Semua Bab Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu: Bab 51 - Bab 60

80 Bab

Bab 51. Menantu

Usia gadis muda itu di antara Ethan dan Olivia, tiga belas tahun. Namanya Charlotte Foster. Dia adik kelas Ethan. Charlotte cantik dan sombong. Tapi demi Ethan, dia berkata rela merendahkan diri dan bersedia menikahi remaja lelaki itu kelak. Ada pun soal status sosial Ethan yang sepengetahuannya lebih rendah dari keluarganya, dia tidak peduli.Menghindari gadis yang dibutakan cinta lebih sulit dari pada melepaskan diri dari para gadis pengejar uang. Ethan selalu kewalahan jika bertemu Charlotte. Dia ingin pergi ke ujung dunia mana pun yang bisa di datanginya saat ini demi menghindari gadis ini.Dalam keterkejutannya, Ethan tidak membalas sapaan Charlotte.“Ethan, kau bilang, kau tidak suka berjalan-jalan.” Charlotte pernah mengajak Ethan ke mall. Dia bermaksud membelikan remaja ini sesuatu. Charlotte pikir, Ethan tidak suka ke mall karena ingin berhemat. Sekolah mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin Ethan tidak ingin mengeluarkan lebih banyak uang untuk hal yang tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-17
Baca selengkapnya

Bab 52. Ibu Mertua Terlihat Cantik

Tiga orang segera mengikuti Willa dari belakang. Charlotte sebisa mungkin menjajari langkah Ethan. Tapi remaja itu mempercepat langkahnya hingga Charlotte kesulitan mengimbanginya.Toko yang mereka masuki kali ini hanya menjual satu merek terkenal. Tapi itu meliputi semua kebutuhan fashion. Ukuran tokonya pun lebih luas dari toko pertama. Untungnya pelayanan di sini lebih ramah. Seorang pelayan yang menyambut kedatangan mereka menanyakan keperluan mereka dan menunjukkan tempat yang memajang beberapa gaun. Olivia yang terlihat paling senang. Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, meletakkan gaun di depan tubuhnya dan melihat pada cermin. Dia juga memilihkan beberapa pakaian untuk Willa dan mendorong gadis itu ke dalam kamar pas. Sementara itu dia sendiri masuk ke kamar pas lainnya dengan setumpuk baju yang dipilihnya dengan acak.Ethan duduk di sebuah sofa dengan malas. Waktu Charlotte bermaksud mendekati dan mengajaknya bicara, dia segera memasang headset dan memblokir d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 53. Pewaris Keluarga Harris

Charlotte melangkah ke arah meja kasir dengan wajah masam. Dia memberikan dua kartunya sekaligus pada gadis di belakang meja. Kartu digesek, password dimasukkan. Seperti dugaannya, limit kartu tidak mencukupi.“Nona, apa kau punya kartu lainnya?” Kasir bertanya dengan sopan. Meski menyadari bahwa akan terjadi masalah dalam transaksi ini, dia tidak lantas mengubah ekspresi ramahnya. Beberapa kali pernah juga terjadi pelanggan yang berlebihan dalam belanja dan tidak menyadari bahwa limit pembayaran kartunya tidak mencukupi untuk digunakan. Tapi selalu akan ada solusi dalam setiap masalah. Dia sudah cukup mahir menanganinya.Charlotte menggeleng dengan gugup sambil menggigit bibirnya. Ini salahnya karena telah dengan percaya diri menawarkan untuk membayar semua barang yang dibeli.“Kalau begitu Nona bisa membatalkan pembelian beberapa barang.” Sang kasir memberi jalan keluar.Itu benar. Tapi bagaimana mengatakannya pada Olivia dan Willa bahwa mereka harus membatalkan pembelian beberapa b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 54. Peringatan

“Apa rencana Anda?” Daniel mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan pria ini tentang puterinya. Dia merasa sedikit ngeri saat melihat senyum di wajah Joseph Morgan.“Bukankah kau bilang bahwa yang terjadi pada puterimu nanti sudah tidak ada hubungannya dengan kalian lagi. Kenapa kau terlihat mengkhawatirkannya?” Joseph menyeringai kini. Dia memandang rendah Daniel Anderson dan merasa sedikit puas melihat bayangan panik di matanya. “Bukan begitu. Aku hanya sedikit penasaran.” Daniel berusaha membela diri. Lalu ujarnya, “Aku tidak ingin membicarakan gadis itu lagi. Jadi, apa kau setuju dengan penawaran ini?”Joseph terlihat berpikir sebentar. “Berapa yang harus kuinvestasikan di sini?”Raut muka Daniel menjadi lebih cerah. Rachel memang pintar dengan idenya. “Sepuluh juta dollar. Hanya sepuluh juta.”Itu sedikit lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Tapi siapa tahu Joseph ingin menawar.Wajah Joseph terlihat datar. Sepertinya jumlah sebesar itu tidak berpengaruh banyak bag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya

Bab 55. Mencari Barang Bukti

Ketika Aaron Harris kembali ke Lakeside, Olivia dan Ethan tidak diberitahu. Ethan sedang duduk di kursi di balkon kamarnya. Sementara Olivia dan Willa menggeledah isi kamarnya dengan tuduhan yang tidak masuk akal, Ethan menerima beberapa surat cinta dari banyak gadis dan menyembunyikannya dari Olivia dan ayah mereka.Ide itu datang dari Willa yang mendapat titipan surat bersampul merah muda dari Charlotte. Meski terasa konyol di jaman secanggih sekarang, itu memang terlihat sangat manis. Apa bagusnya mengungkapkan rasa suka lewat aplikasi perpesanan atau email? Meski waktu telah berubah banyak, anak itu masih bisa merasakan perbedaan besar antara menulis sendiri di atas kertas dan mengetikkan kata-kata di layar ponsel. Jika seorang gadis sekelas Charlotte menjadi begitu bodoh karena cintanya pada Ethan, adalah sangat mungkin ada gadis-gadis lain yang sama bodohnya. Ethan mewarisi ketampanan ayahnya. Beberapa sifat dan gerak-geriknya juga memiliki beberapa kemiripan. Jika mereka sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya

Bab 56. Terbang Secepat Kilat

Olivia dan Willa saling pandang saat mendengar perkataan Ethan. Masalahnya, bukan mereka kenal atau tidak. Tapi kata ‘wanita cantik’ itu membuat mereka berdua penasaran.“Ayo pergi ke bawah dan lihat!” ujar Willa. Mereka berdua bahkan lebih dulu sampai ke ruang tamu dibanding Ethan. Itu bertepatan dengan masuknya Aaron Harris dan seorang wanita yang mengikuti di belakang. Ada juga dua pelayan yang membantu membawakan barang.Ketika jarak mereka tinggal tiga meter lagi, dua kelompok kecil itu berhenti. Ada ketegangan yang aneh yang memenuhi udara sekitar. Aaron juga merasakannya. Dia bisa menduganya sejak dari Astoria bahwa ini akan terjadi. Tapi dia tidak berharap bau mesiunya sepekat ini.Willa dan Olivia segera mengenali Hannah. Mereka tidak mengira akan bertemu secepat ini dengannya. Terlebih lagi, mereka belum punya rencana untuk menghadapi Hannah. Wanita ini sahabat ibu Olivia, Isabella. Entah kenapa Olivia sudah tidak menyukainya sejak pertama kali melihatnya saat video call.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-22
Baca selengkapnya

Bab 57. Sebuah Rahasia

Merasa situasinya tidak tepat, Hannah mengurungkan niatnya menemui Aaron. Dia akhirnya pergi ke balkon di ujung koridor dan malah bertemu Willa Anderson di sana. Gadis itu sedang menerima sebuah panggilan. Wajahnya terlihat tidak senang.“Tuan Morgan, kau salah memilih target. Seandainya kau membuat keluarga Anderson menjadi abu, aku juga tidak peduli. Apa kau belum mendengarnya? Aku sudah pergi dari rumah itu sejak kakakku mulai bermain-main denganmu.”Gadis itu mendengarkan sebentar lawan bicaranya.“Aku cemburu? Apa kau tidak punya cermin di rumahmu?” Willa tertawa penuh ejekan.Hannah mendengar beberapa potong kalimat itu sambil mencoba menebak yang tengah terjadi di sini? Siapa tuan Morgan ini? Tampaknya Willa Anderson memiliki hubungan yang buruk dengan orang ini.Di apartemen mewah miliknya, Joseph Morgan hampir membanting ponselnya. Willa Anderson memiliki mulut yang tajam. Tadi dia mencoba mengancam gadis itu dengan investasi yang mungkin batal diberikan pada keluarga Anders
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 58. Makam Isabella Harris

Olivia mengangkat pandangan dari piring di depannya. Setelahnya dia menoleh pada Willa. Ucapan gadis itu langsung membuat ekspresi suramnya berubah. Senyumnya langsung terkembang.“Mommy, kau benar. Aku akan pergi dan mengenalkanmu pada ibu.” Nada riangnya mengejutkan semua yang hadir.Aaron tidak bisa berkata-kata. Dia senang jika akhirnya Olivia berhenti merajuk dan menyalahkannya. Tapi ide mengenalkan calon isteri ayahnya pada sang ibu membuatnya tidak nyaman. Di sisi lain meja, Hannah menyaksikan dua gadis muda itu saling berpegangan tangan dan mengoceh riang tentang segala hal yang menurutnya hanya omong kosong. Dia melirik pada Aaron, lelaki itu tidak berusaha membantah ucapan Olivia atau pun Willa. Tampaknya, asalkan puterinya bahagia, dia rela menanggung segalanya.Dalam hatinya, Hannah merasa makin cemas. Willa Anderson telah mengambil hati puteri Aaron, Hannah telah ketinggalan beberapa langkah.Besoknya adalah hari libur. Pagi sekali, semua orang telah berada di pemakaman.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-24
Baca selengkapnya

Bab 59. Mengadu Pada Ibu

Aaron sedikit terbatuk waktu mendengar ucapan Olivia. Puterinya ini sekarang lebih memihak Willa dibanding ayahnya sendiri. Dia bahkan menyerangnya dengan hal yang bersifat pribadi yang hanya diketahui oleh beberapa orang.Di sisi lain, Hannah hanya bisa tersenyum kecut menyaksikan interaksi ketiga orang itu. Meski dari percakapan itu terdengar tidak cocok, tapi Hannah bisa merasakan kedekatan di antara mereka.Hannah sendiri telah mengetahui hal ini sejak lama. Dia bahkan pernah menjadi sasaran kecemburuan Aaron karena sangat dekat dengan Isabella. Di pihak lain, dia juga cemburu dengan kebersamaan Aaron dan Isabella. Hanya Isabella yang memiliki hati yang jernih. Dia bahagia karena memiliki suami yang dicintainya dan sahabat yang disayangi. Untuk beberapa saat, Aaron hanya berdiri di depan makam tanpa mengatakan apa-apa. Dia teringat banyak kenangan bersama isterinya. Meski kini kepergian Isabella tidak terasa semenyakitkan dulu lagi, dia masih mengingat banyak hal dengan jelas.“A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab 60. Pesan Menggoda

Ada perasaan ngilu saat Hannah mendengar rahasia yang dimaksudkan Ethan. Dia mencoba terlihat tenang. “ Pembunuh? Kenapa kalian berpikir kalau Isabella meninggal karena dibunuh? Bukankah tidak ada hal-hal aneh yang ditemukan?”Hannah mendengar bahwa kematian Isabella memang terkesan aneh. Tapi tidak ditemukan kejanggalan apa pun. “Ibu tidak memiliki riwayat suatu penyakit mematikan. Dia sangat sehat.” Ethan menatap ke kejauhan. Dia masih mengingat dengan jelas hari itu. Ibunya terlihat bersemangat karena akan bertemu seorang teman. Semua tahu kalau teman yang dimaksud adalah nona Russel. Orang luar yang terakhir dijumpainya segera menjadi target kecurigaan jika saja mereka bisa menemukan sebuah bukti semacam racun di tubuh ibunya. Tapi tidak ada apa-apa. Tubuh nyonya Harris bersih layaknya orang yang sehat. “Justru karena ibu sangat sehat, kami curiga seseorang telah membunuhnya.”“Kematian bisa datang kapan saja, bukan? Meski tanpa sebuah alasan, dia tetap akan datang jika memang su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status