“Tuan! Tolong jangan lakukan itu. Aku tidak punya salah apa pun,” mohon gadis itu tanpa menolehnya. Tuan Kendrick tersenyum tipis. “Akan melakukan apa, hm?” “Tangannya,” ucap gadis itu dengan air mata yang menetes. Kali ini dia menatapnya. Sudut bibir Kendrick terangkat tipis. “Oh, maaf,” ucapnya melepaskan pundak gadis itu. Kendrick menghela nafas. Tiba-tiba dia teringat dengan masa-masa indah bersama wanita yang paling dicintainya, Marry Jasmine Bahesmana. Dia adalah ibu pria itu sekaligus dunianya. “Siapa namamu?” “Li-Lily,” jawab gadis itu malu-malu. Kendrick menatap padanya. Sehingga kedua mata saling bertemu. “Nama yang cantik,” puji Kendrick dengan lembut. Dia mengalihkan pandangannya lagi ke depan. Senyumnya mengembang. Lagi-lagi, dia mengingat momentum indah itu. “Lily. Bagaimana perasaanmu ketika ibumu dibunuh secara sadis di depan matamu?” Air mata gadis itu mulai menetes. Dia gemetar saat mengingat kejadian sadis itu. Dengusannya mulai terdengar, tangisan sekara
Last Updated : 2024-03-27 Read more