Home / Rumah Tangga / Duda Pilihan Ayah / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Duda Pilihan Ayah: Chapter 101 - Chapter 110

131 Chapters

Seratus Satu

Di saat Kanaya sedang bersantai di ruang tengah dengan suami dan anaknya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Naya segera meraih benda pipih itu dan mengecek pesan yang masuk, ternyata dari sahabat dekatnya Citra. Naya sempat menyerngitkan dahinya bingung karena pesan pertamanya yang sudah membuatnya curiga.From :Citcit|Kalau lo lagi sama laki lo mending menyingkir dulu.Naya melirik suaminya yang tengah asik bermain dengan Kai di karpet bulu ruang tengahnya.'Ada apa sih, kok kayanya penting banget.' Naya sedikit menggeser duduknya untuk agar Dewa tidak bisa melirik layar ponselnya.From: Cicit|Nay, bisa ketemu sebentar nggak, ini penting banget soal Rian, Dia nemuin gue tadi. Tapi jangan sampe laki lo tau soal ini.Jujur Naya penasaran, Hal apa yang akan Citra katakan sampai suaminya tidak boleh tau. Naya menghela nafas, Kemaren pagi laki-laki itu menemuinya di taman, siangnya menemui suaminya di kantor, dan sekarang Citra. Sebenernya apa yang ingin dia lakukan.Naya melirik suaminya
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Seratus Dua

"Kamu beneran pengen jalan-jalan?" Baru saja Naya membuka mata, sudah di hadapkan dengan pertanyaan suaminya yang aneh pagi ini."Jalan-jalan?" tanya Naya dengan wajah bingungnya."Semalam kamu bilang mau me time," Ah, Naya inget padahal Semalam mengatakan hal itu hanya untuk mencari alasan agar bisa keluar dan tidak membuat suaminya curiga. Tapi sepertinya suaminya itu memang menanggapnya serius, karena dirumah mengurus Kai adalah salah satu hal yang menyenangkan. Memang sih, terkadang ada keinginan untuk jalan-jalan atau liburan. Tapi bukan sendirian, tentunya dengan suami dan anaknya. Selama ini sangat menikmati peran barunya menjadi seorang istri dan ibu. Dan untuk liburan atau jalan-jalan sendiri tanpa suami dan anaknya sepertinya Naya tidak bisa."Memangnya kamu mau ngajakin aku jalan-jalan?" Tanya Naya menatap suaminya penasaran."Saya sibuk." Jawab Dewa yang di balas dengan decakan oleh Naya."Kalau nggak mau ngajakin liburan ya nggak usah mancing-mancing, Mas." Jawab Kanaya
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Seratus Tiga

Saat ini Rian sudah duduk di ruang tamu rumah mantan kekasih dan suaminya. Jujur dirinya terkejut karena yang menyambut kedatangannya adalah Dewangga Aditama, suami Kanaya sekaligus mantan atasannya. Dan sekarang Rian sudah berhadapan dengan Dewangga yang tengah duduk di depannya dengan menyilangkan salah satu kakinya. Tatapannya datar memperhatikan Rian yang mulai ciut, dan gugup karena aura Dewangga yang terlihat sangat menyeramkan sekarang.Padahal Rian sudah memilih dan memperhitungkan waktunya, Ia sengaja memilih pagi menjelang siang yang seharusnya jam segini laki-laki itu sudah berada di kantor sehingga membuatnya tenang untuk mengatakan maksut dan tujuannya dengan Kanaya."Ada perlu apa?" Tanya Dewa dengan wajah datarnya."Emm...Gu..maksudnya saya ada perlu sama Naya." Rian sedikit tergagap saat mengatakannya. Karena yang ia perlukan saat ini adalah Naya. Karena tidak mungkin dia bicara langsung tentang rencananya.Melihat wajah, dan tatapan datar suami mantan kekasihnya itu
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Seratus Empat

"Beneran Pak Dewangga nggak tau kan?" tanya Citra khawatir saat menjemput Kanaya. Setelah mereka mengatur sedemikian rupa untuk meluruskan segala konspirasi yang di lakukan oleh Wirawan. Karena mereka yakin di balik semua itu pasti ada motifnya dan tidak mungkin Wirawan bisa melakukan hal itu jika tidak ada orang di balik semua perbuatannya. "Gue nggak yakin, lo tau sendiri bagaimana Mas Dewa, Cit." Citra mengangguk, suami sahabatnya itu termasuk susah untuk di kelabuhi. Mungkin saja atasannya itu sudah tau rencana mereka. "Kai yakin nggak rewel lo tinggal?" tanya Citra lagi sebelum mereka benar-benar melakukan mobilnya. "Dia anteng kalau sama neneknya," Tadi pagi Kanaya memang izin dengan Dewangga untuk mengunjungi orang tuanya, dan syukurlah Dewangga mengizinkannya dan berkata akan menjemputnya sore hari. "Sore gue harus pulang," Beritahu Naya membuat Citra mengangguk. "Nay, gue kaya bingung harus bagaimana tahu. Di lain sisi gue kasihan sama Rian hidupnya dari dulu ngg
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Seratus Lima

"Wirawan dulu salah satu karyawan kakek kamu, dia di mintai tolong oleh kakek kamu untuk mencari tau tentang anak laki-lakinya yang hilang. Karena di janjikan imbalan yang sangat fantastis akhirnya dia benar-benar mencari info soal anak kakek kamu yang hilang itu." ujar Amira menjeda sebentar, sedangkan Rian hanya diam menyimak."Namun seiring berjalannya waktu, Wirawan justru menyukai mama kamu, Ajeng. Dan karena ambisinya untuk menjadi orang Kaya akhirnya dia menghalalkan segala cara termasuk meninggalkan saya yang waktu itu sedang hamil Savira dan menikah dengan mama kamu." Amira sebenernya masih sakit hati dengan semua perlakuan Wirawan. Namun dia harus meluruskan kesalahpahaman yang ada termasuk alasan Wirawan membunuh Aditama, Ayah dari Dewangga."Setelah kami berpisah, Wirawan mengubah seluruh identitasnya agar bisa menikah dengan mama kamu. Karena kakek kamu tidak ingin mendapatkan menantu yang asal-usulnya tidak jelas. Karena papamu hanyalah anak yang besar di panti asuhan."
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

SeratusEnam

Sejak pulang dari rumah orang tuanya kemaren, suaminya masih saja mendiamkannya. Sekarang meraka berada di ruangan yang sama duduk bersebalahan namun tidak ada yang membuka obrolan sama sekali.Kanaya yang sibuk dengan pikirannya sendiri dan Dewa dengan kebiasannya membaca buku sebelum tidur. Kanaya tidak menyukai situasi seperti ini. Kanaya menatap suaminya kemudian memberanikan diri untuk membuka pembicaraan. "Mas," panggilnyaNaya menghela nafas karena lagi-lagi usahanya gagal, suaminya tidak menoleh sedikitpun kepadanya. Justru semakin fokus dengan buku bacaannya seolah mengabaikan dirinya."Mas," panggil Kanaya lagi, dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkan maaf dari suaminya.Lagi-lagi Dewa tidak menanggapinya sama sekali, Akhirnya Kanaya mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menangkup kedua pipi suaminya."Kamu denger aku nggak sih, Mas." Protes Kanaya dengan wajah kesalnya."Saya lagi baca buku, Kanaya." Jawab Dewa."Lebih penting buku kamu daripada aku, istri kamu." t
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

SeratusTujuh

"Jadi Pak Dewangga udah tau semuanya?" Citra manatap Naya tidak percaya, "Gue masih penasaran bagaimana kalau Seodrajat tau jika Pak Dewangga adalah cucunya."Kanaya mengangguk, bahkan dirinya juga tidak menyangka kalau suaminya sudah tau duluan. Tapi tetap diam dan bersikap tenang."Kayanya Mas Dewa nggak soal itu deh, Cit. Soalnya pas gue kasih tau wajahnya lempeng-lempeng aja." Ujar Kanaya mengingat bagaimana gugup dan takutnya saat mengatakannya."Kalau orang lain tau cucunya konglomerat udah pasti akan mengambil keuntungan, Nay. Tapi suami lo emang beda sih, apa karena dia udah kaya, Ya." "Kayanya dia emang nggak mau memperpanjang urusannya dengan Soedrajat sih, Cit. Dia bilangnya urusan saya cuma mencari keadilan buat ayah." ujar Kanaya sambil menirukan suaminya."Kasihan Rian ya, Nay. Dia pasti terpukul banget setelah mengetahui semuanya." Ujar Citra mengingat bagaimana terpuruknya hancurnya Rian saat mengetahui jika hubungan keluarganya memang serumit itu."Dia tadi pagi ne
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

SeratusDelapan

"Mas, aku izin keluar sebentar, Ya." Izinya sembari menyiapkan sarapan untuk Dewa.Sebenernya sejak semalam Kanaya sudah ingin meminta izin pada suaminya namun belum memiliki keberanian dan momen yang tepat. Akhirnya pagi ini Kanaya memberanikan diri untuk meminta izin, karena setelah kejadian dirinya pergi dengan Rian tanpa izin suaminya itu dia mendapatkan mode diam dari suaminya. Sebenernya Kanaya takut jika Dewa tau izinnya kali ini untuk kembali menemui Rian. Karena beberapa hari ini laki-laki itu menghubunginya dan mengajaknya bertemu. "Kai?" Tanya Dewa."Aku titipin Bik Rosma, sebentar aja kok." Jawab Naya, masih berusaha untuk membujuk suaminya. Sebenernya Kanaya sendiri merasa dilema, harus datang menemui Rian atau tidak. Jujur, Kanaya takut jika suaminya tau jika dirinya tidak bertemu dengan teman lamanya melainkan Rian.Dewa terlihat berpikir, padahal biasanya meminta izin pada Dewa itu sangat mudah. Cukup dengan mengirim pesan singkat dan mengatakan keinginannya untuk k
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Seratus Sembilan

"Ngapain lo kerumah gue? Gue udah bilang jangan ganggu gue lagi." Kanaya berusaha mendorong Rian yang berdiri di depan pintu rumahnya.Sebenernya mau laki-laki di depannya ini, padahal kemaren dia sudah menekankan dan memperingati untuk tidak kembali menganggunya. Tapi siang ini justru Rian kembali datang kerumahnya.Rian berdecak saat tangan mantan pacarnya itu dengan kasar mendorongnya. "Gue kesini nyari kakak sepupu gue, Mas Dewangga." "Kenapa lo mau ketemu suami gue?!" tanya Naya menatap Rian dengan tatapan kesal."Ada yang mau gue bicarakan sama Mas Dewangga, gue ini sekarang Adik sepupunya Mas Dewangga." Ujar Rian sudah mulai berani. "Suami gue nggak mau ketemu sama lo." Usir Kanaya membuat Rian menghela nafas berat."Nay, gue cuma pengen ketemu Mas Dewa. Ada yang mau gue bicarakan sama dia." Ujar Rian kembali menyakinkan wanita di depannya ini."Soal, kalau soal rencana busuk lo itu gue nggak setuju. Mendingan lo pulang saja." usir Kanaya.Rian menatap tidak percaya, dulu Kan
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Seratus Sepuluh

Semalam Kanaya demam, membuat Dewa harus terjaga untuk merawat istrinya. Badannya masih lemas dan kepalanya pusing sehingga pagi ini masih berbaring di atas ranjang.Kanaya itu sangat jarang sakit, tapi entah kenapa hari ini dirinya terkena demam hingga membuatnya lemas tak berdaya seperti sekarang. Suaminya sudah membujuknya untuk kerumah sakit, namun Kanaya tidak mau karena setelah di buat istirahat pasti juga akan sembuh sendiri.Dewa sudah mengecek putranya di kemar sebelah, setelah memastikan Kai aman karana Naya tidak mungkin bisa mengaja Kai hari ini, Jadi Dewa memutuskan untuk menghubungi ibu mertuanya untuk membantu menjaga Kai hari ini."Kok, belum bersiap?" tanya Naya.Suaminya itu masih duduk di sebelahnya dengan punggung yang bersandar di headboard ranjang. Seolah enggan meninggalkannya."Kamu sakit," Jawabnya, tangannya terulur ke arah nakas untuk mengambil ponselnya."Aku nggak papa, Mas. Nanti bunda kesini, kamu kerja aja nggak papa."Namun Dewa justru tidak menanggap
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status