Home / Romansa / Gadis Lugu Tawanan sang Mafia / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Gadis Lugu Tawanan sang Mafia: Chapter 41 - Chapter 50

62 Chapters

41. Kopi Susu

Merasa letih setelah mengantarkan ayahnya ke bandara. Melemparkan kotak hitam pemberian Kendrick itu ke ranjang, Alvin merebahkan tubuhnya. Sorot matanya memandang langit-langit atap. Ada banyak sekali hal aneh yang terjadi hari ini.Mulai dari adik perempuan kecilnya yang meminta diambilkan bintang di langit sampai dengan pernyataan Kendrick jika sebenarnya Lily memiliki saudara pisah.Semua itu benar-benar aneh, tapi Alvin masih penasaran dengan apa yang Kendrick bicarakan. Dia ingin tahu kebenaran di balik siapa Lily sebenarnya.Alvin bangun, dia menoleh ke kotak hitam misterius itu. Dia mengambil kotak itu. Alvin penasaran, dia belum membukanya sama sekali hari ini.Penutupnya dia buka dengan perlahan. Isinya itu sangatlah aneh, Alvin meletakkan penutupnya dengan mata yang tak terpejam dari isi kotak itu. Isinya seperti kertas yang berisi tulisan dan juga sebuah kotak berwarna merah. Alvin mengambil kertas tersebut. Membuka gulungannya perlahan. Ternyata isinya membuat dia l
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

42. Hal Tak Terduga

Di ruang tengah, Kendrick melihat Danielle sedang yang sibuk dengan komputer dan juga berkas-berkasnya. Dia mengerjakan pekerjaan yang Kendrick berikan untuk mempersiapkan materi meeting di kantor nanti.Selain menjadi salah satu anggota gangster, Danielle juga bekerja sebagai sekretaris pribadi Kendrick. Yang membantu hampir semua pekerjaan KendrickKendrick melihat pada kopinya. Itu adalah kebetulan yang menguntungkan. Kendrick pun menghampiri Danielle“Danielle. Aku punya kopi untukmu.”Kendrick meletakkannya di samping Danielle. Saat melihat kopi itu, perasaan Danielle sedikit tak enak. Selama 5 tahun bekerja di sini, Kendrick tak pernah memberinya kopi seperti ini. Danielle sangat bingung.“Tumben kau—“Kendrick memberi isyarat diam padanya, matanya memutar ke arah dapur.“Jangan keraskan suaramu. Nanti Lily mendengarnya,” ucap Kendrick dengan nada berbisik. Danielle mengerti sekarang, itu adalah kopi buatan Lily. Mungkin rasanya mengerikan, oleh karena itu Kendrick memb
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

43. Penjelasan

Melangkah dengan tatapan kosong, gadis yang sebelumnya ceria itu sekarang menjadi tak bersemangat. Dia meletakkan roti buatannya itu di meja ruang tamu. Sekarang Lily tak punya mood untuk memberikan roti itu pada Kendrick.Lily bernafas berat. Tubuhnya sangat melemas seperti bunga yang layu. Dia menoleh ke belakang, Kendrick yang sedang berbincang dengan pesuruhnya itu bisa terlihat dari kaca. “Sepertinya dia tak sebaik yang kupikirkan.”Wajah Lily memerah, dengan alis yang berkerut kesal. Namun saat dia pikir-pikir, itu semua adalah kesalahannya.“Seharusnya saat itu aku memberitahu Kendrick jika kakek Bretton yang telah menyelamatkanku dari penculik itu dan mengantarkanmu ke rumahnya,” gumam Lily menyesal. Dia melihat ke arah Kendrick kembali. Pandangannya sangat sinis. “Tapi aku akan mengatakannya sekarang.”Melangkah dengan secepat kilat. Lily menghampiri pria itu tepat di hadapannya. Tatapannya yang tajam tampak sangat sinis dengan wajah yang memerah.Kendrick tak bisa
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

44. Drama Menuruni Tangga

“Bawa aku ke sel tahananmu, Tuan.”Pupil mata Kendrick mengecil dan matanya sedikit membelalak. Dia bingung dengan maksud gadis itu.“Maksudmu bagaimana? Aku tak bisa membawamu ke sel itu.”“Kenapa tidak bisa, Tuan? Kau tak ingin aku mengunjungi kakek Bretton karena tak mau aku melihat dia disiksa di sana?” balas Lily kesal. Dia bisa melihat kepanikan di wajah pria itu. Membuatnya semakin yakin jika Kendrick sedang menutupi sesuatu.Pria itu menggelengkan kepala dengan panik. “Tidak, Lily. Bukan begitu maksudnya.”“Tadi aku hanya berpikir kau ingin pindah ke sel tahananku. Sel tahananku itu tidak aman untukmu.”“Jika iya memangnya kenapa, Tuan?” balas Lily bernada tinggi.“Aku lebih baik tinggal bersama kakek Bretton di ruang penyiksaan daripada tinggal bersama seseorang yang tak tahu berterima kasih pada pengasuhnya.”“Apa kau lupa, Tuan? Kakek Bretton pernah mengasuhmu selama lima tahun di dalam rumahnya saat kedua orang tuamu pergi ke luar negeri. Aku baru ingat jika anak l
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

45. Sebuah Panggilan Yang Kembali

Kendrick merasa aneh dengan gadis itu. Sejak beberapa menit yang lalu dia berdiam, tak bergerak sedikit pun.Akhirnya dia telah sampai di lantai yang dituju. Sekarang Kendrick berani melihat ke gadis itu.“Oh, Pantesan.” Ternyata gadis itu tertidur di pelukannya. Rasanya Kendrick tak kuasa membangunkan gadis itu. Dia kasihan pada gadis itu, dia pasti sangat kelelahan.Tapi gadis itu sedikit menyulitkannya membuka pintu. Dia menurunkan tubuhnya dengan hati-hati, menguatkan lengannya untuk menahan gadis itu agar tak bergerak. Pintu itu pun terbuka.Kendrick masuk ke dalamnya, tanpa menutupnya kembali.Gadis itu mengeluarkan suara. Kendrick menghentikan langkahnya. Lily membuka matanya, menoleh ke sana ke mari dengan bingung. Gadis itu menguap dan menutupnya dengan telapak tangan.“Kita sudah sampai?” tanya Lily masih melemah.Kendrick tersenyum tipis. “Iya, sayang. Turunlah.”Kendrick menurunkannya. Gadis itu celingak-celinguk ke sana ke mari, memerhatikan semua ruangan aneh
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

46. Rahasia Kakek Bretton

“Tidak, Kendrick.”“Jangan meminta maaf. Kau tidak salah.”“Jika Kakek berada di posisimu. Kakek pasti juga akan melakukan hal yang sama sepertimu.”Kendrick menoleh pada piring makanan yang masih utuh itu. Para pelayan biasanya diberi makan tahanan setiap jam 12 siang. Kendrick menoleh pada jam tangannya, ternyata sudah jam 1 siang.“Kenapa Kakek tidak memakan makanannya? Apa Kakek tidak lapar?”“Tolong makanlah. Ini demi kesehatanmu.”Kendrick mengambilkan piring makanan di sampingnya itu. Dia menyendok beberapa lauk dan nasinya.“Makanlah. Aku yang menyuapimu, Kek. Seperti kau menyuapiku saat kecil.”Kakek Bretton menggelengkan kepala. “Maaf, Nak. Aku tidak mau makan.”Kendrick seakan melemas mendengarnya. Dia meletakkan kembali piring makanannya itu.“Kenapa, Kek? Itu kan demi kesehatan Kakek.”Bretton menggeleng dengan senyum tipis. “Maaf, Kendrick.”“Kau benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi.”Pupil mata Kendrick mengecil. “Apa yang sebenarnya terjadi, Kek?
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

47. Langkah Nekad Kendrick

“Sekarang aku mengerti, Kek,” ucap Kendrick tanpa sadar melanggar peraturannya.Bretton langsung memberi isyarat diam, menatap sinis pada pria itu. Kendrick menundukkan wajahnya dengan menyesal. “Maaf, Kek.”“Jadi sekarang mengapa kau tidak ingin makan?” tanya kembali Kendrick penasaran.Kakek Bretton menghela nafas berat dengan memejamkan mata.“Tadi sudah kubilang. Aku adalah ancaman untukmu, Ken.”Wajah Kendrick tampak bingung. Dia baru menyadari maksud dari kata-kata itu. Jantung pria itu tiba-tiba berdetak kencang. Air mata Kendrick menetes begitu saja menatap Kakek Bretton. “Jadi apa hubungannya dengan makanan, Kek?”“Tolong makanlah, Kek. Kau dan kakek Robin adalah satu-satunya harapanku. Aku tidak punya orang tua lagi selain kalian.”“Mereka sudah memisahkanku dari kedua orang tuaku dan sekarang kau juga ingin berpisah denganku? Tolong jangan lakukan itu.”Lily tersadar dengan maksud Kendrick. Matanya pun berkaca-kaca. Nafas gadis itu mulai memberat.Sementara itu
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

48. Salah Fokus

Melihat pada jam dinding, ternyata masih jam 9 pagi. Kendrick kembali membaca berkas-berkasnya hasil laporan pekerja-pekerjanya.Hari ini dia sangat senang. Ternyata hasil penjualan bulan ini meningkat berkali-kali lipat dari pada bulan-bulan sebelumnya. Itu adalah awal yang bagus untuk membuat perusahaannya semakin berkembang dari tahun ke tahun.Kendrick melihat pada jam dinding kembali. Tak tahu kenapa saat bekerja waktu terasa begitu lama, sedangkan saat bersantai di rumah waktu terasa lebih cepat.Saat ini dia sedang menunggu sekretarisnya. Lebih tepatnya Kendrick menunggu laporan administrasi yang dia kerjakan.“Maaf, Pak. Saya lama.”Wanita berkemeja ketat dan rok hitam itu terburu-buru menutup pintu. Dia memberikan hasil pekerjaannya pada Kendrick. Dia adalah sekretaris Kendrick, biasa dipanggil Riska.Kendrick mengeceknya. Membaca berkasnya itu dengan dekat seksama. Hasilnya lengkap dan sempurna, Kendrick menyukai pekerjaannya, dia tak pernah mengecewakan.“Bagus sekal
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

49. Menjadi Sekretaris Baru

“Ta-tapikan, Tuan—“ Kendrick menggeleng. “Tidak ada kata tapi. Jika aku memilihmu maka kau harus mau. Aku tidak mau tahu.” Lily menelan salivanya, teringatnya terasa panas dingin. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti. “Tapi aku tidak lulus SMA.” “Tidak peduli,” balas Kendrick dengan lantang. “Aku tidak bisa apa-apa.” “Aku ajari.” Kendrick menghela nafas berat, matanya memutar ke samping. “Lily, apa kau pikir aku tidak mengajari pekerjaku?” “Lagi pula sekretaris itu pekerjaan yang mudah. Menurutmu tak perlu kemampuan khusus.” Kendrick menyandarkan kepalanya pada sofa. Kepalanya teras pusing, tadi saja dia pikir gadis itu sangat senang karena diberi pekerjaan. “Tapi, Tuan—“ “Stop!” Menutup bibir Lily dengan jemarinya. Gadis itu akhirnya terdiam. “Lily, tolong. Aku sudah kesal.” “Jangan sampai aku membungkam bibirmu dengan yang lain.” Kata-kata itu terdengar aneh di telinga Lily. “M-maksudnya, Tuan?” Pertanyaan lugu itu membuat na
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

50. Semua Orang Memerhatikan

Melangkah memasuki bangunan kantor itu. Lily melihat orang-orang di sekelilingnya terus memerhatikannya. Dia berjalan dengan begitu canggung dan malu. Lily melihat pada sepatu dan pakaiannya sendiri, dia juga mengecek rambutnya. Menurutnya tidak ada yang salah, tapi Lily masih bingung mengapa mereka terus melihati dirinya. Pakaian yang dirinya gunakan juga hampir sama dengan wanita kantoran yang lain. Ataukah jangan-jangan mereka melihatnya karena bersama dengan Tuan Kendrick. Lily pikir itu benar. Tuan Kendrick mungkin tak pernah berjalan bersama dengan wanita selain aku. “Tuan. Mereka melihati kita,” Lirih Lily menundukkan pandangannya. “Jangan terkejut. Mereka memang biasa begitu.” “Tapi jika seseorang menyapamu. Kau juga harus menyapanya.” Seorang pria berkaca mata melangkah dengan arah berlawanan, dia tampak tersenyum pada Kendrick. “Sore, Bos!” “Sore,” balas Kendrick dengan senyum ramah. Saat itu Lily melihat padanya. “Seperti itu,” ucap Kendrick beg
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status