Home / Rumah Tangga / Nikahi Aku atau Aku Mati / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Nikahi Aku atau Aku Mati: Chapter 91 - Chapter 100

124 Chapters

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Fitonia tidak kuasa jujur. Ia justru menangis sejadi-jadinya. Hal itu membuat Anggara tidak nyaman.“Aku antar kamu masuk.” Anggara hendak memegang kursi roda dan membawa Fitonia ke rumah, tapi mendadak tangannya ditepis.“Aku bisa sendiri, Gara. Meski berada di kursi roda, jangan pandang aku sebagai wanita lemah.” Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Fitonia membawa kursi rodanya ke arah rumah dengan cepat.Anggara terpaku menatap wanita yang masih saja terisak itu. Batinnya terasa tercabik-cabik dengan berbagai rasa, antara sedih, kecewa, heran dan bingung. Ia tidak habis pikir dengan sahabatnya yang rupanya selama ini diam-diam mencintainya.Disamping itu, dirinya harus segera menemukan cara bagaimana memberitahu Nirmala mengenai semua ini. Jangan sampai, kekasihnya yang temperamental itu mengetahui dari orang lain. Karena jika hal itu sampai terjadi, bisa dipastikan dia bisa depresi lagi.Anggara sengaja mematikan ponsel. Ia tidak ingin dihubungi siapa pun saat ini, termasuk ibun
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Psikiater dan Pasiennya

Fitonia benar-benar tidak menduga jika kencan pertama dirinya dengan Anggara akan berakhir dengan air mata. Hal itu justru menambah sakit yang diderita. Kini, ia semakin yakin jika Anggara yang dulu mengejarnya sudah tidak menginginkannya lagi. Semua ini gara-gara Nirmala. Dia yang telah merebut secret admired-nya.Saking kesal, bingung sekaligus malu, Fitonia meninggalkan Anggara di pelataran belakang. Ia biarkan pemuda itu terus menatapnya penuh tanda tanya dan kebingungan. Yang ada di pikirannya saat ini adalah pergi ke kamar dan menangis sekeras-kerasnya.Begitu masuk kamar, Fitonia langsung menjatuhkan diri ke lantai. Kakinya menendang-nendang kursi roda yang belakangan ini menjadi senjata untuk meraih simpati orang. Ya, sejatinya dia sudah tidak membutuhkan benda tersebut.Kemarin, saat kondisi badannya masih begitu lemas, dokter menyarankan untuk menggunakan kursi roda. Awalnya, ia menolak karena membayangkan jika menggunakan alat bantu tersebut akan terlihat seperti gadis caca
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Kisah Pahit Mak Comblang

“Kamu masih punya impian untuk bahagia? Untuk sembuh?” tanya psikiater yang menggunakan jubah dokter bertuliskan sebuah nama ‘Cyntia Carlianta Hati’ itu menatap lembut ke arah pasien yang telah menghentikan tangisannya. Dipeluknya gadis yang terlihat telah kehilangan banyak energi untuk menangis itu sambil memberikan tisu.“Kamu gadis yang baik dan pintar, pastilah bisa melalui ini semua dengan baik. Coba, ceritakan semua, keluarkan semua apa yang membuatmu merasakan sakit selama ini. Nanti, biar kami bantu mengatasinya. Kita bareng-bareng selesaikan ini sama-sama, ya?”Dokter Cyntia mengeluarkan seluruh rasa empatinya lewat tatapan mata dan sentuhan pada tangan sang pasien. Meski masih terisak, gadis itu berusaha melanjutkan kisahnya.“Aku benar-benar nggak nyangka bakal dikhianati orang yang selama ini sudah kuanggap sebagai pria terbaik untuk mengisi masa depan bersama. Statusnya sebagai ayah biologis dari janin yang dikandung temanku sendiri telah membuat duniaku runtuh.” Tisu di
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Penyesalan Anggara

Begitu mendengar berita bahwa Nirmala kumat, Anggara langsung menuju rumah kekasihnya itu dengan perasaan khawatir, takut dan bingung. Ada penyesalan mengapa tadi dia mengnon-aktifkan ponsel, sehingga telepon dari sang kekasih tidak bisa tersambung.Namun, nasi telah menjadi bubur. Kini, dalam otaknya ia mati-matian mencari cara bagaimana memberitahu tentang Fitonia. Bibirnya senantiasa komat kamit berdoa semoga Tuhan melindungi kekasihnya itu dari keinginan untuk melakukan hal-hal fatal, seperti yang dilakukannya terdahulu apabila tengah dilanda depresi.“Bagaimana keadaan Nirlama, Bu?” Raut wajah Anggara terlihat tegang. Ditatapnya Bu Harsono yang tertunduk lesu di sebuah kursi ruang tamu.“Dia tidak mau merespon apapun, Mas. Tidak berkedip, tidak menoleh, tidak bergerak dan tidak bersuara.” Nada sedih dan prihatin jelas terdengar. Kedua mata wanita ayu itu sudah bengkak dan seperti kehabisan air mata.“Apa yang sebenarnya terjadi, Bu? Bagaimana bisa begini? Maaf, tadi aku mematika
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Cinta Pada Pandang Pertama

Setelah berunding, pada akhirnya Tante Ayu memberhentikan mobil ke rumah sakit terdekat. Kedua wanita yang sama-sama tak berdaya langsung dimasukkan ruang ICU. Untunglah, Tante Ayu termasuk orang punya nama di kota kecil ini sehingga proses semakin lancar dan cepat. Dengan sigap, para petugas langsung menangani pasien.Setelah mengurus administrasi, Anggara duduk di ruang tunggu dengan pikiran tak karuan. Rasa lelah dan kantuk menyatu dengan rasa sesal dan bingung yang masih menghantui. Berkali-kali, pemuda itu menutupi wajah dengan kedua telapak tangan.Tante Ayu berjalan perlahan mendekati sang keponakan yang tampak sekali kepayahan.“Semua akan baik-baik saja, Gara. Perbanyak doa, ya. Tante tau ini sangat berat.” Tante Ayu menepuk punggung keponakannya penuh prihatin.Anggara menatap sekilas tantenya, lalu kembali menundukkan kepala. Ia telah kehilangan kata-kata. Satu-satunya yang ingin dilakukan adalah pergi ke masjid untuk mengadu kepada Tuhan. Pemuda itu merasa belakangan hidup
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Layu Sebelum Mekar

“Are you, okay?” Echa mencondongkan wajah prihatinnya pada Nirmala, setelah gadis yang curhat padanya itu terdiam cukup lama.Nirmala yang memang sedang gundah setelah mendengarkan cerita kisah tentang pemuda incarannya itu gelagepan.“Um, ya? Aku baik-baik aja, kenapa?”“Enggak...Kamu enggak terlihat sedang baik-baik aja. Hem...tampaknya kamu bener-bener suka, ya, sama si Anggara itu?”Gadis yang masih dipenuhi banyak pertanyaan itu tersenyum malu mendengar ledekan temannya itu.“Ya, kalau kamu yakin, lanjut aja, nggak pa-pa. Siapa tau dia emang jodoh kamu, kan? Tapi, sorry to say ya, aku nggak bisa bantu comblangin. Soalnya, temenku nggak satu atau dua yang naksir abis ke dia. Nggak enak juga kan, kalau aku memihak ke salah satu. Hehe.” Echa merasa tidak enak hati tapi menyembunyikan dalam tawa ringannya.Nirmala mengerti dan hanya merespon dengan senyuman satu senti.“Nggak pa-pa, kok. Kamu udah mau dengerin curhatku dan ngasih bocoran informasi tentang dia aja, aku udah makasih ba
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Kembalinya Sang Sahabat

“Aku tidak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Bukan karena aku tidak normal. Di benakku, laki-laki itu sama. Sama seperti Bapak; keras, kasar, egois, dan cuek. Padahal, laki-laki diciptakan untuk melindungi, menyayangi, dan melengkapi kebahagiaan seorang wanita. Bukan begitu, Dear?”“Atau aku terlalu keliru sehingga Tuhan ingin meluruskan jalan agar tidak tersesat terlalu dalam? Dikirimkan dia untuk aku berpikir bahwa tidak semua laki-laki seperti itu. Secara visual, dia cakep. Buktinya, banyak yang mengincarnya, tidak hanya aku. Dari cerita,dia sosok yang baik, selalu membantu teman-temannya yang membutuhkan pertolongan. Dia juga tidak merokok. Waw! Di zaman seperti ini, ada sesosok pria yang nggak ngabisin duit buat membakar kretek. Bukankah itu langka dan keren? Itu seperti ciri-ciri pria masa depan impian yang pernah kutulis, ‘kan, Dear?”“Jangan tanya soal senyum, gaya berpakaian dan sorotan matanya itu...aku tidak sanggup untuk mengungkapkan. Itu begitu indah dan menyenang
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Curhatan Sahabat Lama

Nirmala tidak sabar ingin bertemu sahabat baik SMA-nya bernama Fitonia Anggraini Siswoto. Setelah selesai kelas, gadis lincah itu bergegas ke rumah yang dulu pernah menjadi basecamp-nya. Sepanjang perjalanan, ia sudah membayangkan bercengkeraman dan ngobrol seru, melepas rindu.Begitu sampai di pekarangan, Nirmala langsung menjerit saking bahagiannya bertemu dengan best friend-nya. Dengan langkahnya yang cepat melesat, gadis itu langsung lari dan memeluk seorang gadis yang tengah menemani seorang lelaki sepuh di kursi roda.“A...Fitonia, aku kangen banget tauk sama kamu!” Saking hebohnya, ia memeluk sembari menggoyang-goyangkan badan Fitonia dan memutarnya beberapa kali. Padahal, badannya lebih kecil dari sahabatnya itu.“Aku juga kangen. Maaf, ya, nggak langsung ngabarin kamu.”“Iya, ih. Kamu jahat, nggak langsung ngasih kabar aku, kalau kamu lagi di sini. Kalau kamu nggak update status di FB, mana tau, kan?”Fitonia memandang Nirmala dengan rasa bersalah.“Iya, maaf, ya.”“Kamu kap
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Surprise dari Fitonia

“Tuh, kan, disuruh cerita malah nglamun lagi.” Melihat ekspresi Nirmala yang seperti tengah kasmaran tapi tidak mau melanjutkan curhatannya, Fitonia menjadi geregetan. Ia memicingkan mata antara penasaran dan meledek.“Dah, ah, ganti topik.” Nirmala yang bingung, malu dan takut keblabasan mencintai sementara sang pangeran saja tidak mengenalnya, segera menghentikan lamunan.“Ya, nggak boleh gitu. Ayo, lanjutnya. Siapa tau, nanti aku bisa bantu. Bantu doa. Haha.”“Biar impas,dong. Kamu juga nggak mau curhat blak-blakan kayak dulu, kok. Ayo, ngaku. Kamu sebenarnya udah punya cowok, ‘kan? Tapi nggak mau cerita. Takut aku ikut suka, ya? Ngaku, ayo!”Keduanya menjadi saling ledek, lalu meledaklah tawa riang mereka. Teras yang bertahun-tahun tidak terdengar tawa ceria, kini terasa hidup kembali.“Eh, cerita dong, gimana rasanya jadi mahasiwi di kampus terkenal? Gedung megah, penghuni yang stylish, dosen yang bening. Um, apalagi ya...” Nirmala berusaha mengganti topik pembicaraan.“Tugasnya b
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Teman Pria Fitonia

“Fitonia...” Setelah tertegun cukup lama, akhirnya Nirmala melanjutkan langkahnya menuju ke tempat sahabatnya yang tengah bercengkerama dengan sesosok pemuda yang tidak asing baginya.“Hei, Nirmala.” Melihat kehadiran sahabat yang dinanti, Fitonia yang tadi duduk, kini berdiri dan langsung merangkul Nirmala. “Kamu lama banget, sih. Kamu selalu cerita kalau jarak kampusmu dengan alun-alun dekat, sedekat persahabatan kita. Ini kita nunggu hampir setengah jam, lho. Kamu baru nongol.”Nirmala yang terkejut, tidak begitu mendengarkan ucapan Fitonia yang panjang lebar. Tatapannya fokus pada teman pria Fitonia yang tengah duduk menatap mereka berdua sembari sesekali menyuguhkan senyuman.Fitonia yang sadar jika sambutannya tidak digubris, cemberut. Diperhatikannya gadis yang tampak lesu itu lekat. Setelah sadar jika gadis di depannya tengah melamun, digerakkan telapak tangannya berkali-kali sehingga Nirmala tersadar dari lamunannya.“Kok malah ngelamun, sih? Nglamunin apa atau siapa, nih?” F
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status