Home / Rumah Tangga / Nikahi Aku atau Aku Mati / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Nikahi Aku atau Aku Mati: Chapter 71 - Chapter 80

124 Chapters

Persekongkolan

“Tan...te.” Mulut Fitonia berusaha mengeluarkan suara. Kondisi yang lemah membuat suaranya begitu lirih nyaris tak terdengar.“Halo, Fitonia,” sapa bu Diana terlihat kaku. Sepasang netranya tidak bisa lepas dari sosok yang terlihat sangat tidak terawat, kucel dan pesakitan.“Ma...” Kali ini Fitonia menatap bu Vera sembari memanggil. Ia sama sekali tidak menyangka jika mamanya akan serius mencari ibu Anggara, seperti yang dijanjikannya sewaktu di Jakarta kemarin.“Iya, Sayang. Mama kan, sudah janji sama kamu, akan memperjuangkan kebahagiaan kamu. Mama akan melakukan apa aja. Dan, Alhamdulillah, bu Diana orangnya baik dan demokratis. Sekali lagi, terima kasih ya, Mbak Yu.” Bu Vera menatap putrinya penuh cinta, lalu beralih ke bu Diana.“Anggara mana, Ma? Apa dia sudah menikah dengan Nirmala?” Tangis Fitonia tiba-tiba terdengar, semakin lama semakin keras. Hal itu membuat panik mamanya.“Anggara sedang sibuk saat ini, Sayang. Nanti, segera pasti akan kesini. Iya ‘kan, Mbak Yu?” bu Vera
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Angin Segar

Dengan obrolan pak Harsono bersama putrinya dan Anggara kemarin, menjadikan keadaan Nirmala semakin jauh membaik. Psikisnya sudah normal dan luka bakar serta kesehatannya pun dinyatakan sehat. Gadis yang memutuskan untuk menutupi kepalanya dengan hijab itu sudah boleh pulang.Anggara yang merasa sudah mengantongi restu dari calon mertua yang sebelumnya terkenal galak dan keras itu kini sudah percaya diri untuk datang ke rumah Nirmala. Bahkan, dia lah yang mengurus dan membawakan barang-barang dari rumah sakit ke rumah. Melihat kepedulian dan sikap Anggara, bu Harsono merasa terharu dan mantap untuk mendukung pria tersebut menjadi pendamping hidup putrinya.Begitupun dengan pak Harsono yang diam-diam mulai mengagumi sosok Anggara. Namun, pria gengsian itu lebih memilih untuk tetap menjaga jarak dan cuek. Ia tidak mau sosoknya yang garang akan tergantikan. Untungnya, Anggara tidak terlalu terbawa suasana. Ia tetap menyapa dan berusaha mengakrabkan diri pada calon bapak mertuanya itu. Me
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Misi yang Gagal

“Ibu yakin tidak lagi nyari apa-apa di sini?” Bola mata Anggara menatap ibunya penuh curiga. Tidak biasanya sang ibu kluyuran ke gudang yang penuh debu. Jika pun membutuhkan alat atau apapun yang berhubungan dengan ruangan tersebut, pastilah dia yang akan diminta untuk masuk.“Em, Ibu nyari gunting rumput. Lagian, kamu belakangan banyak kluyuran, bonsai-bonsai kesayanganku jadi tak terurus.” Bu Diana sempat kebingungan hendak bagaimana merespon pertanyaan putranya. Namun, otaknya yang cerdas langsung menemukan jawaban yang langsung membuat Anggara merasa kena mental.“Maaf, Bu.” Kalimat itu akhirnya keluar dari lubuk hati lelaki muda itu.Bu Diana pura-pura geram sampai napasnya naik turun begitu cepat. Karena tidak mau aksinya terbongkar, wanita itu pun menuju pintu.“Ini guntingnya, Bu. Katanya mau buat gunting bonsai.” Sadar bahwa ibunya kesal dan ia merasa bersalah, Anggara yang segera bisa menemukan barang yang katanya sedang dicarisang ibu, langsung menyusul ke ambang pintu.“Ng
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Benalu

Pak Harsono mendengar suara tawa putrinya yang tengah berkebun di samping rumah. Sejak pulang dari rumah sakit dan kesehatannya mulai membaik, anak gadisnya yang dulu tidak betah di rumah, kini sebaliknya. Ia menjadi enggan ke luar. Bukan tanpa alasan, dari cerita istrinya, omongan tetangga yang pedas seperti sambal level sepuluh itu takut membuat mental sang putri down. Untung mengusir jenuh, Nirmala menghabiskan waktu di kamar untuk menulis dan berkebun.Kali ini, ia ditemani pria yang mengaku siap menerima apa adanya. Ya, lama kelamaan, pak Harsono mulai luluh setelah menyaksikan bagaimana pemuda itu memperlakukan putrinya dengan baik. Tidak hanya menerima keadaan Nirmala yang kondisinya tidak semulus dan secantik dulu, tapi mendukung penuh kegiatan barunya.“Pemuda itu jadi sering sekali ke sini,” kata bu Jati yang tiba-tiba muncul dengan nada dan raut wajah kurang suka. Kedua matanya yang besar menatap pemuda yang tengah membawakan pupuk kompos dan menaburkannya pada barisan poli
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Sang Pengintai

Pria itu sudah beberapa kali memarkir mobilnya di dekat gang masuk rumah wanita idamannya. Namun, kesabarannya sedang diuji, karena masih saja gagal melihat secara langsung sosok yang diintai.Yang ada, hari ini justru ia harus menelan ludah pahit saat melihat wanita incarannya itu melintas dengan dibonceng seseorang yang selama ini menjadi saingan terberatnya. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, pemuda yang belakangan kurang tidur itu langsung tancap gas—membuntuti sepeda motor yang baru saja ke luar gang.Sepanjang perjalanan, ia tidak pernah lepas dari pandangan wanita yang tampak bahagia memeluk kekasihnya yang sedang mengendalikan kendaraan roda dua. Beberapa kali, keduanya tampak menikmati perjalanan sambil bergurau.Moment saat sang pengemudi mengambil kedua tangan wanita di belakangnya dan melingkarkan di pinggang, sembari tangan kirinya berada di paha sang wanita, membuat panas hati sang pengintai. Saking panasnya bakaran api cemburu yang melanda, pemuda yang tampak necis di
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Gentleman

Anggara sebenarnya ingin mengejar Nirmala yang sudah menyeberang jalan raya, tapi urung. Selama menjalin hubungan, hal ini sudah terlalu sering terjadi. Dulu, beberapa kali, ketika sedang bertengkar di perjalanan, wanita temperamental itu pasti akan turun, lalu jalan kaki. Ia benar-benar berpendirian teguh—tidak akan sudi naik kembali ke motor jika keinginan atau kata-katanya tidak terpenuhi.Menyadari jika dirinya belum bisa memastikan ibunya seratus persen mau menerima keadaan Nirmala dan merestui pernikahan mereka, Anggara pun tidak mengejar. Pemuda yang tampak putus asa itu beberapa saat hanya bisa menatap kekasihnya itu berdiri menunggu angkutan kota. Setelah memastikan jika wanita yang tampak masih menangis itu masuk ke sebuah angkutan warna orange-biru, ia berjalan lemas menuju ke motornya yang terparkir.Beberapa meter melaju, tiba-tiba sebuah mobil menyalip, lalu menghadannya. Ia yang mengemudi dalam keadaan masih berfikir keras itu nyaris telat memegang kendali. Untungnya, k
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Dunia Wanita yang Susah Ditebak

Bu Sandra tersenyum puas setelah melihat video yang dikirim seseorang kepadanya lima menit yang lalu. Dari media bergerak tersebut, wanita yang sedari awal memang kurang setuju dengan ide perjodohan putranya, merasa menang telak. Sekarang, ia benar-benar yakin dan percaya diri bahwa perjodohan beda kasta materi itu memang sudah berakhir.Suaminya yang paling vokal menyuarakan ide gila itu nyatanya sudah menyatakan menyerah dan menemui mantan calon besannya, sebagai bentuk permintaan maaf dan penyesalan. Meskipun, dari video tersebut tersurat bagaimana ketidaksukaan pak Jaksa pada dirinya yang sering egois, mau menang sendiri dan semena-mena, wanita cantik itu tidak terlalu ambil. Karena toh, itu bukan rahasia lagi jikalau jauh sebelum dirinya menikah dengan lelaki bernama Jaksa, dia sudah kaya raya.Pemuda cerdas dan tampan itu sengaja dipilih orang tuanya yang seorang pembisnis terkenal di ibu kota untuk meneruskan bisnisnya yang semakin menggurita. Meski pada akhirnya, di tengah-ten
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Kecewa Untuk Kesekian kalinya

Baru saja bu Diana melangkahkan kaki masuk rumah, tapi sudah disambut sang adik yang tampak sumringah.“Loh, ngapain kamu di sini?” Saking kaget dan tidak menyangka akan disambut demikian, bu Diana jadi tidak nyaman. Padahal, ini bukan kali pertama adiknya berada di rumah tersebut.“Emangnya nggak boleh? Biasanya juga aku ke sini, kalau pas selo.” Bu Ayu tampak tersinggung, tapi langsung bisa mengendalikan diri untuk tidak terbawa arus. Karena dia punya misi untuk merayu sang kakak, sehingga senyumnya yang sempat redup, kini bersinar kembali.“Ya, dari cara kamu tersenyum, seperti ada sesuatu.” Bu Diana melangkah masuk sembari memperhatikan sang adik dari ujung kepala hingga kaki. Tidak biasanya wanita yang hari-hari tampak sederhana, kini berpakaian agak formal dengan balutan lipstik tipis. “Dari mana atau mau ke mana?”“Mau ajak kamu ke suatu tempat,” jawab tante Ayu to the point. Anggara yang kebetulan muncul dari arah dalam, menatap tantenya, lanjut ke reaksi sang ibu.“Mana?”“Si
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Psikolog dan Pasiennya

Tante Ayu sedikit gerogi saat motor yang dikendarai keponakannya itu masuk ke sebuah pekarangan rumah yang cukup luas dan asri dengan banyak tanaman. Di hatinya, ada rasa bersalah, mengapa baru sekarang ke sini. Saat acara lamaran dulu itu pun, sebenarnya ingin ikut, tapi harus menjaga sang kakak yang kondisi kesehatannya sedang memprihatinkan.Sebagai seseorang yang pernah mengenyam pendidikan ilmu psikologi, sekaligus pernah terjun menangani dan mendampingi penderita mental illness, wanita berwajah teduh itu tahu betul bagaimana harus bersikap. Setelah berfikir mendalam, akhirnya ia pun memberanikan diri untuk menjenguk kekasih sang keponakan—yang menurut cerita, dia sosok yang temperamental dan ekstrem.Begitu turun dari jok motor, seseorang berpenampilan layaknya wanita Jawa dengan pakaian kainnya, menyambut. Senyumnya begitu hangat.“Assalamu’alaikum, Bu. Saya Wahyu, tante Anggara.” Tante Ayu langsung menjabat tangan wanita yang tampak kaget dengan bola mata penuh tanya menatap pe
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Menguak Rahasia Pertemuan di Terminal

Tak selang berapa lama setelah kehadiran pak Harsono, Anggara dan tante Ayu pamit pulang. Sebelumnya, mereka menyapa sang kepala rumah tangga. Karena respon yang kaku dan terlihat kurang nyaman, akhirnya tante Ayu mengakhiri perbincangan singkat tersebut.“Sekarang, tante tau, kenapa Nirmala punya karakter abusive, seperti yang kamu ceritakan selama ini,” ucap tante Ayu begitu turun dari motor, setelah sampai rumahnya. Wanita yang tampak masih sumringah seperti awal keberangkatannya itu memang sengaja minta diturunkan dirumahnya, bukan di rumah sang adik—seperti biasanya. Ia masih ingin bicara pada sang keponakan yang begitu disayanginya.“Ya, begitulah. Tante sudah lihat sendiri. Apalagi, Tante orang psikolog, pasti bisa membaca aura, gerak dan mimik seseorang, ‘kan?” respon Anggara terlihat begitu lega dan bahagia. Karena, hanya tantenya ini lah yang sedari dulu begitu mengerti dirinya, jika dibandingkan dengan sang ibu yang selalu cuek dan cenderung abai.“Dan, beruntungnya Nirmala
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status