
  • Hamil Anak Om Miliarder   89. Keanehan Juna dan Aron

    Usai mendengarkan apa yang Mira katakan di telpon, Aron kepikiran sampai pagi, bahkan ia tak bisa pergi ke kantor karena sangat pusing. Lalu ia memilih keluar dari kamar dan menuju ke kantor. Namun sebelum itu, Juna menelponnya. Apalagi kalau bukan menagih agar ia mengawasi istrinya, takut Mira melukai Dea. "Apa kamu gak berpikir kalau data bisa salah?" tanya Aron. Ia masih mencoba meminta Timnya yang awalnya tidak terlibat dalam penanganan kasus, menjadi ia kerahkan. "Saya makin bertekad untuk membawa Dea menjauh dari Mira kalau Anda begini," ujar Juna dingin. "Baiklah... saya masih memantaunya dan mencari bukti lain. Jadi, saya harap kamu bisa sabar setidaknya sampai Dea lahiran." "Itu sangat lama, bagaimana jika istrimu benar-benar membunuh Dea seperti yang ada di SMS teror itu?" "Aku jamin." "Ini menyebalkan, fakta bahwa Anda mempertaruhkan nyawa putri Anda demi istri barumu." Tut! Juna marah lagi, Aron agak bingung bagaimana menghadapi Juna yang swperti itu.

    Last Updated : 2025-01-31
  • Hamil Anak Om Miliarder   90. Penyelidikan

    Di Mobil, Aron menjelaskan pada Mira tentang apa yang ditemukan oleh Juna. Ini tentang Mira yang diduga sebagai pelaku peneroran Dea olehnya. Mira terlihat tidak kaget, hal itu membuat Aaron terkejut. "Kamu nggak kaget?" Mira menggeleng, "Em... sebenarnya Juna udah bilang tentang ini ke aku tadi pagi pas dia mau berangkat kantor." "Terus dia bilang apa ke kamu?" tanya Aron. "Dia bilang, dia bakal bawa Dea pergi kalau aku nggak menghentikan penaruhan itu." "Terus?" "Ya aku juga nggak bisa menghentikannya, orang aku nggak neror. Aku aja baru tahu tadi pagi kalau Dea diteror dan jadi khawatir sama dia. Pantes dia dijaga ketat sama Juna," ujar Mira. "Dea nggak pernah cerita sama kamu?" "Enggak." Aron menghela napas, tetapi Mira juga heran kenapa seolah Aron berpihak padanya. "Kamu percaya sama aku?" tanya Mira. "Ya, kamu nggak sepintar itu untuk jadi orang yang neror Dea." Mira pun mengangguk, tapi kemudian sadar apakah suaminya sedang menganggapnya sebagai o

    Last Updated : 2025-02-01
  • Hamil Anak Om Miliarder   91. Dibelanjain Oma Opanya

    Mira tak sengaja tertidur saking lamanya menunggu suamihya rapat, hingga bangun-bangun ia sudah sampai di Mall. Aron membangunkannya saat mereka berhenti di depan Mall. Saat itulah Mira terkejut karena terakhir kali ia ingat, ia sedang ada di dalam kantor Aron, dan tertidur karena menunggu suaminya yang sedang rapat.Sekarang ia melihat Aron sudah keluar dari mobil dan menunggunya bangun.Maka, ia pun segera mengusap wajahnya sendiri dan membersihkan beberapa kotoran di matanya sebelum akhirnya keluar dari mobil. Dengan kesadaran yang belum utuh, ia mengikuti Aron yang menggandeng tangannya. Ia juga tidak sadar kalau sudah digandeng dengan penampilannya bahkan belum ia kondisikan untuk masuk ke Mall. Apalagi bersama Aron yang terlihat sekali berkelas dan keren.Setelah kesadarannya utuh kembali, mereka sudah sampai di area peralatan bayi. Mira merasa kalau mereka tidak berjalan tapi teleportasi saking tidak kerasanya.Di sana ada banyak hal yang berkaitan dengan bayi.Ada mainan ba

    Last Updated : 2025-02-03
  • Hamil Anak Om Miliarder   92. Hadiah

    "Apa ini?" tanya Dea membuka salah satu totebag berwarna navi. Aron pun menerimanya dan mengingat kalau itu untuk Mira. "Papi beliin buat aku?" tanya Dea. Aron terkejut dan baru ingat, harusnya ia menyerahkan pada Mira tadi, tapi ia lupa. "Eh... iya, Sayang. Coba buka, suka gak?" tanyanya. Dea langsung menjerit dan membuka bingkisan itu, melihat sepaket perhiasan yang harganya puluhan juta. "Wih Annalise Jewellery, kalian abis mampir ke sana?" Aron menggeleng, untung tadi Mira sudah pergi ke kamar sehingga ia tak tau ada perhiasan itu. "Ya tadi sebentar," jawab Aron. "Papi beliin Mira juga kan?" tanya Dea. Melihat ekspresi ayahnya yang terpaku, Dea akhirnya mengerti kalau Ayahnya tidak memberikan untuk Mira. "Ya udah, ini untuk Mira aja." "Nggak, Sayang. Tadi itu, Papi juga niat beliin kamu, buat hadiah karena udah berhasil melewati semuanya selama 7 bulan lebih." Dea terharu dengan penuturan sang ayah. "Terus Mira?" "Papi ada rencana buat beliin dia sih,

    Last Updated : 2025-02-04
  • Hamil Anak Om Miliarder   93. Peringatan ke-2

    "Gue udah bilang, gue gak akan dateng ke acara begituan. Kapok banget sekali dateng isinya Uler Keket semua." "Njir, lemes banget mulut lo!" Aron tak menjawab dan cuek ganti baju. "Jadi lo gak mau dateng nih? Ada Primadona nih, gak kangen apa Lovebird lu sama cewek cantik?" "Bangsat lo, ngomong asal keluar. Udahlah matiin, gue tegasin sekali lagi, gue gak akan dateng ke acara begituan." Dan telpon pun dimatikan oleh Aron, sementara itu Mira beranjak dari duduknya dan memilih untuk keluar kamar. Melihat itu, Aron kaget karena lupa kalau ada Mira di kamar dan ia mengeraskan suara telpon itu. "Sial!" ••• Keesokan harinya, saat Aron akan pergi, Dea mendekatinya dan berbisik padanya."Tadi malam, aku izin sama Juna tapi dia bilang aku nggak boleh pergi sama Mira.""Kenapa?" tanya Aron.Ia ttap bertanya meskipun ia bisa menebak apa alasan dari Juna yang melarang Dea pergi bersama Mira."Aku nggak tahu kenapa, cuman dia kayak agak sensitif gitu selama seminggu ini. Terus pa

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   198. Ujung Karir Julia Dipertaruhkan

    Mira pun langsung menggeplak bisep suaminya yang kuat itu. Lalu ia mencubit hidung suaminya sampai sang suami sulit bernafas. Mereka pun terus bermain sampai akhirnya suara perut Mira yang lapar pun terdengar, sehingga akhirnya mereka pergi untuk sarapan. Pasca kejadian itu, hubungan mereka jadi lebih baik. Aaron juga meminta staff hotel untuk membuka lagi rekaman video yang dilihat sang istri, kemudian meminta mereka untuk mengirimkan pada asistennya atau yang sebenarnya adalah salah satu manajer dari perusahaan yang ada di sana. Asistennya yang asli ada di kantor pusat di Indonesia. Takutnya, mungkin saja Julia--yang sayangnya terkenal juga di Cina, akan menyebar hoax yang tidak-tidak tentang kejadian tadi. Apalagi banyak yang merekam di lobby. ••• Benar apa yang Aron duga, Julia membuat konten yang memojokkan Mira, sehingga warga China banyak yang mengecam Mira dan menuntut untuk memenjarakannya. Untunglah Aron memiliki banyak kenalan yang bisa diajak kerjasama. P

  • Hamil Anak Om Miliarder   197. Live Goes On

    Aron sampai menutup mulutnya saking kagetnya dengan tindakan sang istri yang tidak biasa itu. "Sayang!" Julia memegangi pipinya yang ditampar dengan keras itu, ia kaget dengan kedatangan Mira yang tiba-tiba dan langsung menamparnya. "Apa-apaan kamu?!" bentak Julia. Hampir saja akan membalas tapi segera dihadang oleh Aron. "Jangan sentuh istriku!" Julia kaget, bahkan Mira juga kaget. Ia tidak mebgira kalau suaminya akan pasang badan seperti itu. "Kamu belain dia padahal dia mukul aku?!" tanya Julia tak menyangka. Ia merasa dirinya korban sekarang, lalu malah disalahkan. "Ya iyalah lo...." Belum sempat Mira menjawab, Aron sudah memotongnya. Aron menghadap Julia dan membelakangi istrinya seolah menjadi tameng sang istri. "Jelas kamu yang salah! Aku udah bilang berkali-kali untuk menjauh dariku dan istriku, tapi kamu masih saja mengejarku, mengganggu rumah tangga kami. Kamu pikir aku bakal belain kamu, hah?!" Semua orang terkejut dengan respon Aron yang sangat je

  • Hamil Anak Om Miliarder   196. Mix Feeling

    Hari itu Mira merasa lelah karena kemarin habis kondangan, dan malamnya ke pesta. Paginya berlanjut, ia harus mendampingi suaminya yang seperti idola itu ke acara lagi, yaitu pembukaan bisnis dari rekan bisnisnya Aron. Kemudian malam ini, ia harus ikut lagi di perjamuan mewah antara orang-orang kelas atas termasuk artis terkenal di China. Mira merasa kagum dengan itu tapi ia merasa sangat lelah, bahkan ketika ia senang melihat para artis itu, ia tetap merasa tidak nyaman. Jadi, ia meminta agar Aron membawanya pergi ke tempat yang bisa ia gunakan untuk istirahat. Saat ia istirahat di kamar, dan Aron meminta izin untuk keluar sebentar menemui rekan bisnisnya. Aaron malah tidak kunjung kembali, sehingga Mira menelponnya berkali-kali. Akan tetapi, Aron tidak bisa dihubungi, sehingga Mira hanya menunggu sampai Aron kembali. Saking lamanya, sampai jam 1 dini hari, Mira pun sampai ketiduran. . Namun di sisi lain, ternyata Aron bertemu dengan Julia di lorong hotel, saat ia

  • Hamil Anak Om Miliarder   195. Olive Udah Jadian

    "Sayangku! Karena Baby Adam udah umur setahun enam bulan, kita adain resepsi yuk!" ajak Juna pada sang istri. Dea pun baru sadar kalau mereka memang belum mengadakan resepsi resmi yang mengundang banyak orang. "Ayuk! Aku juga sempet mikirin ini, tapi lupa mau bilang." "Aku juga diingetin Papi kamu sih..." "Dasar ih!" ujar Dea memukul lengan suaminya. "So, mau kapan?" tanya Juna. Dea berpikir sejenak, "Mungkin sebulan lagi?" "Ama amat? Aku perlu nyiapin jadwalnya sih." "Kamu kira nyiapin resepsi nggak butuh waktu lama apa? Kemarin aja Papi sama Mira sampai berbulan-bulan," ujar Dea kesal. Juna mengingat-ingat, "Tapi itu kan karena mereka juga terhambat, Sayang." "Iya, tapi ya nggak mungkin kan cuma dua minggu?" "Mungkin aja," balas Juna. Ia naik ke atas kasur menyusul istrinua untuk tidur. "Tapi kata kamu harus mewahxvberarti ya nggak bisa cepet. Minimal sebulan." "Ya udah ya udah... nanti aku coba minta atur jadwal yang bagus ke asisten aku." "Ya udah, intinya se

  • Hamil Anak Om Miliarder   194. Praduga

    "Ih Mami!" keluh Dea. "Iya iya Sayang, Mami cuma... becanda. Tapi kalo ada Berondong yang tulus ama Mami, kenapa enggak?" "Oke oke... terus Mami nggak tinggal di sini?" "Ya nggak lah, Sayang. Emang Mami nggak tahu diri apa? Nggak mikirin perasaannya Juna. Kalian juga butuh privasi kali, nggak yang Mami harus menyaksikan semua kejadian di dalam hidup kamu dan suami kamu. Lagian Mami juga bukan orang yang bisa hidup dengan tanpa kebebasan, dan kalau di sini kan ... Mami nggak mungkin bebas." Dea mengertit, "Aku nggak tahu kebebasan yang Mami Sebutkan itu tentang apa, atau Mami sering pergi-pergi, atau gimana? Tapi kalau bawa cowok ke rumah ya sebenarnya itu bukan urusan aku ya. Masalahnya, kan aku punya anak yang harus dididik juga dengan sample, kalau nanti ada anggota keluarga yang sampelnya buruk, aku takutnya sih bisa mempengaruhi dia." Julia terkekeh, "Nah itu tahu." "Ih yang bener! Mami bermaksud untuk bawa cowok ke rumah ya?" "Iyalah." Dea sudaj lelah bicara denga

  • Hamil Anak Om Miliarder   193. Terlanjur Suuzon

    "Plesir tuh kek jalan-jalan," jawab Mira. Akan tetapi, ia sudah biasa dengan kekurangan suaminya dalam kosa kata bahasa Jawa Tengah. Ia seringkali salah memahami kosa katanya, dan Mira pun mulai belajar bahwa tidak semua kosa kata bahasa Jawa itu familiar bagi orang lain termasuk suaminya yang notebennya orang luar. "Besok kita harus kondangan loh, kamu gak capek kan?" tanya Aron pada sang istri. "Capek!" Tak lama mereka sampai di hotel, dan Mira yang sedang mode manja tidak mau jalan sendiri. Alhasil, Aron pun menggendongnya ala Bridal Style sampai ke kamar mereka. Mira yang minta gendong, Mira juga yang malu dan menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang-orang. Ia sungguh malu. . Setelah mereka berdua bersih-bersih, kemudian mereka langsung naik ke atas kasur, dan seperti biasa sebelum benar-benar tidur, mereka tiduran sambil Deep Talk. Membicarakan banyak hal, saling curhat dengan berbagai macam cerita. Aron juga menceritakan tentang mimpi-mimpinya bersama deng

  • Hamil Anak Om Miliarder   192. Analisa Lebih Tajam dari Ramalan

    "Sayang, gak perlu jadi Cenayang kalo kita bisa menganalisa dengan baik, semuanya mudah ditebak," ujar Aron. "Ini soal pola saja. Aku yakin, para Peramal adalah orang yang pandai menganalisa. Cuman, dia memanfaatkan kebodohan kliennya untuk percaya." Mira mengangguk-angguk, "Aku yang sulit paham kata-katamu ini, jadi istrimu. Rasanya... alasan lain cuma kedok, lebih kuat di cinta kan?" Aron tertawa mendengarnya. "Haha! Pinter sekali istriku. Kamu benar. Sejatinya, cinta adalah persepsi. Aku pertama kali menganggapmu sebagai wanita bukan cuma anak muda seusia Dea adalah pas di rumah sakit itu, pertemuan pertama kita setelah sekian lama." Mira terkejut, ia ingat, saat itu ia menangis di luar rumah sakit, kemudian pingsan. Hal yang mind blowing adalah, Aron menjaganya di sana. "Iya... aku penasaran, kok bisa kamu di sana waktu aku bangun?" tanya Mira. "Aku udah pernah cerita deh," alas Aron. "Iya, jenguk temen kan. Tapi kenapa kamu ikut campur urusanku sementara di point of view ka

  • Hamil Anak Om Miliarder   191. Rahasia Penaklukkan Aron

    "Sebenarnya, bagaimana kalian bertemu dan saling jatuh cinta?" tanya salah satu dari wanita sosialita itu. Mira yang ditanyai hanya tersenyum malu, ia tak tau kalau kini topik utamanya adalah suaminya. Ia sebenarnya tau kalau suaminya adalah idola di manapun, tetapi ia tidak pernah membayangkan kalau di luar negeri, suaminya juga idola. "Hem... sebenarnya saya juga tidak tau bagaimana menaklukkannya, tapi saya sebenarnya sahabat dari anaknya," ungkap Mira yang membuat semuanya shock. "Apa?!"Suara mereka sangat kompak dan keras, sehingga banyak tamu di sana juga ikut menoleh kegerombolan para wanita itu."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Aron tiba-tiba datang. Mira pun langsung mendekatinya dan menggeleng."Tidak ada, kami hanya mengobrol dan mereka terkejut," jawabnya.Belum sempat Aron membalas kata-kata istrinya, salah satu dari mereka pun mengkonfirmasi apa yang dikatakan oleh Mira. "Tuan, apakah benar Mira adalah teman dari Anakmu?" tanyanya. Aron pun terkejut dan m

  • Hamil Anak Om Miliarder   190. Kepincut Bodyguard

    Hal itu membuat Aron agak bingung menjelaskannya, karena ini masalah yang sangat rumit dan ia takut terkesan menuduh. Jadi, ia pun berkata. "Aku akan jelaskan nanti ketika kita sudah sampai di hotel, di sini ada banyak orang, dan kita nggak bisa selalu mendiskusikan banyak hal di sini." "Oke." Mereka pun keluar dari Lantai Dansa dan Aron memperkenalkan Mira pada rekan bisnisnya. Kemudian setelahnya, Mira diajak oleh para istri pebisnis itu untuk berkumpul. Aron agak khawatir dengannya, talut orang-orang membullynya atau bagaimana. Ia tau bagaimana agresifnya orang-orang yang menyukainya itu, takut Mira diserang karena ialah yang bisa memilikinya. Semoga saja, Mira bisa menyesuaikan diri dan bertindak dengan tegas melawan mereka yang menindasnya. ••• "Echa, Olive!" panggil Dea. Mereka bertemu di taman untuk sekedar ngobrol. Sudah lama sejak selesai Magang, mereka tidak saling bertemu. "Oi!" Dea ditemani oleh pengasuh Baby Adam, dan bodyguard yang menjaga dari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status