“Runa! Ada apa? Kenapa kamu diam?” tanya Ansel yang panik karena Aruna tak menjawabnya. Ansel pun mengetuk pintu, bahkan bertekad mendobrak jika Aruna tak kunjung keluar. “Runa!” Ansel kembali memanggil karena sangat cemas. Suara kunci dibuka terdengar, Ansel menunggu sampai akhirnya pintu terbuka meski hanya sedikit. “Ada apa?” tanya Ansel dengan wajah panik. Aruna menyembulkan kepala dari dalam. Dia menggigit bibir bawah, lantas menjawab, “Ans, aku dapet.” Ansel menaikkan satu sudut alis mendengar ucapan Aruna. “Dapet apa?” tanya Ansel yang tak paham. Aruna benar-benar malu harus mengatakan itu ke Ansel. “Panggilin Kak Sashi saja,” ujar Aruna. “Kenapa harus Kak Sashi kalau ada aku di sini? Katakan saja, dapet apa maksudmu? Aku benar-benar tidak paham,” ucap Ansel. Aruna menggigit bibir bawah, hingga akhirnya menjelaskan. “Aku datang bulan, Ans. Aku butuh pembalut dan pakaian ganti,” ujar Aruna menjelaskan dengan wajah malu. Ini hari pernikahan mereka, Aruna malah lupa k
Terakhir Diperbarui : 2024-04-15 Baca selengkapnya