Semua Bab Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu: Bab 21 - Bab 30

80 Bab

Bab 21. Tuan Bennet Cemburu?

David Wilson tidak menemukan adiknya di mana pun di dalam klub. Dia hanya menemukan sisa pesta di ruangan yang dipesan James Cooper. Pria pemilik jaringan mini market Cooper itu juga telah pergi. David menendang meja hingga menimbulkan kegaduhan di ruangan itu. Setelahnya dia menelepon seseorang.“Temui aku di Paradise sekarang juga. Aku punya sesuatu untuk kau lakukan.”Di seberang sambungan sebuah suara merdu menyambut dengan senang hati.“Aku harap bayarannya cukup besar, tuan Wilson.” Lalu terdengar tawa cekikikan.“Kapan aku pernah membuatmu kecewa.” David menutup sambungan.Di parkiran klub Paradise.“Willa Anderson, aku sudah menyuruh Samuel untuk memanggilkan taksi.” Aaron melepaskan tangan indah yang terus mengait di lengannya hingga ke lantai parkiran.Willa segera merengut, menunjukkan wajah tidak senang. Dia pikir, Aaron akan membiarkannya ikut pulang. Mereka bahkan sudah berada di dekat mobil pria ini. “Paman, bukankah kau juga akan pulang? Kita bisa pergi bersama.”“Kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Bab 22. Sesuatu Tentang Penculikan

Saat Willa masuk ke ruang tamu yang luas dan elegan, dia melihat ibu tirinya, Rachel Anderson sedang memerintahkan sesuatu pada kepala pelayan. Begitu melihat dia, kepala pelayan itu segera pergi ke belakang. Dia tahu saat yang tepat untuk menyingkir dan selalu bisa menebak jika kedatangan nona muda yang satu ini akan selalu menghadirkan kecemburuan bagi penghuni lainnya.Willa tidak berminat menyapa wanita itu dan bermaksud mengacuhkannya ketika Emily turun dari lantai atas dan menegurnya.“Pria tua lainnya?” ujar gadis itu dengan senyum mengejek. Mobil yang mengantar Willa kali ini lebih mahal dari sebelumnya. Dia mulai yakin jika saudarinya telah berubah menjadi jalang kecil dengan merayu pria berbeda dalam hanya hitungan hari. Benar-benar membuatnya jijik.Alis Willa langsung mengernyit. Dia menghentikan langkah tepat di depan Emily yang tengah menyilangkan tangan di depan dada.“Kakak, kau sepertinya sangat tertarik dengan semua yang kulakukan akhir-akhir ini. Apa kau juga ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

Bab 23. Anak Lelaki yang Tidak Berharga

⁰Mia Wilson memutuskan pulang lebih awal dari klub malam. Di dalam mobil, dia menghela napas panjang, merasa cemas. Kakaknya, David Wilson, sudah beberapa kali memperingatkan agar tidak membuat masalah, tapi malam ini semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Dari yang dia lihat di depan pintu masuk klub, saudara laki-lakinya tampak menghormati pria yang pergi bersama Willa Anderson. Jelas sekali wajah suram David saat kemudian memasuki klub. Dia dapat membaca kemarahan di wajah saudaranya itu. Jadi, Mia buru-buru pergi sebelum David menemukannya di klub.Saat turun dari mobil, hawa malam yang dingin segera menyambut, membuatnya menggigil sejenak. Rumah keluarga Wilson tampak tenang, hanya ada suara desis pendingin udara yang samar terdengar. Seorang pelayan menyambutnya, menanyakan apakah dia perlu sesuatu, tapi Mia mengabaikannya. Dia terus berjalan menuju kamar. Namun, langkahnya terhenti ketika ponselnya berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Mia membuka layar ponsel dan melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Bab 24. Mommy!

Mia merasakan dunia sekitarnya berputar. "Apa? Tidak mungkin–" Dia teringat kembali tempat itu. Gudang tua yang mengerikan, tempat dia dan Tony disekap. Malam itu dia memang tertidur karena lelah dan ketakutan. Saat dia terjaga, dia tidak melihat Tony. Sampai penyelamatan itu– "Bagaimana kau tahu ini?"Bibir Willa menampakkan seringai kecil.  “Apa itu penting?”“Tentu saja itu penting. Bagaimana aku bisa mempercayai sebuah informasi yang tidak jelas sumbernya.” Mia pernah berharap bisa bertemu lagi dengan Tony suatu hari. Mungkin dia bisa menjadikannya saudara kecil. Saat ini, mungkin anak itu telah berusia enam belas tahun. Itu jika yang dikatakan Willa Anderson tidak benar. Dia berdoa semoga Tony memiliki umur panjang.Willa mengangkat bahu dengan sikap acuh. “Anggap saja aku memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu.”“Hanya orang tolol yang akan percaya.” Terdengar tawa kecil Willa. “Jangan memaki diri sendiri. Kau baru saja memberi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

Bab 25. Membuat Kesepakatan

Sekembalinya dari bertemu Willa, Mia langsung menuju perusahaan milik kakaknya, David. Namun, setibanya di sana, Mia diberitahu sekretaris David kalau kakaknya sedang keluar untuk sebuah pertemuan penting. Mia kecewa dan sedikit menyesal karena tidak menanyakan keberadaan saudaranya lebih dulu lewat telepon sebelum menemuinya.Malam harinya, Mia pergi ke ruang kerja milik  David.  Dia mengetuk pintu sebelum mendorongnya hingga terbuka. David mengangkat wajahnya dari layar laptop yang sedang menyala.“Kebetulan sekali, aku juga ingin membicarakan sesuatu denganmu.” David bersandar pada kursinya. Tangannya terlipat di depan dada.Mia melangkah masuk dan berhenti tidak jauh dari meja kerja. Wajahnya dipenuhi penyesalan. “Aku minta maaf tentang kejadian semalam.”David menatap lurus ke wajah adiknya. Tidak seperti biasanya, Mia hari ini begitu ringan hati meminta maaf. Biasanya dia sangat keras kepala.“Apa kau tahu siapa orang yang kau singg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

Bab 26. Pertemuan yang Direncanakan

David menatap adiknya dengan tatapan serius, ekspresi wajahnya sulit dibaca. “Aku mohon.” Wajah Mia sangat memelas. “Setelah ini, aku akan pergi seperti yang kauinginkan.”Hening sejenak mengisi ruangan. David akhirnya mengangguk pelan. “Baiklah, aku setuju. Tapi dengan satu syarat,” katanya dengan nada tegas. “Kamu harus berhenti membuat masalah dan pergi ke luar negeri, apa pun hasil dari penggalian itu.”Dia bisa bersikap keras pada orang lain. Tapi pada adik perempuannya, David selalu memiliki bagian hati yang lebih lunakMia merasa lega. Dia harap informasi yang dikatakan Willa Anderson benar. Dengan begitu, dia bisa meninggalkan kota ini tanpa beban lagi.***Sementara itu beberapa jam sebelumnya, di sore hari, Willa, Rachel, ibu tirinya dan Emily pergi ke mall. Mereka bertiga berkeliling layaknya seorang ibu dan dua anak gadis yang sedang berbelanja. Sekilas ketiganya tampak akur. Emily terlihat lincah dan yang selalu punya inisiatif untuk memasuki sebuah toko bermerk. Ibuny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

Bab 27. Jebakan Makan Malam

Rachel dan Emily memperhatikan bagaimana Joseph Morgan makan es krim yang dibelikan Willa. dengan gembira. Keduanya saling lirik sebentar dengan perasaan jijik, lalu mulai mencicipi es krim mereka sendiri pelan-pelan. Ternyata rasanya lumayan!Saat ketiganya keluar dari toko es krim, itu sudah menjelang makan malam. Joseph Morgan berkata pada semua orang bahwa dia akan mentraktir mereka makan malam sebelum pulang.“Aku sudah kenyang.” Willa berjalan mendahului mereka. Jelas sekali dia tidak tertarik dengan ide itu.“Willa, kurasa tidak ada salahnya kalau kita menerima kebaikan Tuan Morgan. Aku tahu sebuah restoran yang baru buka. Kau pasti akan menyukainya.” Emily buru-buru mencegah Willa pergi.“Emily benar. Ayo pergi makan malam dulu.” Rachel setuju untuk menerima ajakan makan malam itu.“Nona Anderson, ini tidak akan lama. Aku tahu restoran yang dimaksud. Itu tidak jauh dari sini.” Joseph menambahkan dengan bersemangat.Willa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 28. Dua Orang yang Kehilangan Kesadaran

Willa dibawa ke apartemen Joseph. Kali ini dengan bantuan pria itu, Emily memapah tubuh Willa yang selemas kain. Mereka membaringkannya di atas ranjang besar milik Joseph dan merasa lega setelahnya. Ternyata rencana ini tidak terlalu sulit untuk dijalankan. Sekarang saatnya pergi dan membiarkan Joseph Morgan menyelesaikan bagiannya.Sebelum meninggalkan kamar itu, Emily menatap sekeliling kamar tidur yang mewah. Udara di ruangan itu terasa lembap, bercampur aroma parfum mahal yang menyengat hidungnya. Tiba-tiba Emily merasa pusing. Adakah ini karena dia terlalu lelah? Ataukah bau parfum ini telah membuat perasaannya tidak nyaman? Dasar pria tua yang norak! Emily menggerutu sendiri dalam hati. Dia melihat sebentar pada tuan Morgan yang sedang melepas kancing-kancing kemejanya dengan tidak sabar. Gadis itu mendengus jijik dan berniat segera pergi dari tempat itu.“Tuan, aku pergi dulu. Selamat bersenang-senang.” Emily merasa pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya

Bab 29. Ayahku Orang Baik

Aaron Harris tidak mengira akan melihat kembali gadis ini di rumahnya. Hanya dalam hitungan hari Willa Anderson sudah menemukan alasan untuk menginjakkan kakinya lagi di sini. Gadis itu sama sekali tidak memberi kesan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Tapi seseorang yang telah disuruh untuk menyelidiki kejadian seperti yang dikatakan Willa segera mengkonfirmasi bahwa semua itu benar adanya. Nona Anderson tidak berdusta. Dia memang terlihat dipapah keluar dari sebuah restoran oleh ibu dan adiknya. Sementara di belakangnya, si tua Morgan mengikuti. Mereka telah memberi kesan pada para pengunjung dan pelayan restoran bahwa gadis itu sedang mabuk dan dia membutuhkan bantuan untuk pergi ke mobil.Jadi, bagaimana gadis ini bisa lolos dari perangkap yang dibuat ibu dan adiknya? Mereka bahkan sudah berhasil membawa Willa Anderson ke apartemen Joseph. Apa yang sesungguhnya telah terjadi?Dalam benak Aaron berputar banyak pertanyaan. Dia tidak pernah merasa terganggu seperti ini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya

Bab 30. Keributan di Pagi Hari.

Daniel Anderson juga mendengar keributan itu. Dia bergegas ke ruang tamu dan melihat beberapa pelayan berusaha melepaskannya dari tubuh Lucas. Tubuh kepala pelayan itu ditekan ke lantai yang dingin dan wajahnya telah menjadi merah.“Rachel, apa yang terjadi denganmu?!” Daniel segera memburu ke arah isterinya dan ikut menarik tubuh isterinya.Dengan bantuan semua orang, Rachel akhirnya berhasil dilumpuhkan. Daniel terpaksa mengikat lengan isterinya dan membopongnya ke kamar utama.Para pelayan yang ikut membantu segera pergi setelah menutupkan pintu kamar dii belakang mereka.Mata Rachel merah saat dirinya diletakkan di tempat tidur. Wajahnya penuh keringat. Panas yang membakar itu terasa menyiksanya.“Daniel. Daniel, ini sangat panas. Tolong aku—“ Rachel melolong sambil berusaha melepaskan diri dari ikatan yang membelitnya.Sejenak Daniel kebingungan. “Aku akan memanggil dokter.”“Tidak. Jangan! Kau bisa menolongku. Dani
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status