“Inget ya, Manto, jangan bilang siapa-siapa, apalagi bilang ke Anggara kalau aku pergi ke sini,” tutur bu Diana begitu turun dari motor ojek langganannya.“Tenang, Bu. Lagian, putra Ibu itu juga bukan tipe macam ibu-ibu kompleks yang sok kepo,” jawab Manto, si tukang ojek sambil bersikap siap, lalu mencium uang kertas warna biru. “Ini untukku semua, Bu?”“Iya. Anggap aja itu uang tutup mulut,” ucap wanita yang berdandan maksimal dengan pakaian branded itu mendelik ke arah Manto.“Siap, ah. Eh, tapi Ibu beneran nggak mau diantar sampai dalam? Di sini panas lho, Bu. Lagian, bus antar kota-antar provinsi ngetem-nya di dalam.”Mendengar ucapan Manto yang sok tahu itu, bu Diana semakin mendelik. “Sudah kubilang, nggak pa-pa. Dah, sana balik cepat. Urusan aku sama kamu udah selesai,” ucap bu Diana mulai sewot, sambil tangannya mengusir.Manto yang sangat hafal karakter langganannya itu langsung membawa motornya dengan kecepatan tinggi.“Awas aja, nanti kalau sampai si Manto itu ember ke Ang
Terakhir Diperbarui : 2024-10-06 Baca selengkapnya