“Ingat, Gara, kamu sudah janji untuk membahagiakan Fitonia dan menyembuhkannya. Satu-satunya cara adalah kamu menikahi putri Bu Vera itu,” tandas Bu Diana menatap tajam ke arah putranya yang terlihat begitu frustasi.“Itu tidak mungkin, Bu!” Saking kesalnya dengan ucapan sang ibu, Anggara berdiri, lalu berjalan mondar-mondar dalam jarak pendek.“Bukan begini maksudnya. Kalau yang ibu maksud dengan menantingku tadi untuk menikahi Fitonia, itu namanya penjebakan. Ibu tahu sendiri kan, sebentar lagi aku mau menikah. Menikah dengan wanita yang aku cintai, Bu. Lagian, aku nggak mungkin menikahi sahabatku sendiri. Itu nggak mungkin.” Anggara geleng-geleng kepala. Pikirannya tertuju pada sosok Nirmala dan Fitonia. Dia benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Kepalanya terasa panas dan sumpek.“Suka atau tidak suka, sebagai seorang laki-laki sejati, kamu harus mempertanggung jawabkan ucapanmu, Gara. Sesegera mungkin, kita akan melamar Fitonia dan kalau perlu, selang beberapa hari, pernikahan i
Last Updated : 2024-10-27 Read more